Fanmeet

By polaroid_8

92.9K 12.2K 613

Didekatkannya wajahnya padaku, matanya menatap dengan serius seperti hendak memberikanku sebuah hukuman. Aku... More

Fanmeet #2
Fanmeet #3
Fanmeet #4
Fanmeet #5
Fanmeet #6
Fanmeet #7
Fanmeet #8
Fanmeet #9
Fanmeet #10
Fanmeet #11
Fanmeet #12
Fanmeet #13
Fanmeet #14
Fanmeet #15
Fanmeet #16
Fanmeet #17
Fanmeet #18 (END)
SPECIAL CHAPTER.
(bukan update)

Fanmeet #1

10.1K 1K 74
By polaroid_8

Chapter 1

Dingin. Itu yang kurasakan saat pertama kali menginjakan kakiku keluar dari pintu apartemen. Syal menutupi separuh wajahku, juga rambut hitamku yang dikuncir kuda. Masih pukul setengah delapan pagi, keadaan dimana lorong apartemen begitu sunyi dan senyap. Aku berjalan mengendap dan dentum-dentum kaki yang kuhasilkan berirama dengan bunyi alarm dari dalam kamar seorang penghuni lama, seakan deringnya membiarkanku untuk mengambil langkah lebar agar tidak terlambat menghadiri acara yang menjadi alasanku bangun pada waktu sepagi ini.

Baru berapa langkah jauhnya dari gedung tempat tinggalku, aku kembali menghentikan langkahku. Dengan sibuk aku merogoh isi tas jinjing, mencari dompet dan sesuatu di dalamnya.

Selembar tiket.

Aku tersenyum lega dan kembali memasukan tiket tersebut ke dalam dompet dengan terburu-buru. Aku berlari-lari kecil, lalu berdiri di tepi jalan dengan tangan terjulur demi memberhentikan taksi.

Do Kyungsoo, aku akan menemuinya hari ini!

***

Tadinya banyak yang ingin kukatakan pada pria yang ada dihadapanku ini, tapi sekarang aku justru berlagak bisu.

"You motivate me, a lot! God, look at your face! What a beautiful creature!?" seorang gadis pirang di sebelahku bicara dengan lantang setengah menangis di hadapan Jongdae. Jongdae tersenyum kikuk, begitu pula Kyungsoo yang berada di hadapanku. Keberadaan gadis asing itu menarik perhatian banyak orang, termasuk para member.

Kyungsoo lalu menoleh padaku. Wajahnya tersenyum ramah dan ketampanannya terlihat seolah-olah ia memang diciptakan begitu adanya. Bukti ketidakadilan Tuhan dimana ia menciptakan Do Kyungsoo secara berlebihan.

"Annyeong." sapa D.O sambil terus mempertahankan senyumnya.

Aku balas tersenyum. Semua hal yang ingin kusampaikan padanya mendadak hilang dalam pikiran.

"Perlu kutandatangani?" D.O menunjuk pada sebuah album yang sedari tadi kubawa-bawa. Senyumnya lagi-lagi dilemparkan kepadaku. Wajahnya sesaat termangu menunggu reaksi.

Aku mengangguk dengan cepat lalu menyodorkan album tersebut. D.O pun menandatangani album yang kuberikan padanya. Tidak butuh waktu lebih dari 2 detik untuk menunggunya selesai menandatangani albumku. Dan aku agak kecewa akan hal itu karena sejujurnya aku masih ingin mendapat giliran waktu lebih lama bersamanya.
"Terimakasih." ujarku. Kyungsoo kemudian melambaikan tangannya dengan lucu dan aku membalasnya.

Aku akhirnya beranjak pergi dan membiarkan peserta fanmeet lain mendapat gilirannya. Sungguh 3 menit berharga yang terbuang sia-sia.
Aku sedikit kecewa karena tidak berani mengatakan apapun pada Kyungsoo. Bagaimana tidak? Itu mungkin jadi pertemuan pertama dan terakhir kami. Pertemuan sekali seumur hidupku. Tiket hari ini kudapatkan setengah mati. Bahkan aneh rasanya karena aku berhasil mendapatkan kesempatan menghadiri fanmeet hari ini. Tapi sudahlah, bertemu dengannya seperti ini setidaknya sudah cukup membuatku senang.

Lagipula, apalagi yang dapat kulakukan? 10 tahun kedepan mungkin aku akan menikahi pria lain yang bahkan belum kuketahui namanya hingga saat ini. Percayalah padaku, menikah dengan idolamu sendiri hanya akan terjadi di dalam film dan cerita fiksi karangan fans.

Aku berjalan sambil menundukan kepala saat tak lama kemudian sebuah pena jatuh dan menggelinding ke arahku. Pena tersebut berhenti tepat di depan ujung sepatuku. Aku memungutnya dan ketika aku mendongakkan kepala, seorang pria dengan tinggi diatas sekitar 180cm tengah menghampiriku dengan tergesa.

"Maaf kurasa aku tak sengaja menjatuhkannya" ujarnya sambil menunjuk kearah pena yang tadi terjatuh. Aku memperhatikannya dan dalam sekilas, aku langsung bisa mengenalinya.

'Ah, Park Chanyeol!'

"Chanyeol oppa, bukan?" Ujarku. Nada bicaraku cukup tinggi dan tanpa kusadari aku berkata demikian sambil tersenyum.

Chanyeol mengangguk. Dengan sopan kuberikan pena itu kepadanya. Aku memperhatikan Chanyeol. Tampaknya ia kelelahan. Bukan, kurasa ia memang lelah. Wajahnya dipoles dengan riasan tipis yang tidak dapat menghilangkan pucat wajahnya sepenuhnya.

Ya, aku mengerti jadwalnya pasti sangat padat. Aku yang setiap harinya tidur awal saja rasanya setengah mati untuk bangun dan berangkat ke sekolah. Aku mendongak ke arah Chanyeol.

"Matamu merah. Kau cukup istirahat? Atau mungkin kau lapar?"
Kurogoh saku mantelku dan kukeluarkan segala isinya. Beberapa keping logam terjatuh dan Chanyeol memungutinya.

"Kuharap ini dapat membuatmu lebih baik" kuberikan cokelat yang baru saja kuambil dari saku mantelku kepada Chanyeol.

Ia memandangiku, lalu memandangi cokelat yang kugenggam. Chanyeol terlihat sedikit kikuk. Tapi kedua sudut bibirnya lalu terangkat naik dan kini ia tersenyum.

"Terimakasih" ujar Chanyeol. Aku balas tersenyum padanya, mengisyaratkan bahwa bantuan kecil yang kuberikan itu hanya sebatas perbuatan cuma-cuma.

"Boleh kulihat tanganmu?" Ujarnya lagi.

"Tangan?" tanyaku.

Aku bingung namun kusodorkan tanganku padanya. Chanyeol meraih tanganku, ia menaruh telapak tanganku di atas telapak tangannya yang lain, dan mulai menulis sesuatu di atas telapak tanganku.

'Vivapoloo_xPasta@gmail.com' kubaca apa yang ditulisnya dalam hati.

Aku mendongak cepat ke arahnya dengan tatapan bingung.

"Kalau kau bersedia, kurasa ibuku akan dengan senang hati menerimamu di tempatnya, datanglah kesitu. Aku butuh konfirmasimu lewat e-mail tersebut. Usahakanlah untuk memberi kabar esok hari, setidaknya 2 jam sebelum waktu makan siang." ucap Chanyeol.

Ia lalu bergegas meninggalkanku, memperlihatkan punggungnya yang lebar, yang perlahan hilang dalam kerumunan orang-orang di musim dingin.

TBC.

***

Halo, ketemu lagi di karya lamaku yg aku putuskan untuk di publish ulang! Jujur awalnya aku minder sama tulisanku sendiri.  Ini fanfict pertamaku dan segala kehaluan anak kelas 3 SMA (apa 2 ya?) tertuang di karya ini semua.

Lucu juga sih karena setelah sekian lama, ketemu karya ini lagi, aku sendiri ngerasa banyak yg berubah dr diriku sendiri. Tulisan itu kan perlambang pikiran, ya. Mungkin ada beberapa dari tulisan ini yg skrg udh ga aku temuin di diri aku sendiri krn aku udh berubah banyak dan aku udh 21 tahun, hampir 4 tahun lebih tua dari pertama kali fanfict ini ditulis.

Jadi selamat menikmati fanfict ini ♥ Semoga bisa mengisi hari kalian selama masa-masa karantina sekarang hehe.

Continue Reading

You'll Also Like

55.3M 4.2M 60
Selamat membaca cerita SEPTIHAN: Septian Aidan Nugroho & Jihan Halana BAGIAN Ravispa II Spin Off Novel Galaksi | A Story Teen Fiction by PoppiPertiwi...
THEORUZ By L I L Y

Teen Fiction

16M 1.5M 54
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
234K 3.6K 4
Beberapa kali #1 horor. #1 horror Februari 2022 Versi lengkap Bisa di baca di Dreame/Innovel. Jangan lupa tap Love untuk dukung Author. Sebelum baca...
9.8M 184K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...