One Way to Love You

By ellenzzzzz

108K 6K 160

Kenapa? Siapa dia... Beraninya dia menculikku, mengelabuhi keluargaku. Dia menjauhkanku dari semuanya. termas... More

.PROLOG.
Tell Me
promosi
took me away
living with him
little seed of love
necklace and roses
be loved Mike
Life Must Go on
Life Must Go on [2]
Guardian Angel
Guardian Angel [2]
The Secret
Foolish
Destroyed at The End
Destroyed at the End [2]
the Past is in the Past
"Family"
i'm happy if you happy
Hug
Everythings changes
New Begining
Broke Again
Worst
Sorry [2]
One way to love
One Way to Love [2]
One Way to Love [3]
A Night Changes Everythings
The Wall
Accident
Accident [2]
Weakness of a Lion
Lossing You
Happy Ending [END]
Ekstra PartπŸ’

Sorry

1.9K 135 1
By ellenzzzzz

17+⚠
WARNING ⚠
____________

Paul terpaku menatap Ellina, air matanya tampak membasahi wajahnya. Paul mengulurkan tangannya kearah wajah Ellina. Paul ingin mengusap wajahnya, tapi Paul mengurungkan niatnya. Ia menghela nafas panjang.

" Kenapa kau sangat egois Ellina?!" Ucap Paul geram ia mengepalkan tangannya.

" Kenapa kau hanya memikirkan dirimu saja? Kau tidak pernah mencoba mengerti aku? Kenapa?!"

" Kenapa kau... Kenapa kau hanya memikirkan dirimu sendiri. Kau bahkan tidak ingin mendengar penjelasanku."

" Bukankah semuanya sudah jelas? Huh?? Apa.... Apa lagi yang ingin kau jelaskan...?!" Ucap Ellina tiba-tiba.

" Aku telah mengikutimu kesini seperti yang kau mau. Kau membuatku tetap disampingmu, tinggal dirumahmu, makan bersamamu, mengurusmu, menemui keluargamu. Aku sudah mulai berharap. Tapi apa balasanmu. Kau bercumbu dengan wanita itu dikantormu."

" Aku baru akan menjelaskan... Dia.... Katie... Dia menyerang ku. "

" Apa kau ingin aku percaya bahwa seorang wanita merendahkan dirinya sendiri di depanmu. Untuk apa??"

" Kau tidak tau apa-apa tentang Katie."

" Dia bahkan tidak bisa menggerakkan tangannya tapi kau menuduh dia."

" Aku juga tidak tau... Kau bisa tanya Jimmy dia benar-benar Katie...!!"

" Hentikan semua om----"

Tiba-tiba Paul membungkam mulut Ellina dengan ciumannya. Paul melingkarkan tangannya kepinggang Ellina. Ia memeluk erat Ellina, hingga Ellina kehabisan nafas dan mendorong Paul. Paul melepaskan ciumannya sejenak, tapi ia langsung menyambar bibir Ellina lagi.

Ellina mendorong bahu Paul. Tapi tubuh besar Paul mendekap Ellina dengan erat.

Tak lama kemudian, mobil Paul berhenti didepan sebuah rumah yang tak asing lagi. Paul menggendong Ellina masuk kedalam rumahnya dan langsung menuju kamarnya. Ellina terus memberontak tanpa henti. Paul menjatuhkan Ellina keatas tempat tidur. Ellina dengan sigap langsung bangkit dan mendorong Paul. Karena serangan tak terduga Paul akhirnya jatuh, Ellina langsung berlari menuju pintu utama. Tapi, beberapa penjaga menjaga ketat pintu itu. Ia memutar otak dan spontan ia menatap jendela yang terbuka.

Ia berlari kencang dan langsung melompat dari jendela itu mendapati semak dan duri menyambutnya disisi dinding lain. Tapi ia terus berlari tak peduli bajunya yang penuh dengan daun dan dahan yang masih menempel.

Brukkk...!!
Ellina menabrak Paul dengan keras hingga Ellina sendiri terjatuh. Ia memegangi kepalanya menatap sedikit mendangak. Paul hanya tersenyum dan menggendong Ellina. Ellina terdiam dan pasrah.

' aku rasa aku memang tidak akan bisa pergi dari sini. '

Paul mendudukkan Ellina disofa. Ia menatap Ellina dengan sayu. Entah apa arti tatapannya, tapi karena tatapan itu hati Ellina menjadi sedikit dingin dan damai.

" Aku...Bukan orang sempurna Ellina, dan kau tau tidak ada yang sempurna di dunia ini. Tapi aku mohon percayalah padaku kali ini saja. Aku akan berusaha semampuku agar tidak menyakitimu lagi. "

Ellina hanya terpaku menatap mata Paul. Seakan terhipnotis karenanya. Kemudian Ellina menghela nafas panjang. Ia menatap Paul dengan tatapan tajam kali ini. Ia melirik tangan Paul yang terus menggenggam tangannya.

" Apa kau memaafkan aku Ellina...?"

Ellina kembali melirik Paul. Beberapa detik kemudian Ellina bangkit berdiri.

" Mungkin... Aku akan.. aku ingin sendiri. Jangan ikuti aku. "

Ucap Ellina sambil meninggalkan Paul. Paul terus menatap punggung Ellina. Ia tidak mengejarnya, walau hatinya kini memberontak agar memeluknya erat dan tidak melepaskannya lagi.

.........

Ellina tidak bisa berhenti memikirkan Paul. Tatapan terluka benarkah itu adalah tatapan terluka. Hati Ellina menjadi bingung.

' apa yang harus aku lakukan..??'

Ellina membuka pintu dan kembali tercium aroma bunga mawar yang selalu tersebar di sudut-sudut apartemen. Ellina menghela nafas dan menatap pantulan dirinya di cermin. Ia sangat kotor, sesegera mungkin Ellina mandi dan masih dengan handuknya ia keluar dari kamar mandi dan segera naik ke kamarnya. Tapi tiba-tiba, seorang pria keluar dari kamar Michele. Ellina menatap bingung orang itu dan pria itu juga menatapnya.

" Ellina sedang apa... Ohhhh.. kau pasti temannya yang menginap disini. "

" Kau... Sedang apa kau disini...?"

" Kau pasti tau aku sedang apa? "

Pria itu terus mendekat, dan dengan spontan Ellina mundur.

" Menjauh dariku Argus, kau akan rasakan akibatnya."

" Apa?! Yang kau maksud Paul. Jika kau sudah disini, berarti kau sudah pergi darinya. Benarkan?"

Ellina semakin terdesak. Ia berlari kencang ke kamarnya. Ia langsung mengunci pintu itu tepat sebelum Argus masuk kedalam.

" Pintu ini tidak akan pernah menghalangi aku Ellina. "

Argus mulai mendobrak pintu kamar Ellina. Sekali.... Duakali.... Dan pintu itu akhirnya terbuka. Argus masuk dengan mudahnya. Ellina terdesak mundur dan terus mundur dan akhirnya ia terjatuh ke atas kasur. Tanpa membuang waktu Argus langsung menindih Ellina dengan tubuhnya. Ia memegangi tangan Ellina dengan satu tangan.

Ellina terus memberontak hingga tangan Ellina terlepas, ia mendorong Argus dengan sekuat tenaga. Argus terdorong kebelakang dan Ellina segera lari, tapi Argus berhasil menarik kimono handuk Ellina. Dengan spontan Ellina menahan handuk itu agar tidak terbuka.

" Hentikan Argus...!!! Kau tidak boleh memperlakukan Ellina seperti itu. "

" Jangan cerewet kau wanita jalang. Jangan ikut campur aku peringatkan kau. "

" Mungkin kau sudah memuaskan aku tadi. Tapi kau tidak bisa memaksa Ellina. "

Argus melepaskan handuk Ellina. Ellina langsung berlari dan tiba-tiba....

" LEPASKAN AKU....!!"

' suara Michele. Haruskah aku.... Apa yang harus aku lakukan...?'

Dengan pertarungan batin Ellina, ia akhirnya memutuskan menolong Michele. Tapi ketika ia sampai diatas Michele sudah pingsan dan Argus langsung menarik lengan Ellina dan mendorong Ellina kembali keatas tempat tidur Ellina. Ia langsung menindih tubuh Ellina.

" Kali ini kau tidak akan lolos."

Tidak buang waktu Argus langsung menyambar bibir Ellina. Ellina masih terus memberontak dan akhirnya Argus melayangkan tamparan berat ke pipi kanan Ellina. Dan dengan kejam dan kasar Argus melanjutkan aksinya. Ellina menangis menahan ngilu dipipinya.

Dengan cepat Argus melepas ikatan handuk Ellina dan membuat seluruh liuk tubuh Ellina terlihat jelas. Ellina sudah tak berdaya. Ia hanya bisa menangis berharap seseorang akan menolongnya. Tapi, Paul sudah tidak bersamanya lagi. Siapa yang akan menolongnya sekarang.

Argus mulai melucuti pakaiannya. Dan mulai menggesekkan miliknya ke milik Ellina.

Dan.....

Tiba-tiba seseorang menjambak rambut Argus, menariknya dengan kasar. Ia mulai melayangkan tinjunya ke wajah Argus.

" Sudah aku bilang.... AKU AKAN MEMBUNUHMU....!!!"

Teriakan suara berat itu membuat Ellina mulai membuka matanya sedikit. Pria berpostur tubuh yang indah itu tampak sangat familiar dimatanya.

Pria itu terus memukuli Argus. Ia sesekali menginjak perut Argus dan menendangnya. Argus dengan wajah penuh dara tak berdaya tergeletak dilantai. Mungkin ia pingsan dan dia hanya diam hampir menutup matanya.

Pria itu langsung beralih ke Ellina yang saat ini tidak terbungkus sehelai benangpun. Rambutnya yang basah tergerai diatas tempat tidur dan memar dipipinya yang membiru. Paul langsung membungkus tubuh Ellina dengan selimut diatas tempat tidur itu.

" Trimakasih sudah menelpon ku Michele. Aku akan membawanya kerumah sakit."

" Bagaimana dengan pria sekarat ini...?? Kau akan meninggalkannya begitu saja...??"

" Orang ku akan mengurusnya. Juga pintu itu. Aku berhutang banyak padamu."

Paul pergi dengan cepat, ia menatap Ellina dengan sayu. Ia menatap luka memar Ellina. Entah apa yang ia rasakan ia mulai meneteskan air mata.

" Maafkan aku karena tidak bisa menjagamu dengan baik."

.................

Hai guys...
Maaf Thor telat update karena tugas total useless dari guru Thor gak selesai-selesai

Semoga kalian suka dengan chapter kali ini
Jangan lupa vommentnya ya...

Makasih juga buat kawan-kawan yang sudah vote dan comment Dan yang sudah sempet baca juga.

💜 Author

Continue Reading

You'll Also Like

3.5M 113K 73
WARNING ⚠ (21+) πŸ”ž Tidak ada deskripsi langsung baca saja. apabila tidak sesuai bisa langsung di skip. jangan meninggalkan komentar jahat kecuali ko...
106K 19.8K 43
Jika hati bisa memilih Daniella tidak ingin menjatuhkan hatinya pada Siegren Shine, kakaknya sendiri. Pria yang tidak akan mungkin pernah bisa membal...
16.3K 1K 22
Apa yang kalian pikirkan tentang sebuah kutukan ? Tertawa dan menganggap itu hanya sebuah dongeng lama masa kecil, yang banyak dibicarakan sebagai ki...
469K 10.3K 15
21 + Konten Dewasa Saling membenci tapi menikah, dipaksa dan terpaksa. Demi sebuah kehormatan keluarga. Apakah cinta bisa hadir didalamnya??