Author pov
Sekarang usia kandungan krystal sudah memasuki Bulan ke lima, harusnya amber semakin dan semakin berhati hati dalam menjaga sang istri yang sedang mengandung anak pertama mereka, tapi kesibukan dalam urusan yang menurutnya sangat penting membuatnya melonggarkan ke perhatianya terhadap sang istri.
" apa suamiku masih sibuk dengan belajar bi? " krystal bertanya pada bibi lien yang sedang memberi kan segelas susu untuk kandungannya.
" iya nyonya, tuan masih belajar " krystal hanya mengangguk lemah, sudah satu Bulan, setiap hari amber habis dengan belajar, belajar dan belajar, bahkan pernah satu kali amber bertengkar dengan krystal karna ia terlalu berlebihan dalam belajar, mereka berdamai dan sekarang amber kembali sibuk dengan belajar.
Flashback
" aku mengerti ini sulit, tapi ini masih bagian termudah nya tuan!! " guru yang mengajar amber dan eric sangat profesional ia tidak peduli jika amber adalah menantu tuan jung, yang jelas tugasnya adalah membenarkan kesalahan amber dan membuat amber menjadi paham.
" maafkan aku " amber kembali fokus dengan materi, bukan hal mudah memahami tentang segala jenis managemen, hitungan, amber benar benar pusing, tapi ia tidak menyerah. Begitu juga eric.
**********
Amber nampak sibuk membolak balik buku yang berukuran sangat tebal di atas meja kamarnya, sejak tadi kacamata tidak pernah lepas dari sepasang bola matanya.
" oppa bisa lanjutkan itu besok,!! " ini ketiga kalinya krystal meminta amber untuk melanjutkan itu besok dan tidur bersamanya.
" tidurlah lebih dahulu, aku akan menyusul " wajah krystal benar benar berubah, sejak tadi ia bersabar mengahadapi amber yang tiba tiba menjadi bebal seperti sekarang.
" kau bisa lanjutkan itu besok amber!! " bentak krystal kesal, krystal hanya kwatir amber sakit, bagaimanapun juga otak masih butuh istirahat begitu juga tubuh. Segala sesuatu yang berlebihan tidak pernah baik.
" kamu tidak mengerti, jadi ku mohon tidurlah " amber tidak terlalu menggubris ucapan krystal yang sudah terdengar sangat kesal itu, kalimat yang bahkan sudah membentak dengan menyebut namanya.
Krystal berjalan turun dari ranjang, ia mendekati amber dan mengabil buku yang sedang sibuk amber baca. Amber melepas kacamata nya dan menatap krystal tajam.
" sudah ku bilang kamu tidak mengerti, jadi tidurlah!! " amber berdiri dan merebut buku yang berada di tangan krystal. Entah kenapa amber menjadi sosok keras kepala dan terlalu memaksa.
" apa yang aku tidak mengerti? Aku sudah cukup mengerti dirimu, aku memberimu waktu belajar seharian, tapi ketika malam, kau masih menghabiskan waktumu untuk belajar, ayah tidak memintamu belajar hanya untuk mengabaikan istrimu amber!! " krystal hampir menangis. selama menjadi istri amber, ini pertengkaran pertama mereka.
" tidurlah " amber mencoba menjadi lembut, ia tidak ingin teriakan krystal terdengar oleh petugas yang berjaga di dalam rumah, serta membangunkan mertuanya.
" maka berhentilah dengan buku mu!! " krystal kembali berteriak, suaranya terdengar bergetar.
" tidak perlu berteriak, krystal!! " amber ikut membentak, ia benar benar menjadi sosok yang sensitif sekarang. Sosok yang berambisi kuat untuk bisa hingga mengabaikan segala istruksi, yah seperti itulah amber malam ini.
" kau membentak ku amber,!! kau melakukannya lagi!! " krystal berjalan menuju pintu kamar, kemudian berjalan keluar dengan wajah yang hendak menangis.
Amber terdiam, ia bingung harus apa, ia benar benar tidak bisa mengendalikan diri, ia ingin menepati janji dua tahun nya dengan sang mertua, tapi istrinya tidak mengerti, itu yang selalu amber pikirkan.
Amber berjalan cepat menyusul krystal yang sudah tiba di lantai bawah, ia masih menggunakan kaca mata dan kaos berwarna hitam.
Ia bingung kemana istrinya itu lari, rumah ini besar, bagaimana ia bisa tahu istrinya kemana.
" tuan mencari siapa?" salah satu petugas bertanya pada amber yang terlihat kebingungan di lantai bawah.
" krystal, kau melihat nya?! " amber terlihat kwatir, ia takut jika sang istri sampai benar benar menangis dan berdampak pada kandungan nya.
" nyonya ke arah kamar tamu tuan " amber langsung berlari menuju kamar tamu.
**********
" soojung, bukalah, aku minta maaf " krystal masih diam di dalam kamar tamu, ia masih belum membuka pintu Meski ini panggilan ke sekian kali dari amber.
Amber kelihatan sangat lelah, tapi ia masih Setia berdiri di depan pintu kamar tamu, menunggu sang istri keluar dan memaafkan kesalahanya barusan.
" ada apa? " amber kaget melihat ayah mertuanya belum tidur selarut ini. mendengar pertanyaan sang mertua, amber ingin jujur tapi sedikit takut jika mertuanya marah.
" apa yang kau lakukan di sini am? " tuan jung kembali bertanya setelah satu pertanyaan tadi tidak amber jawab. Wajah lelah amber sebisa mungkin tetap kuat ketika menjawab pertanyaan mertuanya.
" aku, aku bertengkar dengan krystal ayah " tuan jung menatap amber datar, ia sedikit terkejut mendengar penuturan amber, itu karna ini pertama kali menantu dan putrinya bertengkar, sampai membuat putrinya pindah kamar.
" kenapa bisa terjadi? " tanya tuan jung pelan. Banyak penekanan dalam kalimat kenapa bisa terjadi, dan Amber semakin bingung harus menjawab apa.
" am? " amber menatap tuan jung dengan kepala yang tiba tiba sedikit pusing, matanya nampak sayu, amber membenarkan posisi berdirinya, Tuan jung kaget menyadari jika menantunya ini tiba tiba bersikap aneh.
" ayah ini karna salah ku,... "
" kenapa hidungmu berdarah?!!" bentak tuan jung marah, sekarang ia tahu kenapa putrinya sampai marah dan memilih keluar dari kamar.
Amber mengelap darah kental yang keluar dari hidungya, ini pertama kali ia merasakan hidungnya berdarah tanpa pukulan, mungkin karna ia belajar terlalu keras.
" kau mengabil waktu tidur mu untuk belajar?!! " bentak tuan jung lagi, ia bukan marah karna apa. Tapi karna ia kwatir dengan kesehatan sang menantu. Menantu yang nantinya akan menjadi penjaga putrinya dan mungkin juga mereka.
Pintu kamar terbuka cepat setelah krystal memastikan bahwa ia mendengar bentakan ayahnya dari balik pintu.
" oppa!! " krystal terkejut setelah melihat hidup suaminya mengeluarkan darah yang cukup banyak, ia bahkan mengelap darah itu dengan piyama yang sedang ia kenakan.
" ak, aku baik baik sa... "
" am!! " belum selesai amber bicara, tubuhnya yang lemah sudah terkulai lemah dan di topang oleh sang mertua.
Krystal menangis, ia sangat kwatir dengan keadaan amber yang baru sekali ini ia lihat. Terlebih ini sudah larut.
" panggil yang lain," tuan jung memberi intruksi pada penjaga untuk membantu nya membawa amber ke kamar.
***********
Esok hari
Krystal sudah bangun sejak tadi, ia sibuk mengelus elus rambut suaminya yang sedikit mulai memanjang.
Kumis amber mulai benar benar terlihat jelek karna tidak ia urus selama satu Bulan ini, bahkan bulu bulu seperti jenggot mulai menepel di sebagian wajah bagian dagu dan pipi amber.
" dia banar benar seperti seorang duda!! " krystal bicara karna amber seperti tidak memiliki istri yang mengurusnya selama satu Bulan ini. Padahal ia selalu Setia menemani amber.
Amber menggeliat pelan, ia menyampingkan tubuhnya ke arah krystal, kemudian memeluk istrinya itu dengan lembut, sedikit mengelus perut krystal yang sudah benar benar nampak membuncit.
" maafkan aku soal semalam " amber masih bersembunyi di dada krystal. Ia malu melihat mata krystal jika mengingat kejadian semalam.
" maaf karna membentak kamu lagi " krystal masih diam, ia senang mendengar kata maaf yang berulang ulang oleh sang suami.
" aku benar benar minta maaf, aku tidak akan mengulang nya lagi, aku benar benar berjanji " amber masih terus meminta maaf, begitu juga krystal yang masih diam, namun terus mengelus kepala amber.
" kamu benar benar masih marah?! " amber memberanikan dirinya untuk mendongak dan menatap mata sang istri.
" aku tidak akan mengelus kepala dengan rambut yang begitu jelek ini, jika aku masih marah " krystal sedikit menjambak rambut amber, amber tersenyum kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah sang istri.
" terimkasih sudah memahami aku sampai sejauh ini " krystal hanya tersenyum memebalas ucapan amber.
" kajja ke kamar mandi " amber kaget, kenapa tiba tiba krystal ingin mengajaknya ke kamar mandi.
" kamu kan sedang hamil!!! " ucap amber tanpa dosa, padahal ia tidak tahu maksud krystal mengajaknya ke kamar mandi untuk apa.
" benar benar mesum!! " krystal mulai duduk dan menurunkan kakinya dari atas ranjang, sedang amber hanya memasang wajah bodoh.
" jadi.. "
" cepat ke kamar mandi sekarang !!" amber meloncat cepat dari ranjang dan menyusul krystal yang sudah lebih dulu ke kamar mandi.
" buka baju mu " amber menuruti instruksi krystal, ia membuka bajunya dan hanya meninggalkan boxer yang masih terpasang.
" sini " amber berjalan mendekati krystal, ia melihat alat cukur sudah di pegang sang istri.
Amber mulai berhadapan dengan krystal, krystal mengangkat alat cukur dan hendak memulai mencukur jenggot halus amber yang baginya sudah merusak.
" tidak memberinya krim? " sindir amber menggunakan krim, krystal kaget. Ini memang untuk pertama kalinya ia mencukur jenggot amber setelah sekian lama menikah.
" harus ya? " krystal memasang wajah bodoh, amber tersenyum lucu, sambil bergerak mengabil benda yang ia sebut dengan krim.
" tentu, wajah suamimu bisa saja terluka jika tanpa ini soojung " amber mulai menuangkan menggunakan krim. Di sekitar kumis dan janggot yang hendak krystal cukur.
" aku sangat bahagia akhirnya istriku melalukan ini untuk ku, jadi silahkan di mulai " Krystal mulai mencukur dengan ekpresi bahagia. Begitu juga amber, ia lebih bahagia karna masalahnya semalam sudah berakhir.
" kamu memiliki istri jadi jangan hidup seperti duda lagi!! " amber mengangguk paham.
Flasbackend
***********
" akan ke mana lagi ?" krystal menatap sang suami yang sudah rapi dengan jas miliknya.. krystal bingung amber bahkan tidak bicara ia akan kemana, tiba tiba amber memasuki kamar dan mengganti pakaian saat krsystal sedang duduk santai di depan taman.
" aku akan pergi sebentar " amber mencium pipi krystal cepat kemudian meninggalkan istrinya yang masih termenung melihat sikap luar biasa tidak ia suka dari suaminya.
"Hati hati " balas krystal meski ia kesal, tapi keselamatan suaminya jauh lebih ia kwatirkan.
**********
" ayah ku mohon, katakan pada amber agar tidak terlalu keras dalam belajar " krystal memohon pada ayahnya karna sudah tidak mampu membuat amber berhenti terlalu keras dalam belajar.
" soojung, ayah sudah sering mengatakan pada suamimu, dan ia selalu mengiyakan " tuan jung masih bersikap santai dengan pengaduan putrinya ini.
" ayah akan meminta ibumu untuk melakukan itu " soojung tersenyum setelah ayahnya membuat janji.
" aku akan tidur, " krystal hendak berjalan menuju lift tapi sang ayah kembali melontarkan pertanyaan.
" apa suamimu masih belum pulang, bukankah ini sudah larut? " tuan jung bertanya-tanya karna ia tidak tahu menantu nya itu sedang melakukan apa.
" bukankah harusnya ayah tahu di mana menantu ayah? " krystal memutar balik pertanyaan.
" yah, ayah tahu, maksud ayah apa ia belum pulang? " tuan jung sejujurnya tidak tahu, tapi jika ia berkata jujur putrinya akan menudingnya dengan banyak sekali pertanyaan.
" kembalilah ke kamarmu, dan pergi tidur, cucu ku perlu tidur " goda tuan jung agar putrinya tidak terlalu serius soal suaminya.
**********
" arghhh " seorang pria dengan bau alkohol masuk ke dalam sebuah kamar mewah. Ia melepas jas nya sembarang.
Kemudian melempar sepatunya, pria ini terlihat seperti mabuk, langkahnya sempoyongan sejak tadi.
Ia berjalan menuju ranjang, sudah sangat larut, tapi ia masih sibuk dengan membuka kemejanya.
" soojung aah " lirihnya, dia benar benar sedang mabuk, krystal yang merasa namanya di sebut langsung bangun dan mencium mau alkohol yang menyengat di kamar mereka.
" amber!! " krystal langsung menuding amber dengan segala amarah yang di pendam.
" tolong, le, lepaskan bajuku, panas " lirih amber tidak begitu jelas. Ia sudah terlentang di ranjang berukuran king size itu.
Krystal membuka pelan kemeja amber, bau parfum yang tidak krystal sukai berasal dari kemeja amber. Krystal mulai mendengus kesal, dan berjalan meninggalkan amber keluar.
15menit kemudian. Krystal masuk ke dalam kamar kembali, tidak seorang diri, tapi di temani oleh hampir seluruh petugas dan kedua orang tuanya.
" soojung biarkan saja dia tidur " ny jung kasihan jika amber benar benar akan krystal bawa keluar.
" tidak bu, bahkan ada bau parfum wanita di tubuhnya, alkohol, dan semuanya " tuan jung hanya diam sedari tadi, ia bingung kenapa menantu nya menjadi kacau balau seperti ini.
" angkat dia dan bawa ke kolam " para petugas sedikit takut, tapi tuan jung menganggukan kepala nya tanda setuju.
" baik nyonya " mereka mulai membawa amber yang sudah terlelap menuju kolam berenang. Setelah tiba di kolam berenang mereka menunggu intruksi dari sang nyonya.
Krystal berjalan menuju amber membukakan celana suaminya yang di lapisi boxer itu. Setelah selesai membuka celana amber krystal berdiri menjauh.
" lemparkan ke dalam kolam!! " para petugas tentu saja kaget, kenapa nyonya mereka yang terkenal dengan keromantisan terhadap tuan mereka, tiba tiba hendak melepar suaminya sendiri ke dalam kolam, dan tengah malam begini.
" lempar saja!! " bentak krystal, amber menggeliatkan badanya dan serentak itu pula, para petugas meleparnya ke dalam kolam.
" iyaaakkkkk..."
" byurrrr " amber langsung sadar setelah seluruh tubuhnya terendam di dalam kolam, dingin dan entah apalagi yang ia rasakan, selain rasa dingin.
" soojung kena.... " amber terdiam setelah melihat ayah dan ibu mertuanya juga ada di sana menyaksikan ia yang sedang merasa malu.
Amber diam dan mulai berenang untuk naik dari atas kolam. Setelah naik ia berjalan membungkuk ke depan mertuanya.
" maafkan aku, ini salah ku " amber meminta maaf setelah ingat bahwa ia pulang dengan mabuk.
" urus dengan istrimu, jika ini tidak selesai kau temui ayah besok, kami harus kembali tidur! " tuan jung berbalik begitu juga ny jung. Amber benar benar merasa tidak enak hati.
" aku minta maaf " amber merunduk malu di depan istri yang sangat ia cintai itu. Namun krystal masih menatap nya dingin.
" tidur di luar, bau alkohol di mulut mu sungguh menganggu ku, jangan datang ke kamarku saat kau tidak bisa jujur wanita mana yang meninggalkan bau parfum di tubuh mu!! " amber terkejut, ia bingung bau parfum apa yang krystal maksud. Amber mencoba mencium tubuhnya, dan sungguh tidak ia temukan bau apa apa.
" soojung!... " krystal hanya berlalu pergi di iringi dengan beberapa pelayan
" arghhh! " gerutu amber kesal, ini kedua kalinya ia dan krystal nampaknya akan bertengkar secara besar.
" kenapa kalian menceburkan ku!! " amber tidak marah, hanya ia mencari sesuatu untuk dibicarakan.
" aku boleh tidur di tempat kalian tidak? " tanya amber, dan mereka hanya mengangguk.
Tbc