Roleplayer's Diary

By morphinef

117K 9.1K 670

"Hidup itu pilihan. Dan inilah yang lo pilih untuk hidup lo. Jalani aja. Nikmati, syukuri." - Ella ------ Sia... More

Roleplayer's Diary // Prolog
Roleplayer's Diary // 1
Roleplayer's Diary // 2
Roleplayer's Diary // 3
Roleplayer's Diary // 4
Roleplayer's Diary // 5
Roleplayer's Diary // 6
Roleplayer's Diary // 7
Roleplayer's Diary // 8
Roleplayer's Diary // 9
Roleplayer's Diary // 10
Roleplayer's Diary // 11
Roleplayer's Diary // 12
Roleplayer's Diary // 13
Roleplayer's Diary // 14
Roleplayer's Diary // 15
Roleplayer's Diary // 16
Roleplayer's Diary // 17
Roleplayer's Diary // 18
Roleplayer's Diary // 19
Roleplayer's Diary // 20
Roleplayer's Diary // 21
Roleplayer's Diary // 22
Roleplayer's Diary // 23
Roleplayer's Diary // 24
Roleplayer's Diary // 25
Roleplayer's Diary // 26
Roleplayer's Diary // 27
Roleplayer's Diary // 28 [Vella's Last Letter]
Roleplayer's Diary // 29
Roleplayer's Diary // 30
Roleplayer's Diary // 31
Roleplayer's Diary // 32
Roleplayer's Diary // 33
Roleplayer's Diary // 34
Roleplayer's Diary // 35
Roleplayer's Diary // 36
Roleplayer's Diary // 37
Roleplayer's Diary // 39
Roleplayer's Diary // 40 (LAST PART)
Roleplayer's Diary // Epilog
.NOTES.

Roleplayer's Diary // 38

984 75 7
By morphinef

Ella terbangun dari tidurnya karena ada yang menggoyang-goyangkan tubuhnya. Ia samar-samar melihat muka Kean di sampingnya.

"Ah.. Key, ada apa?" tanya Ella.

"Hm, aku mendadak lapar Ells. Sekarang sudah pagi.." ucap Kean.

Ella langsung terbangun dari tidurnya.

"Whoa! Kau serius? Jam berapa sekarang?"

"Sudah jam 8 Ells. Kau tidur nyenyak sekali."

"Ya ampun. Aku benar-benar lelah sepertinya. Sebentar, aku akan mencuci muka, sikat gigi, lalu habis itu kita cari makan. Oke?"

"Oke."

Ella berlari kecil menuju kamar mandi. Ia kasihan dengan Kean yang pasti sangat lapar sekarang. Ia mencuci muka dan sikat gigi dengan buru-buru. Setelah itu, ia berganti pakaian dan keluar kamar.

"Key.. Ayo!" ajak Ella. Kean bangkit dari sofa, mematikan tv dan berjalan bersama Ella keluar dari apartemen.

Ketika ia keluar, pintu apartemen sebelahnya juga terbuka. Ella sangat kaget ketika pintunya terbuka. Namun, ketika melihat yang keluar seorang perempuan yang tidak ia kenal siapa, langsung pupus harapannya bertemu dengan orang yang sudah lama tidak ia temui.

Perempuan yang keluar dari bekas apartemen Yoga itu tersenyum. Ella-pun membalas senyumnya. Mereka lalu menaiki lift bersama dan berada di dalam lift dalam diam.

Setelah sampai di bawah, Ella memutuskan untuk membawa Kean menuju ke cafe. Setidaknya untuk mengganjal sedikit lapar yang ia rasakan. Baru setelah itu ia akan membeli makanan untuk persediaan seminggu.

Entah kenapa, ia malah masih berharap jika Yoga masih bekerja di sana. Ia juga berharap Dika masih bekerja di sana.

Ketika masuk ke dalam cafe, matanya langsung tertuju pada seorang lelaki yang sedang melayani pelanggan.

Tidak. Itu bukan Yoga. Melainkan Dika. Ada rasa bahagia dalam hatinya. Ia langsung menarik Kean untuk duduk di kursi yang kosong dan memanggil pelayan. Sesuai yang diharapkannya, Dika-lah yang melayani mereka.

Ketika Dika sampai di meja tempat Ella duduk, Dika langsung menyadari bahwa pelanggan yang sedang ia layani adalah Ella.

"Ella!"

"Kak Dika!"

Ella dan Dika langsung bersalaman. Bukannya melayani, ia malah duduk di sana. Cafe yang saat itu tergolong sedang agak sepi membuat Dika sedikit leluasa untuk berbicara dengan Ella.

"Eh bentar kak, mau pesen dulu aja deh. Kasian nih ada yang kelaperan, haha." Ucap Ella.

"Ohahah. Iya yaudah, mau pesen apa?" tanya Dika.

"Apa ya, ada menu apa aja sih, lupa... Haha. Paling lagi pengen hot americano dulu aja deh. Kamu Key?"

"Hah? Pesankan aku makanan yang enak. Aku lapar sekarang, Ells." Ucap Kean.

"Ahaha baiklah.. Yaudah kak, pesen americano dua sama lava cake-nya aja dua." Ucap Ella.

"Siap-siap.." ucap Dika. Ia kemudian berjalan menuju ke arah tempat pesan dan memesankan makanan yang tadi di pesan.

Setelah menunggu beberapa menit, pesanan mereka telah jadi. Dika membawa pesanan mereka dan menyimpannya di meja. Setelah itu, ia langsung duduk di kursi yang kosong.

"Ella, ya ampun lo kemana aja. Udah lama gue ga ketemu." Ucap Dika langsung. Ia sangat senang bertemu lagi dengan teman lamanya itu.

"Ah, gue pindah ke tempat orang tua, Kak. Jadi ya gitu deh.." ucap Ella.

"Oiya, kenalin kak, ini Kean." Ucap Ella sambil menunjuk Kean.

"Ah iya, gue Dika." Ucap Dika sambil mengulurkan tangannya. Kean kemudian agak bingung namun tetap menjabat tangan Dika.

"Gue itu artinya aku. Kalau lo artinya kamu, Key.." ucap Ella menjelaskan pada Kean yang memang masih agak minim pengetahuan tentang bahasa Indonesia.

"Ooh.. Seperti itu. Siap-siap. Aku Kean." Ucap Kean pada Dika. Dika kemudian mengangguk-angguk.

"Kak, Yoga udah gak kerja di sini ya?" tanya Ella.

"Masih kok. Tapi bagian sore. Terus kalau sekarang lagi ambil cuti soalnya dia mau nikah.." ucap Dika.

"Nikah? Oh, Yoga mau nikah? Sama siapa? Kok gue gatau sih.." Ucap Ella.

"Iya.. sama siapa ya, lupa gue. Itu pokoknya. Mereka udah pacaran agak lama sih.. Sekitar hampir tiga tahun." Ucap Dika.

"Wah.. Kok gue ga di undang ya.." ucap Ella.

"Kan lo-nya ga di sini. Mungkin dia gak tau alamat lo jadi belom sempet buat ngundang lo." Ucap Dika.

"Kak Dika sendiri gimana? Udah nikah, kan pasti?" tanya Ella sambil tersenyum.

"Haha.. Udah lah. Udah ada anak juga satu. Hehe." Ucap Dika.

"Wah! Congrats haha. Terus gimana? Kak Dika betah banget ya kayaknya sama Yoga kerja disini?"

"Ya gitu lah. Tambahan juga. Lagian kerja disini kita berdua tuh Cuma buat sampingan doang juga. Dari dulu ga pernah berubah. Soalnya udah punya kerjaan masing-masing tapi masih tetep seneng kerja di sini. Jadi ya gitu." Ucap Dika.

"Yah.. bagus lah. Haha." Ucap Ella. Ia menyeruput americanonya.

"Ells, lava cake-mu gak dimakan?" Tanya Kean.

"Eh? Kamu mau? Ambil aja nih. Aku nanti aja makannya. Ketauan banget deh kelaperan kamu Key." Ucap Ella sambil tersenyum geli melihat kelakukan Key.

"Ngomong-ngomong, Kak, Yoga masih tinggal di sini?" tanya Ella.

"Iya kok. Dia masih tinggal disana. Belum pindah dari dulu." Ucap Dika. Ella yang mendengar itu menjadi bingung karena yang keluar dari apartemen Yoga tadi bukanlah orang yang ia kenal. Apa mungkin, perempuan itu adalah calon istrinya Yoga? Pikir Ella.

"Loh, tapi tadi yang keluar dari apartemennya Yoga bukan Yoga.. Malah cewe gitu yang seumuran sama gue.. Calon istrinya Yoga kali, ya?" ucap Ella.

"Hah? Kalo seumuran sama lo sih kayaknya bukan calon istrinya. Soalnya setau gue calon istri Yoga itu lebih tua setaun apa dua taun gitu dari pada dia. Paling itu adiknya Yoga yang lagi nginep disini sama mamanya soalnya kan nikahnya beberapa hari lagi." Jelas Dika.

"Oh? Lebih tua? Ooh.. gitu ya. Emang kapan dia nikahnya?"

"Kalau gak salah sih, lusa."

"Lusa? Lusa kan.. Eh, sebentar Kak. Nama asli Yoga emangnya siapa?"

"Nama asli Yoga? Ragava Yoga kan?"

Ella terdiam. Ia agak sedikit kaget mendengar nama asli Yoga yang diucapkan oleh Dika.

"Kenapa emangnya La?"

"Gue ga percaya dia nikah sama kakak tiri gue, Kak."

"Hah? Kakak tiri? Emangnya siapa?"

"Kak Prili. Kakak tiri gue. Jadi sebenernya kedatangan gue ke Indo juga kan tujuannya tuh buat hadir di acara pernikahannya Kak Prili. Waktu itu, gue dapet paket dari Indo dan akhirnya mutusin buat langsung ke Indo karena kebetulan udah waktunya libur. Waktu liat undangannya, ga diliat sampe ke dalem-dalem namanya siapa. Yang gue tau Cuma nama Kak Prili sama Ragava doang. Terus hari-h-nya kapan. Udah. Ga kepikiran kalau yang nikah itu Kak Prili sama Yoga." Ucap Ella panjang lebar.

"Jadi, kakak lo mau nikah sama Yoga gitu?" tanya Dika. Ia masih agak memproses apa yang dikatakan oleh Ella tadi.

"Singkatnya sih, mungkin gitu. Tapi.. kok gue ga tau kapan mereka kenalan dan kenapa bisa sampe kaya gini?" tanya Ella.

"Yah, namanya jodoh gak kemana, lah La. Mungkin emang udah jodohnya Yoga sama kakak lo. Tapi, omong-omong, Kean ini pacar kamu ya?" tanya Dika sambil memperhatikan Kean yang sedang melahap lava cake milik Ella.

Kean yang mendengar namanya disebut menatap Dika kemudian bertanya, "Ya? Ada apa denganku?"

Ella tersenyum. "Hm, apa ya, haha, bukan deh. Cuma sebatas saudara sepupu. Hehe." Ucap Ella. Kean yang tidak mengerti hanya mengangguk kemudian melanjutkan makan lava cake.

"Ooh.. Kirain gue pacar baru lo La.. Haha. Yaudah, kalo gitu gue balik kerja lagi ya. Sampe kapan di sini, La?" tanya Dika.

"Hm, sekitar semingguan. Nanti gue sering-sering kesini aja deh Kak.. Haha."

"Yaudah sip. Dah, gue balik kerja dulu ya."

"Hm, iya Kak, dah!"

Ella terdiam memperhatikan Kean yang sedang memakan suapan terakhir lava cakenya. "Habis ini, kita jalan-jalan belanja makanan ya Key." Ucap Ella.

"Belanja? Shopping?" tanya Kean.

"Hm,"

**

D-day of Wedding Prilia & Yoga

Ella dan Kean turun dari taksi di depan sebuah hotel tempat Prili dan Yoga akan melangsungkan resepsi malam ini.

Ella mengenakan pakaian dress hitam selutut dengan potongan bahu dan tangan rendah serta menggunakan wedges hitam berkilau yang membuatnya terlihat elegan. Tak lupa rambut yang ditata sedemikian rupa membuatnya semakin cantik dan jauh dari kesan 'Ella yang dahulu'.

Disampingnya, berdiri Kean yang menggunakan setelan jas hitam dan kemeja putih di dalamnya. Kean menata rambutnya menjadi tatanan hair up membuatnya terlihat semakin tampan dengan wajah bulenya.

Mereka lalu memasuki ruangan yang menjadi tempat resepsi. Setelah memberikan undangan kepada penjaga di luar pintu ruangan, mereka kemudian masuk ke dalam ruangan yang di desain serba putih. Didalamnya tidak terlalu ramai karena mungkin orang-orang yang diundang tidak terlalu banyak. Juga, ruangan yang besar membuat tempat itu tidak terasa sumpek.

Alunan musik pop-jazz terdengar ketika mereka baru saja memasuki ruangan itu. Ella menggandeng tangan Kean mesra karena mereka sepakat akan seperti sepasang kekasih pada acara pernikahan malam ini.

Ella dan Kean memutuskan untuk memberi selamat pada kedua pengantin terlebih dahulu dan kedua orang tua mempelai baru setelah itu mencicipi hidangan yang telah disajikan. Ketika Ella dan Kean naik ke atas panggung pelaminan mereka bertemu dengan orang tua Prili terlebih dahulu alias mama dan papa tiri Ella.

Ketika mama tiri Ella itu melihat kedatangan Ella, wajahnya langsung berubah sumringah.

"Pa! Itu Ella! Dia datang!" ucap mama tiri Ella sambil menepuk tangan suaminya. Ketika papa tiri Ella melirik padanya, ia juga ikut tersenyum.

"Ella!" teriak mama tirinya itu saat Ella menghampirinya. Ella langsung memeluknya.

"Ma.." Ella hampir menitikkan air matanya namun ia menahannya. Ella kemudian melepaskan pelukannya dengan mama tirinya itu. Kemudian, mama tirinya itu menggenggam tangannya.

"Ella astaga mama kangen.. Udah berapa tahun mama gak ketemu sama kamu, Nak.."

"Astaga iya Ma.. Ella juga kangen. Mama apa kabar? Papa gimana apa kabar?" Tanya Ella sambil melirik pada papa tirinya.

"Baik.. baik.."

"Oh iya, Pa, Ma, papa Ella minta tolong bilangin maaf ke papa sama mama karena gak bisa hadir di undangan Kak Prili. Papa lagi ada kerjaan."

"Ah iya gapapa. Ini siapa?" tanya mama tiri Ella sambil melirik pada Kean.

"Ini Kean, Ma, pasangan Ella." Ucap Ella sambil tersenyum.

"Ooh.. Ganteng ya.. Hehe. Yaudah, nanti jangan langsung pulang kalo bisa. Mama pengen banyak ngobrol sama kamu. Sekarang tamunya pada ngantri itu di belakang kamu.. Hehe."

"Eh engga, Ma. Lain kali aja bisa kok. Masih sekitar 4 atau 5 hari lagi baru pulang ke sana."

"Oh.. yaudah. Makasih ya udah dateng."

"Iya, La. Makasih udah dateng." Ucap papa tiri Ella. Ella kemudian tersenyum dan mengajak Kean untuk berjalan menemui pengantin yang sedang berbahagia.

Ketika Yoga menatapnya, Ella langsung tersenyum. Betapa tampannya Yoga malam ini. Mata Yoga terbelalak melihat kedatangan Ella.

"Ella!"

Mendengar Yoga memanggil nama Ella, Prili langsung mengalihkan pandangannya pada orang yang dipanggil Yoga. Sama dengan Yoga, Prili-pun ikut kaget dengan kedatangannya.

"Ella!"

Ella tersenyum bahagia melihat kedua pasangan itu memanggilnya.

"Apa kabar kalian.. Ya ampun udah nikah aja.. Selamat ya." Ucap Ella.

"Ella! Gue kangen!" teriak Prili kemudian langsung memeluk Ella seerat-eratnya. Ella kemudian membalas pelukan Prili.

"Iya iya.. Pokoknya, selamat ya Kak, udah nikah sekarang. Sama Yoga lagi. Pasti kakak bahagia kalo sama dia. Hahaha." Ucap Ella.

Yoga tersenyum begitu pula Prili.

"Kak jangan lama-lama peluk kangennya, itu yang belakang-belakang udah nungguin." Ucap Ella.

"Ah iya. Nanti jangan langsung pulang ya. Cerita-cerita dulu!" ucap Prili.

"Hm, iya deh iya." Ucap Ella.

"Eh ini siapa?" tanya Prili ketika melihat Kean.

"Nanti aja kasih taunya ya Kak. Hahah. Happy Wedding ya Kak!" ucap Ella. Ia kemudian berjalan menuju orang tua Yoga dan memberi selamat kepada keduanya. Kemudian setelah itu ia menggandeng lagi tangan Kean dan berjalan menuruni panggung pelaminan itu.

"Ells, apa semua undangan disini sistemnya seperti ini?" tanya Kean tiba-tiba.

"Hah? Ahahah. Ya, bisa dibilang begitu lah. Haha. Liat-liat yuk cari minuman Key."

Kean kemudian mengangguk dan berjalan bersama Ella untuk mencari minuman. Setelah mendapatkan minuman, Ella dan Kean mencari tempat yang agak sepi untuk berdiam diri. Ella tahu Kean tidak suka keramaian.

Ketika ia sedang berjalan bersama Kean untuk mencari tempat yang kosong, Ella tiba-tiba saja menghentikan langkahnya dan mematung melihat seorang lelaki sedang memegang segelas minuman di tangannya. Ia sendirian.

"Ells? Ada apa? Kenapa berhenti tiba-tiba?" tanya Kean setelah menabrak Ella dari belakang. Ella tetap terdiam. Akhirnya setelah sadar untuk apa dia terdiam seperti itu seperti melihat setan, akhirnya ia memilih untuk terus berjalan sambil menggandeng tangan Kean menuju ke dekat lelaki itu.

"Sya,""Sendirian aja?" tanya Ella dengan nada dingin.

***

A/N : maaf telat update wkwk terjadi hal yang jauh dari perkiraan, kesehatan emang siapa sih yang tau ya wkwkwk, semoga suka! beberapa langkah menuju epilog nih :)

saved, December 27th, 2016, 22.22
published, December 30th, 2016, 16.55

Continue Reading

You'll Also Like

7.2M 306K 60
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
2M 142K 52
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

6.2M 342K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
13.5M 1.1M 81
β™  𝘼 π™ˆπ˜Όπ™π™„π˜Ό π™π™Šπ™ˆπ˜Όπ™‰π˜Ύπ™€ β™  "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...