A year pased...
Dena terlihat sedang asyik dengan laptopnya, jarinya dengan lincah mengetik balasan komentar disana. Mungkin jika orang lain melihat itu mereka akan menyangka bahwa dena sedang sibuk mengerjakan tugasnya, sayangnya gadis cantik itu malah sedang sibuk berdebat di forum fujoshi tentang seperti apa tipe seme dan uke yang paling serasi.
-kalau menurut gue uke yg polos dan tidak peka itu paling cocok dengan seme yang dingin dan possesive- Denafujo
- masa sih- Evtal
-wowww jadi pengen bayangin-KeiSy
Dena tertawa puas sampai membaca sebuah komentar yang kintra dengannya.
-gue nggak seruju, seme yang kayak gitu biasanya gak bisa menghargai ukenya, tidak mau mengungkapkan perasaannya dan berakhir melukai ukenya- WinnerEd
Saat membaca itu dena seketika teringat dengan sahabatnya Hamly, entah mengapa komentar itu sangat cocok untuknya. Akhirnya dena memutuskan untuk melakukan chat personal dengan si 'winnered' ini.
Dena : hey
winnerEd : ya ?
Dena : kok lu bisa mikir kalau seme gitu bakalan nyakitin ukenya sih ?
winnerEd : astaga, lu chat gue personal cuman buat itu ?
Dena : yeah, penasaran aja sih
WinnerEd : sebenernya itu mirip sama sahabat gue sih, dia pindah kuliah ke sini gara-gara patah hati. Dan gue sepenuhnya nyalahin semenya
Dena : lu punya temen gay ? Daebak ! Lu juga gay ?
WinnerEd : enggak, gue bukan gay, gue fudan aja. Dan gue nggak yakin kalau dia bener-bener gay karena sejak setahun ini dia nggak pernah suka sama cowok lain, atau mungkin memang belum bisa move on.
'Satu tahun ? Kok kayak hamly yah ?' Batin dena tapi kemudian dia menggeleng. Pasti hanya kebetulan.
Dena : gue jg dulu punya sahabat gay, tapi dia nggak tau gue fujo, dia malah salah paham terus pindah kuliah. Dan sekarang gue nggak tau kabarnya. Semenya ditinggal dan sekarang lagi stres berat haha
WinnerEd : kok kebetulan sih hahahahaha. Betewe nama temen lu siapa ?
Dena : namanya Hamly
WinnerEd : gue minta nomor lu. Penting !
Dena menimbang sejenak lalu memberikan nomornya, tidak papa juga memiliki teman fudanshi menurutnya.
08234xxxxxxx calling
"Halo" sapa dena lembut. "Ini winner Ed yah ?" Tebaknya.
'What the fack Dena. Gue Edwin. Temennya hamly yang di bali
"What, elu si kampret yang godain hamly itu ?"
'Iyaa, gue udah nyari kontak lu dari kapan, tapi si Hamly malah reset kontaknya hufff'
"Ih ngapain lu cari kontak gue" balas Dena sarkas padahal jantungnya berdegup lebih cepat dan wajahnya memerah.
"Tunggu, jangan bilang temen yang lu bilang itu hamly ? HAMLY LAGI DI BALI ?" Teriak Dena nggak santai.
'Iyaaa'
Dan merekapun mengobrol dengan semangatnya membicarakan hal yang hanya mereka yang mengerti.
***
Rivan Pov
Aku melangkah gontai di sepanjang koridor kampus. Aku bahkan tidak yakin apa yang sedang ku lakukan. Dulunya selalu ada Hamly yang selalu berhasil membuat jantungku berdebar, sekarang ? Aku bahkan tak yakin apakah jantungku masih berdetak.
Semuanya berubah, aku menyesal telah mengabaikannya. Jika saja aku sedikit lebih berani. Jika sajaa.... Aku tak tahu. Apapun asal aku bisa bersamanya.
Sekarang aku sudah menyelesaikan ujian akhirku. Tinggal menunggu waktu sampai aku menyandang gelar sarjana.
"Pokoknya gue nggak mau tau, Edwin. Pokoknya gue mau ke situ. Gue udah kangen banget sama uke kampret itu"
"......"
"ok fine, gue nggak bilang sama kak Rivan. Tapi dia bener-bener memprihatinkan sekarang. Kenapa kau terus melarangku memberitahunya."
Deg...
Aku bisa merasakan debaran itu lagi hanya dengan mendengar namanya. Dan suara itu... Aku yakin itu Dena. Jadi dia tahu dimana hamly ?
Kenapa dia tidak memebri tahuku ? Ah aku tidak peduli. Tapi apa itu, Edwin ? Brengsek itu bersama Hamly ?
Argghhh aku rasanya naik darah mengetahui itu. Aku akan membuat perhitungan. Pasti dia yang menghasut hamly meninggalkanku, dia benar-benar mencoba merebutnya. Awas saja kau brengsek. Setidaknya aku tahu kemana harus pergi.
Tunggu aku hamly
Ku raih ponsel di telingaku.
"Halo pak dirman, pesankan aku tiket pesawat malam ini...."
"... Ke Bali"
****
Halooo ini update singkat. Mulai dari sini perjuangan Rivan mendapatkan hamly kembali bakalan dimulai hohoho