21+
not for underage.
"Jangan, Sehun."
Jiu sudah melontarkan kata-kata itu untuk yang kesekian kalinya.
Tapi, Sehun sama sekali tak mau mendengarkan perkataan Jiu. Bahkan kini ia sudah membuka semua kancing kemeja cewek itu.
Well, Jiu merasakan nafas hangat Sehun yang berada tepat di atas dada nya. Lalu Sehun memberikan kissmark di bagian belahan nya.
"Apapun yang terjadi, gue bakal tanggung jawab, Ji." Tegas Sehun sambil menatap mata Jiu.
"Tapiㅡ"
Cup!
Sehun mencium bibir Jiu.
Secara perlahan, Sehun mulai melumat bibir Jiu. Kemudian, Sehun menggigit bibir bawah Jiu agarㅡ cewek itu membuka mulut nya dan Sehun bisa mencium bibir Jiu lebih dalam lagi.
Tapi, Jiu mulai memberontak. Ia hendak melepaskan ciuman itu.
Sekuat apapun ia mencoba, tetap saja rasanya sia-sia. Karena Sehun justru semakin memainkan lidah nya di dalam mulut Jiu.
Jiu menyerah, ia tak sanggup menolak ciuman Sehun lagi dan balik membalas ciuman tersebut.
Perlahan tapi pasti, tangan kanan Sehun mulai menyentuh bagian perut Jiu. Lalu sedikit demi sedikit naik ke bagian atas dan berhenti tepat di atas dada Jiuㅡ yang hanya di lapisi oleh bra.
Kemudian Sehun mulai meremas bagian tersebut. Sehingga tanpa di sadari Jiu mengeluarkan suara yang seharusnya tidak ia keluarkan.
"Ah, Sehunㅡ cukup."
"Kenapa?"
"Kita gak seharusnya kaya gini."
Sehun tersenyum tipis lalu mencium kening Jiu, "It's okay percaya sama gue, hm?" Bujuk nya.
Jiu menghela nafas panjang, "Oh my god, yang sekarang kita lakuin itu salah, Sehun!" Bentak nya.
"But i don't fucking care."
"What the fuck!"
Jiu hendak menendang kaki Sehun. Tapi sebelum itu terjadi, kaki Sehun sudah terlanjur mengapit kedua kaki Jiu. Sehingga membuat Jiu semakin susah untuk melawan.
Sehun kembali mencium bibir Jiu lagi. Lalu Sehun sedikit mengubah posisi tubuh Jiu agar ia bisa membuka pengait bra nya.
Kemudian setelah bra terlepas sempurna dari tubuh Jiu, Jari dan mulut Sehun mulai melancarkan aksinya.
Jiu refleks meremas rambut Sehun, ia sungguh mati-matian menahan desahan itu.
"Jangan di tahan."
"Oh shit, Sehun! Ah fuck!" Teriak Jiu frustasi, ia juga terus mencoba melepaskan diri dari Sehun.
Lagi-lagi usaha nya gagal. Parah nya, kini Sehun sudah mulai membuka kancing celana jeans milik Jiu. Lalu ia membuka resleting nya.
"Please, stop it!"
Sehun tak merespon, ia sengaja memasukan tangan nya ke dalam panties berwarna hitam tersebut dan secara perlahan jarinya memainkan sesuatu yang membuat Jiu semakin tidak karuan.
"Ah, udah!"
"Gak."
"Hmm Sehun!"
Jiu yang tak tahu harus berbuat apalagi, akhirnya Ia pun menangis.
Sehun yang menyadari hal itu langsung menghentikan pergerakan tangan nya lalu ia duduk di sisi ranjang.
"Lo nolak semua ini, karenaㅡ dia kan?"
"Maksud lo?"
"Iya, karena lo masih sayang sama Baekhyun kan?" Teriak Sehun sembari menatap tajam ke arah Jiu.
"Astaga, Sehun! Ini gak ada hubungan nya sama Baekhyun! Karena ini semua menyangkut masa depan gue. Inget ya, gue gak mau hamil sebelum wisuda."
"Hell, i have a condom."
"Shit."
"Jangan banyak alesan deh, lo mutusin gue karena belom bisa lupain Baekhyun kan?"
"Bukan, itu semua karena Lisa!" Tegas Jiu.
"Gak, itu bukan karena Lisa! Lo pasti bohongin gue karena lo emang lebih sayang sama Baekhyun!" Sehun menjambak rambutnya frustasi.
Jiu sengaja tak merespon, ia hanya sibuk memakai kembali bra dan mengancingkan kemeja nya.
Tak lama setelah itu, Jiu hendak meninggalkan kamar.
Sehun tiba-tiba memeluk tubuh Jiu dari belakang, "Gue masih sayang banget sama lo, Ji." Bisik nya pelan.
"Tapi maaf, lo harus lupain gue."
Jiu pun pergi, tanpa peduli pada teriakan Sehun yang terus memanggil namanya.
Keesokan hari nya, Jiu memiliki rencana untuk menonton dengan Chanyeol. Karena ia sudah janji pada cowok itu dari jauh-jauh hari.
"Nonton comedy romance aja kali ya?"
"Oke."
"Atau nonton thriller aja?"
"Sip."
"Eh nonton horror aja kali ya?"
"Boleh."
Chanyeol menyilangkan kedua tangan nya di dada, "Lo kenapa sih? Jawab nya gitu-gitu mulu." Keluh nya.
Jiu mengkerut kan kening nya, "Ya terus gue harus jawab apa lagi?" Katanya bingung.
"Jawab apa aja, tapi respon nya jangan singkat-singkat gitu. Ngerti gak?"
"Hmm iya ngerti, tapi serius deh terserah lo aja mau nonton apa."
"Yaudah deh. Kalau nanti gak suka film nya, jangan salahin gue ya?" Chanyeol mengingatkan.
"Iya dehㅡ hmm gue beli popcorn dulu nih, terus lo mau rasa apa?"
"Yang manis, biasa."
"Okay."
Jiu pun berjalan secara perlahan ke arah samping kanan, tempat popcorn itu berada.
Namun langkah nya terhenti ketika melihat Keiko bergandengan tangan dengan seseorang. Demi tuhan, Jiu yakin bahwa cowok tersebut bukan lah Baekhyun.
Well, ini sudah kedua kali nya Jiu memergoki Keiko dengan cowok lain dan ini tidak boleh di biarkan.
Secara diam-diam, Jiu pun mengambil foto Keiko dan cowok itu.
Jiu harus mengatakan secepatnya pada Baekhyun.
Setelah siaran radio kampus selesai, tanpa basa-basi Jiu langsung mengatakan yang sebenarnya pada Baekhyun.
"Gue serius liat Keiko sama cowok lain."
"Emang nya lo punya bukti?"
"Punya."
Mendengar hal itu ekspresi Baekhyun tiba-tiba berubah menjadi gelisah, "Lo yakin?" Tanya nya memastikan.
"Iya, kemaren gue sempet ngambil foto mereka." Jelas Jiu sambil membuka gallery hp nya.
Tapi sial, entah kenapa foto itu tiba-tiba menghilang.
"Coba mana foto nya cepetan, Ji."
"Bentar."
Baekhyun kehilangan kesabaran nya, ia langsung merebut hp tersebut dari tangan Jiu.
Dan tak lama setelah itu, Baekhyun mengembalikan hp Jiu.
"Gak ada foto nya sama sekali."
"Mungkin foto nya gak ke save atau ke hapus. Tapi please lo harus percaya sama gue kalau Keiko itu bener-bener selingkuh!" Tegas Jiu.
Baekhyun tertawa pelan, "Oke, mungkin karena dulu gue udah pernah nyakitin lo, jadi sekarang lo bales dendam sama gue dengan cara nuduh Keiko selingkuh gitu hah?" Katanya emosi.
"Engga gitu kok, gue kaya gini karena masihㅡ"
"Gue tau kok lo pasti seneng kan kalau liat gue sedih?"
"Astaga, Baekhyun!"
"Iya, karena gue tau lo udah terlalu benci sama gue. Mangkanya lo nuduh Keiko selingkuh dan pengen liat hubungan gue ancur kan? Iya kan?" Teriak Baekhyun, bahkan ia sempat menendang kursi itu sampai terjatuh ke lantai.
Entah kenapa perasaan Jiu sangat sakit sekali.
Jiu refleks meneteskan air mata nya, "Shit, Gue gak seperti apa yang lo bayangin, Baekhyun!" Teriak nya tak kalah emosi.
"Udah lah sekarang kita urusin hidup kita masing-masing aja."
"Baekhyun."
"Lo pertahanin hubungan lo sama cowok lain dan gue pun bakal pertahanin hubungan gue sama Keiko."
"Please, dengerin dulu penjelasan gue."
"Terus kita gak usah saling kenal lagi aja karena ituㅡ"
"..."
"ㅡdemi kebaikan kita berdua."
Plak!
Jiu menampar wajah Baekhyun.
"Asal lo tau aja ya. Gue kaya gini karena gue masih peduli sama lo, Baekhyun!"
"..."
"Walaupun lo udah nyakitin gue berkali-kali, tapi gue gak pernah ada niat buat bikin lo sedih atau ngancurin hubungan lo sama Keiko karenaㅡ"
"..."
"ㅡGue bakal bahagia, kalau liat lo bahagia, meskipun bahagia nya bukan sama gue." Tambah Jiu lalu mengusap air mata dengan punggung tangan nya.
Kemudian, ia langsung meninggalkan tempat itu secepat mungkin.