Author's pov
Pria tampan itu mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas dan,
Pik
Iapun menyeringai saat bertemu dengan salah satu murid yang duduk di deretan paling belakang.
'kena kau!'
"murid-murid perkenalkan,dia adalah Park Jimin guru matematika baru kalian. Sekaligus wali kelas kalian,menggantikan Song saem. Nah Mr. Jimin kuharap kau betah mengajar disini. Terutama dengan siswa di pojok sana..."tunjuknya pada Hyejin.
"ia sedikit liar" sambungnya dengan nada sedikit pelan. Jimin hanya tersenyum menanggapi perkataan guru Kang.
"tenanglah,saya pasti akan betah disini" Jimin meyakinkan guru yang berkepala botak tersebut.
Guru Kang pun meninggalkan Jimin di kelas itu. Seketika raut wajah Jimin yang semula ramah,berubah menjadi datar. Namun bukannya takut,seluruh siswi di sana malah memekik tertahan melihat ekspresi Jimin,yang menurut mereka sangat... seksi.
"baiklah aku membacakan peraturan-peraturan yang harus kalian taati selama aku menjadi wali kelas kalian!" ucap Jimin.
"pertama,kalian tidak boleh terlambat walau hanya 1 detik saja. Jika tidak,kalian akan ku hukum dengan membersikan seluruh toilet yang berada di sekolah ini. Kedua,tidak ada murid yang merokok,mengkonsumsi alcohol dan narkoba,serta melakukan seks. Jika kalian melakukannya maka aku yang akan langsung turun tangan untuk member hukuman kepadanya,mengerti?" serunya panjang.
Terlihat seorang gadis mengangkat tangan kanannya. Jimin pun menatap siswi tersebut tajam.
"lalu bagaimana jika aku tidak mau mematuhinya?" teriak Hyejin sambil menaikkan kedua kakinya ke atas meja.
Jimin pun menarik salah satu sudut bibir sexynya.
"kalau begitu lakukanlah..." balasnya. Hyejin pun ternsenyum mendengar hal itu,
'sudah ku tebak,guru ini pasti akan takut pada –'
"maka aku jugalah,yang akan menghukummu, Miss Nam."
Hyejin merasa di permalukan sekarang,bisa ia lihat beberapa orang di sana tengah menahan tawanya.
'shit! Aku tidak akan membiarkan pria ini mempermalukanku lagi' Innernya dalam hati.
Brakkk...
Hyejin pun berdiri dan menendang mejanya. Ia segera bejalan mendekati guru muda tersebut. Lalu ia melayangkan pukulannya kearah Jimin,namun pukulan itu berhasil di tampiknya.
" 2 : 0 ,Nam Hyejin!"
Flashback on
Jimin's pov
Aku kembali menginjakkan kaki di club ini. Karena sudah hampir 5 bulan aku sibuk akan skripsi dan acara kelulusanku. Aku pun masuk dan segera duduk di salah satu kursi di depan bartender.
"aku pesan vodka" ujar ku sambil melepas jaket ku.
Tak lama kemudian bartender itu menyodorkan satu botol vodka yang kuminta. Ia pun menuangkannya pada salah satu gelas.' Terima kasih' gumamku.
Aku pun menyeruput minuman beralcohol tinggi itu dengan sekali teguk. Akh..rasanya sedikit aneh ,setelah 5 bulan aku tidak pernah meminumnya.
Sreet...buaghh...
Terjadi sedikit keributan di club malam ini. 'Biasanya tidak pernah terjadi seperti ini' seruku dalam hati. Aku pun mencoba untuk melihat apa yang sekarang sedang terjadi . dan betapa terkejutnya aku saat melihat seorang perempuan dengan tubuh kecilnya sedang menghabisi dua orang lelaki dewasa bertubuh tambun.
"bajingan kau!" umpat gadis itu.
Ia terus saja memukuli laki-laki tersebut. Tapi sepertinya yeoja itu sedikit mabuk,karena tiba-tiba saja tubuhnya oleng ke arahku yang berada tepat di belakangnya.
Hap
Bisa kurasakan aroma tubuhnya yang khas. Ini seperti aroma coklat,yah gadis ini memiliki wangi seperti coklat. Selang beberapa detik gadis itu bangkit,dan kembali berteriak pada kedua orang lelaki tersebut.
"yak...aku tahu siapa yang menyuruh kalian... yakkk... KO JUNHEO keluarlah,aku tidak takut denganmu!" seru nya bersungut-sungut.
Seluruh orang di club berbisik tentang gadis itu.
"dia selalu membuat keributan disini!"
"ku dengar dia siswi SMA"
"lihatlah bagaimana orang tuanya mendidiknya..."
Gadis itu berbalik dan mendekati seseorang yang membicarakannya. Ia tersenyum pedih pada wanita yang membicarakan tentang orang tuanya tersebut.
"lalu bagaimana dengan orang tuamu huh? Apa dia yang mengajarimu untuk membicarakan orang seperti itu,eoh?!"
Chui...
Gadis itu meludari wanita yang membicarakannya itu. Sontak pacar wanita itu langsung marah dan berniat memukul gadis itu,namun aku tidak tinggal diam. Aku menarik gadis itu dan merangkulnya paksa.
"maafkan dia!" ujarku datar sedater wajah ku sekarang.
"siapa kau?" seru lelaki itu.
"dia isteri ku. Maaf kan kami,kami sedang bertengkar..."
Ucapanku terhenti saat gadis itu menghempaskan tangan kiriku yang sedang merangkulnya.
"shit! Apa yang kau laku –hmmpp..." aku segera membungkam mulutnya dengan tanganku.
Tangan yeoja itu terus saja memukul dadaku. Segera ku peluk erat yeoja itu , bisa ku rasakan tubuhnya sedikit tersentak dengan perilaku ku tersebut.
"yak...menjauhlah!!?"dia terus meronta-ronta di pelukannku.
Laki-laki itu terlihat curiga padaku,begitu pula dengan seluruh orang di club tersebut. Mereka langsung memperhatikanku dengan tatapan curiga.
" Ia merengek padaku untuk melakukan 'itu' malam ini. Namun aku sangat lelah,dan malah jadi seperti ini. Aku minta maaf!" ujarku dengan nada datar.
Ini sangat menggelikan,namun aku tak akan membiarkan gadis ini menjadi bulanan para pengunjung club ini. Aku pun membawa gadis itu keluar dan tidak lupa membayar minuman ku dan miliknya.
Plak...
"apa maksudmu eoh?!" gadis itu berteriak padaku saat kami sudah beraa di luar club. Ia bahkan menamparku dengan cukup keras.
"lalu?" Tanya ku datar. Bisa ku lihat wajah wanita itu memerah seperti udang rebus.
"kau mempermalukanku,brengsek!" serunya.
Aku pun beranjak pergi meninggalkan gadis itu menuju ke dalam mobilku.
Jimin's pov end
Flash back off
makasih yang udah vote