Yusuf Khoiron, pria dengan logat kental santun dan penuh dengan rasa lembut itu merasa kalau dirinya harus berubah menjadi lebih baik lagi di sekolah. Ranking dua bukanlah hal baik, tetapi menjadi pertama itulah yang selalu Yusuf idamkan dan usahakan selama ini. Selama ini semenjak sekolah Yusuf selalu dikenal oleh para guru sebagai murid kebanggaan di sekolah, pasalnya Yusuf memang selalu ikut dalam lomba matematika atau bahkan bahasa dan selalu menjadi juara tiga ataupun dua. Bagaimana dengan juara satu? Ya, itulah masalahnya, Yusuf selalu menjadi yang kedua atau tiga bahkan saat ranking di kelas pun Yusuf ada di nomor ke dua setelah Adit sahabatnya.
Memang susah atau memang sudah takdir kalau Yusuf selalu susah menjadi yang pertama, tapi biarpun begitu orangtua Yusuf selalu mensuport anaknya itu supaya Yusuf selalu berusaha menjadi lebih baik untuk kedepannya. Sebagai umat beragama Islam khususnya Yusuf tidak pernah ketinggalan untuk melakukan solat lima waktu, biarpun sedang sibuk belajar sekalipun Yusuf akan segera menunaikan ibadah solat ketika waktunya memang sudah tiba. Kewajiban nomor satu, aktivitas rutin Yusuf tiap malam setelah pulang sekolah adalah mengaji, setelah itu belajar sampai jam tidur malamnya tiba. Habis solat isya dan cuci muka, Yusuf akan berdoa sebelum tidur dan meminta agar harinya esok lebih baik dari hari sebelumnya.
Tidak ada yang spesial memang, hidup Yusuf bukan dikekang atau bukan karena perintah dari seseorang. Anak itu menjalani kehidupan yang sangat baik dan bisa juga dibilang hampir sempurna, masa depan yang cemerlang mungkin sudah menanti Yusuf kelak nanti ketika ia sudah dewasa.
Tidak terlalu sempurna karena mungkin ketika Yusuf mengenal seorang pria bernama Daniel Grayson, pria gagah yang berumur 25 tahun, sangat jauh diatas umur Yusuf memang. Daniel sudah lama melihat sosok Yusuf ketika anak itu pulang sekolah melewati kantor tempat ia bekerja, gedung kantor Daniel tepat di sebelah gedung sekolah Yusuf. Dari situlah keduanya mulai saling mengenal, Daniel memberanikan diri awalnya mendekati Yusuf yang terlihat sangat pendiam dan menutup diri, beberapa pikiran Daniel mengatakan kalau Yusuf tipe pria yang susah untuk didekati.
Namun ketika pertama kali Yusuf menegur anak itu, "Maaf, lo yang namanya Yusuf ya?" Daniel melihat name-tag yang dikenakan Yusuf yang menempel di baju seragamnya. Bahasa Daniel memang lebih kasar dibandingkan anak seumuran Yusuf.
Yang membuat Daniel terenyuh adalah, ternyata Yusuf menatap matanya pertama kali dengan tatapan teduh dan senyuman yang mentereng di wajah anak itu. "Iya Kak, ada perlu apa ya?" sungguh sopan balasan yang dilontarkan Yusuf pada Daniel, membuat pria itu semakin canggung.
Daniel juga membalas dengan senyum, "Gue..." Ingin sekali Daniel mengungkapkan sesuatu yang menjanggal di tenggorokannya. "Gue suka sama Lo," tiba-tiba ucapan itu keluar begitu saja.
Yusuf diam, mencerna kata-kata pria tinggi dan gagah yang ada di hadapannya kali ini. "Apa?" Malah dengan wajah polosnya Yusuf tidak konek langsung. Otaknya masih agak lemot karena di sekolah sebelumnya ia sudah belajar banyak rumus matematika.
"Gue suka sama lo, Yusuf." Daniel mengulang kata-katanya lagi sekarang dengan sedikit mengeraskan suaranya, dadanya naik turun karena agak gugup.
••••••
Note - Haiiii!! Maaf aku udah buat rilis cerita baru lagi nih, masih konsep santai, cerita ini terinspirasi dari beberapa otak aku yang kepengen punya pasangan Om baik dan ganteng seperti Daniel Grayson yang ada di tokoh cerita ini. Tampang Yusuf juga masih sama memakai artis SelebGram yang dikenal dengan nama Newyear atau Kitiwhut Sawut Dimilin.
Enjoy dan beri komentar kalian serta Vote ya. Makasih.
Ini cerpen series, jangan minta panjang atau bilang kependekan. Namanya juga cerpen ya berarti tiap chapternya agak pendek. Oke guys & sis, makasih udah mau baca.
•••••
Yusuf Khoiron
•••••••
Daniel Grayson