Song for this chapter
Evanesence- My Immortal
"Jangan banyak bicara, seharusnya saya yang bertanya, untuk apa anda disini?!" geram laki laki itu, teman temannya menatapnya bingung.
"Ini rumah mertua saya"
"Oh bagus sekali, saya Karyawan dari Mr. Malik, saya datang untuk dua orang ini, mereka ingin menyita rumah Mr. Malik"
"Oh ayolah cantik, aku memang Karyawannya dulu, tapi sekarang, semua harta mr. Malik akan menjadi milikku!"
"Pergilah dari sini sayang, semua seisi rumah ini akan menjadi milik saya" Ucap laki laki itu sambil mengeluarkan gelak tawanya.
"Nathan?" datanglah Yaser dan langsung menyapa laki muda itu.
"Nathan? Daddy dia ini--"ucap Perrie terpotong karena laki laki itu menutup mulutnya.
"Mr. Malik. Saya akan mendapatkan semua hartamu, begitu juga dengan wanita ini!" ucapnya, sementara Perrie terus mengeram meminta tolong.
"Apa maksud kamu Nathan?" Yaser masih tak mengerti dengan apa yang dikatakan salah satu Karyawan
"Lepaskan dia!" Yaser terus berteriak dengan lantangnya dan mencoba mendekati mereka.
"Jangan mendekat!"
"Jika anda mendekat, menantu kesayangan anda yang satu ini akan mati!" ancamnya dengan luruh. Perrie terus saja berteriak meminta tolong.
"Nathan apa apaan ini! Lepasin dia, dia lagi hamil, Nathan!!" Teriak Yaser dengan lantangnya
"Zayn Zayn!!" Yaser berteriak memanggil nama Zayn
"Ya dad?--"
"Perrie?"
"Lepasin istri saya! Apa yang anda lakukan? Itu akan berbahaya!" kesal Zayn karena melihat istrinya yang sedang disekap
"Jangan mendekat!"laki laki itu mulai mengeluarkan pisaunya dan diletakkan diarah leher Perrie.
"Biadab! Lepaskan menantu sayaa!" lagi lagi Yaser berteriak.
"Jangan telpon Polisi, atau menantu dan cucumu akan mati!"ancamnya
"Shit, lepasin istri saya!" Zayn mulai mendekati mereka, tapi laki laki itu sudah mulai berbalik dan menuju ke mobilnya.
"Zayn, ambil uang aku ditas, cepet pergi ke New York, jangan peduliin aku"ucap Perrie berteriak saat Laki laki itu melepaskan tangannya dari mulut Perrie, tentu saja Perrie menangis.
"Perrie!!eh biadab!kembalikan istri saya!"teriak Zayn dengan kesal, tangannya sudah mengepal sejak tadi.
Namun sayang, Perrie sudah memasuki mobil itu dan meninggalkan pekarangan rumah milik keluarga Malik beserta 2 pemuda yang mengaku sebagai Depkolektor itu.
"Shit!"Zayn mengepal dan memukulkan tangannya ke dinding yang berada didekatnya, air matanya sudah mulai turun.
.........
Perrie disekap disepanjang jalan membuatnya sulit bernafas, ia terus berteriak memberontak.
"diem!!jangan berisik! Anggap aja ini bales dendam gue ke elo selama ini!"
Bales dendam? Apa maksudnya ini semua?
"Berhenti pak"perintah pria tersebut kepada supir yang mengendarai mobilnya.
Ia berhenti didepan sebuah rumah mewah yang terlihat tidak terawat lagi dan membawa Perrie masuk kesana.
Tatapan Perrie dibuyarkan seraya menatap sebuah rumah dihadapannya. Dahinya mengernyit bingung.
Perrie tidak sadarkan diri tiba tiba.
Perrie's Pov
Aku mengerjap ngerjapkan kedua mataku, berusaha menerima cahaya yang masuk dari celah celah jendela diruangan ini.
Ada apa? Semuanya gelap, hanya sedikit cahaya yang memasuki ruangan ini, dimana orang lain?
"Hey, sudah sadar rupanya, sudah bertemu keluargamu didalam mimpi?" Ucap seorang laki laki yang menampakkan dirinya didepan mataku.
Suaranya tak asing.
"Masih ingat aku?" Aku seketika membelalakan mataku kaget seraya menutup mulutku.
Dia Jefferson, laki laki yang pernah merebut perusahaan keluargaku dari kendali daddy, dia yang mengambil alih seluruh harta kekayaan keluargaku. Dia laki laki jahat.
Saat itu kami tidak bisa menahan perusahaan itu karena kami sama sekali tak punya uang untuk menyewa pengacara dan lain lain yang dibutuhkan, sehingga ia pernah menawarkan tawaran kepadaku untuk menikahinya agar perusahaan kami kembali ke tangan Daddy. Aku hampir saja menerima tawarannya
Tapi untungnya, Mommy dan Daddy yang sangat sayang kepadaku memilih untuk kehilangan perusahaan mereka daripada kehilangan gadis yang berumur 19 tahun. Ya, aku baru berusia 19 tahun saat itu. Mommy dan daddy akhirnya kehilangan perusahaan keluarga dan memberikannya kepada laki laki bajingan itu.
Bajingan?, ya benar. Ia mempunyai Istri sebanyak 3 orang, apa belum cukup baginya dengan jumlah itu? Ini tak bisa dibayangkan
"Lepaskan aku!"aku memberontak kesal dan mencoba untuk lari darinya, tapi ia menahanku
"Anda mau lari?, silahkan sayang!"
"Tapi jangan harap kau bisa selamat sampai kerumah bersama anakmu!hahaha" tawanya dengan nada yang meledek
Tuhan tolonglah aku, aku tak mau kehilangan anakku.
"Kau mau tahu?, aku menyamar sebagai Nathan Jefferson diperusahaan ayah mertua mu itu, aku berencana akan menghancurkannya dan segera mengambil alih perusahaannya. Bagus sekali jika kau adalah menantu perempuan kesayangannya, aku sangat beruntung! Usaha ku memang tak pernah sia sia!"
Biadab! Tidak akan kubiarkan bajingan ini merebut perusahaan Daddy Yaser juga! Aku takkan membiarkannya
"Jangan pernah menyentuh perusahaan daddy yaser!" Aku memberontak kesal
Ia mengeluarkan pisau dari kantung jeansnya dan menatanya didepan leherku
"Masih mau lari?" Tanyanya semakin membuatku takut. Aku hening. Tatapanku lurus kedepan dengan menatap kosong.
"Ucapkan selamat tinggal kepada keluargamu, kau akan mati ditanganku sekarang juga!" Ia mulai mendekatkan pisaunya kearah yang semakin dekat.
Aku takut sekali, Zayn, daddy tolong akuuu
"Menangis? Menangislah!" Ledeknya lagi seraya memegang salah satu pipiku.
Aku berlari secepat mungkin dan berhasil lepas dari genggamannya, aku berlari menuju pintu keluar.
Aku menekan nekankan daun pintu namun pintu itu tak kunjung terbuka, aku berteriak sekencang mungkin.
Kulihat kearah samping, ada meja rias dengan kaca disebelah kananku. Otakku merespon dengan cepat, aku segera mengambil tongkat kayu disebelahnya dan memecahkan kaca meja rias tersebut.
Kuambil salah satu pecahan tersebut dan kutancapkan dalam dilengan kanan Jeff, aku menatapnya takut, lengannya mulai mengeluarkan darah.
Telapak tangan kananku memang tertancap beling juga, perih sekali rasanya.
Jefferson mendorongku dengan tangan kirinya, alhasil aku terjatuh dan lututku juga tertancap beling.
Sakitt sekalii..arghh
Aku menjerit berteriak,
Rasa nyeri dipergelangan perutku mulai terus aktif, aku menahannya dengan susah payah. Semoga anakku baik baik saja, amiinn.
Braak!
Terdengar pintu terdobrak dengan keras, hingga membuat salah satu tancapan juga mengenai keningku dan langsung menghasilkan banyak darah. Aku sangat lemas.
"Lepaskan dia!!"perintah laki laki yang berada diambang pintu sekarang.
Dia suamiku, suami tercintaku yang sangat aku cintai.
Author's Pov
Zayn mendatangi Perrie karena sejak tadi sebenarnya ia mengikutu jejak kemana Jefferson pergi membawa Perrie.
Matanya membelalak sempurna ketika melihat Perrie penuh darah, ia membawa 2 polisi yang baru saja ia telfon barusan.
Polisi itu tentu saja langsung menangkap Jefferson dan memborgol lengannya.
Zayn mendekat kearah Perrie, ia memeluknya gusar. sementara Perrie terus saja mengeluh kesakitan.
"Zayn, tolong, sakiitt"
To be continued..
.....
Aduhh malem banget ga si aku update jam segini? 22.30 wkwk.
Gapapalah yaa, untuk Zerrie shippers apa sih yang engga😃
Ini buat nemenin malem minggu kaliaan yaa!❤❤
Yang belum tidur coba say di Comment dong, kalo banyaak. Aku tambah satu chapter lagi, kalo dikit, chapter lainnya nyusul besok wkwk❤💋
Sincerely,
Author Ath.
(Athaya Ashley Athariz)
😘😍😘😍