Bangtan Geng [BTS + GOT7]

By White_16

1K 75 15

Story by : @kikook04 Bangtan Geng!! Geng yg anggotanya tujuh anak laki-laki yang hidupnya biasa saja tetapi s... More

Prolog & Introduce
Chapter 1 "Wake Up!!!"

Chapter 2 "Namja Famous?"

226 17 6
By White_16

“AAAAAA,…. AKU TERLAMBAT BANGUUNNN!!!”

Seseorang menuruni tangga sambil berteriak. Sementara enam orang di meja makan langsung menghentikan aktivitas makannya ketika melihat seseorang itu.

“Kenapa kalian tidak membangunkanku, eoh?!!” Tanya seseorang itu—Park Jimin—dengan kesal. Nafasnya terengah-engah karena berlari menuruni tangga. Dan bahkan sebuah handuk dan seragam sekolah masih tersampir di pundaknya.

“Sejak tadi Seokjin hyung sudah membangunkanmu dan aku juga sudah membangunkanmu. Tapi kau tidak mau bangun,” jawab Yoongi sambil menggigit sepotong roti.

Hei, Yoongi tidak membangunkan Jimin!! Dia berbohong!!

“Minum air ini dulu, hyung. Kau terlihat kelelahan,” Ucap Jungkook sambil menyodorkan segelas air putih pada Jimin.

“Aaaaaaaaa,… Kook-ie!!!! Ini bukan waktunya untuk memberiku minum!!!” teriak Jimin.

Jungkook langsung menunduk setelah Jimin memarahinya. Sementara Hoseok yang duduk di samping Jungkook langsung mengelus rambut Jungkook, berusaha untuk membuat Jungkook lebih baik.

“Memangnya Taehyung tidak membangunkanmu?” Tanya Seokjin dan dibalas gelengan dari Jimin. Melihat itu, Seokjin langsung menyorot Taehyung.

Sementara Taehyung langsung menyengir. “Hehee,.. Aku lupa, hyung.” Jawabnya sambil menyengir.

“Huuuu!!!! Dasar PELUPA!!!” Teriak keempat orang laki-laki itu bersamaan.

“Ya sudah, cepat mandi!! Kami akan menunggumu,” ucap Seokjin.

Jimin pun langsung berlari menuju kamar mandi dan cepat-cepat mandi. Sementara itu, enam orang di meja makan kembali melanjutkan sarapannya yang sempat tertunda.

Mereka cukup lama menikmati sarapan masing-masing. Menikmati sarapan pagi dengan berbagai cara. Mulai dari…

“Aku makan separuh rotiku saja. Sisanya aku buat bekal untuk sekolah. Dengan membawa bekal kan uang sakuku bisa ku tabung,” ucap Jungkook sambil memasukkan sisa roti sarapannya di kotak bekal.

Ada juga Yoongi yang mulai memikirkan sesuatu ketika melihat sepotong roti yang masih tersisa di piring. Sebenarnya itu bukan sisa, tapi itu jatah sarapan Jimin yang belum dimakan Jimin karena Jimin sedang mandi.

“Jika roti itu ku jual, aku akan mendapat uang!” batin Yoongi sambil tersenyum licik.

Ia mengamati sekelilingnya. Setelah keadaan aman, tangannya diam-diam mulai menjamah roti itu. Dan… Berhasil!! Sekarang roti itu sudah berpindah di tangannya. Ia hendak memasukkan roti itu ke dalam tasnya, namun tiba-tiba…

“Yoongi-ya,.. Apa yang ingin kau lakukan dengan jatah roti milik Jimin? Kenapa kau memasukkannya ke dalam tasmu?” Sindir Seokjin tiba-tiba.

Melihat itu, Yoongi langsung menyengir. “Emm,.. Ada semut di roti Jimin!! Aku ingin membersihkannya, hyung.” Ucapnya berbohong, lagi.

“Jinjja? Bukannya kau ingin memasukkan roti itu ke dalam tasmu lalu menjualnya, eoh?!!” sindir Seokjin lagi.

“A-ani, hyung!! Aku benar-benar ingin membersihkan semut di roti Jimin.”

“Letakkan roti itu, Yoongi-ya!”

“G-geundae, hyung. Ada semut di roti Jimin.”

“Letakkan saja!!!”

Akhirnya Yoongi meletakkan jatah roti Jimin dengan sangat terpaksa. Dia tidak jadi mendapatkan uang gara-gara Seokjin.

Sementara keempat lainnya terkekeh melihat itu. Diam-diam mereka tahu maksud tindakan Yoongi, namun mereka memilih membiarkannya.

——Bangtan Geng!!!——

Jam masih terus berputar. Dan tak terasa, 20 menit lagi sekolah akan dimulai. Seokjin dan adik-adiknya juga hendak berangkat. Bahkan waktu 20 menit belum tentu cukup untuk perjalanan mereka ke sekolah karena jarak rumah mereka ke sekolah cukup jauh dan mereka juga harus berjalan kaki karena tidak punya kendaraan.

“Kajja!” ajak Seokjin.

Adik-adiknya segera mengambil tas dan mengikuti Seokjin berangkat sekolah. Namun ketika Seokjin melihat Taehyung juga ikut berangkat, ia langsung menahan Taehyung.

“Kau mau kemana, Tae?” Tanya Seokjin tiba-tiba.

“Tentu saja pergi ke sekolah,” jawab Taehyung santai.

“Kau tidak boleh pergi ke sekolah sekarang, Tae. Kau harus menunggu Jimin siap-siap,”

“Aish,.. Shireo!! Ini tidak adil, hyung. Kenapa harus aku? Kita tunggu saja bersama-sama.” Tolak Taehyung sambil menggeram kesal.

“Ini adil, Tae. Kau yang membuat Jimin bangun kesiangan. Dan sekarang kau harus bertanggung jawab dengan menunggui Jimin sampai selesai siap-siap,” jelas Seokjin. Tangannya menunjuk-nunjuk Taehyung, seperti menjadi seorang guru yang sedang menerangkan muridnya. Dan Taehyung hanya dapat diam saja tak berani protes. Ini memang kesalahannya dan ia harus bertanggung jawab.

Seokjin dan yang lainnya langsung berangkat sekolah. Mereka berjalan melewati Taehyung sambil memberikan beberapa ejekan untuk Taehyung.

“Rasakan itu, Tae!!!” ejek Yoongi.

“Salah sendiri kau pelupa!!!” ejek Hoseok.

“Hei, bukan aku yang pelupa!! Tapi penyakitku!!” protes Taehyung.

“Kalau begitu, salah sendiri punya penyakit pelupa!!” tambah Namjoon.

Mereka langsung tertawa dengan keras. Mentertawakan Taehyung yang sedang ternista. Sedangkan Taehyung hanya mendengus kesal, dan andai saja tidak ada Seokjin, ia akan melempari mereka bertiga dengan batu.

“Hwaiting, hyung!!!” ucap Jungkook memberi semangat.

“Kau juga anak kecil, mau kulempar sepatu?!!” ucap Taehyung kesal sambil menunjukkan sepatunya.

Jungkook pun langsung bersembunyi di balik punggung Seokjin. “Seokjin hyung!! Tolong aku!!!” Ia mengadu pada Seokjin.

Seokjin pun langsung memelototi Taehyung.

“Dasar!! Tukang Mengadu!!” cibir Taehyung.

“Biar saja!!! Dasar Pelupa!!!” ejek Jungkook sambil menjulurkan lidahnya.

“Awas kau, Jungkook-ah!!!!” teriak Taehyung dan hanya dibalas juluran lidah oleh Jungkook dari kejauhan. Ya, Seokjin dan yang lainnya sudah berangkat.

Taehyung mendengus kesal ketika harus menunggu Jimin yang ‘Lambat’ seperti keong itu. Ia langsung berjalan menuju bingkai pintu utama rumah mereka.

“Jimin-ah!!!! Sudah selesai atau belum??!” teriaknya kemudian.

“Sebentar, Tae. Aku masih memakai sepatu kemudian mengemasi bukuku!!” jawab Jimin kemudian.

Demi mendengar kata ‘Sebentar’, Taehyung langsung menunggu Jimin sambil duduk di kursi yang ada di teras rumahnya. Kemudian ia mengeluarkan sebuah benda persegi panjang dari saku kemejanya, dan mulai melakukan hobinya sambil menunggu Jimin. Apalagi kalau bukan ‘Bermain Game’?

——Bangtan Geng!!!——

@School (VHS / Victory High School)

Lima orang yang biasanya bertujuh ini sudah sampai di sekolahnya—VHS. Mereka melangkahkan kakinya dengan gagah menyusuri lorong-lorong VHS. Lorong yang cukup megah dan panjang. Dan hanya menyusuri setengah panjang dari lorong itu, mereka dan semua murid VHS pasti sudah sangat kelelahan.

Dan perlu diingat!! Seokjin dan keempat adiknya itu belum terlambat sampai di sekolah. Dan bahkan murid-murid yang datang di VHS juga masih sedikit. Padahal tadi,…

“Hyung, kenapa masih sepi? Apa kita datang terlalu pagi?” Tanya Hoseok pada Seokjin. Dan Seokjin hanya diam saja. Kemudian mata Seokjin mulai menelusuri setiap sisi sekolah. Dan benar saja, sekolah mereka masih sepi.

Mereka mulai berpandangan satu sama lain, dan mulai merasakan ada sesuatu yang janggal.

“Padahal saat kita berangkat, tinggal 20 menit lagi pelajaran dimulai. Dan kenapa sekarang masih sepi?” ucap Seokjin keheranan.

“Sepertinya ada yang salah,” jawab Namjoon. Ia langsung terfokus pada Yoongi. “Yoongi hyung, sekarang jam berapa? Tadi kita mulai berangkat ke sekolah dengan melihat jam tangan yang kau pakai,” ucapnya.

Yoongi langsung mendesah. “Kalau kau ingin melihat jam tangan yang ku pakai, kau harus memberiku uang 500 ribu won.” Perintahnya dengan berlagak sombong.

“Yaa!!! Hanya ingin melihat jam tangan saja harus membayar?” protes Namjoon.

“Tentu saja. Tidak ada yang gratis di dunia ini,”

“Kalau begitu, kau juga harus membayar ongkos memasak kepadaku. 500 juta won.” Sela Seokjin tiba-tiba.

Yoongi langsung menyengir. Kemudian menunjukkan jam tangan miliknya pada Namjoon dan yang lainnya.

Dan mereka sempurna terkejut melihat waktu yang di tunjukkan jam tangan itu. Kemudian mereka langsung berteriak protes.

“YAA!!! KENAPA SAAT KITA SAMPAI DI SEKOLAH, JAM TANGAN YANG KAU PAKAI MASIH MENUNJUKKAN WAKTU YANG SAMA?”

Yoongi langsung menyengir. “Sebenarnya jam tangan yang ku pakai ini baterainya habis. Aku belum sempat menggantinya, Hehee,..” ucapnya dengan malu.

“Kyaaa!!! Kenapa jam tangan tak berguna seperti ini masih kau pakai, hyung!!!” teriak Hoseok kesal.

“Kita buang saja,” ucap Namjoon. Ia langsung menyambar jam tangan yang dipakai Yoongi, kemudian melemparnya. Dan untungnya, jam tangan itu langsung jatuh di selokan.

“Yakkkk!!! Kenapa kau membuangnya?!!” protes Yoongi dengan sangat kesal. Sekarang wajah Yoongi sudah merah padam saking kesalnya.

“Ups, mian, hyung. Ambil saja kalau kau membutuhkannya. Silakan ambil di selokan!!” jawab Namjoon santai.

“Pokoknya kau harus tanggung jawab!! Kau harus ganti rugi sebesar 700 juta won!!!” teriak Yoongi sambil menunjuk-nunjuk Namjoon.

“Eh? 700 juta won? Jam tangan plastik seperti itu saja aku harus menggantinya 700 juta won? Jam seperti itu juga banyak di jual di pasar.”

“Aku tidak peduli!! Pokoknya kau harus tanggung jawab sebesar 700 juta won!!”

“Shireo!!!”

“Kau harus tanggung jawab!!!”

“Pokoknya aku tidak mau!!!”

Sementara itu, Seokjin, Jungkook, dan Hoseok lebih memilih pergi menghindari perdebatan mereka berdua. Tentu mereka akan langsung pergi ke dokter THT setelah mendengar perdebatan Yoongi dan Namjoon yang tak ada ujungnya itu.

Tanpa sengaja, netra mereka menangkap beberapa peristiwa di depan sana. Mulai dari beberapa murid sedang mengerumuni sebuah objek. Kemudian berteriak-teriak tidak jelas. Dan akhirnya pergi dengan wajah senang sambil membawa secarik kertas. Dan ketika mereka memandangi kertas itu, mereka akan langsung tersenyum-senyum sendiri sambil bersorak tidak jelas. Dan hampir keseluruhan murid yang mengerubungi objek itu adalah murid perempuan. Jika orang yang tidak tahu seperti Seokjin, Jungkook, dan Hoseok tentu akan menganggap mereka semua ‘GILA!!!’

Entah sebuah kebetulan atau apa, dua orang gadis yang tadi sempat ada dalam kerumunan itu berjalan melewati Seokjin, Jungkook, dan Hoseok. Melihat itu, mereka bertiga tentu tak menyia-nyiakan saat-saat seperti ini untuk bertanya.

“Ada apa disana? Dan kertas apa yang kau bawa itu?” Tanya Seokjin pada dua orang gadis itu.

“Ige?” Tanya gadis itu sambil menunjukkan kertas yang dibawanya disusul anggukan dari Seokjin.

“Tanda tangan dari namja-namja itu,” jawab gadis itu lagi sambil kembali tersenyum, tidak jelas.

“Kenapa harus meminta tanda tangan pada namja-namja itu? Aku juga bisa memberimu tanda tangan yang sangat banyak. Dan bahkan ‘Cinta’pun akan ku berikan pada kalian berdua secara cuma-cuma!!” ucap Hoseok asal, kemudian diikuti tawa khasnya.

“Aish,.. kami tidak menginginkan apa-apa darimu!!” tolak kedua gadis itu.

“Yaa!! Aku cukup tampan dan setia!!”

“Jadilah namja famous terlebih dahulu kemudian kami akan mau denganmu,” jawab kedua gadis itu sambil berlalu pergi.

Sekarang Seokjin, Jungkook, dan Hoseok hanya diam, bingung. Beberapa sekon kemudian, mereka saling berpandangan. Kemudian mulai bertanya-tanya,

“Apa itu ‘Namja Famous’?”

TBC!!!

Continue Reading

You'll Also Like

2.8K 185 11
แฏ“ แกฃ๐ญฉ โŒ— !! ๊’ฐ ๐ฌ๐จ๐ฎ๐ญ๐ก ๐ฉ๐š๐ซ๐ค๊’ฑ โ”ˆโžค ๐ฒ/๐ง ๐š๐ง๐ ๐ก๐ž๐ซ ๐ฆ๐จ๐ญ๐ก๐ž๐ซ ๐›๐ฅ๐š๐ข๐ซ ๐ฌ๐ข๐ง๐œ๐ฅ๐š๐ข๐ซ, ๐จ๐ฉ๐ž๐ง๐ž๐ ๐š ๐ง๐ž๐ฐ, ๐ฌ๐ฆ๐š๐ฅ๐ฅ ๐›๐š๐ค๐ž๐ซ๏ฟฝ...
86.2K 3K 16
๐—ง๐—ต๐—ฒ๐—บ ๐—ต๐—ผ๐—ฒ๐˜€ ๐—ฏ๐—ฒ๐˜ ๐—ป๐—ผ๐˜ ๐—ณ๐˜‚๐—ฐ๐—ธ ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๐—บ๐˜† ๐—ท๐˜‚๐˜ƒ๐—ถ๐—ฒ! based on true events.
8.3K 545 42
Maybe this time i can love you without hesitation Maybe this time our heart could beat as one
25.7K 703 43
Just did this for fun