Gabby berjalan lemah begitu ia baru saja pulang dari pemakaman Julian. Sungguh, ia merasa sedih sekali mengingat ia dan Julian baru saja membentuk sebuah hubungan.
Julian ditemukan saat salah seorang pegawai restoran tersebut hendak membuang sampah, dan menemukan tubuh Julian yang sudah tidak mempunyai kulit lagi.
Pelakunya masih misterius, namun Gabby tahu kalau yang melakukan itu semua adalah Harry, orang yang menumpang di rumahnya dan tiba-tiba saja bertingkah layaknya seorang pembunuh berdarah dingin.
Gabby membuka pintu depan rumahnya dengan lemas. Sungguh, ia sangat membutuhkan kehadiran kedua orang tuanya sekarang. Namun, kedua orang tua Gabby telah Harry hipnotis. Well, mereka berdua sekarang sedang Harry sembunyikan. Entah dimana.
"Kau sudah pulang rupanya." ujar Harry yang sedang membaca sebuah buku. "Jadi, kau masih perawan, ya?" tanya Harry yang langsung membuat Gabby mematung di tempat.
Gabby berjalan ke arah Harry dan menemukan Harry sedang membaca buku diary milik Gabby. Gabby pun langsung mengambil buku diary miliknya tersebut dari Harry.
"Berikan lagi padaku, Gabriella!" bentak Harry dengan memberikan tatapan tajam ke arah Gabby.
Gabby menggeleng cepat, "Aku tidak mau!" tolaknya.
Harry memelototkan matanya, "Berikan padaku buku sialan milikmu itu atau kau akan bernasib sama seperti Julian, Gabriella Gap!" bentak Harry.
Gabby menelan ludah, rasa takut menggeluti dirinya saat ini. Gabby pun kembali menyerahkan buku diary miliknya tersebut ke Harry dan langsung berlari menuju kamarnya.
"BEDEBAAAAH!!!" Gabby melempar seluruh barang-barangnya. Gabby benar-benar sudah tidak tahan lagi atas kelakuan Harry yang berperilaku layaknya seorang psikopat.
Pintu kamar Gabby pun terbuka dan Harry langsung memasuki kamar Gabby tanpa izin dari sang pemiliknya.
Harry menarik tangan Gabby, "Ikut aku." ujarnya.
TO BE CONTINUED!
Ayoloh Gabby mau dibawa kemana sama Harry :""3
50++ Votes for the next chapter? Leave your Comment(s) too! xx
WOOHOO! MSS [2] REACHED 1K+ VOTES!