Bau obat sudah tercium di hidung Ara. Matanya mulai menetralkan pandangan kesekeliling ruangan yang bewarna abu-abu itu lengkap dengan alat-alat medis di sampingnya. Sesekali ia memejamkan matanya karena merasa kesakitan di kepalanya akibat kejadian kemarin di sekolahan.
"Awwww." Rintih Ara kesakitan karena mencoba bergerak mendudukkan badannya.
"Hemmm, oh! ( Tae mendongakkan kepalanya dan terkejut ) Kau sudah bangun rupanya?" Ucap Tae yang baru saja bangun dari tidurnya dan melihat Ara yang kesusahan bangun.
"Jangan bangun dulu tidurlah di sini. Kau belum sehat benar jadi tetaplah berbaring." Ara mengikuti perintah Tae karena ia juga belum kuat benar untuk duduk.
"Ara, sebenarnya apa yang sudah terjadi? Kenapa kamu bisa sampai seperti ini? Siapa yang berani melakukan ini Ara?" Ara hanya menatap Taehyung tanpa ada sepatah kata apapun.
Di dalam fikirannya masih memikirkan perkataan gadis itu. Di dalam benaknya ia ingin sekali memberi tahunya apa yang sudah ia alami dan siapa orang itu. Tapi ia takut bahwa Tae tidak akan pernah percaya dengannya. Dan soal permintaan gadis itu ia sudah berjanji untuk tidak menjahui Tae apapun yang akan terjadi dengannya.
"Ara? Kau melamun?"
"Hemmm, tidak kok Tae bukan apa-apa." Tae memandang lama wajah gadis di hadapannya. Tae nampak mengerti bahwa Ara nampak menyembunyikan sesuatu.
"Tae?" Ara memberanikan diri untuk menceritakan semuanya kepada Tae.
"Ya, ada apa Ara?"
"Tae apakah kamu akan percaya padaku jika aku menceritakan semuanya siapa yang sudah melakukan ini padaku, sekalipun dia adalah orang yang pernah berarti untukmu."
"Apa maksudmu Ara? Aku tidak mengerti." Suasana di antara mereka pun menjadi serius.
"Ah,anniya. Bukan apa-apa Tae lupakan saja." Ara mengurungkan niatnya untuk memberi tahu Tae semuanya. Karena ia tahu ini bukan waktu yang tepat untuk memberi tahu semuanya.
--------
Sudah seminggu lebih Ara keluar dari rumah sakit. Keadaan Ara pun sudah sangat baik dan hari ini Tae berencana mengajak Ara pergi Taman karena ada sesuatu yang ingin Tae katakan padanya.
"Tae, malam ini suasananya indah ya?" Kata Ara memecah lamunan di antara mereka.
"Iya, kamu benar Ara. Ayo kita kesana." Tae menunjuk tempat duduk yang kosong tepat menghadap ke Sungai Han.
"O,iya ngomong-ngomong kenapa kamu mengajakku kemari?"
"Memangnya tidak boleh ya,kalau aku mengajakmu kemari?"
"Kalau tidak boleh kenapa? Aku sibuk hari ini."
"Kalau kau sibuk kenapa mau aku ajak kemari?"
"Karena aku ingin bertemu kamu."
"Kamu kangen aku ya? Baru sebentar aja sudah kangen?"
"Ihhh. GR banget sih. Aku ingin bertemu kamu tuh karena aku ingin ngelakuin ini ke kamu,aku kangen mukul kamu tau. Sudah seharian ini aku gak mukul kamu kan?" Kata Ara sambil memukul-mukul bahu Taehyung.
"Yakk. Ara rupanya kau berani ya?" Taehyung pun membalas Ara dengan menggelitik perut Ara.
"Taehyung sudah hentikan, aku mohon." rintih Ara di sela-sela tawanya.
"Sirro. Kau harus minta maaf dulu padaku."
"Baiklah, Taehyung maafkan aku. Sekarang hentikan, aku geli Tae." Tae pun akhirnya menghentikan aksinya menggelitik Ara.
"Ara?" Suara Tae pun menjadi serius membuat Ara bingung.
"Hahaha. Iya, ada apa Tae." Tawa Ara pun berhenti setelah melihat wajah Tae yang nampak serius.
"Ara, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu. Tapi sebelum itu kau harus menjawabnya dengan jujur ya?"
"Memanya mau tanya tentang apa Tae?" Ara memandang wajah Tae yang kini jiga memandang wajah Ara.
"Tentang......... siapa orang yang sudah menyakitimu akhir-akhir ini. Tentang orang yang membuatmu merasa tidak nyaman saat bersamaku. Aku rasa ada sesuatu yang sudah kau sembunyikan dariku akhir-akhir ini. Kau sengaja kan menanggung semuanya sendiri padahal kau sudah berjanji untuk membaginya denganku dan kita akan melewatinya bersama." Ara tidak bisa berbicara lagi tentang semua yang Tae tanyakan padanya. Ia bingung harus menjawab apa karena ia takut Tae tidak akan percaya denganya.
"Ara aku mohon jawab pertanyaanku. Siapa orang yang sudah membuatmu seperti ini?" Tae memegang kepala Ara untuk menghadap ke arahnya.
"Apakah jika aku menceritakan semuanya kau bisa mempercayai apa yang aku katakan Tae."
"Tentu Ara, aku akan selalu percaya denganmu."
"Meskipun dia adalah orang yang penting bagimu mungkin sekarang pun dia masih orang yang spesial buatmu." Ara menundukkan kepalanya.
"Apa maksudmu Ara. Aku tidak mengerti."
Ara melepaskan tangan Tae dari wajahnya dan kembali menundukan kepalannya.
thanks ya.😊😊👍
Untuk vommentnya.
Semoga kalian suka ya.
Di tunggu lagi ya untuk vommentnya 👇👍✌👌