3 bulan menganggur di rumah dan mengurus bisnis dan mendaftar kuliah bersama.
Di sini lah mereka saat ini. Di universitas ternama di jakarta.
Sudah satu minggu dia menjalani ospek dan memakai atribut sialannya. Jika hari ini terakhir dan memakai baju bebas tidak hitam putih layaknya SPG cari kerja.
"Shiaaaaaaa loe masih ngapain sihh , loe tau kan ini ospek terakhir lama amat loe". Teriak al dari bawah dan saat makan.
"Aduhh sayang kamu ini cewek lo kok teriak-teriak gitu sih". Tegur mama dengan membawakan dua gelas susu coklat buat al dan shia.
"Habisnya shia lama maa pakek bulu mata aja berjam_jam". Cibik al kesal. Dan melahap roti lapisnya.
"Enak aja loe ngatain gue pakek bulu mata". Protes al entah sejak kapan dia ada di sana.
"Laaa loe kenapa pakek baju kek gue gitu??". Tanya al kappget saat tau penampilan shia sama kayak al.
Hari ini shia pakek t-shirt putih dan celana jeans putih penuh sobekan dengan sepatu sneakers putihnya dan kaca mata hitam.
Sedangkan al memakai t-shirt hitam celana jeans hitam dan adidas toscanya topi dan kaca mata hitamnya.
Serasa yak anak kembar.
"Etdah bocah berdua ni yaa kenapa jadi gini sih kayak preman gitu". Protes mama dan mendapat cengiran dari alishia dan alisha.
"Udah lahh maa kita berangkat aja". Pamit al dengan mengecut pipi mamanya. Daddy ?? Masih di london belum pulang.
"Pakai mobil gue aja lah , mobil loe gak asik jual aja napa , beli baru". Kata al dan shia mendengus kesal.
****
Di dalam mobil.
"Buset dahh al kaki loe nompang kek gitu, loe maa udah persis yak preman mau malak mangsanya tau gak". Kata shia masih fokus dengan mengemudi mobilnya.
"Alahh loe bacot mulu diem napa , gue mau selfi dulu". Kata al dengan memegang iphonenya dan berselfi ria.
Sampainya di kampus gue sama kembaran gue jalan bersamaan dengan mutados. Ini udah telat 30 menit tapi ya ginilah gue. Bodo amat lahh... Ini juga bukan kampus punya bokap gue.
"Ehh loe berdua telat". Kata salah satu senior.
"Ya elah kan terakhir so gpp lah telat dikit". Kata shia santai dan menonpangkan tangan di bahu al.
"Romi giman ni , ni berkas buat loe kasih ke rama suruh dia tanda tangan , dan ini juga proposal buat si rey loe kasih dia juga , gue Ogak urusan sama mereka". Kata teman romi itu dan memeberi map merah dan biru.
"Sialan kok gue sih , mana mau gue , ntar gue di bully dulu baru dia mau ttd dia kan ketua geng". Kata romi protes.
"Loe nyuruh cecan ini aja lah kan 2 tu pas lagi , ntar mereka langsung lah kasih ttd". Kata temen romi dengan menaikkan kedua alisnya.
"Ehh buset ... Loe kenapa bawa kita-kita haa". Protes al.
"Iya itu tugas buat loe kok malah loe lembarin ke kita". Protes shia (lagi).
"Udah ni buat loe berdua loe kaos hitam mintak ttd dari ramma. Dia yang pakek baju hitam itu, bilang ini dari pak aditya james suruh ttd aja". Kata rommi sambil menunjuk seorang cowok pake baju hitam.
"Dan loe baju putih loe kasih ini ke rey bilang ini proposal buat dia dan rey kakek baju biru dongker". Lanjut rommi sambil menunjuk cowok baju biru itu.
Dengan kaki berat mereka berdua melangkah ke arah segerombolan cowok itu. Al yang sedari tadi memakai topi sudah di lepasnya. Dan membiarkan rambut shia dan al tergerai indah dengan warna ombrenya.
Sampainya di hadapan mereka semua. Al dan shia hanya memandangi semua cowok yang ada di sana.
"Mau apa loe berdua ke sini". Ucap salah satu cowok segerombolan itu.
"Gue mau cari yang namanya ramma". Kata gue ketus.
"Dan gue mau cari yang namanya rey". Kata shia.
"Ada perlu apa loe nyari ramma sama rey". Ucap cowok satunya lagi.
"Mau ngasih ini suruh ttd". Gue menyodorkan map merah ke hadapan cowok itu.
"Dan gue mau ngasih ini". Sama shia menyodorkan map biru pada cowok itu.
"Ram rey ni buat loe". Kata cowok itu dan memberi map itu pada seorang cowok. Mungkin dia rama dan rey.
Eh tapi sedari tadi tu cowok merhatiin gue sama shia. Tapi kenapa diem aja kalau gue nyariin dia.
"Eh eh jadi loe berdua yang namanya ramma sana rey". Ceplos al dan mereka berdua menatap gue sama shia aneh.
"Biasa aja dong lihatnya kek gitu amat sih loe". Sahut shia.
Tak lama seorang cowok pakek baju hitam itu kayak yang namanya ramma ngasih balik map itu. Tapi saat al menerimanya. Sama si rama di tarik lagi.
"Eh loe sius gak sih ngasihnya". Kata al. sedikit kesal.
"Nama loe sapa ". Ucap cowok itu.
"Bisa ngomong loe akhirnya, gue alisha". Ucap gue trus ngrebut map itu dan pergi gitu aja di ikuti sama shia.
****
Ramma and the geng lagi nongkrong di salah satu tongkrongannya dekat dengan pohon beringin yang sudah tersedia tempat duduk. Terdapat di depan gerbang utama.
Dia sedang menatap ke arah dua cewek kembar yang akan menghampiri dia.
Setelah itu dia merebut map yang udah di tanda tangani ramma dan pergi gitu aja. Ramma tersenyum tipis.
"Ram wah songong tu bocah beraninya ngomong kek gitu sama loe". Ucap rey.
"Loe yang mana rey ??". Tanya balik ramma.
"Maksut loe ram paan??". Tanya rey karna semakin bingung dengan perkataan ramma.
"Cewek tadi kayaknya asik buat main-main , dia badgirls kayaknya , loe yang mana". Tanya ramma lagi.
"Udah yokk pergi aja cari mangsa". Kata ramma berdiri dan pergi.
****
"Ni pesenan loe pada". Ucap al dengan kesal dan melempar map itu tepat dibdada romni seniornya saat ini.
"Oke thank's". Ucap rommi. Dan al mengangguk dan pergi.
Mereka berjalan menuju lorong kampus dengan berjalan berdampingan. Berjalan sok cool dan pakaian ala preman itu menjadi pusat perhatian semua anak yang melihatnya.
"Anak baru kek gitu
"Cantik
"Ihh kembar tu anak
"Ada ya cewek cantik tapi kek gitu fashionya.
Ya sepertinya seperti itulah ucapan mereka buat al dan shia. Sedangkan yang di bicara diam saja tak menjawab.
Mereka melewati ruang demi ruang dan mendengar suara cibiran suka dan tak suka.
Langkah mereka berhenti seperti ada orang tawuran saat lewat tiba-tiba pintu di hadapannya terbuka dan nampaklah sosok cowok dengan muka babak belur dan darah yang mengalir di ujung bibirnya. Cowok itu terasa kesakitan tapi di tahannya dan pergi begitu saja.
Tak lama muncullah sosok 2 cowok sangar dan itu rama dan rey dan kawan-kawannya. Keluar dengan nampak mutados dan mengebrak pintu.
Al yang di perlakukan seperti itu sudah biasa. Hingga andai dia di ajak battle berantem mungkin akan di ladeni.
"Wohoo loe disini ngintip yaa". Ucap cowok yang pakek baju item. Jelas itu rama.
"Haha buat apa ngintip , sok loe jadi orang , gue lewat ehh pintu main loe buka aja gak lihat belakang pintu ada siapa haa ??". Bentak al kesal. Untung tu pintu gak kenak hidung atau mukanya. Kan bisa berabe.
"Woo gitu yaa". Ucap cowok pekek baju biru. Mungkin itu rey.
"Y". Ucap shia.
"Udah lah shia kita pergi aja gak ada untungnya juga ngladenin dia". Kata al dan bergegas pergi. Ramma dan kawan-kawan hanya melongo mendengar ucapan al. Spontan ramma kesal di buatnya.
Sampainya di kantin mereka duduk di salah satu bangku dan memesan makanan.
Karna ini udah jam makan siang sangatlah lapar saat ini.
"Allliissshhhaaa aaallliissshhhiiiaaa". Teriak seseorang. karna kantin ini ramai banyak orang jadi clingak clinguk gak kelihatan tu orang yang manggil.
"Siapa sih yang panggil-panggil". Kata shia.
"Sabodo ahh , pergi yuk bosen gue". Ajak al.
Dan mereka beranjak pergi begitu saja. Tanpa menghiraukan panggilan dari sebarang yaitu zoya dan zelkan.
Menelusuri loring-loring dan samapilah mereka di lapangan basket yang dekat dengan taman.
"Wehh ini tempat asik juga". Kata shia sambil merebahkan badan di kursi yang di sediakan.
"Heem". Deheman al sebagai jawaban.
"HEII LOE BERDUA DI PANGGIL GAK NYAUT MALAH NGLOYOR PERGU AJA LOE YA". teriak seseorang.
Dan spontan al dan shia saling pandang. Seperti bahasa tubuh bicara dengan tatapan mata.
"Woii baper loe ntar berdua". Kata seseorang. Al dan shia yang penasaran langsung menoleh ke arah suara itu. Dan alhasil mereka kaget.
"Zoya zelkan'. Ucap al langsung lompat ke dalam pelukan ziya. Sedangkan shia lompat ke dalam pelukan zelkan hingga mereka jatuh berempat di rerumputan. Ya ini rumput cukup bersih kok.
"Ehh buset berat loe turun". Protes oya.
"Iya loe makan apa sih ". Protes zelkan.
Mereka akhirnya melepas pelukannya itu. Dan membuat mereka menjadi pusat perhatian. Tiba-tiba aja lapangan basket jadi rame gitu. Ada apa yaa ??.
"Ehh lihat dehh geng ramma ohh tuhan keren banget gue suka tu sama jake". Ucap zelkan.
"Ya udah leo buat gue yee , baper bok gue tadi pagi di tatap dia". Ucap zoya.
"Paan loe berdua kenal mereka". Kata al.
"Iya lah yang pakek baju hitam itu namanya ramma , dia ketua geng di sini dan yang punya kampus ini , dia keren tapi belum punya pacar katanya dia pilih-pilih kalau masalah itu, ceweknya gak sembarangan". Kata zoya panjang lebar.
"Dan itu biru dongker namanya rey dia playboys cap kakap , udah ganteng tajir perfec pokoknya siapa aja mau , tapi gue gak mau ah takut sakit hati". Timbal zelkan.
Sedangkan al dan shia hanya mampu saling pandang dan tersenyum evil.
Tak lama mereka sudah berganti pakaian seperti pakaian ala basket. Hari sudah menjelang sore tapi entah kenapa al dan shia tak kunjung pulang.
Semua anak perkumpulan di lapangan basket. Apa lagi banyak ceweknya. Tptp kali yaa sama pemainnya.
Al dan shia stand by di tempat duduknya sedangkan zoya dan zelkan berada di sampingnya. Permainan pun di mulai.
Selang beberapa menit mereka mampu memasukkan bola ke dalam ring. Mereka berjumlah 4 orang dan di bagi menjadi 2 bagian. Jadi yang main hanya 2 orang. Tapi teriakan dari penggemarnya itu loe. Astogehh bikin telinga budeg.
Tak lama ramma mandangin al gitu dengan senyum evilnya sedangkan al hanya mampu membuang muka acuh aeakan tak di anggapnya.
"Ehh astogeh al dia lihat in loe itu si rama". Kata zoya sambil nepuk bahu gue.
"Sabodo dahh ". Kata al sambil buang muka.
"Gila rey ngikut tu liat siapa yaa ". Kata zelkan penasaran.
"Udah lahh cabut aja males gue lama-lama di sini". Kata al kesal.
"Iya gue juga males". Timbal shia.
"Loe berdua kenapa sih kek gitu amat lihat mereka". Tanya zoya.
"Ya udah loe berdua aja di sini gue sama al mau pulang aja ". Tambah shia. Sepertinya dia mulai kesal.
Saat mau melangkah karna posisi dia membelakangi lapangan basket. Mereka berdua merasakan ada yang menarik tangan mereka. Hingga mereka berhenti melangkah.
Mereka berdua saling pandang dengan mengernyitkan keningnya. Dengan berat hati mereka menolehkan badan mereka. Dan dam!!!. Itu rama sama rey. Mau apa coba??.
"Apa". Bentak al. Dan menepis tangan ramma. Tapi ramma mengeratkan tangannya.
*eh al loe maa cewek apa cowok sih kek gitu amat loe". Jawab zelkan.
"Loe mau apa haa??". Tanya shia dan menatap rey.
Mereka berempat saling beratapan. Tak lama tangan mereka di tarik sama ramma dan rey hingga al dan shia mendekat lebih tepatnya jatuh dalam pelukan ramma dan rey. Dengan tangan al dan shia di dada bidang ramma dan rey. Dengan tangan dua laki-laki itu melingkar poseaif di pincang si kembar.
"Lepasin gue". Al berontak tapi tak di hiraukan. Bahkan ramma mempererat pelukannya.
"Heii loe gak denger apa lepasin". Protes shia.
"Looo al loe .....". Ucap cowok entah siapa gue lupa. Kayaknya temen SMA gue. Dan setelah itu ramma melepaskan pelukannya. Begitu juga rey.
"Heii sayang kamu kuliah di sini juga , kok gak ngomong sih". Ucap al sambil bergelayut di lengat si cowok itu.
Semua menatap heran. Termasuk zoya dan zelkan. Al memberi kode buat shia untuk meluk cowok di samping cowok pura-pura jadi pacar al.
Tapi kesel shia gak paham masa kode al. Akhirnya al mendengus kesal. Dan melototi shia dan shia baru sadar. Lemotnya emang gak ketulungan.
"Sayang kamu jangan salah paham dia bukan siapa-siapa aku kok". Ucap shia dengan melingkarkan tangan di leher cowok itu. Entah siapa pokoknya sabodo dahh...
Kedua cowok itu bingung dengan tingkah laku al dan shia . dan si kembar melototi cowok itu. Dan si cowok itu mengangguk paham.
"Ehh al eh sayang aku harus ada latihan band sama temen aku , kamu mau ikut atau mau tetap di sini". Ucap cowok itu entah siapa namanya.
"Ikut". Ucap al dan shia bersamaan.
Setelah itu mereka berempat pergi begitu saja meninggalkan zoya zelkan ramma dan rey yang masih setia dengan tepat berdirinya.
Al melewati ramma dengan menjulurkan lidahnya dan tersenyum evil ala al. Dan berlalu begitu saja.
Wajah ramma memerah karna amarah yang di tahannya. Baru kali ini juga rama di ledek dan di remehkan seseorang dan itu al.
-tbc-