SUNRISE DI MUSIM SEMI | SASUS...

By noviquinn

306K 21.2K 1.5K

[ KARYA PERTAMA; PENULISAN MASIH BERANTAKAN ] Highest #332 in Fanfiction [Complete : 14 Chapters] Berkisah te... More

SUNRISE DI MUSIM SEMI | SASUSAKU FF
PERKENALAN
Chapter 1 : Masih Baginya
Chapter 2 : "MATI DITANGAN WANITA KUAT ATAU DITANGAN UCHIHA?"
Chapter 3 : Bagaimana Bisa? Part I
Chapter 4 : Bagaimana Bisa? Part II
Chapter 5 : Pirasat Buruk Sasuke
Chapter 6 : Sakura-kah?
Chapter 7 : KEMUNCULAN PRIA BERTOPENG
Chapter 8 : Manusia Genjutsu
Chapter 9 : Kebenaran
Chapter 10 : Tujuan Sebenarnya, Pria Bertopeng Itu Adalah?
Chapter 11 : Huh! Licik Yang Menyebalkan Shanarooo!!
Chapter 12 : Menyelamatkan Sakura
Chapter 13 : 私も大好き = Watashi mo daisuki = Aku juga mencintaimu
Celebration !! Hasil Wawancara Para Seiyu Naruto
EPILOG
PROMO Sequel

Chapter 14 : Memberi Seluruh Cinta Hanya Untukmu

20.5K 1.3K 367
By noviquinn

Note :

* Picture hanya pemanis 😊
* Khusus innernya text bergaris miring tebal
* Sambil dengerin lagu Yui- Namidairo lagi kayaknya enak 😊
*Typo bertebaran
*Setelah ini author punya bonus untuk merayakan tamatnya ff Sunrise Di Musim Semi Ini 😊
* Ini chapter final yosh!!

Selamat membaca 😊
.
.
.
.

SLING! TING TING TING!

Kedua Sosano'o berbeda warna itu saling menebaskan pedang mereka masing-masing, berusaha menjatuhkan lawan di depannya. Namun sepertinya Susano'o Sasuke lah yang lebih unggul dalam pertarungan ini. Sebab dari tadi Sasuke lah yang lebih banyak menyerang ketimbang Korosuke.

Karena ini seperti pertarungan para raksasa, maka tak heran jika terowongan besar yang sedari tadi mereka gunakan untuk bertarung sudah berubah bentuk. Kini atap langit-langitnya sudah jebol akibat benturan dan hantaman kedua Susano'o mereka.

Sesekali Susano'o berwarna ungu milik Sasuke menyerang Susano'o Korosuke dengan semburan api besarnya.

Korosuke yang kewalahan hanya dapat menghindar. Namun karena gerakannya yang terbilang lambat, semburan api itu akhirnya mengenai bagian dada tubuh Susano'o hijaunya.

"Sial. Aku masih belum terbiasa menggunakan mata ini. Karena ini masih pertama kali aku menggunakannya sampai aku merasa banyak kehilangan chakra,"  batin Korosuke.

Napasnya tersengal akibat kelelahan yang ditimbulkan efek penggunaan Mangekyou Sharinggan. Berbanding terbalik dengan Sasuke yang tampak biasa. Meskipun ia juga merasakan efeknya, buktinya mata kanan Sasuke kini mulai mengeluarkan darah. Tapi bedanya Sasuke sudah terbiasa dengan semua jutsu itu.

"Yosh!! Bagus, Sasuke-kun."

Sakura hanya memperhatikan pertarungan dari bawah, karena sebelumnya ia diperintahkan Sasuke untuk keluar dari Susano'onya saat sebelum mulai bertarung. Karena ia berkata bahwa pertarungan ini cukup berbahaya dan Sasuke tak ingin Sakura terluka.

Sasuke menatap dingin pada Korosuke dari dalam tubuh Susano'o miliknya, "Ada apa? Kau sudah merasa kelelahan?"

"Ck!" Korosuke mendelik kesal karena merasa diejek oleh Sasuke, "Diam kau Uchiha tidak berguna. Sebaiknya kau mati saja!!"

Korosuke pun kembali menyerang Sasuke dengan tebasan dari pedang Susano'onya namun Sasuke hanya bertahan. Serangan Korosuke benar-benar tidak terarah dan tidak cukup kuat untuk menumbangkan Sasuke. Sehingga mudah saja bagi Sasuke untuk menangani setiap serangannya.

"Dia benar-benar tidak tahu cara mengontrol kekuatan matanya," batin Sasuke.

Kali ini Susano'o Sasuke membelit pedang Susano'o Korosuke dengan pedangnya sendiri. Dan pergerakan lengan Susano'o Korosuke terkunci. Satu lengan kanan Susano'o Sasuke digunakan untuk menebas bagian kepala Susano'o Korosuke hingga membuatnya terpental jauh ke depan.

"Sebaiknya kau berhenti sekarang, sebelum aku benar-benar membunuhmu," kata Sasuke dingin, "Aku punya Sharinggan yang asli, aku bisa melakukannya dengan mudah jika aku ingin."

"Diam kau brengsek!! Akulah yang pantas untuk menggunakan kekuatan itu karena akulah orang yang akan mengendalikan dunia!!" teriak Korosuke.

"Mengendalikan katamu?" tanya Sasuke datar.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Korosuke benar-benar marah saat ini, "Aku sudah muak pada dunia yang berpura-pura damai itu. Dan justru itu akan ku kendalikan semua sendiri sesuai dengan yang ku harapkan," ungkap Korosuke.

Sasuke hanya bergeming atas ucapan Korosuke. Ia mengingat akan dirinya di masa lalu. Bahkan Sasuke melakukan hal yang lebih bodoh lagi dari ini untuk membuat sebuah revolusi. Berniat menanggung semua kebencian di dunia dan meninggalkan semua masa lalunya, "Selama aku masih hidup aku tidak akan membiarkan orang-orang sepertimu melakukannya. Karena temanku memiliki mimpi untuk membangun dunia dimana semua orang bisa saling mengerti dan berbagi rasa sakit," ujarnya seraya berjalan perlahan bersama Susano'onya ke arah Korosuke.

"Itu hanya omong kosong!" bentak Korosuke,  "Tidak ada yang namanya dunia seperti itu. Kau mau lihat? Bahkan sekarang aku bisa mengendalikanmu Uchiha Sasuke!"

Korosuke lantas beralih untuk melihat kearah Sakura yang berdiri jauh di bawah mereka. Sakura nampak memerhatikan mereka dari balik reruntuhan atap gua. Susano'o hijau milik Korosuke pun berlari menuju tempat dimana Sakura berdiri.

Sasuke terkejut melihat Korosuke justru berlari ke arah Sakura. "Sakura!" teriak Sasuke.

"Hah?" Sontak Sakura membelalakkan kedua matanya melihat Susano'o raksasa berlari kearahnya.

BUAAAGGHH!!!

"Aakkkkkhhh!!!"pekik Sakura.

Dan benar saja, kini tubuh Sakura sudah terhempas jauh ke belakang membentur dinding dari sisa reruntuhan gua. Akibat tendangan kuat dari kaki Susano'o milik Korosuke.

Sakura nampak meringis kesakitan sambil memegangi punggungnya yang terasa ngilu. "Ssshh... sepertinya tulang punggungku patah," desahnya.

Sasuke yang sudah tidak diselimuti Susano'o terlihat berlari kearah Sakura dengan wajah cemas.

"Sakura! Kau baik-baik saja?" tanya Sasuke.

"Sepertinya ada tulang punggungku yang patah, Sasuke-kun."

"Tch!" Sasuke berdecak kesal dan menatap tajam ke arah Korosuke yang sedang menyeringai disebrang mereka.

Lelaki itu tertawa keras, "Lihat bagaimana caraku mengendalikanmu! Kau terlihat tidak berdaya saat aku mencoba membunuh kekasihmu itu, Uchiha."


"Jangan khawatir , Sasuke-kun. Aku bisa mengobati diriku sendiri," ujar Sakura. Meyakinkan Sasuke agar tidak mencemaskannya.

"Kau yakin kau tidak apa-apa?"

"Em." Angguk Sakura mantap menjawab pertanyaan Sasuke. Sungguh ia tak tahan melihat wajah cemas Sasuke sekarang. Tampak chakra hijau bersinar keluar dari telapak tangan Sakura. Ia mengaliri jutsu pengobatan pada punggungnya yang terasa sangat sakit. Sasuke hanya diam memperhatikan Sakura dengan wajahnya yang cemas.

Disebrang sana tiba-tiba Korosuke memegang kedua matanya dengan kepala tertunduk. Seketika itu Susano'o miliknya pun mulai berubah dari bentuk sempurna kemudian ke bentuk kerangka. Sebelum akhirnya benar-benar menghilang.

"Ada apa ini? Mata ku terasa sangat sakit." Korosuke melepas genggaman tangan pada matanya yang masih tertutup. Rasa sakit dan nyeri menjalar dari bagian mata hingga kepala. Terlebih ia terlalu banyak menggunakan chakra, menyebabkan kekuatan tubuhnya melemah.

"Penglihatan ku juga mengabur," ungkap Korosuke. Namun sesuatu di tangannya membuat Korosuke terbelalak, "Darah?" gumamnya.

Korosuke sangat terkejut melihat kedua telapak tangannya yang sudah dikotori oleh darah segar. Benar saja, ternyata selain penglihatan yang mulai mengabur ternyata mata Korosuke juga mengeluarkan banyak darah.

Sasuke dan Sakura dari tadi memang memperhatikan Korosuke dari kejauhan.

"Apa yang terjadi dengannya?" tanya Sasuke heran.

"Sebenarnya mata Sharinggan buatan Orochimaru itu belum sempurna," jawab Sakura seraya menoleh ke arah Sasuke.

"Orochimaru? Jadi dia yang membuatnya?"

"Benar," angguk Sakura,  "Itu adalah salah satu percobaan yang gagal dari Orochimaru."

Sasuke menatap lekat Sakura dan mulai mendengarkannya dengan serius.

"Saat aku membaca gulungan petunjuk penggunaan mata itu, disana tertulis kalau Sharinggan buatan itu bisa sampai ketahap Mangekyou Sharinggan bahkan Eternal Mangekyou Sharinggan meskipun pemakaiannya hanya dalam jangka waktu tertentu. Dia juga dapat menggunakan Susano'o, tapi hanya satu kali," ungkap Sakura sembari mendesah, "Tapi bagaimana pun juga pengguna mata ini pasti akan merasakan efeknya. Jika tubuhnya tidak mampu menahan kekuatan dari Sharinggan, maka mata itu akan mulai menggerogoti sistem saraf dan jaringan matanya. Dengan kata lain menggunakan mata itu sama saja dengan bunuh diri," lanjut penjelasan Sakura.

Sasuke mengernyit kening semakin dalam.

"Tapi beda lagi ceritanya jika dia memiliki keturunan dari benihnya. Bayi yang lahir dari hasil gen miliknya akan melahirkan bayi dengan mata Sharinggan yang sempurna. Setelah itu ia berniat mencangkoknya ulang kedalam matanya."

"Cih! Aku tidak menyangka kalau Orochimaru akan membuat percobaan segila ini," geram Sasuke.

"Dan yang lebih gila lagi aku cocok dengan benih itu!!" Sakura mulai bergidik ngeri membayangkan dirinya akan melahirkan anak dari pria semacam Korosuke, "Aku tidak bisa membayangkan kalau aku akan melahirkan seorang bayi untuk orang itu. Aku tidak sudi."

Sasuke menoleh. Tanpa sepengetahuan Sakura, ternyata lelaki itu tersenyum meski begitu tipis, "Kalau melahirkan bayi dari benihku?"

"Tentu saja aku mau!!"


Hening~


Hening~


Hening~



"Eeeeeehhhh????" teriak Sakura dengan wajah merona, "S-sasuke kun? K-kau? Aku tidak- ah maksudku aku itu-."

  Jujur Sakura merasa sangat malu. Apalagi ia tidak menyadari pertanyaan yang diberikan Sasuke tadi padanya. Bahkan Sakura menjawab dengan reflek saja.Ku pikir saat seperti ini adalah yang paling memalukan, pikir Sakura.

"Hn." Sasuke hanya tersenyum dan mendengus. Kemudian ia berdiri di depan Sakura menghadap ke arah Korosuke, "Kalau begitu ini kesempatan kita untuk menyerangnya. Aku akan maju duluan dan kau mengurus sisanya, bagaimana Sakura?" Sasuke menoleh ke belakang diringi senyum yang manis.

Wajah Sakura semakin bersemu merah saat melihat senyum Sasuke mengarah padanya. Bahkan jantungnya kini berdegup dengan sangat kencang. Tapi, selain dari hal itu ada setitik kebahagiaan yang muncul di dalam hatinya.

"Em, jangan remehkan tinjuanku Sasuke-kun. Bahkan mereka menyebutku wanita berkekuatan monster," ujar Sakura.

"Hn. Aku percaya itu. Aku sudah merasakannya tadi." Sasuke tersenyum dan mendengus sekali mengingat pukulan Sakura genjutsu pada wajahnya.

Sementara Sakura tidak mengingat apapun saat ia masih terkena genjutsu, "Eh?"

Sasuke mulai berlari ke depan mendekati Korosuke. Kini Sakura hanya menatap lembut punggung yang membelakanginya. Dalam hati Sakura membatin penuh rasa syukur.

"Sasuke-kun percaya padaku. Dia tidak lagi menganggapku lemah dan mengakuiku. Sekarang aku tidak lagi semata-mata orang lemah yang menuntut untuk dilindungi. Aku tidak lagi berada di belakangnya. Sekarang aku adalah seorang ninja yang akan berjuang bersamanya. Arigatou, Sasuke-kun."

Sementara itu Korosuke masih sibuk dengan matanya. Hingga tidak menyadari kalau Sasuke sudah berlari mendekatinya. "Apa?"

"AMATERASU!!!"

Dengan sisa cakra yang ia miliki, segera Korosuke mengangkat sebuah meja besi yang sangat besar yang terletak diantara reruntuhan gua menggunakan mata Sharinggannya. Meja itu terbang untuk digunakan sebagai tameng agar tubuhnya tidak terbakar api abadi milik Sasuke.

Namun tidak berhenti disitu, Sasuke justru melempar katananya tepat ke arah Korosuke hingga melewati kepala pria itu. Lalu katana menancap pada dinding di belakang tubuh Korosuke. Membuka mata Rinegannya lebar-lebar dan dengan sekejap Sasuke sudah berada di belakang tubuh Korosuke. Sasuke menteleport dirinya dengan bertukar tempat dengan katananya, salah satu kekuatan dari Rinegan.

"SHISHI RENDAN!!!"

BUAAAGGGHH!!!

Sasuke menendang Korosuke begitu keras dengan tendangan khasnya membuat Korosuke terpental jauh ke arah Sakura.

"Sakura!!!" teriak Sasuke.

"Aku mengerti," jawab Sakura.

"AARRRRGGGGHHH!!!"

Sementara Korosuke hanya mampu berteriak dan melayang tepat kehadapan Sakura.

"RASAKAN INI, SHANAROOOOOO!!!"

BRUUAAAAGGGGHHHH!!!!

Hantaman Sakura sukses membuat Korosuke terbelalak dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Sakura memukulnya keras hingga membuat tanah di bawahnya hancur menjadi bongkahan yang sangat besar.

Sakura hanya menatap lirih Korosuke yang sudah tak sadarkan diri. Sasuke menghampiri Sakura dan berdiri di sampingnya

"Sepertinya dia sudah kalah," ujar Sasuke.

"Em," angguk Sakura.

Beberapa menit bagi mereka berdua memandangi Korosuke yang sekarat muncul lah beberapa Shinobi berlari ke arah mereka.

"Sepertinya shinobi Kumogakure," gumam Sakura.

Terlihat lambang di ikat kepala mereka dengan ukiran simbol awan.

"Kau pasti Haruno Sakura dari Konoha dan," ucap seorang kunoichi berkulit coklat dengan rambut merah. Terhenti ketika melihat Sasuke, "Uchiha Sasuke. Aku Karui dari Kumogakure. Aku sudah mendengar semuanya tentang Korosuke dan aku mewakili Desa Kumo ingin meminta maaf atas kejadian ini," timpalnya lagi sambil membungkuk di hadapan Sasuke dan Sakura.

"Ah. Tidak usah minta maaf seperti itu Karui-san," kata Sakura agak kikuk. Jujur ia merasa tak enak hati.

"Aku mendapat laporan kalau sebuah desa kecil telah diserang oleh seorang pengguna genjutsu yang selama ini sudah meresahkan para warga. Karena kami terlalu lambat menanganinya akhirnya sampai terjadi kekacauan seperti ini. Makanya kami ingin minta maaf." Karui menjelaskan.

"Tidak apa-apa kami bisa memakluminya," ucap Sakura lagi.

"Dan terima kasih juga untuk kalian karena sudah menangkap pelakunya."

"Tidak masalah."

Sasuke dari tadi hanya diam mendengarkan pembicaraan mereka.

"Kalau begitu kami permisi dulu," ujar Karui seraya membungkuk lagi yang dibalas oleh Sakura dan Sasuke. Namun sebelum ia melangkah pergi, Karui menatap sebentar ke arah Sasuke dengan semburat merah yang sudah muncul di pipinya. "Dan Kau Uchiha Sasuke ... "

"Hn?" Sasuke hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Tidak jadi." Karui lantas membalik badan untuk menyembunyikan rona merah di kedua pipinya. "Jadi itu Uchiha Sasuke yang dulu menyerang Killer Bee-sama? Ternyata benar Uchiha memang tampan,"  batinnya.

"Huh! Dasar." gumam Sakura. Ia mengerti kalau perempuan Kumo itu terpesona pada Sasuke. Cemburu? Sudah pasti.

Setelahnya Karui pergi bersama dengan seluruh anak buahnya untk membawa Korosuke kembali ke desa. Mungkin disana Korosuke akan diberikan hukuman atas perbuatannya selama ini.

*****

Tidak terasa langit yang semula gelap mulai berubah warna hingga hampir cerah. Kicauan burung pun mulai terdengar dan matahari mulai terbit dari ufuk timur dengan cahayanya yang menyinari seluruh penjuru hutan Sakura. Sungguh pemandangan yang sangat indah.


Namun tidak dengan Sasuke, ia justru sedang menikmati keindahan yang berbeda. Ditatapnya seorang Haruno di sampingnya yang sedang memejamkan kedua matanya, menghirup udara pagi menyegarkan lalu dihembuskan secara perlahan. Bibir gadis itu sedikit tertarik dan wajahnya lembab karena ulah embun pagi. Jujur saja Sasuke terpesona dengan gadis berambut merah muda yang senada dengan warna bunga-bunga Sakura yang sedang bermekaran. Namun pengakuan itu hanya disimpan Sasuke jaug dalam hatinya.

"Hmm ... udara pagi di musim semi memang menyegarkan. Benarkan, Sasuke-kun?" tanya Sakura menoleh ke arah Sasuke.

"Aa."

"Kak Sakuraaaaa!!!!" Tiba-tiba terdengar teriakan Konohamaru menggema ke seluruh hutan. Menyadarkan Sasuke dari aktifitasnya untuk mengagumi seorang Haruno Sakura.

Sakura melambaikan tangan pada Konohamaru, Udon, dan Moegi.

"Kalian baik-baik saja?" tanya Sakura.

"Seharusnya kami yang bertanya begitu mengingat kau yang diculik!" Bentak Konohamaru menunjuk wajah Sakura.

Sakura sedikit menjulurkan lidahnya dan menggaruk-garuk pipinya yan tak gatal, "Uh, maaf."

"Bagaimana dengan laba-labanya?" tanya Sasuke.

"Sudah kami bereskan," jawab Konohamaru sambil mengacungkan jempolnya disertai anggukan dari Moegi dan Udon.

"Hn." Sasuke tersenyum melihat tingkah mereka.

Tiba-tiba Sakura jatuh berlutut sambil memegangi punggungnya. Ia merasa sakit menjalar di sepanjang punggungnya. Mengundang Sasuke untuk kembali cemas.

"Ada apa, Sakura?" tanya Sasuke.

"Punggungku terasa sakit sekali setelah benturan tadi. Pasti gara-gara aku terlalu banyak bergerak padahal tulangku baru saja kusembuhkan," jawab Sakura sambil meringis kesakitan.

"Kau seperti nenek tua jika sedang mengeluh," ujar Sasuke ketus. Akhirnya mulut pedas Sasuke kembali.

"Ehm, maaf."

Raut wajah Sakura tampak memelas. Yang demi apapun Sasuke merasa tidak tega.

"Naiklah ke punggungku." Sasuke menawarkan.

"Eh?"

"Ada apa?"

"T-tapi di depan mereka?" Sakura menatap Konohamaru dan rekan-rekannya yang terkikik dengan semburat merah di pipi masing-masing, kecuali Sasuke.

"Sudah lakukan saja!" perintah Sasuke lantang.

"T-tapi?"

Jujur saja Sakura jadi kikuk atas perlakuan Sasuke kali ini. Apalagi dilihat langsung oleh ketiga genin muda di depannya, membuat rasa malu Sakura semakin besar.

"Kau tidak mau?" tanya Sasuke.

Mengesampingkan rasa malunya akhirnya Sakura bersedia atas tawaran Sasuke untuk menggendongnya, "Sebenarnya, aku pasti tidak akan menolak," jawab Sakura.

"Hn."

"Hehehe ... "


Sakura terkekeh dengan pipi yang sudah merona, apalagi sekarang Sasuke siap berjongkok pertanda Sakura harus naik ke punggungnya.

Akhirnya Sakura naik kepunggung Sasuke, melingkarkan lengan di leher lelaki itu. Tanpa perintah Sakura langsung menghirup aroma tubuh maskuline Sasuke yang sialnya membuat jantungnya berdetak kencang. Bahkan Sakura takut jika Sasuke akan mendengar suara debaran jantungnya sekarang. Menundukan kepalanya sedikit mencoba menyembunyikan rona merah di pipinya alih-alih menghindar dari tatapan genit ketiga genin muda itu.

Sekilas Sakura mendengar suara Moegi yang berbisik di belakangnya, "Romantis sekali." Membuat Sakura semakin malu. Tapi jangan salah, Sasuke sendiri sekarang juga sedang tersenyum tipis yang tak dapat dilihat langsung oleh Sakura.

Sasuke pun mulai melangkahkan kakinya perlahan. Melewati rindangnya pohon-pohon bunga Sakura yang sedang bermekaran. Sekilas bias cahaya matahari yang baru terbit menembus masuk melalui sela-sela ranting pepohonan. Menambah suasana damai yang romantis di pagi hari seperti perasaan dua orang yang sedang berjalan itu. Dengan Sakura yang berada dalam gendongan Sasuke.

Sebelum Sakura semakin terbuai dengan suasana seperti itu, ia putuskan untuk angkat bicara, "Sasuke-kun. Apa aku berat?" tanyanya.

"Aa."

"Huh!" Raut wajah Sakura berubah kecewa.

"Tidak apa," jawab Sasuke.

"Em, ano ... S-sasuke-kun ingatkan tadi saat aku terkena genjutsu?"

"Ingat. Kenapa?"tanya balik Sasuke.

"Aku seperti mendengar suara Sasuke-kun yang mengatakan sesuatu."

Seketika tubuh Sasuke menegang mendengar perkataan Sakura, "Memangnya apa yang ku katakan?"tanya Sasuke lagi.

"Ano ... i-itu ... kau bilang Sakura, arigatou a-ku juga m-mencintai-mu?" Sakura mengatakannya dengan ragu takut kalau pertanyaannya malah menyinggung Sasuke.

"Hn."

"T-tidak tidak. Jangan dibahas lagi intinya aku hanya ingin berterima kasih berkat itu aku tertolong. Lagi pula itu hanya pengaruh genjutsu kan? Hahaha,"ungkap Sakura diringi tawa renyah. Mendapat pernyataan cinta dari Sasuke tentu suatu hal yang paling Sakura tunggu disepanjang perjalanan hidupnya. Namun Sakura yakin kalau Sasuke tidak mungkin melakukan itu. Sasuke bersikap manis terhadapnya seperti saat ini pun Sakura sudah sangat bersyukur. Apalagi mendapatkan pengakuan cinta dari lelaki itu. Bisa selalu berada di sisi Sasuke itu sudah cukup bagi Sakura. Yang meski ia pun tidak tahu bahwa cintanya dibalas oleh Sasuke.

Sakura belum tahu.

"Tidak. Itu sungguhan,"ujar Sasuke.

"Benar, kan? Sudah kuduga."


Hening~


Hening~


Lagi-lagi hening~


"EEEEEHHHH???? Maksudmu kalau itu bukan genjutsu?" tanya Sakura nyaris berteriak.

"Aa."

"L-lalu?"

"Apa aku perlu mengatakannya ulang?"

"Iya. Katakan sekarang, Sasuke-kun."

Sasuke hanya menghela napas sekali. Setelahnya ia menoleh ke belakang tersenyum lembut pada Sakura, "Maaf Sakura. Lain kali saja ya," ujarnya.

Wajah Sakura pun sontak memerah dengan degub jantung berdebar-debar. Sungguh ia tak bisa memberi respon balasan atas perkataan Sasuke barusan. Akhirnya ia hanya bisa menenggelamkan wajahnya di balik leher Sasuke. Berusaha menyembunyikan air matanya yang kian menetes, "Syukurlah," gumam Sakura.

.

.

Selama ini aku selalu mencintaimu Sasuke-kun. Selama ini aku menunggumu. Dan sekarang kau berada dalam pelukanku, membalas semua perasaanku. Kuakui perasaanku dulu hanya sebuah ambisi untuk memilikimu saat aku masih anak-anak. Seiring berjalannya waktu perasaanku berubah menjadi cinta yang tulus, bahkan aku tak pernah berpikir agar kau membalasnya. Melihatmu tidak lagi berada dikegelapan saja aku sangat bersyukur. Tapi izinkan aku kali ini saja untuk berterima kasih padamu.

"Arigatou," ucap Sakura setelah ia berbicara melalui hatinya.

Sasuke hanya dapat tersenyum merasakan Sakura yang semakin meranggkul tubuhnya erat. Mencoba merasakan sensasi geli di lehernya karena kepala Sakura bersembunyi disana.

"Sasuke-kun?"

"Hn?"

"Kemana tujuanmu setelah ini?" tanya Sakura.

"Mengantarmu ke Kiumogakure," jawab Sasuke.

"Ah, iya. Aku hampir melupakan tugasku disana."

"Hn."

"Lalu setelah mengantarku kau akan kemana?"

"Pulang ke desa."

Sakura tersenyum, mengembang lebar diwajahnya saat tahu Sasuke akan pulang kali ini.

"Lagi pula ada sesuatu yang harus kulakukan disana," timpal Sasuke lagi.

"Apakah tentang misi?"

"Bukan. Tapi tentang pembalasanku untuk Naruto."

Jawaban Sasuke membuat Sakura harus menaut alis,  "Ada apa? Apa kau bertengkar dengan Naruto?"

Sasuke mendengus seraya tersenyum, "Tidak."

"Lalu?"

Sasuke menoleh ke belakang. Dimatanya wajah Sakura yang bingung terlihat sangat lucu, "Aku juga akan menikah," jawab Sasuke.

"Eeeeeeh? Menikah?" Bagai disambar petir di pagi hari, hati Sakura terasa tercabik dengan ribuan kunai. Tidak mungkin baginya menerima kenyataan bahwa Sasuke akan menikah? Kapan? Kenapa? Dengan siapa? Banyak pertanyaan mengisi kepala Sakura, "K-kenapa aku tidak tahu?" tanyanya sekali lagi.

"Bagaimana bisa kau tidak tahu, Sakura?"

"Mana aku tahu Sasuke-kun!!" Sakura sedikit membentak.

"Sebagai calon istriku kau harusnya tahu."

"Tunggu dulu!" ungkapnya dalam hati"Aku? Aku calon istrimu?" tanya Sakura tidak sabaran.

"Memangnya kau ingin aku menikah dengan wanita lain?"

Sakura cepat-cepat menggelengkan kepalanya, "T-tentu saja tidak!"

Sasuke tertawa kecil karena gemas akan reaksi Sakura. "Lalu?"tanya Sasuke lagi.

"Lalu apa??"

"Kau mau menikah denganku?"

Sakura langsung menenggelamkan kepalanya lagi di leher Sasuke. Menghirup dalam-dalam aroma tubuh pria yang akan menjadi suaminya, "Tentu saja. Baka." 

Disusul dengan jawaban Sakura atas lamarannya, Sasuke merasa kebahagiaan begitu besar beserta rasa lega yang tidak mampu ia ungkapkan langsung melalui lisannya. Hingga hanya kata singkat yang mampu ucapkan untuk Sakura, seperti biasa, "Arigatou, Sakura."

.

.

Dulu ketika kita masih anak-anak kau terus saja menggangguku dengan cintamu itu, Sakura. Bagiku kau sama berisiknya dengan gadis-gadis lain.

Meski sebenarnya saat berada di tim 7 bersama Naruto dan Kakashi kehadiranmu lah yang mengingatkanku pada sosok ibuku. Bukannya aku tidak mengerti dengan perasaanmu hanya saja saat itu tak ada lagi tempat di hatiku untuk merasakan apa itu cinta. Yang ada hanyalah hasrat untuk balas dendam. Aku sadar betapa sialan dan bodohnya aku saat itu.

Bahkan setelah aku dinyatakan sebagai ninja buronan kau masih saja memberikan cintamu padaku, dan aku malah menghancurkannya. Aku yakin perasaanmu sangat menderita saat itu.

Setelah aku disadarkan oleh Naruto dan membuka mata serta hatiku baru aku mengerti kalau aku hanyalah anak nakal yang beruntung. Memiliki teman yang begitu percaya padaku dan memiliki gadis yang selalu tulus mencintaiku.

Saat aku minta maaf padamu kurasa itu semua belum cukup untuk menebus segala kesalahan yang telah kulakukan selama ini padamu, Sakura. Permintaan maafku tidak sebanding dengan cinta yang kau berikan untukku selama ini.

Setelah itu sudah kuputuskan untuk mengumpulkan seluruh cinta yang pernah ku sia-siakan dulu. Mengambilnya satu persatu, mengumpulkannya sebanyak yang ku bisa bahkan seluruh cinta yang pernah kumiliki. Hingga.....


"Hm Sasuke-kun, bukankah sinar mataharinya begitu hangat hari ini? Aku menyukainya," tanya Sakura sambil tersenyum lembut di belakang pundak Sasuke.

Sasuke balas tersenyum, "Iya, musim seminya juga sangat indah. Kurasa ... aku pun menyukainya."

.

.

Hingga saatnya tiba dan kurasa sekarang waktu yang tepat. Aku akan ... memberikan seluruh cinta yang kupunya saat ini hanya untukmu.

Aku mencintaimu, Sakura.

HAPPY ENDING

Continue Reading

You'll Also Like

178K 17.2K 29
Sequel of One Month In Muggle World. bingung kenapa nggak ada nyambung-nyambungnya? Baca aja sampe selesai. Entar juga ngerti :p ... [COMPLETED] Ka...
46.2K 6.2K 37
──────── ·  ·  ·  · ✦ 𝐔𝐍𝐖𝐀𝐍𝐓𝐄𝐃 𝐁𝐎𝐍𝐃 ╰───┈➤ 𝐓𝐡𝐞𝐲 𝐟𝐨𝐫𝐜𝐞𝐝 𝐭𝐨 𝐛𝐞 𝐭𝐨𝐠𝐞𝐭𝐡𝐞𝐫. 𝐓𝐡𝐞𝐲 𝐟𝐨𝐫𝐜𝐞𝐝 𝐭𝐨 �...
221K 26.4K 27
Jika saja malam itu Draco langsung ke asramanya untuk pergi tidur Jika saja saat itu ia tak iseng membuntuti Hermione Granger yang bertingkah aneh la...
158K 12.8K 11
[Complete ✔] Disclaimer: Mashashi Kisimoto Dedicated for Sasusaku's fans Cover bukan milik Author Sasuke telah kembali setelah dua tahun penebusan do...