Patah hati(!)
Itulah yang dirasakan Kirana saat ini bagaimana tidak orang yang selama ini disayangnya tega meninggalkannya tanpa sebab, orang yang selalu ia anggap menyemangat hidupnya kini telah pergi meninggalkannya.
Di bawah terangnya rembulan Kirana berdiri dibalkon kamarnya, Kirana tidak habis pikir bagaimana bisa dia disakiti seperti ini salahnya apa? Sedangkan dia selalu ada dan selalu perhatian, tanpa disadari air mata Kirana mengalir begitu saja, sakit hati lah yang Kirana rasa saat ini Kirana tidak bisa berbohong dengan perasaannya dia sangat-sangat menyayangi Rangga.
"LO JAHAT RANGGA hiks...hiks...hiks"Teriak Kirana.
***
Matahari pagi telah menampakan sinarnya Kirana masih saja menyembunyikan dirinya dibalik selimut tebalnya.
"Kirana bangun udah pagi"teriak Mamahnya dibalik pintu yang sengaja ia kunci.
"Iya mah"sahur Kirana yang langsung bangun ketika sang ibu memanggilnya.
10 menit waktu yang dibutuhkan Kirana untuk bersiap-siap, setelah bersiap-siap Kirana langsung turun dengan melewati anak tangga.
"Kamu kenapa, kaya gak semangat sekolahnya biasanya kamu semangat banget kalo sekolah"tanya Seto(kakak Kirana)
"Kata siapa aku gak semangat hmm" tukas Kirana.
"Dari wajah kamu Kirana ku sayang"ledek Seto.
"Eh enak aja"jawab Kirana tidak terima.
"Ya udah ah Kirana mau pergi sekolah dulu"pamit Kirana dengan wajah yang ditekuk.
"Gak makan"tawar Mamah.
"Gak Mah, nanti disekolah aja"jawab Kirana yang langsung mencium tangan Mamahnya.
Kirana menaiki mobil kesayangannya menuju sekolah, sejujurnya Kirana males kesekolah dikarnakan kalau ia sekolah ia harus bertatap muka dengan Rangga yang adalah kakak kelasnya.
20 menit Kirana menuju kesekolahnya, setelah tiba diparkiran Kirana memarkirkan mobilnya dengan apik ketika Kirana keluar mobil ia harus bertatap muka dengan Rangga yang juga baru memarkirkan mobilnya yang tak jauh dari mobil Kirana, Kirana ingin sekali menyapanya tapi apa daya Rangga telah berlalu melewatinya seperti orang yang tak pernah kenal, sakit memang tapi mau bagaimana lagi Kirana harus sabar dan harus melupakan Rangga.
Saat Kirana menuju kelas Kirana harus melihat kefaktaan yang membuat Kirana pengen nangis sejadi-jadinya, bagaimana tidak? Kirana baru saja putus dari Rangga dua hari yang lalu dan sekarang Rangga terlihat bahagia saat Rangga berbicara dengan Nauren yang tak lain anak 10-5, Kirana pengen mengganggu mereka bicara tapi bagaimana mungkin sedangkan Kirana hanya menyandang status "mantan" ingat hanya "MANTAN" kali ini Kirana tidak bisa menahan amarah, emosi, sedih dan sekaligus prustasi cairan benih pun mulai mengalir dengan bercampur rasa sakit yang sulit digambarkan, Kirana mulai beranjak ketika Kirana hendak pergi dari situasi menyakitkan ini ke-10 temannya yaitu: Agnes, Mocha, Icha, Angel, Kaira, Rara, Zaskia, Rachel, Acha dan Lauren menghampirinya dengan wajah yang bingung melihat kondisi Kirana dengan wajah yang berantakan untuk sepagi hari ini.
"Ya ampun Na, kamu kenapa?"tanya Lauren dengan nada yang khawatir.
"Aku gak papa, aku hanya butuh sendiri" jawab Kirana datar dan melangkahkan kakinya meninggalkan ke-10 temannya.
***
Kirana tidak bisa menahan air matanya sepanjang perjalanan ia berusaha menghapus air mata yang ada dipipinya tetapi air mata yang ia hapus tetap saja terus menerus keluar
Brug
Seketika pantat Karina membentur lantai dengan lumayan keras
"Arghhh hiks hiks hiks" histeris Kirana.
Orang yang menabrak Kirana sampai terjatuh hanya melongo saat melihat sosok Kirana tiba-tiba menangis histeris seperti anak kecil
"Kamu gak papa?" tanya orang itu sambil berjongkok untuk melihat keadaan Kirana.
"Hiks...hiks...hiks, sakit"gumam Kirana.
"Maaf ya" mohon orang itu.
Seketika Kirana mendongakkan kepala untuk melihat siapa yang sedang bicara dengannya
"Eh ka, maaf"ucap Kirana cepat dan menghapus air matanya seperti anak kecil.
"Hehe, ya gak papa harusnya aku yang minta maaf, kan aku yang buat kamu jatuh"ucap orang itu.
"Hmm gak papa ka"jawab Kirana lesu.
"Revano, panggil aja Vano"ucap orang yang bernama Vano itu sambil menjulurkan tangan dan disambut manis oleh Kinara.
"Kirana"jawab Kirana.
"Yuk berdiri aku bawa kamu keUKS"tawar Vano.
"Gak usah ka"jawab Kirana sambil berusaha berdiri.
"Jangan panggil kakak, panggil aja Vano, berasa tua kalo kamu manggil aku dengan sebutan kakak"ucap Vano diiringi senyuman yang manis.
"Ayo"ajak Vano yang langsung meraih tangah Kirana.
***
"Aku kekelas dulu ya"pamit Vano.
"Iya"jawab Kirana.
Setelah Vano meninggalkan Kirana, lagi-lagi Kirana harus menangisi seorang yang ia sayang
"Kenapa gue bodoh kenapa, kenapa dia harus hadir dikehidupan gue kenapa? Gue sayang lo Rangga sayang banget, please kembali kaya dulu, gue mohon"batin Kirana
"Arghhhhh, lo cewek paling bodoh Kirana paling bodoh"oceh Kirana didalam ruang Uks.
Tak lama kemudian jam istirahat ke-10 teman Kirana menghampiri Kirana keUks karna ada salah satu siswi yang memberitahu mereka. Setelah sampai diuks mereka melihat kondisi Kirana yang gak banget untuk dilihat mata yang bengkak akibat menangis, wajah yang seperti mayat hidup tanpa make up sedikit pun, namun masih terlihat cantik saat tertidur pulas.
"Kira-kira Kirana kenapa ya?"ucap Mocha dengan sifat polosnya.
"Kayaknya lagi ada masalah sama Rangga deh"jawab Icha.
"Bisa jadi"lanjut Agnes.
"Ya udah yuk kita kekantin aja dulu, terus kita beliin Kirana makan, kalo-kalo aja dia udah bangun kalo kita balik" tukas Lauren.
"Yuk"jawab Icha.
Tak lama mereka pergi Vano datang melihat kondisi Kirana.
"Cantik juga kalo lagi tidur"gumam Vano pelan dan kemudian Vano tertawa pelan agar tak membangunkan wanita yang sekarang ada didepannya
"Stttttt"cegat Mocha dengan gaya khasnya yang membuat teman-temanya yang lain terkejut dan menabrak satu sama lain.
"Kamu apa-apai si cha, hampir aja kita jatoh masal tau"protes Lauren.
"Tau nih, kenapa emang? Kok muka kamu kaya serius gitu"tambah Rara dan Rara mengikuti arah mata Mocha apa sebenarnya yang Mocha lihat sampai memasang wajah serius ketika melihat kearah uks.
"Bukannya itu Vano kakak kelas 11 IPA 1 ya?"tanya Zaskia.
"Oh iya iya benar"jawab Lauren cepat.
"Ngapain dia disana ya? Kok dia senyum-senyum si saat liat Kirana?."ucap Mocha dengan wajah polosnya.
"Aku dengar-dengar ya Vano itu cowok playboy, banyak ceweknya, jangan-jangan"ucap Rachel."Dia mau deketian Kirana"ucap mereka bersamaan.
"Ya ampun ini jangan sampai dibiarin guys"ucap Acha.
"Betul, kasian Kirana kan"jawab Lauren.
"Kita harus jauhi Kirana dari Vano"saran Kaira.
"Yups, kita diam disini aja dulu sampai Vano keluar, setelah Vano keluar baru kita masuk"jawab Angel.
"Okeh okeh"jawab mereka.
Sementara itu Kirana telah bangun dari tidurnya dengan wajah bantal Kirana harus bertatap muka dengan kakak kelasnya yang baru ia kenal 3 jam yang lalu
"Kak kenapa ko senyum-senyum?"gumam Kirana yang terdengar oleh Vano.
"Eh gak papa, untung deh kamu udah bangun, aku mau kekantin dulu ya"jawab Vano agak sedikit malu-malu karna ia tertangkap basah telah memandang Kirana dengan kekaguman.
"Hmm, yaudah kekantin aja kak"jawab Kirana yang telah mengambil posisi dulu.
"Jangan panggil aku dengan sebutan kakak, panggil aja Vano"kekeh Vano.
"Hehe iya ka maaf, eh Vano maksudnya"jawab Kirana.
"Gak papa, aku kekantin dulu ya!"pamit Vano.
"Iya"jawab Kirana dengan senyuman manisnya.
Setelah Vano keluar ke-10 temannya menghampirinya dengan banyak pertanyaan.
"Kirana, kamu kenapa?tanya Mocha dengan polos.
"Gak papa, aku cuman gak enak badan aja"jawab Kirana lesu.
"Kamu tadi kenapa langsung pergi dan nangis"tanya Agnes.
"Gak papa"bohong Kirana.
"Bohong, ayolah Kirana kita ini sahabat kamu, cerita aja ada masalah sama Rangga"tanya Lauren.
"Aku udah putus sama Rangga"ucap Kirana sambil menundukkan kepalanya.
"Hah?"teriak mereka bersamaan.
"Kamu serius?"tanya Rara yang dijawab Kirana dengan anggukan.
"Terus cowok yang tadi?"tanya Lauren.
"Oh dia, dia Vano kakak kelas kita aku juga baru kenal kurang lebih 3 jam yang lalu, dan dia juga yang bawa aku kesini"jawab Kirana sepolos mungkin.
"Oh, aku saranin ya Na kamu jangan dekat-dekat ya sama dia"ucap Rara.
"Kenapa, dia baik kok orangnya"jawab Kirana.
"Dia gak sebaik yang kamu pikir Kirana"ucap Lauren.
"Tenang aja aku hanya temanan sama dia"ucap Kirana sambil mengibaskan tangannya.
"Yaudah terserah kamu yang penting kami udah kasih tau kamu"ucap Zaksia.
"Yaudah yuk kekelas udah mau jam masuk nih, kamu jua mau kekelas sekalian atau mau istirahat disini"tanya Icha.
"Ikut kekelas aja, disini bosan"jawab Kirana.
"Yaudak yuk"ucap Rara