"Sayang, aku berangkat dulu ya."
Jungkook yang sudah di ambang pintu dan bersiap untuk menyalakan mobil untuk berangkat bekerja. Tetapi sebelum itu, ia sudah mendaratkan ciuman singkat di bibir dan dahiku.
Jungkook sekarang bekerja di perusahaan papanya dan menjabat sebagai CEO. Dan kalian tau? Aku dan Jungkook sudah menikah 5 tahun lalu dan mempunyai buah hati bernama Jeon Mino yang berumur 4 tahun.
"Ayo sayang kita berangkat, kiss kiss dulu sama mama."
"Mama, Mino sama Papa berangkat dulu yah. Pai pai." Kata si kecil sambil memberikan ciuman di kedua pipi dan bibirku sambil melambai-lambaikan tangan.
"Hati-hati ya sayang-sayangku. Mino belajar yang benar, dan jangan nakal. Dan kamu sayang, bekerja yang baik."
"Siap komandan." kata Jungkook dan Mino bersamaan. Aku terkekeh melihat kedua pangeranku.
Setelah mobil Jungkook sudah tidak kelihatan, aku pun masuk kerumah menuju meja makan untuk membersihkan piring bekas makan Jungkook dan Mino.
Beginilah aku jika mereka berdua tidak ada, hanya membersihkan rumah, menyiram tanaman, atau menonton tv.
Dan sekarang, waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang. Itu berarti waktunya menjemput Mino. Aku pun keluar menuju garasi dan menyalakan mobil. Aku memang diberi mobil pribadi oleh Jungkook, karena aku harus menjemput Mino sekolah.
Ku belokkan mobil ke jalan raya. Karena memang sekolah Mino berada di pinggir jalan raya, walaupun memang tidak begitu jauh.
Setelah sampai, aku menunggu anakku di depan sekolahnya. Kulihat Mino keluar dari gerbang, aku pun turun dari mobil untuk menghampirinya.
"Hai, Sayang. Gimana sekolahnya?"
"Seru sekali. Miss Hana mengajak kita bernyanyi sambil melompat-lompat." dia menjawab sangat antusias. Aku hanya tersenyum sambil mengusap rambutnya sayang.
"Mama, aku lapar."
"Oh, kamu lapar sayang? Ayo kita makan direstoran dekat kantor Papa."
"Ayo kita kesana. Dan juga Mino ingin pergi ke kantornya papa."
"Untuk apa, Sayang? Papa kan sedang bekerja."
"Mino ingin bermain disana bersama Papa. Jika Papa sibuk, Mino nanti bisa bermain dengan om Mingyu."
Ya, Mingyu adalah sekertaris Jeon Jungkook. Jungkook memang tidak mau mempunyai sekertaris perempuan. Alasannya karena ia takut digoda sekertarisnya, mengingat Jungkook yang sangat tampan dan banyak digandrungi wanita.
"Ya sudah, ayo."
Aku pun bergegas menyalakan mobil dan mengendarai hingga ke restoran Itali dekat kantor dimana Jungkook bekerja.
"Turun yuk, sudah sampai, Sayang."
"Ayo, Ma."
Aku menuntun Mino untuk masuk ke restoran. Aku memilih tempat di pojok dekat jendela, karena tempat itu adalah tempat favorit kami jika berkunjung kemari. Selain itu, pemandangannya juga langsung mengarah pada taman indah yang ada kolam ikannya.
"Permisi, mau pesan apa?"
"2 porsi steak ayam dan juga satu porsi spagetti. Minumnya jus alpukat dan jus jeruk. Sudah itu saja."
Pelayan itupun membungkukkan badan seraya tersenyum dan berlalu pergi mengambil pesanan kami.
Selang beberapa waktu, pesanan kami datang. Mino terlihat sangat antusias. Dan dia langsung memakan steak yang sudah ku pesan.
"Astaga, Sayang. Pelan-pelan dong makannya. Nanti tersedak loh."
Mino tidak menggubris perkataanku hingga-
"Uhuk.. Uhuk.. Ma.. Uhukk minum uhuk.."
Mino tersedak juga.
"Duh, Sayang, Mama kan sudah bilang pelan-pelan."
Setelah minum air yang kuberikan, ia melanjutkan makannya dan mengabiskan steak ayamnya.
"Mama, aku mau spagettinya."
"Ini. Tapi pelan-pelan ya. Jangan sampai tersedak lagi." Aku menyerahkan spagetti milikku kepada Mino.
"Iya ma."
Aku melihat anakku dengan lahapnya memakan spagetti. Duh Mino, kamu tidak punya rasa kenyang, ya? Pantas saja badanmu gembul.
"Mama, sudah habis. Ayo ke kantor Papa."
"Yuk. Mama bayar dulu ya."
"Iya deh."
Setelah selesai membayar, aku bergegas menuju kantor Jungkook.
Aku sudah berada di area parkir perusahaan Jungkook. Aku melihat Mino dan ternyata dia tertidur. Aish, padahal tadi dia yang ingin pergi ke kantor Papanya, tapi kenapa kamu malah tertidur, anakku?
Dengan terpaksa aku menggendong Mino hingga masuk kedalam. Para penjaga dan pegawai pun menundukkan kepala ketika melihatku. Padahal tidak perlu seperti itu.
"Selamat siang, Nyonya Jeon. Ingin bertemu dengan Tuan Jeon?" kata salah satu pegawai resepsionis di perusahaan Jungkook.
"Ya, apakah Jungkook mempunyai jadwal hari ini?"
"Tidak ada, Nyonya, silahkan langsung keruangannya saja."
"Baiklah, terima kasih."
Pegawai tersebut hanya tersenyum. Aku pun bergegas menuju lift dan pergi keruangan Jungkook. Diperjalanan pun banyak sekali pegawai yang menyapaku.
Setelah keluar dari lift, aku langsung menuju ke pintu yang bertuliskan 'CEO room' dan langsung membuka pintu tersebut.
Kulihat Jungkook sedang bersantai sambil membaca laporan-laporan yang entah, aku tidak mengetahui isinya.
"Hai sayang, kau datang? Mino tertidur, ya?" Jungkook menghampiriku, mengambil alih Mino dan mendaratkan ciuman singkat dibibirku.
"Ya. Tadi Mino merengek ingin kesini dan ingin bermain denganmu. Jika kau sibuk ia bisa bermain dengan Mingyu. Tapi dia tertidur dipertengahan jalan."
"Ck, anak ini."
Jungkook berjalan menuju sofa, mendaratkan bokongnya disitu dengan Mino dipangkuannya. Aku pun menyusul duduk disampingnya.
"Tadi aku juga sempet ke restoran dekat kantor kamu. Mino laper dan sekalian minta kesini. Kamu udah makan, kan?"
"Udah kok. Aku baru aja selesai makan dengan Mingyu tadi."
"Papa."
Kulihat Mino menggeliat kecil dan sedikit membuka matanya. Lucu sekali~!!
"Hai jagoan. Kenapa bangun? Masih ngantuk kan? Ayo bobok lagi."
"Mau bobok tapi sama Mama sama Papa juga."
"Anak Papa manjanya. Yaudah kita bobok bertiga ya. Ayo sayang kesana."
Aku mengikuti Jungkook menuju kamar pribadi diruangan ini. Mengingat Jungkook dan Mino yang jika kelelahan akan mengantuk tanpa tahu tempat, maka dibuatlah kamar tersebut.
Jungkook menidurkan Mino ditengah sambil melepas sepatunya dan sepatu Mino. Ia membaringkan tubuhnya disamping kanan Mino, aku menyusul disamping kiri Mino.
"Papa."
"Hmm?"
"Peluk Mino."
"Iya, Papa peluk nih. Mino bobok ya."
Jungkook memeluk Mino sekaligus aku. Sambil mencium pucuk kepala Mino. Aku tersenyum melihat mereka seperti ini.
"Kamu ga tidur, Yang? Kayanya kamu juga ikutan ngantuk tuh."
Aku hanya mengangguk dan dengan perlahan memejamkan mataku. Kurasakan tangan Jungkook mengelus rambutku. Oh, aku bahagia.
And know. This is my new life after the bad experience.
-OUR MINO END-
Hi, Papa Jeon.