THE ONE

By xoxounicorn04

1.5K 209 19

"if you love two people at the same time, choose the second. because if you really loved the first one you wo... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Pemberitahuan😊
Part 19
Part 20
Part 21
Part 23
Part 22

Part 3

104 15 0
By xoxounicorn04

"fall in love with someone who wants you, who waits for you. who understands you even in the madness; someone who helps you, and guides you, someone who is your support, your hope. fall in love with someone who talks with you after a fight. fall in love with someone who misses you and wants to be with you. do not fall in love only with a body or with a face; or with the idea of being in love" -me when i over think things (via stay-impure) from instagram poemporn_

Rafaya's POV
Aku terduduk di kasur kamarku dengan Queisha dihadapanku, begitu beruntungnya saat ternyata aku dan Queisha sekelas setelah mos. Sudah sebulan semenjak hari terakhir aku mos, tidak lain tidak bukan aku disibukan dengan pelajaran pelajaran yang menumpuk, membuatku pusing setengah mati.

"Eh yang ini gimana sih caranya?" tanya Queisha menunjuk soal di buku lesnya, pasalnya besok kita akan mengadakan ulangan harian matematika, dan bahkan kepala ku mau ledak rasanya.

"Ah yang itu, tinggal di pake rumus yang ini" sahut gue sambil menunjuk rumus di buku catetan, merebut pensil yang ada digenggamannya lalu mencobanya di selembar kertas yang penuh dengan coretan.

"Nah hasilnya, berarti 45" seru ku semangat, Queisha tampak memangut mangut, mengangkat alisnya sebentar lalu sedetik kemudian bibir nya membentuk 'O'

"Yes ngerti! Makasih, Ya!!" katanya yang membuatku tersenyum lalu mengangguk.

"Eh gue ke bawah dulu ya, ambil cemilan, laper nih" kataku lalu berdiri, hari ini adalah hari minggu, papa dan mama bahkan masih berada di LA.

Aku keluar kamar dan menyerit begitu mendengar suara berisik dari arah kamar bang Rakha, mungkin temannya aku mengangkat bahu tidak peduli.

Aku lanjutkan menuruni tangga lalu mengambil sekaleng biskuit dan mengambil 2 botol teh manis, saat sudah sampai tangga teratas, aku lihat Azka sedang keluar kamar bang Rakha

"Eh, Aya" sapanya lalu tersenyum, aku hanya tersenyum lalu melanjutkan ke kamar, melanjutkan belajar ku bersama Queisha.

***

"Eh pada nonton pertandingan basket sabtu ini dong di lapangan doang kok!" ajak seorang cowok dari kelasku, Aaron.

"Siapa aja yang main Ron?" tanya Queisha tampak bersemangat

"Hmm.. Ada Ervin, Gue, noh abangnya si Aya, yang lain lo paling ga kenal" jawab Aaron sambil berpikir

Queisha hanya ber oh ria lalu berpaling kepada ku, "Lo nonton gaa?"

Aku mengangguk tak acuh, sambil meneruskan membaca novel ku

"Ah pasti abang lo deh yang maksa" tebak Queisha yang sangat tepat sasaran

"Hm. Dan imbalannya 3 scoop es krim Ben&Jerry! Lumayan kan" seru aku senang, Queisha hanya menggeleng geleng kepala

"Gue gaikut deh" keputusannya membuatku mengangkat alis, tumben nih anak gaikut

"Kenapa? Udah bosen sama basket?" tebak ku ngasal, tak diduga duga ia mengangguk pelan, "rata rata udah punya pacar, sekalinya gapunya susah digapai" heran, nih anak mikirin cowok mulu perasaan.

Aku hanya medecak kecil. Melanjutkan membaca novel ku yang sempat tertunda

***

Aku menggeliat begitu mendengar ketukan pintu yang lumayan keras, "Bangun oy, jadi nonton basket gaa?!" suara bass khas bang Rakha menggema

Aku hanya mengucek mataku malas, jam 7.30, apa sih yang bang Rakha pikirkan?! Pertandingan kan dimulai jam 8.30! Bahkan saat sekolah pun dia tidak se-semangat ini, dasar.

Setelah mandi kira kira 15-20 menit, aku memilah milah lemari ku yang sangat berantakan itu, pilihanku jatuh pada hoodie biru dongker dan celana jeans muda, aku pun hanya menguncir buntut kuda lalu memakai sedikit lipgloss. Karena yakin disana aku pasti bosan setengah mati, aku membawa novel ku dan kutaruh ponsel berserta uang ku di kantong hoodie ku, tidak memerlukan tas kecil yang menurut ku repot. Setelah siap, aku turun kebawah dan melihat abangku sedang menonton tv bersama pacarnya, Saphira.

Mereka langsung menyadari kedatangan ku dan senyum di wajah cantik Saphira merekah, "Hai, Aya" sapanya anggun, Saphira ini setahun diatas ku, adik kelas bang Rakha

"Hai kak. Berangkat sekarang?" tanya ku kepada mereka, bang Rakha hanya mengangguk lalu menunjuk ke arah ruang makan, "Tuh disana ada roti, makan dulu ntar pingsan disana"

Aku pun hanya menganggukkan kepala patuh lalu menuju ruang makan dan menyusul bang Rakha dan Saphira ke arah mobil

***

Aku menatap abang ku ini bingung, "Terus ntar aku pulang naik apa dong?" tanyaku, bagaimana tidak, ternyata abang dan Saphira sehabis ini ingin nge date.

"Pulang sendiri aja sih, susah amat" jawab Rakha santai sambil terus fokus menyetir

"Lah gabisa gitu dong!!"

"Udah lah, Kha. Aya ikut kita jalan aja" kata Saphira

"Eh gak gak! Ganggu!" Rakha benar benar menentang

"Ih yaudah deh gue pulang sendiri" dengan pasrah aku mengucapkannya. Mau bagaimana lagi, nanti mungkin aku pesan taksi saja

Begitu tiba di gedung olahraga, tampak begitu ramai sehingga Rakha susah mencari parkir. Tampaknya bahkan aku seperti nyamuk yang tidak dianggap keberadaannya. Huh

Aku hanya mengikuti mereka dari belakang sambil terus memainkan hp.

"Yeh adek Aya cantik lo itu malah dianggurin"

Sontak aku mendongak dan mendapatkan Raphael, Farell, Azka, serta Ervin di hadapan Rakha

"Hai Aya" sapa mereka serentak

"Hai" ucap ku sekenanya sambil tersenyum kecil

"Tuh ambil aja, jadi nyamuk doang tu anak" sahut Rakha ngeselin

Aku hanya menatap ia kesal, "Yaudah yuk sama kita, ada Alexa kok tenang aja" Aku hanya mengangguk lalu berjalan disamping Azka

"Gak ngajak pacar?"

Sontak aku mengangkat alis bingung ke arah Azka

"Gaada pacar"

"Oh"

Setelah itu mereka asik bercanda sampai Farell melambaikan tangan ke arah perempuan di depan kami.

"Alexa!!"

Alexa ini bertubuh tinggi, memakai kaos dan cardigan lalu celana jeans dan sepatu flatshoes. Sangat manis seperti Farell, yang sepertinya pacarnya.

"Hallo kalian, dan hai..." Alexa tampak bingung begitu melihat ku

"Rafaya, panggil aja Aya" sahut Ervin mengenalkan diriku. Aku dan Alexa pun berjabat tangan dan dia tersenyum padaku

"Kelas 12?" tanyanya lagi

"10"

Alexa hanya memangut mangut lalu mengajak ku mengobrol dan melupakan yang lainnya

"Ih Aya nih, masa pacar gue malah ngobrolnya sama lo sihh" cerocos Farell sambil mengerucutkan bibirnya

"Hahaha sori kak, nih dibalikin lagi pacarnya" sahut ku sambil mendorong pelan Alexa menuju Farell

Dan yah, setelah itu Farell dan Alexa asik berpacaran ria meninggalkan aku, Raphael, Azka, dan Ervin

Raphael yang memang sepertinya supel itu mengajak ku ngobrol berbicara aneh aneh, Azka yang sepertinya memang pendiam itu hanya ikut tertawa saat temannya itu berbicara atau bahkan menanyakan aneh aneh padaku

"Eh itu si Rakha lo tau ga sih kalo dia ngupil pake jari apa? Abis dia ngatain gue suka ngupil pake jempol. Sedangkan kalo pake telunjuk kan udah mainstream tuh. Jadi menurut gue sih dia gaakan pake telunjuk. Nah lo tau ga dia kalo ngupil pake jari apa?" Yah seperti itu

Aku yang memang orangnya receh abis. Ketawa ngakak aja denger lelucon yang mungkin kalian baca ini datar abis. Oke back to topic

Kita ber-6 -Alexa sama Farell ikut pastinya, tapi ya gitu, ngacangin kita- ambil bangku di sebelah kanan dari lapangan basketnya.

Raphael kemudian asyik ngobrol sama Azka yang honestly, mereka kayak orang pacaran

Ervin yang seperti nya pemain basket itupun sibuk memerhatikan permainan basket itu. Aku juga hanya memerhatikan permainan basket yang membuat para kaum hawa-selain aku- menjerit jerit karena tim basket dari SMA yang aku gatau isinya ganteng-ganteng semua.

Oke, emang ganteng sih. Tapi ya gak segitunya juga kali jerit jeritnya. Alay banget sih

"Suka basket?"

Aku menengok setidaknya 1 detik untuk melihat siapa yang berbicara dengan siapa. Yang kudapati Ervin lagi ngomong tapi sambil tetep fokus ke permainan.

"Hah?"

Dia kemudian tersenyum  gak jelas terus nengok ke aku.

"Gue nanya lo, Ya"

"Oh"

"Jadi? Suka basket?"

"Biasa aja"

Kemudian dia ber oh ria, mengajak ku ngobrol lagi yang mungkin ia menganggap aku kasihan banget gaada temen ngobrol.

Dan obrolan kitapun berakhir saat tanda notifikasi berbunyi dari hpnya, Ervin lalu mengecek dan 30 detik kemudian, dia langsung beralih kepadaku

"Lo nanti pulang bareng gue aja, Rakha bareng Saphira kan?" tawar Ervin

"Gak papa nih?"

Ervin hanya mengangkat bahu, "Tenang aja"

Aku hanya mengangguk setuju, lumayan kan buat ngurangin ongkos daripada naik taksi yang lumayan mahal karena Jakarta selalu macet ini.

                                                                                              ***

"Loh? Kok lo sih yang nganterin Aya?? Kan Aya bisa naik motor sama gue??" cerocos Raphael begitu pertandingan basket selesai dan kita sedang berada di parkiran

"Hih, kan gue yang ngajak duluan. Udah lah lo mending langsung cabut kerumah, terus bobo siang, eh jangan lupa makan oke?" Ervin hanya membalas dengan nada ngeselinnya itu

"Gabisa gabisa! Gue mau nganterin Aya dong!"

"Gue duluan yang ngajak, gabisa"

Dan yah, adu mulut mereka yang gak jelas itu berlangsung selama 5 menit. Mereka kenapa sih? Bukannya malah enak ya langsung pulang kerumah terus bisa tidur? Dan Azka? Cuman masang tampang datar ngeliatin mereka berdua

"Udah lah, El, Ervin aja yang nganterin Aya susah amat sih. Dia kan yang duluan ngajak. Gak penting deh kalian" setelah mengucapkan itu, Azka menarik tangan Raphael dengan tampang cueknya lalu berkata, "Kita duluan"

Setelah tinggal aku dan Ervin aku menatap dia dengan tatapan aneh

"Kenapa?" dengan tampang sok polosnya dia langsung cabut duluan ke mobil grand livina putih yang terparkir gak jauh dari tempat tadi kita berdiri, aku pun hanya mengekorinya dari jauh.

"Pergi dulu gak kita?" ajak Ervin begitu mesin mobil ia nyalakan

Aku hanya mengangkat bahu, "Terserah"

Lalu sedetik kemudian aku teringat aku lagi ngincer novel yang baru aja keluar

"Ke toko buku aja gimana?" usul ku

"Hah ngapain ke toko buku? Gak seru ah"

Aku hanya berdecak kesal, "Yaudah kita pulang aja kalo gitu"

Ervin yang sepertinya males banget buat nganterin aku pulang langsung berkata, "Yaudah kita ke Gramedia aja, terus abis itu kita ke cafe deket situ ya. Enak kok"

Aku hanya mengangguk saat mobil nya menuju Gramedia Matraman.


tbc

hih maaf ya kalo boring abis. Tenang aja bentar lagi juga gak akan seboring ini kok hahaha. Ditunggu ya vote sama commentnya! luvluv


Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 36.1K 44
"Sialan Dara?!" "Si bangsat Aksa?!" Setelah kedua manusia itu saling melempar umpatan, lalu hening sekejap seolah semesta bercanda mempertemukan mere...
184K 10.1K 24
Kisah seorang Andrea si bodyguard tampan tapi Manis yang selalu menarik perhatian tuannya . "Tidak ada yang aneh, hanya saja kamu terlihat menarik di...
656K 38.1K 31
Aku, Neta Fiama, seorang mahasiswi semester akhir dengan jurusan Bimbingan Konseling yang sedang menunggu waktu wisuda. Mimpi dan harapan sudah di de...
1M 75.3K 56
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...