Rose For Rose ( Bieber Love S...

By Adelianiena06

6K 373 23

Gimana jadinya saat Yn-yourname , mulai menyukai Justin dan saat bersamaan Rose tersadar dari komanya. Siapa... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27

Chapter 15

214 9 0
By Adelianiena06

Justin pov

Dirumah sakit, bunyi dari mesin pemacu jantung Rose terasa menyiksa. Aku marah dan hanya menundukkan kepala sedari tadi. Tidak mengantor dan berkuliah. Aku muak melakukan semua aktifitas itu, aku ingin bersama Rose. Bagaimanapun aku merindukannya. Tumpukan bunga mawar merah yang kutemukan dibelakang rumah sakit itu milikku, semuanya. Sebagian layu masih rapi didalam plastik putih sama seperti kubeli pertama kali. Aku tak mengerti mengapa pihak rumah sakit sampai menyimpannya semua itu milikku, tak seorangpun memberitahuku. Aku pikir mawarnya sudah dibuang karena Ben sempat memberitahuku bahwa serbuk bunga yang berterbangan diruangan Rose tidak baik. Aku bukannya memperburuk, namun aku malah berfikir mawar kesukaannya memicunya bangun.

'Rose, aku masih mengharapkanmu'

Aku bimbang.

Rasanya aneh, aku sudah menduakan Rose yang jelas masih menjabat sebagai istriku, dan sekarang aku disini setelah dua hari menghilang. Biaya medis Rose dibiayai sepenuhnya oleh Mom yang sudah tahu pasti bagaiamana Rose mengkhianatiku sebelum koma. Mom tetap mendukung Rose, memberiku masukan agar teta menunggunya disaat aku mulai merelakannya, aku terlalu kecewa.

Pintu terbuka.

Yang kupikirkan masuk, Mom dengan sekantung plastik putih yang tak kutahu isinya. Aku mendongak, tersenyum terpaksa kearahnya.

"Jeremy bilang kau tak datang kekantor. Ada apa Justin?"

Aku mendengus kesal. Aku malas membicarakan apapun. Aku butuh sendiri, bersama Rose. "Aku merindukan gadisku"

"Setelah kau bersama gadis lain? Kau sadar? Kau sudah menyakiti keduanya. Rose dan yang mirip dengan Rose, Yn. Kau sadar itu kan?"

"Aku sadar. Maafkan aku"

Ia berdecak, berubah posisi berdiri disampingku. "Tidak. Bukan denganku, tapi dengan Yn. Kau tak seharusnya menyentuh dia. Kau membiarkan dia merasakan cintamu sedangkan kau sendiri masih berpihak pada Rose. Justin, kau anak Mom, tidak baik memainkan hati seorang wanita. Mom tidak pernah mengajarimu seperti ini. Kau paham?"

Aku mengangguk pelan, Mom tahu segalanya. Termasuk malam dimana aku mengambil perawan Yn. Mungkin aneh bagi gadis itu dan menganggapku pria brengsek yang tengah merenggut miliknya kini mengacuhkannya. Aku terlalu bersalah, dan nantinya akan berujung tragis jika Yn tahu aku sudah menikah. Dia akan sangat menyesal. 'justin... sadarlah! Argh!'

"Pergilah kekampus. Setelah itu urusi semua berkas dikantor. Ayahmu sangat membutuhkanmu, Kantor diujung tanduk. Kau harus bangkit nak. Dengan merenung semua ini Rose tidak akan bangun atau masalahmu akan selesai. Tidak nak" senyuman itu mengambang, begitu hangat dan nyaman. Mom benar. Aku harus menjalani hidupku.

..

Dikampus, aku bertemu dengan sekerumpulan Lauren beserta kawan-kawannya. Lauren berpaling muka dariku, kejadian kemarin dilapangan membuatnya kapok dan tidak berani menantangku lagi. Aaron harus menanggung akibatnya harus dirawat dirumah sakit karena aku. Tak lama berjalan, aku dihadapkan dengan Yn yang menyangking buku ditangannya, beserta ransel kecil yang ia jinjinkan kedua bahunya. Mungil dan indah, mengingatkanku pada malam itu. Benar-benar terpuaskan, bahkan melebihi saat aku bersama Rose.

Ia melewatiku tanpa menyapa, 'apa dia tak melihatku?'

"Yn?" Aku menahan lengannya, ia terhenti membuat mata hitam pekat miliknya beradu padaku, begitu manja. Sama saat diatas ranjang.

"Ya?" Jawabnya begitu lugu.

"Hmm.. kau ada kelas?"

"Tentu, aku disini karena aku ada kelas. Kau berbasa basi denganku Justin" ia terkekeh. Aku bersyukur karena acuhanku kemarin tidak membuatnya marah. Senyumanku terbentuk.

"Maafkan aku sudah mengacuhkanmu beberapa hari lalu. Aku sedang tidak mood. Kau memaafkanku?"

Yn mengangguk, tersenyum begitu ramahnya. "Aku lapar. Kau ingin makan?"

"Aku temani kau makan"

Yn pov

Tiba saja hari ini Justin yang aneh mengajakku berbicara. Aku marah, karena tanpa sebab ia mendiamiku hingga aku berfikir keras tentang apa yang telah aku perbuat. Namun semua itu pudar, aku harus dihadapkan dengan pekerjaan baru yang kudapat direstoran cepat saji itu. Aku harus bekerja siang dan malam dimana aku harus merelakan kelas kuliahku. Abah melarang namun aku tidak bisa. Gajihnya lumayan untuk menghidupi aku juga sesekali membahagiakan Azzel, anak angkatku. Dan kini masalah Justin bungkam bukan segalanya. Aku bersyukur dengan dirinya meminta maaf untuk hari ini sudah cukup untukku. Mungkin dia memang sedang tidak mood dan bagaimanapun juga semua yang melekat didirinya memacuku untuk mendekat. Terlebih siang ini. Dimana Justin dihadapanku, memandangiku yang menyuapkan sendok kedalam mulutku.

"Kau tidak makan?"

Ia menggeleng. 'Aneh, tapi aku bukan bella swan yang mempunyai pemikiran bahwa Justin itu vampire dan tidak makan apa yang biasa dimakan oleh manusia. Lucu sekali'

"Aku sudah kenyang" ia berucap lagi. Sepertinya Justin tahu apa yang tengah aku pikirkan. Jadi aku tersenyum dan melanjutkan makanku dengan dipandangi oleh sorotan mata Justin yang tampak mengintimidasi.

Ditengah acara makan, aku dibuat terkejut dengan jeritan seorang mahasiswa yang membuat seisi kantin menoleh kearahnya. Tepat! Angel, gadis jurusan yang sama denganku itu tengah dijambak rambut oleh Lauren, si dada Besar. Aku geram, kepalan tanganku terbentuk. Melihat Angel kesakitan membuatku ingin bertindak, namun belum sempat sampai kearahnya, tanganku terhalang. Justin.

"Lepaskan!"

"Kau mau apa?" Justin dengan santainya masih terduduk dibangku makan tanpa panik seperti yang lain.

"Aku ingin membela Angel. Dia tidak-"

"Sudahlah, Angel punya kemampuannya sendiri untuk melawan Lauren. Percaya padaku"

Aku mengernyit tajam, mataku menyipit dan tidak berpindah pada Lauren. Justin salah. Angel lemah, sama sepertiku. "Tidak!" Kali ini aku berhasil melepaskan tanganku. Langkahku yang tak beraturan itu membawaku untuk langsung menampar Lauren. Plak! Pipinya memerah, tangannya yang berada dirambut pirang Angel terlepas, beralih pada kerah bajuku yang sedikit terangkat. Aku tidak takut dan menatapnya tajam.

"Mau ikut campur? Belum puas dengan kamar mandi Ratu Drama?" Lagi, Julukan baru itu ditujukan kearahku yang pasti ada hubungannya dengan Rose. 'Siapa Rose! Argh!'

"Tidak. Aku tidak akan membiarkan gadis sehina dirimu mencela Angel. Tidak!"

"Oh, kau butuh penyegaran rupanya" nada menghina didalamnya, aku masih tajam pada Lauren. Hingga kepalannya diatas kepalaku membuat aku tetap bertahan untuk membela Angel. Demi teman. Tiba saja- Justin- tangannya meraih tangan Lauren yang diudara dengan kuat hingga pergelangan tangan Lauren melingkar merah.

"Lepaskan Ratu Dramaku Lauren"

"Jus-Justin! Lepaskan! Sakit!" Lauren tak sadar melepaskanku dan meminta ampun agar Justin melepaskannya. Yang teman lainnya hanya menganga tanpa membantu, seolah yang lain hanya menatap perkelahian ini sebagai tontonan belaka.

"Kau mau menyusul Aaron?"

"Justin! Aku sudah katakan padamu! Tidak baik membela ratu drama! Bukan aku yang salah, tapi dia. Dan selalu dia"

Whoa whoa, ada apa ini?

Mereka seolah mengungkit sesuatu yang membuatku bingung sekaligus bertanya. Lauren dan Justin tampak bergulat dengan pertengkaran mereka yang tak jelas, dari mulai tidak baik membelaku, memanggilku bunga mawar, dan.. entahlah. Ini aneh. 'Apa sebenarnya Justin tahu maksud dari semua julukan yang Lauren berikan untukku?' Justin tahu itu?

Continue Reading

You'll Also Like

564K 58.5K 43
Bertransmigrasi menjadi ayah satu anak membuat Alga terkejut dengan takdirnya.
THEORUZ By L I L Y

Teen Fiction

16M 1.5M 54
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
602K 26.4K 38
Letta adalah seorang gadis yang berusia 20 tahun. Membaca novel adalah hobinya. namun, bagaimana jika diusia yang masih begitu muda jiwa nya bertrans...
234K 23.5K 44
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...