"jadi lu bisa istirahat disini, kalau lu mau ke wc juga ada di dalem." Ucap Emily sambil menunjukan pojok ke pojok kamar
"okee, eh btw lu jadi apaan buat besok porak?"
"jadi MC, itupun bukan keinginan gue. itu kerjaan Mira sama Adika."
"haha, aneh." Ucap Adit sambil duduk di tepi kasur
"ya lagian gue kan lagi enak-enak tidur, dengerin lagu pake earphone eeh, taunya yaa gini," Ucap Emily sambil duduk di sofa kamar tamu, lalu ia meneruskan ucapannya "eh ka, lu bisa ngajarin gue gak jadi MC? yaa seenggaknya tips buat ngilangin rasa nervous di panggung,"
'Yeeh kalau ada maunya aja, baru deh lu baik.'
"hmm, boleh lah. tapii ada imbalannya gak?" Ucap Adit sambil terkekeh
"okee, nanti gue masakin deeh, gimana?"
"tapi lu ga akan kasih sianida kan dimakanannya?" Ucap Adit dengan nada yang sedikit memuncak
"ya enggalah, aneh aneh aja" Ucap Emily lalu meneruskan perkatanya "yuuk ka, keburu malem, kita latihannya di ruang keluarga aja."
saat mereka sudah berada diruang keluarga, terlihat flat tv yang tidak menyala, sebuah tungku api unggun, dan nuansa ruang tamu yang terlihat future design disana,
"oke, kita mulai dengan ucapan sambutan awalnya dulu aja deh. lu sama si Rafly waktu latihan ngomong kayak gimana?" Ucap Adit
"eeeh, kita belum pernah latihan sama sekali. hehe peace," Ucap Emily sambil menunjukan kedua jarinya.
"yaampun," Ucap Adit sambil memukul pelan dahinya yang terlihat frustasi, lalu ia berbicara "yaudah gini aja, coba lu bilang 'haii anak anak SMA Bakti, kalian siap untuk porak hari ini? mana suaranya? masih kurang keras, kalian udah gak sabar kan buat liat guess star kita?makannya jangan kemana mana yaa nanti bakal banyak banget perlombaan yang bakal kita mainkan di acara porak tahun ini. yaudah kalian udah gak sabar kan buat liat penampilan bla bla bla' terus lu juga jangan lupa buat interaksi sama lawan main lu," Ucap Adit panjang lebar
"hmmm, oke oke gue coba. khem khem," Ucap Emily untuk menetralkan suaranya
"haii anak anak SMA Bak-- uhuuk uhuuk," yappp Emily tersedak
"mmppp," Adit sedari tadi menahan tawanya
"yaampun ka, bukannya uhuuk bantuin gue" Ucap Emily yang diselingi 'uhuuk' pada perkatannya,
"oke oke, maaf lagian lu sih ada ada aja, masa ada mc yang penyakitan? hahaha" Ucap Adit yang kali ini melepaskan tawanya, sambil memberikan segelas air putih pada Emily
"hmm ya maap, ok kita mulai lagi,"
dan tak terasa Adit sudah megajari cara menjadi MC yang baik kurang lebih selama 2 jam, dan sekarang jam sudah menunjukan pukul 21.00.
"haduuh, ternyata cape juga ya jadi MC, mana nadanya harus pas, jangan ketinggian atau kerendahan, jangan blocking saat dipanggung, jangan asik sendiri, dann banyak lagi." Ucap Emily sambil duduk dan meluruskan kakinya pada sofa ruang keluarga.
"yaa gitu deeh" Ucap Adit yang mengikuti pergerakan Emily
Setelah 15 menit keadaan hening, Adit pun mulai membuka suaranya untuk memecahkan suasana.
"Jadii gimana sama janjinya?" Ucap Adit sambil melirik Emily yang tengah tertidur.
Adit P.O.V
yeeh ni anak malah molor, janjinya sih mau masakin gue kalau udah ngajarin mc,
'Lu tuh cantik mil, tapi kadang kadang lu tuh bersikap dingin, kadang baik, kadang agak bego, aneh'
Dan tanpa aba aba apapun gue langsung gendong Emily ala bridal style ke ruang tidurnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut, dan terdengar gumaman Emily
"Ma..kasih ya.." Ucap gadis yang sedang tertidur
"Iya sama sama,"
- - - - - -
"Oi bangun oi," Ucap seseorang sambil mengguncang guncangkan tubuh gue kasar
"Hoamm, iiya tunggu 5 menit lagi bun." Ucap gue ke emak gue
"Bunda bunda aja, gue bukan nyokap lu ka!"
'Ko emak gua manggil gue 'kaka' ?!'
Dengan berat hati gue pun membuka mata gue dan saat gue buka mata tepat mata Emily nangkep mata gue dengan handuk yang sudah terpasang pada rambutnya yang basah
"Lho ko gue ada di kamar lu?"
"Kayaknya lu ketiduran deh,"
"Ohh, sekarang jam berapa?" Ucap gue sambil melihat dinding kamar Emily yang terlihat perpaduan warna warna pastel disana
"Jam setengah 5." Ucap Emily sambil menunjukan jam yang tepat di atas kepala gue
"Oh oke, udah adzan belum?"
"Ad-dzan? Kayaknya belum,"
"Ok, nanti kita shalat berjama'ah ya," Ucap gue sambil bergegas keluar dari kamar Emily
"Sh-shalat?"
"Iya, nanti kita shalat bareng kenapa?lu lagi di datengin tamu?"
"E-engga"
"Ok, nanti gue kesini lagi. Gue wudhu dulu,"
Author P.O.V
'Wudhu? Gue gak tau caranya wudhu. Yang penting wajah sama rambut gue basah kan? 'Ucap Emily dalam hatinya
setelah Emily menunggu Adit selama 30 menit sambil memainkan iPodnya, terdengar ketukan pintu
"Masuk aja," Ucap Emily tanpa melihat ke arah pintu
"Lu udah wudhu?" Ucap Adit
"Ud-dah," Ucap Emily yang terdengar gugup
"Lho ko gagap gitu sih? Kayak pelawak aja. Kalau lu emang lagi gak shalat bilang aja,"
"Eeeh bukan gitu, tapi gue gak bisa wudhu," Ucap Emily sambil menggaruk tengkuknya
Adit pun yang sedari tadi berdiri di ambang pintu, mulai mendekat ke arah Emily dan bicara
"Oh yaudah gue ajarin sekarang"
Setelah Adit mengajarkan tata cara wudhu di sofa lalu Emily mencobanya di kamar mandi mereka pun segera melaksanakan shalat, Adit yang mengetahui akan pengetahuan agama Emily yang kurang, saat ia membaca ayat ayat suci ia agak mengeraskan suaranya agar Emily dapat mengikutinya di dalam hati.
Saat Emily dan Adit sedang beribadah, terdengar suara pintu kamar Emily yang terbuka,
Ternyata itu adalah Rio a.k.a ayah Emily yang sedang melihat keadaan anakanya dan tanpa disangka, sekarang anaknya telah berubah.
Terlihat kedua ujung bibir Rio yang naik saat melihat anaknya yang bisa dibilang berubah, ia pun segera menutup pintu dengan perlahan tanpa ada niatan menggagu