TWIN?!
"Huaaa!! Aku capee!! Veneee.. buka dong pintunyaaaa!" Teriak Callista dengan nada merengek dan menggedor-gedor pintu kamar.
"Sebentar Cal!" Teriak Vene.
Ceklek..
Pintu kamar Callista pun terbuka dan menampakkan tampang muka Vene yang berantakan.
"VENEE?! MUKA LO KENAPAA??" Teriak Callista histeris
"Baru bangun.." Jawabnya sambil meregangkan tubuhnya.
"Mmm.." Gumam gadis berambut coklat muda dengan ombre merah itu
Callista pun masuk kekamar, dan langsung melengos masu kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri ―walaupun udah membersihkan diri di danau, tapi kamar mandilah yang paling enak
-
-
"Akhirnyaaa! Segaarr.." Pekik Callista senang gembira
"Cal, tadi kok kamu pulangnya lama banget, latihan apa sih?" Tanya Vene seraya menguap menampakkan gigi-giginya yang rapih dan putih
"Latihan lawan monster tanpa make kekuatan dari mata, tapi buat senjata.." Jawab Callista seadanya
"Sama siapa aja?" Tanya Lyx.
"Aku, Karell, Lev, Cameron, dan lain-lain.." Jawab gadis itu seraya memukul bantalnya bersiap untuk tidur diatas bantal yang sudah tersedia disamping Callista
Kedua temannya manggut-manggut.
Disisi Lain
Teng nong..
"Maaah! Paaah! Buka pintunya dongg!! Katanya ada acara keluarga! Karell udah pulang secepetnya nih!" Ucap Karell seraya menggedor-gedor pintu rumahnya yang sangat besar
Pintu rumah atau bisa dibilang istana, terbuka.
"Akhirnya kamu pulang Karell." Ucap seorang perempuan yang membukakan pintu rumah Karell
"Lah. Aku minta yang buka mama atau papa.. kok jadi kamu yang buka?" Tanya Karell dengan tatapan dan senyuman sinis bercandanya
"Ya udah, aku tutup lagi." Jawabnya dengan nada merajuk dan bibirnya yang dikerucutkan
Karell terkekeh
"Ish cuman bercanda ngambek.." Ucapnya sambil mencubit hidung gadis itu dengan sayang
"Mmphhhh." Ucapnya sambil menggembungkan pipinya.
"Cuman bercanda kenapa sih marah? Dasaarr lebay Rell!" Kata Karell sambil mencubit pipinya.
"Ishh.. aku kan gasuka." Ucap gadis itu seraya memalingkan muka
"Ayolaahhh.. cuman bercanda!! Maaf.. masa gitu doang marah? Ya udah. Fine." Ucap Karell yang kali ini merajuk
"Ya udah aku maafin asall...." Ucap gadis itu menggantung, Karell melihat kearah gadis itu, dan mata gadis itu menjadi ungu
Karell langsung mengerti maksudnya dan membuang nafas kasar lalu mengangguk dengan terpaksa.
"Baiklahh.. kita akan pergi besok, tapi aku bawa temanku yaa.." Ucap Karell.
"Hmmmm.." Ucap gadis itu berpura-pura berpikir.
"Pleassseeee.." Mohon Karell sambil memasangkan puppy eyesnya yang menurut gadis itu lucu.
"Oke. Tapi laki-laki atau perempuan?" Tanya gadis tersebut sambil mencubit kedua pipi Karell dengan gemas.
"Perempuan.. dan, laki-laki." Jawab Karell.
"Berapa?" Tanya gadis itu
"Laki-lakinya satu, perempuannya satu." Jawab Karell lagi sambil menatap lurus kedepan dan menerawang.
"Lo! Harus! Kenalin!" Ucapnya sambil menekankan setiap kata-katanya dengan mata berbinar
"Iyaiyaa.. ayo ish sekarang masuk. Nanti pada marah yang berada didalam." Ucap Karell.
Gadis tersebut hanya memutarkan kedua bola matanya malas lalu masuk yang diikuti oleh Karell.
~~~
"Cepetan siap-siapnya! Masa Karell aja udah siap?! Cepetaan.. lima belas menit lagi setengah delapan!" Teriak Kelegya/mamanya.
"Woy! Cepetan! Kebo amat sih kamu!!" Teriak Karell ikut-ikutan marah-marah
"Bentar!!" Samar-samar terdengar suara gadis itu sedang menuruni tangga dari lantai dua.
Bruukk!!!!
Oh no.. not again.. Batin Karell sambil menggeleng-gelengkan mukanya dan terkekeh.
"Aduhhhh!!! Karell.. batuinnn.." Rengek gadis bermata biru laut itu
"Pake kekuatanmu!! Jangan manja!" Perintah Veldgan/papanya.
"Iyaiyaa! Aku lakuin." Akhirnya gadis itu menggunakan kekuatan Lucretia itu untuk berdiri, membersihkan bajunya yang kotor dan make upnya yang udah berantakan kemana-mana.
"Phew! Walaupun setengah Lucretia tapi membantu juga ya!" Kata gadis tersebut tersenyum senang.
"Iyalah! Lucretia itu kuat banget.. jadi jangan merasa tersindir kalau kamu diejekin sama temenmu hanya setengah Lucretia. Apalagi kamu juga setengah Vampire." Jawab Kelegya.
"Mamah udah terlalu sering bilang kayak gitu." Jawabnya seraya tertawa kecil dan Kelegya terkikik. Sedangkan Karell dan Veldgan hanya menggeleng-geleng kepalanya geli.
~~~
"Wahh! Tempatnya keren bangeett! Eh iya! Raja dimana? Biar aku salam.. dan memuji kerajaan ini! Sangat indah!!" Takjubnya saat melihat istana Raja Emrick dan Ratu Athanasia.
"Emm.. raja dan ratu tepat di belakangmu.." Ucap Karell sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah belakang.
Dia pun berbalik belakang dan terkejut karena raja dan ratu sudah berdiri dibelakangnya dan tersenyum ramah ke arah mereka ber empat
"malam, raja, ratu, istananya menakjubkan!" Ucapnya dengan tidak tau malunya didepan kedua pemimpin kota Bonaventura.
"Terima kasih.. jangan terlalu muji seperti gitu.. rumahmu juga hampir sebesar ini.. dan kamu juga dulu sering main ke sini." Ucap ratu seraya tersenyum.
"Silahkan masuk, keluarga Zephyr! Acara sebentar lagi akan dimulai." Ucap raja dengan nadanya yang berwibawa.
"Baiklah yang mulia.." Jawab Karell sambil membungkukkan badannya 90°.
"Tidak perlu terlalu formal.. kita juga kan saudara, apalagi kalian juga termasuk bangsawan." Ucap Ratu lembut.
Karell pun hanya mengangguk dan tersenyum semanis mungkin.
"Keponakan kecilku sudah tumbuh besar dan bertambah manis ya." Kata raja sambil tersenyum lalu memeluk Karell.
"Raja juga walau sudah umur 2377 masih tetap tampan." Balas Karell dan membalas pelukan 'paman'nya.
"Hey.. kau juga sudah tambah cantik sekarang.. aku bisa lihat, bahwa kau pasti sudah tidak nakal sesudah dikeluarkan dari miserixyl, iya kan?" Tanya ratu dan memeluk gadis itu.
Iapun membalas pelukannya.
"Apalagi sekarang kamu udah make make up! Tambah feminim dan cantik!" Puji ratu.
Yang dipeluk hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Baiklah! Ayo masuk!" Teriak raja lalu merekapun masuk kedalam istana yang megah.
~~~
"Callista.. kelasmu di ruangan X-125+MSBZ, dan nanti pelajaran hari ini hingga bulan depan ini." Ucap kepala sekolah sambil menunjukkan salah satu ruangan, dan memberikan jadwal.
"Baiklah. Terima kasih banyak." Jawab gadis itu.
"Sama-sama." Balas guru tersebut lalu pergi.
Cam.. kamu dimanaa? Aku males nunggu.. bosen tau disini! Bentar lagi masuk kelas.
Ucap Callista dalam hati mencoba untuk telepati.
Bentar Cal! Udah dalam perjalanan nih.. tunggu aja bentar lagi!
Cameron membalas telepati milik Callista, dan Callista berteriak kegirangan dalam diam.
Ya udah! Cepetaann!! Tinggal 10 menit lagi. Nanti telat lagi.
Oke say.
Najis.
O jadi sekarang lo gini ya sama sodara lo sendiri. Cukup tau.
Dih.. lebay.. ya udah cepetaan!!
Ga usah gede-gede suaranya! Sakit kepalaku!
Makanya cepet!!
Ah kamu dari tadi liatnya ke depan! Liat ke belakang dong!
Callista berbalik belakang dan melihat Cameron dengan senyum jahilnya yang langsung mencubit pipi adik kembarannya itu.
"Jwanghn cwubtph pwpw wku!!!(Jangan cubit pipi aku!!!)"
"Abis kamu gemesin tau gaa?!" Jawabnya setengah gemes.
Callista pun terpaksa membalas Cameron dengan menyubitnya balik.
"CWLSTWA JWANGHN CWUBTPH PWPW WKU!! (CALLISTA JANGAN CUBIT PIPI AKU!!)"
"BLWES DWNDWYM! (BALES DENDAM!)"
"YWUDWYAH!! KWHMU LWPS! WKU JWGYA! (YA UDAH! KAMU LEPAS AKU JUGA!)"
Mereka berdua pun melepas cubitan mereka lalu tertawa.
Kriiiiinggggggggg!!
"Udah masuk. Kekelas yuk." Ajak Cameron seraya menarik tangan Callista kekelas.
"Ayo.."
~~~
"Baiklah! Anak-anak.. kita kedatangan anak baru dari bumi." Ucap bu Ethra/mamanya Ethan
[Baca, Chapter 5]
Siswa-siswi disana berbisik-bisik.
"Namanya adalah Callista dan Cameron. Semoga kalian bisa berteman baik dengan mereka."
Tapi buu! Mereka menatap aku dan Cameron 'aneh'! Batin Callista sambil memandang bu Ethra lalu ke Cameron dengan memelas.
Cameron memandang seisi kelas yang besar. Dia mencari dua bangku kosong bersebelahan.
"Bu! Apa ga ada kursi-meja-nya yang bersebelahan?" Tanya Cameron.
"Mm.. ah! ARHATEMIA! KAU PINDAH KE SEBELAH MAXIA YA!" Teriak bu Ethra.
Mata Arhatemia membulat..
Sepertinya Arhatemia menyukai Maxia.. mukanya langsung merah padam dan matanya membulat. Batin Callista yang mencoba membaca pikiran Arhatemia namun karena belum terlalu biasa dengan Archeronnya jadi hanya berbayang-bayang saja apa yang dia baca.
"E-engga ma-mau b-bu! Sa-ya sa-ma Ca-cameron a-ata-u C-Callista sa-saja!" Ucap Arhatemia terbata-bata.
"Baiklah. Callista, kamu disebelah Arhatemia ya." Jawab bu Ethra.
Deg.
Shit.
Caammn.. aku maunya sama kamu..
Ucap Callista lewat telepati sambil memasang muka memelas.
No! Kamu mau nentang yang disuruh bu Ethra? Aku udah nyuruh Rieze [temen arwahnya Cameron] untuk melihat karakter bu Ethra, bu Ethra paling tidak suka dibantah.
Trus maksudnya? Tadi bu Ethra ga marah pas Arhatemia nentang?
Arhatemia termasuk anak bangsawan, itu kenapa bu Ethra menurutinya. Karena keluarga Ballisk adalah salah satu dari antara banyak keluarga yang mendonasi sekolah ini yang membuat sekolah ini mempunyai fasilitas yang lengkap.
Ooooo.. apa keluarga Zephyr termasuk?
Kenapa tanya-tanya tentang keluarga Zephyr?? Ada sesuatu nih??
Tanya Cameron yang sudah senyum-senyum penuh maksud.
Muka Callista menatap kembarannya datar, tapi hatinya berdebar..
HUAAA ! CAAMM! KENAPA LO NANYA KEK GITU?!! JANTUNG GW MAU COPOT!! batin Callista
Hanya menanyakan. Tidak boleh?
Mmm... bo―
"Callista! Cameron! Mau sampai kapan kalian berdiri disitu?" Tanya bu Ethra.
"Sampai selesai pelajaran bu!" Jawab Cameron bercanda.
Bu Ethra hanya terkekeh lalu mempersilahkan kami duduk.
Dan sekarang aku duduk dengan Arhatemia.. yeeyy.... Batin Callista. Senang/?
"Hai! Namaku Arhatemia Nevyhst Ballisk. Aku seorang Orphillia. Archeronku adalah Hyck. Dan Ilosafarku adalah Darah." Ucapnya setengah dengan senyuman manis
"Owhh.. ya.. hai juga.. namaku Callista Grizellda Velspyllia. Aku seorang, uh. Itu lah.. ilosafarku adalah Darah, Es, Petir, walaupun ada 3 namun aku tidak bisa mengendalikan yang lain. Ngomong-ngomong, kekuatan Hyck itu apa ya?" Ucap gadis terdebut.
"Archeron Hyck itu adalah kekuatan dimana kita bisa menggabungkan beberapa monster yang kita mau menjadi satu. Memang rada aneh bukan? Apalagi kekuatan tersebut urutan ke-tiga terkuat. Eh, hey.. kau belum bilang kau orphillia atau bukan.. dan Archeronmu apa!" Jelas dan protesnya.
"Emang yang ke-dua terkuat itu apa?" Tanya Callista berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
"Hey! Kau mengalihkan pembicaraan!"
O..ow.. ketahuan..
Aku menghela nafas malas.
"Baiklah. Akan kuberitahu.. tapi kau harus beri tau aku dulu kekuatan terkuat urutan ke-dua." Jawab gadis tersebut bersikeras tidak memberi tau 'archeron' aslinya walaupun nanti pasti ketahuan juga.
Arhatemia menghela nafas panjang.
"Baiklah. Yang urutan pertama adalah Lucretia. Yang kedua Underworld. Yang ketiga Hyck."
Callista Pov
Aku hanya bisa menganga lebar.. tunggu-tunggu.. kalau begitu, kembaranku yang disebelah kananku Archeronnya adalah underworld urutan ke-dua, aku yang ditengah adalah Archeron Lucretia, urutan per-tama, dan disamping kiriku, gadis manis yang berambut hijau toska di beberapa kelompok di bagian samping kanan dan kiri rambutnya, Archeronnya adalah Hyck urutan ke-3. Huh.. berarti urutan 3 terkuat ada di kelas ini, lebih tepatnya berdampingan, tidak ada yang menyadarinya..
"Baiklah wanita cantik.. apa kau Orphillia atau makhluk mitologi?" Tanyanya lagi.
Shit.
"Umm.. tapi berjanji tidak akan teriak, dan beritahu siapapun." Jawabku.
Arhatemia hanya memutar kedua bola matanya malas.
"Iya!! Sayangku!!" Ucapnya setengah gemas
"Najis."
Arhatemia hanya terkekeh.
"Hhhh... aku adalah seorang orphillia, dan Archeronku adalah 'lucretia'" Ucapku seraya mengecilkan suara bicaraku saat menyebutkan kata 'lucretia'
"WAH! I DON'T BELIEVE I--MMPH!!" Teriaknya dengan suara menggelar namun langsung kubekap mulutnya agar teriakannya tak berlanjut..
"Buktikan!!" Kata Arhatemia sesudah kulepaskan bekapan tanganku dari mulutnya.
"CALLISTA DAN ARHATEMIA!! KALIAN BERISIK SEKALI! APALAGI KAU CALLISTA!! ANAK BARU TAPI SUDAH―Baiklah! Kita lanjut pelajarannya.."
"Wah?! Ka..kamu―"
"Menghapus ingatan bu Ethra yang kau teriak-teriak tadi." Potongku.
"Gimana? Udah percaya?" Lanjutku.
Arhatemia mengangguk antusias.
~~~
"Kareeellll! Kita mau kemanaaaa??" Ucapku karena dari tadi aku hanya diseret oleh Karell.
"Tunggu aja. Nanti kamu pasti bakalan tau." Jawabnya sambil tersenyum miring
Aku hanya bisa mendengus dan mengerucutkan bibirku, sedangkan Cameron yang disampingku hanya berjalan dalam diam tanpa membantuku
"Sudah sampai!" Teriaknya.
"I..ini rumah mu??" Tanyaku terbata-bata.
"Yap! Lebih tepatnya istana. Aku termasuk anak bangsawan, jadi jangan kaget ya.. o iya..Ada yang ingin kukenalkan, Callista, Cameron, meet my twin sister." Katanya.
Mataku dan Cameron terbelalak.
KARELL, PUNYA KEMBARAN??!!
"Hai.. namaku Varellazrytch Eycigma Zephyr.. senang berkenalan dengan kalian." Ucapnya seraya menjabat tangan Cameron. Uu!! Kenapa harus Cameron duluan? Ehehehehehee.. aku curiga nih. Aku baca pikirannya aja ahh..
Aha! Dia tertarik oleh kegantengan Cameron! Hahahaha!!
"Ya.. Cameron Maxfield Velspyllia." Jawabnya singkat. Hmm, sepertinya Cameron tidak tertarik oleh Varell..
Saking tertariknya Varell, dia sampai menatap Cameron dengan berbinar dan tak berkedip, emm.. apakah dia sebegini berani ke Cameron? Dia sangat menunjukan kalau dia tertarik kepada Cameron.
Hey, Cal.. gimana kalau kita isengi Varell? Aku tau dia tertarik olehku, jadi karena kita kembar tak identik, kita pura-pura pacaran yuk!
Ajak Cameron yang menatapku dengan seringaian licik.
Ehehehee.. ayok, tapi bilang dulu ke Karell.
Jawabku dengan seringaian tak kalah licik.
Oke.
Karell!! Kau mendengarku?
Tanyaku yang menelepati ke Karell.
Tentu. Ada apa?
Jawabnya.
Varell menyukai Cameron. Boleh kan aku dan Cameron isengin dia, memanfaatkan kembar tak identik kami, berpura-pura pacaran?
Tanyaku.
Tentu.. tapi kalau dia udah marah, dia lebih mematikan dibandingkan malaikat hitam, dan ingat.. dia mempunyai lucretia juga.. dan dia udah latihan lebih dari tiga tahun, bisa dibilang dia jauh lebih kuat.
Jawab Karell dengan nada santai
Aku langsung bergidik ngeri. Tapi, yasudahlah. Kulihat Cameron, memberi aba-aba kalau kami berdua akan menjalankan rencananya.
"Ehm.." Dehem Cameron.
Varell langsung tersadar dari lamunannya.
"E..eh.. kenal..kan.. na..namaku.. Va..varell." ucapnya terbata-bata ke aku, aku bingung.. kenapa harus terbata-bata ke aku, kenapa ke Cameron santai sekali?
Aku tersenyum simpul.
"Callista Grizellda Velspyllia. Senang berkenalan denganmu."
"Aku tidak." Gumamnya.. sangat kecil namun aku dapat dengan jelas mendengarnya. Berkat Archeronku.
"Dan, satu lagi." Ucap Cameron merangkulku.
"Callista adalah pacarku." Lanjut Cameron yang membuat air muka Varell langsung kecewa, dan kembarannya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Come on, love bird.. masuklah.. aku yakin kalian pasti akan menyukainya." Ajak Karell.
~~~
Varell Pov
Oke. Aku kecewa. Sangat kecewa.. kenapa Cameron sudah mempunyai pacar? Apalagi pacarnya si Callista. Cantik masih cantikan aku. Apasih maunya?! Seharusnya dia terpesona oleh pesonaku! Batinku
Aku berjalan dibelakang mereka dengan menghentak-hentakkan kakiku lebih kencang. Apalagi saat bagian Cameron mencium kening Callista. Mukaku merah padam menahan amarah. Aku termasuk orang yang berani frontal.
Dari tampangnya sih.. tunggu. Aku baca dulu kekuatannya Callista dan pujaan hatiku Cameron..
Tunggu, Lucretia?! Ga setengah lagi! Aku dibawahnyaaa!! Tapi.. dia kan anak baru, sedangkan aku udah dari lama. Kayaknya aku bisa minta tanding nih habis Karell mengajarinya ditempat yang aku minta pergi kemarin. Hahahahahaa! Dan Cameron.. whoa underworld!
Pikirku sambil mengeluarkan seringaian licikku.
~~~
Ai, Dre.
21 Januari 2016.