Luka Yang Kurindu (EDITING)

By febimaack

463K 11.3K 121

"Aku ini istri mu" "aku tidak menganggap nya begitu" "aku capek kak" "terserah kau saja" ...... pemain yang... More

Perkenalan
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
part 19
Part 20
Part 21
Part 22
part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Bukan Update
INFORMATION!
ABM 2 - Part 1
ABM 2 - Part 2
ABM 2 - Part 3
ABM 2 - Part 4
ABM 2 - Part 5
Info!!!

Part 14

7.3K 198 0
By febimaack

💦Xoxo Kafe

Olivia POV
On

"Halo Ky, Lo sibuk Nggk?" tanya ku melalui telpon

....

"Ah~ Lo bisa Anter Gue ke RS nggk?"

....

"Bukan. Gue nggk sakit. Gue cuman mau periksa sesuatu gitu"

....

"Cakep. Jemput Gue di Xoxo kafe oke"

....

"Bye"

Aku menelpon Ricky bukan tanpa alasan. Aku hanya ingin tau kenapa aku belum hamil juga, padahal masa subur ku telah lewat.

....

"Jadi bagaimana hasilnya dok?" tanya ku pada dokter yang ku ketahui nama nya adalah Anggun. Dia teman Ricky.

"Maaf Olive. Kamu tidak hamil" jelas nya.

"Tapi masa subur ku telah lewat dokter" bantah ku.

"Itu hanya masalah biasa, kejadian seperti itu terjadi karena kalian terlalu sering melakukan hubungan badan" jelas nya lagi.

Apa?

Aku tidak hamil?

Bagaimana jika Alberth tau?

Apa yang harus aku lakukan?

"Baiklah terimakasih Anggun. Kami permisi dulu" pamit Ricky. Aku hanya diam

"Baiklah. Tapi, Lo jahat Ky. Nggk ngundang Gue ke Nikahan Lo" ketus dokter Anggun. Ku lihat Ricky hanya tersenyum masam.

Persetan dengan kata itu, Ricky merangkul ku keluar menuju mobilnya. Mungkin karena risih melihat ku diam, Ricky mencoba membuka pembicaraan.

"Hei... lo lagi mikirin apa?" tanya nya.

"Nggk ada" jawab ku datar

"Kalau gitu ayo senyum" pinta nya.

Aku hanya menarik bibir ku membentuk sebuah senyum.pahit. hanya sebentar dan kembali terdiam.

Tak ku sadari air mata ku berhasil lolos dari pelupuk mata ku. Ricky yang sedari tadi fokus dengan jalan belum juga menyadari jika aku tengah menangis.
Hingga Ricky mendengar isakan ku dan berbalik kearah ku. Melihat ku dengan tatapan khawatir.

"Olive lo kenapa? Jangan nangis dong. Entar gue dimarahin Alberth" bujuk nya.

Aku hanya menyeka Air mata ku kasar kemudian sesenggukan. Ricky memberhentikan mobilnya disebuah taman yang cukup sepi, mungkin karena cuaca siang ini sangat panas.

"Ayo turun dan berhenti menangis." pinta nya yang membukakan pintu untuk ku.

Meski tidak terisak, air mata ku belum bisa berhenti untuk keluar.

"Kita mau kemana? Ini sepi banget." ujar ku khawatir.

"Jangan Aneh pikiran Lo." seru nya.

Kami duduk disebuah kursi taman dibawah sebuah pohon yang cukup rindang.

Ricky menarik tubuhku lebih dekat padanya. Memelukku dengan menyandarkan kepala ku di dada bidangnya hingga aku bisa mendengar detak jantung nya. Normal. Tidak seperti detak jantung ku yang terpacu cukup kencang merasakan sentuhan nya.

"Sekarang, Nangis sesuka Lo" pinta nya sambil mengusap rambut ku lembut.

Memang, air mata ku sedari tadi ingin bebas namun berusaha ku tahan.

"Ayo... Luapkan semuanya sekarang"

"Tapi jas Lo kotor nanti." balas ku.

"Tenang aja, jas bisa gue beli tapi ke bahagaiaan lo dan Al nggk di jual dimana pun". Jelasnya. Lembut.

Aku menangis sambil terisak. Akhirnya semua yang ingin ku katakan kukeluarkan dan membiarkan Ricky untuk mendengar semuanya nya.

"Akkhh..... Hiks... Hikss.. Hikss... Kenapa.. Gue.. tau semua ituuuu....sih. Sialan!" ucap ku sambil terisak dengan keras. Sambil sesekali mengumpat

Ricky mengusap rambutku pelan, mencoba menenangkan ku.

"Ky, Lo dengar kan kata dokter Anggun?" tanya ku padanya disela-sela tangis ku dan dengan posisi yang masih memeluk nya. Ku rasakan dia hanya mengangguk.

"Um! Tidak ada yang terlewatkan." jawabnya.

"Gimana kalau gue nggk pernah Hamil?" tanya ku lagi. Dia melepaskan pelukannya dan menatap mata ku dalam. Hal yang sama ku lakukan juga

Ricky menyeka airmata ku dengan ibu jarinya.

"Kenapa lo berfikiran kej Gitu?" tanya nya.

"Ini sudah tiga bulan hubungan pernikahan kami Ky, tapi bukti nya apa? Aku tidak hamil juga. Sialan!" seru ku.

"Hffftt..." Ricky menghela nafas panjang. "Apakah tanpa anak hidup kalian tidak bahagia? Anak hanya pelengkap Olive.."

"Tapi, Al pasti Ak-" ucapan ku terhenti mengingat Alberth.
"Dan bagaimana jika Alberth tau aku belum juga hamil?" tanya ku lagi

"Aku kenal Alberth liv. Dia sayang sama kamu, dia nggk akan pernah ninggalin kamu"

"Aku juga kenal Alberth Ky, aku tau bagaimana dia..."

"Tapi, aku lebih kenal Alberth daripada kamu" ucapan Ricky sedikit membuat ku tenang.

"Sudah lah. Berhenti menangis dan ayo kita pulang ini sudah sore. Lihat lah mata mu itu. Sembab"

Aku hanya mengangguk mendengar ocehan Ricky.

Off

💦kediaman Mourthque

Alberth POV
On

Brakkk
Pintu didorong dengan sangat kuat. Menampakkan tubuh Bianca yang dibalut dengan baju kekurangan bahan.

"Hei... Dimana sopan santu mu hah!!" teriak ku karena kaget

"Al.. Aku ingin pulang bersama mu..." serunya.

"Tidak. Aku sedang sibuk" tolak ku.

"Tapi Al..." rengek nya membuat ku semakin jijik melihatnya.

"TIDAK BISA BIANCA, AKU SEDANG SIBUK!!!" bentak ku membuat nya takut dan terlonjak kaget.

"Al kumohon..."

"Pergilah... Aku tidak ingin di ganggu" balas ku

"Tidak. Sebelum aku pulang bersama mu". sahut nya keras kepala.

"Hubungan kita suda berakhir 2 tahun lalu. Jadi, kau dan aku hanya sebatas atasan dan karyawan"

"Serendah itu kah aku dimata mu Al?" tanya nya.

"Mungkin...." balas ku dingin.

Aku meninggalkan nya di ruangan ku sendiri, mungkin ia sedang menangis aku tidak tau dan aku tidak mau peduli.

Aku tau sikap ku padanya sudah berlebihan. Namun rasa benci yang kurasakan padanya lebih besar daripada rasa kasihan ku.

Itu memang kesalahan ku, bercinta dengan nya yang tidak ku ketahui jika akan seperti ini. Aku bahkan tidak tau bahwa dia bercinta dengan pria selain aku.

Itu membuat ku sakit, saat aku sangat mencintai dirinya. Dia malah pergi dengan orang lain yang entah berapa orang setelah ku.

Saat hidupnya hancur dan dia dinyatakan hamil, dia mulai datang padaku dan meminta pertanggung jawaban ku. Saat semua nya ku ketahui, dia bahkan tidur dengan semua pria yang kukenal termasuk Ricky.

Jadi anak siapa itu?

Aku tidak tau.

.....

Didalam mobil aku memijat pelipis ku. Kepala ku pusing memikirkan Bianca. Hal yang terbaik adalah menemui Istri ku. Aku rindu padanya.

Saat sampai dirumah, aku tak melihatnya dimana-dimana padahal ini baru jam tujuh. Biasa nya dia akan menonton tv sambil menunggu ku atau berada di dapur untuk masak sesuatu membantu Bi Ina.

"Bi, dimana Olive?" tanya ku pada Bi Ina yang tiba-tiba lewat di depan ku.

"Ohh.. Non Olive ada di kamar Tuan, saat dia datang di langsung menuju kamar" jelas nya.

Apa?

Keluar?

Dengan siapa?

"Memang nya Olive dari mana Bi?"

"Saya kurang tau Tuan...." jawabnya, aku hanya mengangguk. "Saya permisi tuan" lagi-lagi aku mengangguk.

Aku berlari menuju kamar ku, maksud ku kamar kita. Saat ku buka pintu, aku mendapatkan Olive yang sedang... Tidur.

Aku merangkak naik dan ikut berbaring di sebelah nya. Aku mengahadapnya dan melingkar kan tangan ku pada pinggang nya sambil sesekali mengelus perut rata nya. Dia sedikit mengerang.

Aku mengecup kening nya. Dia kemudian membuka matanya dan mata kami bertemu. Aku sangat merindukan matanya. Aku ingin selalu sepeti ini, menatapnya setiap waktu.

Cukup lama kami saling bersitatap hingga akhirnya dia seperti mengingat sesuatu lalu mendorong tubuhku hingga aku sontak berdiri. Hal yang sama ia lakukan hingga kami saling berdiri di kedua sisi ranjang.

"Apa yang mambuat mu sangat kaget sayang?" tanya ku pada nya.

Olive berajalan kearah ku lalu duduk didekat ku. Aku ikut duduk disamping nya.

"Entah lah. Aku juga tidak yakin dengan pikiran ku"

Aku memeluknya. Sangat erat. Entah aku menenangkan nya atau aku memang sangat rindu padanya. Aku meregangkan pelukan ku.

"Hei... Ada apa dengan mata mu sayang?" tanya ku. Aku baru sadar jika matanya sembab.

"Aku tidak apa-apa" jawabnya sambil mengucek matanya.

"Tidak. Kau pasti sudah menangis? Siapa yang membuat mu menangis dan ap-"

"Aku tida apa-apa kak... Aku serius." sahut nya lemah.

"Kamu darimana tadi?" tanya ku.

"Ah??! Aku...ak-.. Aku. Dari xoxo kafe bertemu Taya" jelas nya. Aku tidak sepenuhnya percaya.

"Kak... Ada yang ingin aku bicarakan..." sahut nya..

Off
......

💦D'cafe

"Hayo... Ngapain kamu disini?" tanya Anto yang melihat Taya duduk sendirian padahal mereka memang janjian.

"Hmm?! Tidak. Ini aku sedang menunggu mantan pacar ku" jawab Taya

"Ooh... Jadi pacar nya tidak dianggap?" tanya Anto kemudian duduk didepan Taya.

"Bagaimana bisa aku menganggap nya? Dia saja lupa kalau kami punya janji" celetuk Taya.

"Ooh. Benarkah? Bagaimana jika kamu bersama ku?" goda Anto.

"Tidak. Aku tidak mau. Wajah mu sangat mirip dengan pacar ku" ketus Taya. Anto menyerah.

"Ooh. Baiklah sayang. Aku minta maaf jika aku terlambat" mohon Anto

"Tidak sebelum kamu mengajak ku nonton." pinta Taya.

"Apapun untuk mu" seru Anto lalu menggenggam tangan Taya.

.........

Maaf yang terakhir gaje

Continue Reading

You'll Also Like

3.3M 121K 44
Jangan jadi pembaca gelap! Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus g...
358K 1K 11
Affair | warning konten dewasa 21+ Yumi, wanita yang kesepian karna sering di tinggal suaminya, merasakan godaan dari Dimas, tetangga barunya yang t...
279K 23.2K 39
ERLAN PANDU WINATA , anak kedua dari ZIDAN WINATA. Terlahir dari keluarga berada, hidup penuh dengan kemewahan ia tak pernah kekurangan dalam segala...
1M 33.1K 44
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...