Keesokan harinya
"Eh mana ini lingkar perut woy?"
"Eh ini remotnya error!"
"Eh batre yang baru mana nih?"
"Eh kok buku pendaftaran yang ps gk ada?"
Ramai didalam uks seperti pasar karena anak pmr sudah standby di dalam uks untuk mempersiapkan pemeriksaan kesehatan nanti. Ya, sejak pagi mereka dari masing-masing kelas izin ke gurunya masing-masing untuk mempersiapkan pemeriksaan kesehatan di uks.
"Gengs semuanya perhatian! Tolong pake dulu jaket biru nya biar pada tau kita lagi tugas bukan lagi keluar jam pelajaran" perintah kak Angel tegas
"Ok ka" semua serempak menjawab
"Kita mulai jam 8 ya, tolong yang pendaftaran panggilin anak-anaknya yang dikelas suruh ke uks" perintah kak lita kepada evi
"Lewat speaker atau ke kelasnya langsung ka?" tanya evi
"Langsung ke kelas aja biar gak ganggu kelas lain" jawab kak lita
Ya semoga dengan naik turun tangga gue bisa kurusan katanya dalam hati. Bayangkan saja, dia dan temannya yang kurus ini harus bulak-balik tangga dari lantai 1 ke lantai 4 huh benar-benar menguras tenaga.
Sekarang Aghita dan evi sudah berada di depan 10ps2 kelasnya Reyhan yang rame banget suara orang nyanyi+petikan gitar
Tok tok tok
Evi membuka pintu "assalamualaikum"
Yap! Sekarang sedang berlangsung pelajaran yang paling santai yaitu Bahasa Indonesia dan gurunya yang paling sans pak Puji. "Wa'alaikumsalam" jawab sekelas langsung sepi
Evi masuk ke dalam kelas itu, kenapa gak Aghita aja? Ya, tau sendiri lah ada Reyhan.. Kalo dia masuk juga bakal rame banget.
"Maaf pak, saya dari tim pmr minta izin anak kelas 10ps2 segera ke uks untuk dicek kesehatannya" pinta evi kepada pak puji
"Oh yasudah. Anak-anak, besok prnya di kumpulkan di meja saya ya" suruh pak puji kepada anak kelas 10ps2
"Iya pak" jawab serempak, pak puji pun keluar dan melihat Aghita
"Eh bapak, mau ikut cek kesehatan pak?" tawar aghita sambil cium punggung tangan pak puji. Kenapa punggung tangan? Ribet banget hahaha soalnya, aghita ingat apa yang dibilang kak zainal fasilitator pmr kalau mau Salim harus bilangnya cium punggung tangan. Kalo Salim nanti dia marah karena namanya bukan Salim tapi zainal wkwkwk back to story
"Eh kamu.. Boleh ya? Yasudah nanti kamu ke ruangan saya aja" kata pak puji
"Ok pak siap" ucap Aghita tegas dan kencang. Setelah kepergian pak puji terdengar suara dari dalam kelas itu
"Diluar ada Aghita ya?" teriak suara cewe
"Eh iya" seru aghita
"Mau jemput Reyhan ya? Han! Noh dijemput doi!" ucap cewe tadi masih teriak. Baru saja cewe tadi teriak, eh Reyhan sudah muncul dari balik pintu dan langsung menghampiri Aghita.
"Nungguin gua ya" ucap Reyhan kepedean
"Idih pede gila lo! Orang gue nganter evi" bantah Aghita
"Galak amat neng..pake ngeles lagi bilang aja kangen" Reyhan tersenyum miring
"Auah terserah! Vi gue duluan ya" Aghita melangkahkan kakinya meninggalkan depan kelas Reyhan yang sudah banyak anaknya yang keluar kelas.
"Tungguin dong jangan cepet-cepet" ujar Reyhan menyetarakan jalannya Aghita
Yap! Aghita berjalan cepat karena malas dengar teman sekelas Reyhan yang menciekan mereka berdua. Yaampun Reyhan..lo jangan gini dong..ntar lama-lama gue baper njir..sabar Ghit! Aghita merutuki dirinya sendiri.
Satu jam pun berakhir dan dua kelas sudah selesai pemeriksaan. Sekarang giliran kelas 10ps2 dan 10ap2. Aghita begitu ramah saat mengisikan buku pendaftaran bahkan dia selalu tersenyum. Setelah separuh perjalanan, Aghita merasa ada yang aneh seperti ada yang memerhatikannya dari jauh. Aghita pun melihat ke depannya,ke kanan sampai akhirnya ke kiri dia tercengang melihat Reyhan dan kawan-kawannya sedang memerhatikan Aghita dalam jarak 10 meter.
Blush
Muka Aghita merah seketika dan tertawa sendiri bahkan sampai febi bertanya padanya
"Ghit,kamu kenapa? Kok ketawa?" tanya Febi keheranan
"Itu feb,liat apa! Pada gila emang!" ujar Aghita sambil menunjuk ke arah Reyhan dan kawannya
"Yaduh ghit hahahaha" febi tertawa kecil
"Woy lu pada kenapa? Kesurupan?" teriak Aghita ke Reyhan and the gang
"Gapapa kok" Reyhan tersenyum manis bahkan sangat manis sampai muka aghita berubah warna merah dan langsung menutup mukanya dengan telapak tangannya
"Udah apa jangan liatin gue begitu!"teriak Aghita masih menutupi mukanya
Reyhan and the gang pun tak lagi memerhatikan Aghita karena Reyhan tak tega melihat Aghita yang terus-terusan menahan malunya. Hahahaha
*****
Bel istirahat berbunyi
Aghita sedang berdiri didepan uks sambil melihat keadaan didalam uks.
Tiba-tiba ada yang memegang lengan Aghita dengan lembut, otomatis Aghita langsung menengok dan hampir saja hal itu terjadi, tinggal kesenggol dikit berakhirlah sudah.
Ternyata Reyhan yang memegang lenganya, sungguh saat itu juga jantung Aghita berdegup kencang tak bisa dikontrol bahkan bisa-bisa keluar.
Sekarang posisi Reyhan berdiri di depan aghita karena Aghita tapi yang memutarkan badannya kaget.
"Ghit, jadi kan privat?" tanya Reyhan semangat
Aghita seketika melotot
"Loh, bukannya tadi lu udah diperiksa?"
"Udah si, tapi kan sama lu belom" ujar Reyhan sambil tersenyum
"Udah periksa sekarang aja ghit" seru noval yang sudah berada di samping Aghita dan Reyhan
"Bukan gue gak mau nih han, tapi alatnya takut kurang soalnya masih banyak kelas yang belum" kata Aghita memelas
"Yah, yaudah gue minta panadol aja deh" pinta Reyhan
"Siapa yang sakit? Tunggu ya.." jawab Aghit sambil berjalan memasuki uks mencari obat
"Gue, badan gue panas" ucap Reyhan
"Ah boong, masa orang pecicilan kaya lu bisa sakit" kata Aghita tak percaya
"Eh, seriusan.. Nih cek aja kalo gak percaya" ucap Reyhan
Merasa canggung ingin mengecek benar tidak badan Reyhan panas, akhirnya Aghita minta tolong pada noval.
"Val, coba cek si Reyhan panas apa enggak badannya"
Tiba-tiba Reyhan tersenyum
"Kenapa lu senyum-senyum? Jangan-jangan.." tanya Noval heran sambil menyenggol lengan Reyhan
"Gapapa elah! ada gak obatnya ghit?"
"Ada, nih" Aghita berjalan menuju Reyhan
Reyhan langsung merebut panadol itu dengan mengapit ujung bungkus panadol dan seperti berebutan, Reyhan dan Aghita saling tarik menarik ujung bungkus panadol. Hingga Reyhan membuka suara
"Ntar pulang bareng gua ya?"
"Hah?" mulut Aghita terbuka dan dia melotot lalu tertutup dan berkedip-kedip tak percaya
"Ntar gua anter balik mau kan?" tanya Reyhan lagi
"Emm..anu sebernya.. " Aghita tergagap
"Anu-anu jorok nih" Reyhan meledek
"Etdah" keduanya tertawa sebentar lalu hening lagi
"Mau gak? Ayolah kali-kali gua yang nganter lu balik" bujuk Reyhan
"Emm, yaudah deh. Tapi jangan sampe rumah ya, sampe lapangan aja. Tau kan lu?" tawar Aghita
"Yes! Ntar gua tunggu di depan kelas lu ya" girang Reyhan
"Iya, Girang amat lu?" Aghita menaikan satu alisnya
"Iyalah kali-kali gonceng calon doi" ceplos Reyhan
"Heh? Apaan?" tanya Aghita minta ulang
Untung gak denger gumam Reyhan dalam hati
"Eemm Han, ntar kita berdua doang?" Tanya Aghita ragu-ragu
Reyhan menatap Aghita dengan tatapan yang menggoda "maunya?"
"Ish! Gue seriusan.."
"Ntar sama Sukma kok" Reyhan tersenyum
"Emang Sukma mau ngapain? Lu sama sukma mau futsal ya?"
"Iya tapi nganter lu balik dulu"
"Enggak usah Han, gue ntar minta jemput aja sama bapak gue"
"Gapapa Ghit, lagi juga searah kok" Reyhan tersenyum lagi
Yaampuun.. Lama-lama jatuh juga nih hati gue gumam Aghita sambil tersenyum
"Oh yaudah, beneran nih gak ngerepotin?"
"Enggak kok lagi juga gapapa kalo direpotin sama lu" Reyhan tersenyum jahil. Aghita hanya tersenyum
"Enggak udah abaikan, yaudah gua ke kelas duluan ya.. Makasih obatnya Aghita" Reyhan lagi-lagi tersenyum.
*****
Bel pulang berbunyi
Sekarang Reyhan sudah duduk di depan kelas Aghita menunggu Aghita dan Sukma keluar kelas. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya cewe yang dari tadi dia tunggu keluar juga yang dibalakangnya disusul Sukma, Windy, Ite, Alfi.
"Loh Reyhan lu ngapain disini? Tumben" tanya Windy heran, karena biasanya Reyhan pulang sekolah sudah ada di pinggir lapangan berkumpul dengan teman futsalnya.
Sebelum Reyhan membuka suaranya, Aghita sudah berdiri dibelakang Windy. Reyhan langsung melirik ke arah Aghita dan benar saja, gengnya Reyhan langsung tau apa yang terjadi.
"Oh.." ucap Ite, windy, alfi bersamaan
Aghita yang tadinya menundukan kepalanya langsung memandang ke arah mereka kenapa? Aneh dengan tatapan mereka
"Yaudah ayo bro balik" seru Sukma menepuk pundak Reyhan
"Yuk Ghit" ajak Reyhan pada Aghita di sampingnya berjalan menuruni tangga diikuti windy, Ite dan alfi dibelakang mereka.
"Oh jadi sekarang Aghita sama Reyhan.." ucap Windy
"Apaan si lu win" sewot Aghita
Sedangkan Reyhan hanya tersenyum
Mereka semua ke arah parkiran dekat sekolah untuk mengambil motor, dan sekarang Aghita menunggu Reyhan tak jauh dari sana.
"Ayo naik! Oh iya, ntar kasih ini ke mas-mas itu ya Ghit" Reyhan menyodorkan uang dua ribu rupiah kepada Aghita. Aghita hanya mengangguk ngerti.
"Wah, Reyhan lo udah jadian? Sama siapa nih? Oh Aghita.. Selamat ya, longlast" ucap Melani mengagetkan Aghita dan Reyhan
Reyhan hanya cengengesan, sedangkan Aghita tak menerima karena memang sejak kapan Reyhan nembak dia.
"Enggak ko, Reyhan cuman nganter gue balik" banyak Aghita
"Bentar lagi juga jadian, yaudah hati-hati jangan ngebut.. Anak orang tuh" perintah melani yang diangguki Reyhan dan Aghita
"Udah?" tanya Reyhan saat Aghita sudah duduk di motor
"Udah. Berangkaatt" ujar Aghita semangat
"Nih bang, makasih ya" Aghita memberikan uang dua ribu kepada tukang parkir.
Reyhan melajukan motornya keluar dari tempat parkir.
*****
To be continued