Sehun tampak diikaat disebuah kursi dalam kondisi tidak sadarkan diri. Entah bagaimana caranya sang kegelapan berhasil melumpuhkan Sehun dengan gas beracun yg dimiliki ular raksasa tersebut dan sepertinya Sehun dibawa oleh mereka ke maskar besar kegelapan.
Si makhluk berkepala kambing tampak menyeringai lebar saat melihat Sehun yg terikat tidak berdaya dikursi. Ia bahkan sempat-sempatnya menendang Sehun yg masih belum sadar.
"Pangeran yg menyedihkan!!! Sebentar lagi kau akan mati Hahahaha" ucap si makhluk berkepala kambing tersebut.
Tiba-tiba makhluk tersebut dihampiri oleh anak buahnya yg berbentuk serupa dengan dirinya. Anak buahnya itu tampak menunduk hormat kepada si makhluk berkepala kambing.
"Tuanku, anda diperintahkan oleh Yang Mulia untuk menghadap keruangannya" ucap si anak buah.
"Aahh benarkah? Aku mengerti, kau pergi saja duluan. Aku akan menyusul sebentar lagi" ucap si makhluk berkepala kambing.
Si anak buah mengangguk mengerti, kemudian ia langsung pamit undur diri dan meninggalkan tuannya itu berdua saja dengan Sehun yg masih belum sadarkan diri.
Makhluk itu tampak tersenyum remeh pada Sehun, "Ckk... Sepertinya aku harus menunda dulu bermain-main denganmu. Tapi tenang saja, jika urusanku sudah selesai dengan Yang Mulia maka aku akan segera kembali untuk mengurusmu" ucap si makhluk berkepala kambing kemudian ia langsung meninggalkan Sehun sendirian diruang bawah tanah.
.
.
Sehun tampak tergeletak tidak sadarkan diri disebuah taman. Tiba-tiba ada seseorang yg datang menghampiri Sehun dan membelai lembut rambutnya.
"Sehunnie sayang, bangunlah adeul... Kau harus segera sadar"
Sehun yg mendengar suara lembut itupun tampak mengerjapkan kedua matanya perlahan. Ia mengernyit saat matanya silau karena cahaya yg memasuki matanya. Saat ia kembali membuka kedua matanya, ia langsung terbelalak saat mengetahui siapa orang yg sudah membangunkannya.
"Eo....eomma??"
Mata Sehun berkaca-kaca saat melihat sang ibu yg tersenyum lembut kearahnya. Segera saja Sehun memeluk ibunya dengan erat. Bahkan Sehun sampai menangis dipelukan ibunya.
"Eomma..hiksss... Benarkah ini kau eomma?? Hikss... Hikss... Eomma kemana saja selama ini??" Ucap Sehun
"Eomma tidak kemana-mana, sayang. Eomma tetap selalu berada didekatmu. Eomma selalu dihatimu" ucap sang ibu.
Sehun melepaskan pelukannya sambil menyeka airmatanya, "Ini dimana eomma?? Mana appa?"
"Ini dialam bawah sadarmu, adeul. Appamu sedang tidak bisa datang kemari karena ia harus menjaga semua temanmu yg lain" ucap sang ibu lembut.
"Temanku?? Maksud eomma semua ksatria yg lainnya? Jadi apakah selama ini eomma dan appa menjaga kami?" Tanya Sehun bingung
"Tentu saja, adeul. Kami selalu mengamati kalian dan menjaga kalian. Dan sekarang sudah waktunya kau kembali keduniamu" sahut sang ibu.
"Shireoo!!! Aku tidak ingin berpisah dari eomma" tolak Sehun sambil memeluk ibunya kembali.
"Sehunnie, kau tidak bisa berada disini terus. Ini bukanlah alammu. Kau harus kembali untuk menyelamatkan planet EXO dari ambang kehancuran. Kau harus menjalankan tugasmu, adeul" ucap sang ibu.
"Tapi aku tidak mau berpisah dari eomma.. Aku tidak ingin kembali. Aku lelah eomma" rengek Sehun
"Eomma tidak pernah kemana-mana, adeul. Percayalah jika eomma selalu berada disisimu. Eomma akan selalu berada dihatimu" ucap sang ibu.
"Jinjja?? Eomma tidak akan meninggalkanku?" Tanya Sehun
Ibu Sehun mengangguk lembut, "Tentu saja, sayang. Apa kau tidak percaya pada eomma?"
Sehun menggeleng, "Anniyo, aku selalu percaya pada eomma"
"Kalau begitu kau harus kembali sekarang. Teman-temanmu sedang membutuhkanmu" ucap sang ibu
"Nde, baiklah eomma. Berjanjilah jika eomma akan selalu mendukungku dan tidak akan pernah meninggalkanku" ucap Sehun
"Tentu saja, adeul. Cha, sekarang waktunya kau kembali" ucap sang ibu.
Sehun mengangguk, ia kembali memeluk ibunya itu erat. Kemudian perlahan-lahan tubuhnya mulai transparan dan lama kelamaan menghilang.
"Semoga kau berhasil, anakku. Eomma akan selalu mendoakanmu" gumam ibu Sehun
.
.
Si makhluk berkepala kambing yg telah menyekap Sehun tampak memasuki sebuah ruangan dimana ada makhluk yg menyeramkan duduk disebuah singgasana raja. Sepertinya makhluk tersebut adalah raja kegelapan.
"Yang Mulia, apakah anda memanggil saya?" Tanya si makhluk berkepala kambing kepada makhluk yg duduk disinggasana setelah ia memberikan hormat.
"Nde, aku memang memanggilmu kesini untuk menanyakan perihal tentang pangeran. Aku dengar kau berhasil menyekap pangeran dan membawanya kemari" ucap si raja kegelapan.
"Nde, anda benar Yang Mulia. Saya memang menyekap pangeran itu dan menaruhnya diruang bawah tanah. Rencananya saya akan sedikit bermain-main dengannya nanti" ucap si makhluk berkepala kambing
"Hahaha... Bagus sekali. Kau memang prajurit kebanggaanku. Kau sangat bisa diandalkan" ucap si raja.
"Terimakasih banyak atas pujian anda Yang Mulia. Saya sangat merasa tersanjung" ucap si makhluk berkepala kambing
"Kalau begitu bawakanlah aku kepala sang pangeran setelah kau puas bermain-main dengannya. Aku ingin memajangnya didepan gerbang istana EXO dan memberitahukan pada semua rakyat planet EXO jika pangeran mereka sudah mati Hahahaha" ucap sang raja tertawa bengis
"Nde, saya mengerti Yang Mulia. Kalau begitu saya pamit undur diri untuk segera melakukan perintah Yang Mulia" ucap si makhluk berkepala kambing.
"Pergilah!!! Dan segera selesaikan tugasmu" titah sang raja
Si makhluk berkepala kambing itu mengangguk kemudian ia segera pamit undur diri dari hadapan raja kegelapan untuk segera bermain-main dengan Sehun.
.
.
Para ksatria sudah kembali kerumah Sehun. Mereka sekarang ini sangat bingung karena Sehun menghilang begitu saja. Bahkan Yonghwa yg biasanya hanya diam ikut memikirkan masalah Sehun yg menghilang.
"Kurasa Sehun disekap oleh kegelapan" ucap Yonghwa
"Mwo?? Lalu apa yg harus kita lakukan?? Bagaimana caranya agar kita bisa menyelamatkan Sehunnie?" Tanya Kyungsoo
"Aku tidak tahu, Kyungsoo-ssi. Kita tidak bisa gegabah, bahkan sekarang ini kita belum mengetahui keberadaan Sehun" sahut Yonghwa
"Yonghwa benar, kurasa kita juga tidak bisa bertindak gegabah. Apalagi tidak ada Sehun disamping kita, kita juga harus berhati-hati jika kegelapan datang menyerang kembali" ucap Suho
"Jadi kita akan diam saja dan membiarkan Sehunnie disekap oleh mereka begitu?" Tanya Kai
"Bukannya begitu, Kai. Kita hanya harus hati-hati dalam mengambil tindakan selanjutnya. Jangan sampai kita malah celaka atau ada diantara kita yg disekap oleh kegelapan" ucap Jongdae
"Tao, tidak bisakah kau menggunakan kekuatan batinmu pada Sehun untuk mengetahui keberadaanya sekarang ini? Apakah ia dalam bahaya atau baik-baik saja?" Tanya Luhan
Tao menggeleng, "Aku tidak merasakan apapun, hyung. Aku juga tidak tahu dimana Sehunnie berada sekarang"
Para ksatria tampak mengerang frustasi. Mereka benar-benar bingung harus berbuat seperti apa. Mereka khawatir jika Sehun akan dicelakai oleh kegelapan, tapi mereka juga tidak tahu bagaimana caranya untuk menolong Sehun.
"Apakah kau tidak ada ide, Yonghwa-ssi?" Tanya Xiumin
"Hmmm... mungkin aku bisa menanyakan ini pada Jenderal Choi. Semoga saja jenderal Choi bisa membantu kita untuk mengetahui dimana keberadaan Sehun sekarang" ucap Yonghwa
"Ya, semoga saja begitu. Kita tidak bisa tinggal diam dan duduk manis disini sementara Sehun sedang dalam bahaya" sahut Kris.
Mereka semua mengangguk menyetujui perkataan Kris. Mereka tidak bisa membiarkan Sehun berada dalam bahaya sendirian. Selama ini Sehun lah yg selalu menyelamatkan mereka, jadi sekarang inilah waktunya mereka untuk menyelamatkan Sehun. Walau mungkin banyak rintangan dan maut menjadi taruhannya, mereka tidak akan menyerah dan diam begitu saja. Mau tidak mau mereka harus siap untuk menyerang balik penghuni kegelapan.
.
.
Sehun tampak mengerjapkan kedua matanya perlahan. Ia mengerang saat dirinya merasa jika tubuhnya sedang diikat. Setelah kesadarannya terkumpul, Sehun mengedarkan pandangannya keseluruh arah. Ia mengernyit saat mengetahui jika ia berada ditempat asing.
"Dimana aku? Apakah aku berada dimarkas kegelapan?" Gumam Sehun
Sehun kemudian meronta-ronta dan mencoba untuk melepaskan ikatan yg melilit tubuhnya. Ia terus mencari akal agar ia bisa terbebas.
Sehun menyeringai saat menemukan cara agar dirinya bisa terbebas. Ia melihat sebuah pisau tergeletak diatas meja yg tidak jauh dari tempatnya berada sekarang. Dia segera menggunakan kekuatan anginnya agar pisau itu mendekat kearahnya.
Pisau itupun jatuh didekat kakinya. Sehun berusaha keras untuk mengambil pisau tersebut menggunakan kakinya dan melemparkannya agar bisa sampai ketangannya yg terikat. Ia juga menggunakan kekuatan anginnya untuk membantu usahanya agar berhasil.
"Aaakkhh...." Sehun menjerit saat pisaunya mengenai tangannya. Ia memang berhasil untuk mengambil pisau tersebut, tapi sayangnya tangannya juga ikut tergores karena terkena pisau tajam tersebut.
Tapi sepertinya Sehun tidak terlalu mempedulikan tangannya yg terluka. Ia segera saja menggunakan pisau itu untuk memutuskan tali yg mengikat dirinya.
Setelah tali itu putus, Sehun melihat tangannya yg terluka akibat tergores pisau, "Sakit sekali... Jika dalam kondisi seperti ini aku sangat ingin mempunyai kekuatan seperti Luhan hyung" gerutu Sehun
Tap tap tap
Sehun menajamkan pendengarannya saat ie mendengar suara langkah kaki yg semakin mendekat kearahnya. Segera saja Sehun berpura-pura jika ia masih dalam keadaan terikat. Ia menunggu seseorang yg akan datang menemuinya.
Cklekk...
"Ohh... Rupanya kau sudah bangun pangeran"
"Kau?? Si makhluk berkepala kambing???" Ucap Sehun kaget
"Kau bisa memanggilku Satyr, pangeran. Bagaimana tidurmu tadi? Apakah nyenyak??"
"Dimana ini?? Kenapa kau membawaku kesini?" Tanya Sehun mengabaikan pertanyaan dari musuhnya.
"Ckk kau sangat tidak sopan mengabaikan pertanyaan seseorang, pangeran. Tapi aku akan menjawab pertanyaanmu itu, aku membawamu kesini untuk bermain denganmu dan memenggal kepalamu nanti. Apa kau sudah tidak sabar menantikan ajalmu, Oh Sehun??"
Sehun tersenyum, "Oh ya?? Kupikir aku dibawa kesini untuk melihat kematianmu dan semua penghuni kegelapan lainnya"
"Ckk... Dasar kurang ajar!!! Berani sekali kau mengatakan hal itu padahal kau sedang disekap!!"
"Kalau begitu cepat serang aku dan kita lihat siapa yg akan menemui ajalnya!!!" Tantang Sehun
"Dasar bocah tengik kurang ajar!!! Akan kubuat kau menyesal karena sudah berkata-kata seperti itu!!!"
Si makhluk berkepala kambing itu tampak geram dan langsung menyerang Sehun dengan menggunakan tanduknya. Sehun yg akan diserang tampak bersantai dan belum beranjak dari tempatnya.
Saat si makhluk tersebut hampir menyeruduk Sehun, Sehun langsung menusuk mata makhluk berkepala kambing itu dengan menggunakan pisau yg tadi ia pakai untuk memutus tali ikatannya. Ia memang sengaja menyembunyikan pisau tersebut dibalik punggungnya dan bersikap seolah-olah masih diikat agar ia bisa mengelabui musuhnya.
"AAAAAARRGGHHH!!! MATAKU!!!!"
Sehun menyeringai saat melihat musuhnya tampak begitu kesakitan. Rencananya berjalan dengan mulus. Segera saja ia berlari menuju pintu keluar.
"Aku tidak bisa bermain-main denganmu dulu, Satyr. Ada hal yg lebih penting yg harus aku lakukan. Mungkin lain kali aku akan bermain denganmu dan bukan hanya membuatmu buta" ucap Sehun sebelum ia meninggalkan makhluk itu diruang bawah tanah.
.
.
Sehun terus berlari mencari jalan keluar dari markas kegelapan tersebut. Ia tahu jika dirinya memaksakan diri untuk menyerang para penghuni kegelapan tanpa bantuan ksatria lainnya, mungkin ia akan kalah. Jadi sebisa mungkin ia harus kabur dari tempat ini dan kembali pada ksatria lainnya.
Tapi sepertinya usaha Sehun untuk kabur tidak bisa berjalan dengan mulus. Saat ia hampir berjalan menuju pintu keluar dari markas tersebut, tiba-tiba sesosok makhluk bungkuk yg membawa gada besi tampak menghalangi jalannya.
"Siall!!!"
Sehun berbalik bermaksud untuk mencari jalan keluar lainnya. Tapi langkahnya harus terhenti saat ia melihat sesosok monster seperti serangga raksasa menghadang jalannya pula.
"Siall!!! Aku dikepung!!! Sepertinya mau tidak mau aku harus menghadapi mereka!!" Ucap Sehun kesal.
Tanpa aba-aba kedua makhluk tersebut langsung saja menyerang Sehun. Tampak si makhluk yg badannya bungkuk itu melayangkan gada besinya kearah Sehun sedangkan si serangga raksasa menyemprotkan air liur beracunnya kearah Sehun, belum lagi si anak serangga tersebut yg ikut menyerang Sehun dengan menggunakn cakarnya.
Sehun sebisa mungkin terus menghindari amukan kedua monster tersebut. Sehun benar-benar terdesak karena tempat ia diserang sangat sempit sehingga ia sangat sulit untuk menyerang balik ataupun hanya untuk sekedar menghindar saja.
"Aku harus mencari tempat yg lebih luas... Bisa-bisa aku terkena serangan mereka jika terus berada disini" ucap Sehun
Sehun sebisa mungkin berlari mencari tempat yg lebih luas. Ia menggunakan kekuatannya untuk menghadang makhluk tersebut. Ia berhasil lolos dari kejaran makhluk tersebut. Tapi sayangnya langkahnya harus terhenti saat ia dihadang pula oleh makhluk berbentuk reptil raksasa.
"Siall!!! Kenapa banyak sekali monster-monster jelek disini!!!" Umpat Sehun
Sehun mau tidak mau harus dikelilingi oleh para monster, belum lagi sang satyr yg datang menghampiri Sehun dengan penuh kebencian. Sepertinya ia sangat dendam karena matanya sudah ditusuk oleh Sehun.
"Kita bertemu lagi pangeran. Kali ini kau tidak akan bisa lolos. Kau juga harus membayar semua perbuatanmu pada mataku!!! Cepat serang dia!!!" Ucap si makhluk berkepala kambing
Sehun membelalakkan matanya saat makhluk-makhluk itu menyerangnya secara bersamaan. Sehun melompat untuk menghindari serangan tersebut.
Bugghhh....
"Aaaarrgghh...."
Sehun terhempas kelantai dengan keras saat tubuhnya terkena gada besi dari makhluk berbadan bungkuk tersebut. Ia meringis kesakitan sambil memegangi dadanya yg terkena pukulan.
"Ckk... Dasar payah!!!" Ejek si satyr
Belum sempat Sehun bangkit berdiri, tiba-tiba saja ia disemprot oleh air liur serangga raksasa. Sehun berusaha melindungi wajahnya dari air liur tersebut dengan menggunakan tangannya.
"Aaaakkhh... Panas...panasss...."
Sehun berteriak kesakitan saat tangannya melepuh karena terkena air liur serangga raksasa tersebut. Sepertinya air liur serangga itu dapat membuat kulit seseorang menjadi terbakar.
Tiba-tiba saja saat Sehun sedang berusaha untuk mendinginkan tangannya yg terbakar, si reptil raksasa langsung mencekik leher Sehun dengan menggunakan lidah panjangnya.
"Aaakkhh.... Ll....llepaaskkaaannn...."
Sehun meronta-ronta minta dilepaskan dari cekikan sang reptil raksasa. Ia juga sudah mulai kehabisan nafas akibat cekikan kuat pada lehernya. Tentu saja si satyr tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia akan membalas dendam pada Sehun yg telah membuat sebelah matanya buta.
Si makhluk berkepala kambing tersebut mengambil pedang panjang kemudian ia segera menghampiri Sehun yg masih meronta-ronta agar cekikan pada lehernya terlepas.
"Apa kau sesak pangeran? Aku akan melepaskan cekikan pada lehermu agar kau terbebas. Bukankah aku sangat baik hati?" Ucap satyr tersebut sambil menyeringai
Ia tampak mengarahkan pedangnya kearah leher Sehun. Sepertinya makhluk itu akan menebas kepala Sehun dengan menggunakan pedang tersebut.
Sehun membelalakkan matanya saat melihat pedang makhluk itu sudah semakin mendekati lehernya. Sehun semakin meronta-ronta agar ia segera terbebas.
"Andwaee!! Aku tidak boleh mati!!" Batin Sehun
"Rasakan ini Oh Sehun!!!!"
Blaaaaaasshh....
"AAAARRRHGHHH......"
.
.
"Semuanya berkumpul!!!!" Teriak Yonghwa
"Ada apa Yonghwa-ssi? Apakah kau mengetahui keberadaan Sehunnie sekarang?" Tanya Suho
Yonghwa mengangguk, "Nde, aku sudah bertanya pada jenderal Choi, dan beliau berkata padaku jika Sehun sudah dibawa oleh penghuni kegelapan dimarkas besar mereka yg ada di planet EXO" ucap Yonghwa
"Mwoo?? Jadi Sehunnie sudah ada di planet EXO??" Tanya Baekhyun kaget
"Lalu apa yg harus kita lakukan sekarang?" Tanya Lay
"Kalian harus bersiap. Besok lusa kita semua akan kembali ke planet EXO. Siap tidak siap kita harus menyerang mereka dan menyelamatkan Sehun" ucap Yonghwa
"Lusa?? Cepat sekali. Apakah kita akan berhasil?" Tanya Tao ragu
"Kita tidak boleh pesimis. Kita harus yakin jika kita akan berhasil. Demi kedamaian planet EXO dan demi Sehun" ucap Suho
Mereka semua mengangguk kemudian mereka saling bergandengan tangan untuk menguatkan satu sama lain. Peperangan yg sesungguhnya mereka kini ada didepan mata mereka. Siap atau tidak siap mereka harus menghadapinya walau nyawa yg akan menjadi taruhannya.
TBC
Ada yg menunggu kelanjutan ff ini?
Vomment ya kalo mau dilanjut
Gomawo