***
Cerita Sebelumnya..
Sung Jae hanya mengangguk-ngangguk mendengarkan curhatan dadakan Se Na sambil makan buah.
"Kau tau aku benci kalau ada yang membatalkan janji, dan sekarang Seo Ha Myung bahkan tidak menelponku untuk minta maaf, sepertinya dia benar-benar menikmati kebersamaannya dengan Yeoja itu.."
Cup
Sung Jae mencium pipi Se Na dan membuatnya berhenti berbicara. Se Na sangat syok mendapatkan serangan dadakan itu lagi. Sung Jae tersenyum dan mendekatkan lagi wajahnya pada Se Na.
"Kau tau? Kau sangat lucu jika sedang marah seperti itu?"
Sung Jae tersenyum manis menatap Se Na. Bola mata Se Na membulat sempurna menatap Sung Jae.
***
Se Na masih diam membisu, kemudian kesadarannya telah kembali, dan ia baru saja tersadar kalau tadi Sung Jae sudah menciumnya lagi.
Se Na berteriak dan mendorong SungJae ke tempat tidur dan Se Na menjambak rambut Sung Jae dengan kedua tangannya.
"Ahhh Se Na.. hentikan!!!" Teriak Sung Jae kesakitan.
Sung Jae tidak bisa melawan karena tubuhnya masih kurang baik, yang bisa ia lakukan hanya meminta Se Na mengampuninya.
"Kau beraninya menciumku lagi!! Rasakan ini!!" Se Na semakin memperkuat pegangan nya. Dan Sung Jae semakin kesakitan.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, seorang suster hendak masuk tapi dia terkejut dengan pemandangan yang dia lihat, posisi mereka memang kurang enak di pandang.
"Maaf aku akan kembali lagi nanti" ucap suster itu dan keluar kembali.
Se Na mendesah kasar dan melepaskan tangannya.
"Apa yang lakukan hah? Kepalaku bisa botak kau tau?" Sung Jae mengelus-ngelus kepalanya.
Se Na yang sudah kesal memilih untuk pergi dari kamar Sung Jae.
"Yaa! kau mau kemana?" Tanya Sung Jae.
Se Na berbalik mendekati Sung Jae, lalu memukul nya dengan tas tepat di wajah tampannya Sung Jae tidak menyangka kalau Se Na akan melayangkan pukulan nya, ia benar-benar tidak siap dengan serangan Se Na.
Se Na pergi dengan kembali membanting pintu.
"Yaa! bisakah kau menutupnya pelan bagaimana kalau rusak, dasar Yeoja bodoh" teriak Sung Jae.
"Awas saja kalau aku sudah sembuh, akan ku balas kau!!" Tambahnya lagi.
Sung Jae meringis kesakitan, dia memegang kepala dan pipinya.
Terdengar dering handphone yang asing, Sung Jae celingukan mendengar suara Handphone.
Seo Ha Myung memanggil....
Handphone Se Na tertinggal. Sung Jae tersenyum sinis dan mematikan telponnnya, ia segera menghapus panggilan dari Ha Myung.
***
"Mwo-e dia bahkan tidak mengangkat telponku?" Gerutu Ha Myung yang sedang di toko buku.
"Nugu?"
"Yoo Se Na, semua ini salahmu Se Na pasti marah sekali"
"Tapi..."
"Aku tidak mau ikut campur kalau Se Na mematahkan lehermu nanti" Ha Myung menakuti Min Ki.
"Yaa! Yaa!, ottoke?"
Lee Ji Eun yang sudah selesai membayar buku mendengar pembicaraan mereka. Wajahnya berubah jadi murung.
***
Se Na sedang mencari-cari Handphone nya.
"Dimana handphone-ku?" Keluh Se Na yang frustasi tidak menemukan Handphone nya dimanapun.
Ia teringat saat Sung Jae mengigit telunjuk nya, ia tak sengaja melempar Handphone nya ke ranjang Sung Jae.
"Aissh bodohnya, apa aku harus kembali? Ahh aku sudah muak melihat mukanya, tapi kalau tidak di ambil handphone ku, bagaimana kalau Ha Myung menelponku? Ah sudahlah aku kembali saja"
Se Na berlari kembali masuk ke rumah sakit.
***
"Gumawoo sudah mengantarku membeli buku dan pulang ke rumah"
"Ne, sama-sama kalau begitu kami pulang dulu" jawab Ha Myung.
"Hm hati-hati dijalan"
Lee Ji Yeong masih di depan rumah sampai mobil Min Ki pergi menjauh.
***
Sung Jae yang sedang bermain game di handphone nya terkejut karena suara hentakan pintu.
"Yaa! bisakah kau membuka nya pelan-pelan jika benar-benar rusak kau yang bertanggung jawab"
"Dimana handphone-ku?" Tanya Se Na cuek.
Sung Jae pun tak mau kalah ia menunjuk Handphone Se Na dengan kakinya. Mata nya masih fokus pada game. Se Na mendesah kasar dan segera mengambil Handphone nya.
"Apa tidak ada telpon?"
"Any.." jawab Sung Jae tanpa melirik Se Na.
Se Na kembali memukul kepala Sung Jae dengan handphone nya dan segera kabur dari kamar Sung Jae.
"Yaa! Yoo Se Na kau!!" Sung Jae melempar bantalnya tapi melenceng Se Na terlalu cepat pergi.
***
Yoo Shi Jin sedang di markas bersama Sersan Seo.
"Kenapa kau?"
"Aniyoo" jawab Yoo Shi Jin malas.
"Sudahlah, Se Na pasti mengerti jangan terlalu di pikirkan"
Ada panggilan masuk.
Nomor tidak di kenal. Memanggil....
Yoo Shi Jin mengangkat telponnya.
"Yobseyoo?"
"Apa kabar kapten, lama tak mendengar suaramu?"
"Nuguseyoo?"
"Jangan pura-pura tidak tau, ini aku steve"
"Kau, mau apa lagi?"
"Aku hanya ingin menyapamu, aku dengar kau sedang tidak ada di korea, kalau begitu Yoo Se Na tidak ada yang menjaga benar kan? Jadi aku bisa leluasa sekarang"
"Jangan pernah menyentuh anakku!!"
"Kau tau kapten aku sudah hampir menyelakai anak mu 2 kali, tapi selalu saja ada kesatria yang menjaga nya dengan orang yang berbeda, yang pertama saat aku hendak menabraknya dan yang kemarin saat aku akan menembaknya"
"Jadi kau juga pernah menabrak Se Na?"
Seo Da Yeong hanya terdiam mendengarkan pembicaraan Yoo Shi Jin.
"Benar, tapi sayang Namja itu menarik nya dan Se Na terhindar dari maut, tapi kali ini dia sendiri tidak ada yang menemaninya"
"Apa maksudmu?" Teriak Yoo Shi Jin.
Steve melihat Se Na di pinggir jalan sendirian, ia hendak menyebrang jalan.
"Se Na ada di depanku sekarang, kau tau kan apa yang akan aku lakukan"
"Steve kau akan mati di tanganku jika melakukannya"
"Benarkah? Coba kita lihat apa yang akan terjadi nanti?"
Steve tersenyum ia menyimpan handphone nya tanpa memutuskan panggilan nya.
"Steve.. Steve.." panggil Yoo Shi Jin.
Lampu merah sudah menyala, tak banyak orang yang akan menyebrang.
"Mwo-e kenapa dia tidak menelponku?" Gerutu Se Na.
Se Na berjalan dengan melihat Handphone nya. Dan dia tersadar saat orang-orang berteriak padanya. Se Na melihat sebuah mobil mengarah padanya.
"Apppaaa..!!!" Teriak Se Na.
***
Sung Jae merasa bosan di kamar ia keluar kamar untuk mencari udara segar. Sung Jae terus berjalan dan melihat sekeliling rumah sakit, ia sedikit bergidik saat melihat orang-orang yang terluka.
"Cepat-cepat lewat sini!!" Teriak salah satu dokter.
Sung Jae penasaran dengan keributan di ruangan IGD. Seorang pasien masuk dari pintu keluar IGD, Sung Jae sangat familiar dengan seragam orang yang berbaring di ranjang. Saat dokter membawa masuk korban tabrak lari.
Sung Jae terkejut saat korban tersebut melintas di hadapannya.
"Yoo Se Na!!"
Yoo Se Na tidak sadarkan diri, Sung Jae sempat syok melihat Se Na berlumuran darah.
***
To be continued ..
B I A Y I C