There's Annoying Guy Right He...

By bunnbell

33K 2.4K 64

Kehidupan seorang Hermione Granger yang damai dan tentram hanyalah mimpi baginya. Hidupnya tak lepas dari seo... More

Terrible day
Another Disaster
My First Smile
Note
Another Day With Mr. Annoying
Another Night With Him
Seriously ?
How Stupid I Am
Camera, Roll and Action (First Month)
Meet her little family (second month)
Worst Nightmare Ever (third month)
I Can't Do This Anymore (Last Month)
Don't Let Me Go
Long Lasting Smile
Author's Note

Of Course I'm Shocking!

1.6K 167 7
By bunnbell

Pemanasan dulu nih sebelum baca selanjutnya. Kuat-kuatin buat baca bacotan penulis.

Sebelumnya aku bakal bilang 'Thank you so much' buat 4 ribu pembaca dan 310 vote yang udah kalian kasih.
Serius itu tuh bermakna banget buat aku.
Mungkin kalian bakal bermonolog ala-ala sinetron dan bilang 'apaan sih lebay'.
Ya mungkin kalian bisa bilang aku lebay karena dibandingkan karya yang lain vote dan readernya lebih sedikit tapi, serius aku bahagia banget ada yang mau apreciate karyaku.
Makasih buat kalian yang udah nyempetin baca cerita yang ah-sudahlah ini, yang jarang update dan bahkan belum jelas kayak gini.
Makasih sebesar-besarnya berkat vote kalian aku jadi lebih termotivasi buat ngelanjutin fanfict ini.
Hope you enjoy guys
Ehm, jangan lupa vote dan comment kalau kalian bersedia(serius ini nggak wajib kok >_<)

Hermione POV

Kututup pintu apartemenku, seketika kepalaku tertunduk. Dasar bodoh! Kenapa kau bersikap seperti itu pada Malfoy? Kenapa kau harus bersikap bersahabat seperti itu Mione bodoh!?
Tunggu, ini bukan salahmu Mione kau tidak bodoh, Malfoy menceritakan kehidupan keluarga yang menyedihkan maka pantas saja jika kau iba padanya dan mengakibatkan kau bersahabat padanya itulah yang logis.

Entahlah, aku pikir tak ada salahnya membantu mengurangi beban seseorang yang ingin bercerita. Toh, Malfoy pun ternyata juga sama menyedihkannya sepertiku hanya saja, dia bisa memiliki segalanya dengan kekayaannya sedangkan aku tidak. Haaahhh. Sudahlah. Aku sudah cukup muak memikirkan harus bersikap bagaimana di depan Malfoy. Aku harus bergegas tidur sebelum aku mulai gila memikirkan Malfoy. Uhm tidak, maksudku bersikap didepan Malfoy.
.
.
.
"Mione, ceritakan apa yang telah diperbuat Malfoy padamu!" ujar Ginny dengan mata bersemangat. "Hei jangan bertanya seperti itu Gin!" sentakku. "Kenapa? Apa aku salah menanyakan hal itu," Tatapan herannya menuntutku. "Kau tidak salah Gin, hanya saja kau menanyakan itu seakan-akan aku dan Malfoy telah melakukan sesuatu yang buruk," jelasku. "Yah, terserah kau saja Mione," ungkapnya, "lagipula aku yakin kau menikmati malammu, walaupun kalian bermusuhan kurasa akan menjadi hal yang manis jika kalian menjadi pasangan," Matanya berbinar tanpa memedulikan lawan bicaranya, memang begitulah Ginny selalu mengkhayalkan hal yang mustahil. "Hentikan khayalan bodohmu itu Gin. Kami tidak akan merestui hubungan mereka," timpal Ron dengan keras. "Kita? Aku bahkan tidak peduli siapa yang akan menjadi pilihan Mione, asalkan dia tidak menyakiti Mione." tambah Harry.

"Ayolah, tuan-tuan. Kalian berbicara seolah-olah kalian orang tuanya. Biarkan Mione menikmati masa mudanya. Berhentilah untuk mengurusi kehidupan percintaan Mione," sungut Ginny. Walaupun sedikit sensitif dengan kata 'orang tua', tapi apa yang dikatakan Gin benar. Mereka terlalu mencampuri urusan percintaanku, tunggu ada yang salah disini.

"Tunggu, kalian memperdebatkan ini seolah-olah aku akan bersama Malfoy untuk kalian ketahui..., "

"Kami mencampuri urusan Mione karena kami tahu dia bajingan! Contohnya Viktor Krum. Kau lihat sendiri bukan Gin, dia sekarang berbahagia dengan selingkuhannya ketika dia mendekati Mione," elak Ron.

"aku belum selesai..., "

"Iya Gin apa yang kakakmu katakan itu benar. Kami menjauhkan Mione karena laki-laki itu tak pantas untuk Mione," tambah Harry.

"bisakah kalian..., "

"Ya walaupun kalian benar tapi, cara kalian menjauhkannya dari Mione itu salah!" ucap Gin dengan memicingkan matanya.

"CUKUP! STOP THAT!" bentakku, "bisakah kalian mendengar ucapanku hingga selesai!? Berhenti berdebat seakan akan aku ini akan menjadi kekasih Malfoy! Kenapa? Karena itu tidak akan pernah terjadi," cerocosku. Aku kesal dengan mereka, akan lebih baik kalau aku menenangkan diri di perpustakaan.

Ouw shit, hanya tinggal beberapa langkah saja kenapa aku harus bertemu dengan dia yang kini berada tepat di depanku.

"Jarang sekali mendengarmu berdebat dengan sahabat karibmu," seringainya yang memuakkan itu muncul juga.

"Aku tidak berdebat," elakku, "kami hanya berbeda pendapat saja, dan biar kutebak kau menguping pembicaraan kami," tuntutku sambil memicingkan mata.

"Granger, jangan salahkan telingaku menangkap percakapan kalian tapi, salahkan sendiri dirimu dan sahabat bodohmu itu yang berdebat di tengah jalanan umum,"

"Yayaya. Seperti biasa tuan Malfoy yang selalu benar," ucapku sambil menunduk, aku takut jika Malfoy menanyakan alasanku berbuat baik padanya, "apakah kau akan mengikutiku lagi?" tanyaku.

"Tidak. Tapi, kau yang akan mengikutiku," cibirnya dengan tatapan licik. "Tunggu. Bukankah perjanjian kita telah berakhir?" tanyaku dengan mata mebelalak.

"Ya, tapi bukankah kau sendiri yang mengatakan padaku jika kau akan mendengar jika aku mau bercerita,"

"Oh ya? Aku lupa,"

"Kau hanya beralasan Granger, kau adalah salah satu murid terpandai di Hogwarts jadi, akan menjadi hal yang sangat memalukan jika seorang Granger bisa mengingat 10 halaman awal buku sejarah Hogwarts selama lebih dari 8 bulan tetapi, melupakan hal yang telah dia katakan sendiri dalam waktu satu malam."

Skak mat. Malfoy menang telak. Yah, tak ada salahnya sedikit mendengar cerita Malfoy daripada harus mendengar hinaannya itu.

"Jadi, hal apa yang akan kau ceritakan?" tanyaku. "Kau pasti masih mengingatnya bukan, jika semalam aku mengatakan Pansy adalah salah satu dari penjilat yang dijodohkan denganku?" Matanya sedikit melirik kesana kemari memastikan jika tak ada orang lain di sekitar kami.

"Ya. Tentu saja. Ada apa dengannya?"

"Semalam adalah makan malam yang membahas pertunangan kami, dan aku tidak hadir,"

"Lalu?"

"Ayahku menelepon untuk segera pulang dan ketika aku sampai di rumah, dia memarahiku habis-habisan. Kau tahu Granger? Semalam aku tidur di tempat Blaise karena aku terlalu malas berada di atmosfer yang memuakkan itu..., " ungkapnya dengan santai setelah memastikan bahwa tak ada yang memerhatikan kami.

"Tunggu, bukankah kau tadi menanyakan Pansy? Lalu kenapa kau menceritakan dongengmu itu? Aku sedikit merasa tertipu di sini," potongku. "Karena ceritaku belum selesai disini Granger," mata malasnya yang menyebalkan itu muncul, "Baiklah. Silakan lanjutkan,"

"Aku benci harus mengatakan ini, tapi ayahku berkata jika inilah kehidupan yang harus kujalani, dan semua yang dia katakan benar pada bagian jangan bersikap naif, dan jangan berharap bahwa akan ada yang bersamaku tulus bukan karena gundukan harta dan bla bla bla..., " ucapnya, "akupun merasa tersinggung dan aku menantangnya bahwa aku akan mendapatkan wanita itu dengan caraku sendiri," tambahnya, aku mengangkat tanganku mengisyaratkan bahwa aku bertanya, semacam murid yang akan bertanya pada gurunya. "Aku masih belum melihat adanya hubungan antara ceritamu dengan Pansy tuan penakut," ucapku.

"Dan inilah bagian yang akan menjawab pertanyaanmu peach," matanya memicing terganggu pertanyaanku, "ayahku mengancamku jika pada saat kenaikan tahun kedua nanti aku masih belum mendapatkan wanita itu, dia akan menjodohkanku dengan Pansy atau yang lebih buruk lagi Astoria," terangnya.

"Oh wow, itu sangat menyedihkan Malfoy. Kuharap aku bisa membantumu tapi, coba kuingat-ingat apa jadwalku hari ini dan oh wow, aku hari ini sangat sibuk. Kurasa aku tak bisa membantu karena madam mungkin menungguku jadi kuucapkan selamat tinggal," sergahku, aku sudah mulai malas dengan situasi ini laki-laki sialan itu pasti akan menyuruhku untuk mencarikan perempuan yang dia mau, lagipula mana ada perempuan yang mau bersamanya? Jika ada wanita yang menginginkannya dia pasti gila.

"Nah-ah Granger. Kau tak akan bisa pergi dari sini sebelum aku menyuruhmu Granger. Tentu kau bisa membantu karena kau tahu? Aku berkata pada ayahku jika aku telah menemukan gadis itu dan tiap saat aku tidak menghadiri acara makan malam itu berarti aku menghabiskan waktu dengannya," ucapnya dengan santai sambil menarik lenganku, "dan dia memintaku untuk membawanya pada pesta yang diadakan untuk merayakan kenaikan tahun keduaku di Hogwarts, kau bisa membantuku karena kaulah wanita beruntung yang akan menjadi kunci kebebasanku dari semua ini," sambungnya dengan seringaian khasnya.

Aku diam mencerna semua ini, walaupun mereka semua menjulukiku salah satu murid terpintar tetap saja aku membutuhkan waktu untuk mencerna semua informasi itu. Tunggu. Dia berkata apa!? Aku? Wanita beruntung?

"Tunggu Malfoy, apa kau gila? Aku tak akan pernah menyetujui ini!"

"Kau harus menyetujui ini Granger,"

"Oh ya? Karena apa aku menyutujui ini?"

"Karena aku menyuruhmu bodoh. Lagipula kau harusnya bahagia menjadi wanita beruntung itu,"

"Wow kau memang gila Malfoy!"

"Kau harus menyetujui ini Granger,"

"Jika tidak?"

"Aku benci mengancam Granger. Ini bukan kebiasaanku tapi akan kuberi pilihan. Karena aku sudah mengetahui apartemenmu maka mungkin tiap malam tidur di sana bukanlah hal buruk jika aku bertengkar dengan ayahku lagi."

"Kau tak akan bisa masuk ke sana Malfoy,"

"Poor Granger," Jari-jarinya mengambil sesuatu dari saku jasnya, sial itu kunci apartemenku! "dengan ini, bukan hal sulit untuk memasuki apartemenmu Granger,"

"Apa!? Bagaimana bisa? Kau licik Malfoy!" teriakku, "Sudahlah Granger setuju saja dan aku akan bermalam di rumah Blaise tiap saat aku merasa muak untuk tinggal di rumah," tawarnya.

"Tapi, sandiwara ini tak akan pernah berhasil. Karena apa? Karena kau adalah satu-satunya manusia yang ingin kumusnahkan dari bumi ini," sungutku, "Tenang Granger. Itu bisa diatur selama kau mengerti dasar-dasar menjadi aktris," ucapnya, "karena percakapan ini sudah selesai kau boleh pergi Granger," lanjutnya sambil berlalu.

Malfoy sialan. Kau telah sukses membuat hidupku tidak tentram. Dasar iblis. Aaaarrgghhh!!

Continue Reading

You'll Also Like

33K 2.4K 16
Kehidupan seorang Hermione Granger yang damai dan tentram hanyalah mimpi baginya. Hidupnya tak lepas dari seorang Draco Malfoy yang selalu mengganggu...
125K 13.6K 25
Lelaki itu memang aneh, lelaki itu memang menyebalkan, aku selalu bertanya tanya apa yg salah dengan diriku sampai kau begitu membenciku?[End] Deskri...