Minristoryline present~
Mentari pagi mulai menampakkan wujudnya. Cahaya kemilauannya mulai menyinari dunia. Seorang namja tampak masih asik bergelut dengan selimut tebalnya. Tok tok tok!! Terdengar suara pintu kamarnya digedor begitu keras dari luar. "Cho Kyuhyuuuunnn!!! Bangunnn ini sudah pagi!! Dasar anak malas.." terdengar suara yeoja paruh baya mengomel tak jelas, karna anak lelakinya itu susah sekali dibangunkan. Namja yang dipanggil kyuhyun itupun dengan terpaksa mendudukkan tubuhnya dengan malas. Setelah merasa nyawanya sudah kembali, iapun berdiri dan berjalan menghampiri pintu kamarnya dengan lemas. Begitu ia membuka pintu bercat coklat itu, wanita paruh baya yang tadinya siap menyemprot anaknya dengan omelannya lagi terpaksa dibatalkan dan berganti dengan tatapan khawatirnya karna melihat wajah tampan anaknya yang tak seperti biasa.
"Kyuhyun ah, kau sakit sayang?.." tanyanya khawatir. Iapun menempelkan sebelah tangannya pada kening anak tunggalnya itu.
"ani, gwechana eomma.." kyuhyun berucap malas. Iapun menurunkan tangan eommanya yang masih setia bertengger di keningnya.
"tapi wajahmu begitu pucat sayang. Setelah sarapan eomma akan mengantarmu ke rumah sakit bagaimana?..." yeoja paruh baya itu menawarkan dirinya.
"tidak!! Dan tidak akan pernah.." kyuhyun menjawabnya ketus. "aku tidak akan pernah mau pergi ke tempat yang paling kubenci itu.." setelah mengatakan itu, kyuhyunpun berjalan meninggalkan eommanya kedalam kamar yang saat ini masih setia berdiri di depan pintu.
"pergilah eomma, aku akan mandi dan pergi kekantor. Aku hanya pusing sedikit. Nanti juga sembuh.." kyuhyun berucap enteng. Iapun mengambil handuk yang tersampir digantungan yang tak jauh dari pintu. Setelahnya, iapun berjalan memasuki kamar mandi.
"astaga!! Anak itu benar benar tidak sopan.." gerutu cho yoona, eomma kyuhyun. Iapun berjalan meninggalkan kamar putranya itu. Setelah sebelumnya, ia menutup pintu kamar yang masih terbuka.
*****
Setelah selesai mandi, kyuhyunpun berjalan keluar kamar sembari memijat keningnya yang terasa berdenyut. Dengan tetap memaksakan dirinya, iapun berjalan mendekati lemari pakaian yang tak jauh dari sana. Setelah mengambil pakaian kantor yang biasa dikenakannya itu, iapun segera memakainya. Setelah merasa pakaian yang dikenakannya rapi, kyuhyunpun berkaca di depan kaca yang cukup besar dikamarnya itu dan mengambil dasi merah yang sangat cocok dipadukan dengan pakaiannya saat ini.
Setelah selesai, iapun menyisir rambut coklatnya itu dan mengambil parfum bermerk yang sering digunakannya. Setelah merasa puas dengan penampilannya, iapun berjalan kearah meja dan mengambil tas kantor yang biasa dibawanya.
Saat sedang menuruni tangga terdengar suara eommanya yang menyuruhnya untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat.
"Kyuhyun ah sarapan dulu sebelum kekantor sayang. Kalau kau merasa tidak enak badan, sebaiknya jangan pergi kekantor dulu. Suruh saja sekretarismu itu menghandle pekerjaanmu.." nasihat eommanya itu terdengar seperti perintah. Tapi dasar kyuhyun yang memang tak ingin membiarkan para pegawainya bermalas malasan, ia tak mendengarkan ucapan eommanya itu.
"ck!! Eomma!! kau terlalu berlebihan. Aku baik baik saja, appa sudah mempercayakan perusahaan cabangnya itu padaku. Mana mungkin aku sanggup bermalas malasan dirumah sedangkan di sana aku mempunyai banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.." kyuhyun duduk di meja makan yang ada di rumahnya itu.
"tapi walaupun begitu, kalau kau memang merasa sakit, jangan dipaksakan. Perusahaanmu itu tak akan bangkrut walau presdirnya tak masuk hanya beberapa hari.." yoona meletakkan roti sandwich yang dibuatnya tadi dihadapan anak tersayangnya itu.
"yea yea yea, terserah apa katamu eomma. Yang jelas hari ini aku akan tetap pergi kekantor.." kyuhyun mengambil garpu dan sendoknya. Iapun menyerngit bingung ketika melihat benda hijau di dalm rotinya. "eomma!! Kenapa memasukkan rumput ini kedalam rotiku.." protesnya tak terima.
"itu sayuran sayang. Kau kan sedang kurang sehat, jadi eomma menambahkan vitamin itu kedalam rotimu..." yoona menjelaskannya singkat. Kyuhyun mendengus kesal mendengar penjelasan eommanya. Vitamin apanya, racun ia.
"ck!! Eomma, sampai kapanpun aku tidak akan pernah sudi memakan rumput ini.." kyuhyun mengeluarkan sayur itu dari rotinya dan memandang benda hijau itu dengan pandangan jijik.
"haaah.." yoona menghembuskan nafas putus asanya mendengar ucapan anaknya itu. "wae?? Sayur itu kan sehat sayang..."
"aku tidak peduli. Yang jelas anakmu yang tampan ini sangat membenci rumput hijau itu.." kyuhyun berucap dengan roti yang masih dikunyahnya didalam mulut. "dan satu lagi, tidak ada orang yang bisa memaksaku memakan rumput yang kau sebut sayur itu eomma.." setelah mengucapkan itu, kyuhyunpun mengelap sudut bibirnya dan berdiri. Sebelum ia pergi, ia mengecup pipi yeoja paruh baya itu.
"aishh,,anak sama ayah sama saja. Seperti kata pepatah, 'buah jatuh tak jauh dari pohonnya..' hahhh benar benar menjengkelkan. Huhh oppa, baru 2 hari kau pergi. Tapi, aku sudah sangat merindukanmu.." gumam yoona dengan membayangkan wajah suami tercintanya. Cho Siwon.
Saat keluar dari dalam rumahnya, mobil beserta sopir yang selama ini menemaninya sudah siap ditempat biasa. Kyuhyun berjalan santai memasuki mobilnya saat pintu belakangnya dibuka oleh ahjussi park yang selalu setia bekerja pada keluarganya.
"gomawo ahjussi.." kyuhyun berikan senyum tipisnya. Ahjussi park menyerngitkan dahinya bingung menatap wajah anak majikannya yang tak terlihat seperti biasanya.
"hmm,,agashi apa anda sedang sakit? Wajah anda tampak pucat.." ahjussi park berucap khawatir.
"aniya ahjussi. Aku baik baik saja. Kajja!! pekerjaan dikantor sudah menungguku.." tanpa banyak berkomentar lagi, ahjussi park menutup pintu belakang dan berlari menuju tempat pengemudi. Mobil silver itupun berjalan meninggalkan pekarangan rumah.
Saat mobil silver itu tiba di kantor, ahjussi park berjalan membukakan pintu anak majikannya itu. Kyuhyun turun dari mobilnya dan berjalan dengan tak semangat memasuki kantornya. Pegawai pegawai yang bertatap muka dengan presdir di kantor tempat mereka bekerja itu langsung membungkuk hormat.
Biasanya kyuhyun akan melempar senyum tipisnya pada setiap pegawai. Tapi sekarang, tak ada satupun senyum yang dilemparknnya. Ia hanya sibuk memijat keningnya yang terasa pusing.
"kyu!! Tumben datang telat.." changmin, sahabat baiknya sejak kecil itupun bertanya karna memang changmin juga bekerja pada kyuhyun sebagai sekretaris yang cukup handal.
"huhh!! Memangnya sekarang jam berapa chang ah.." kyuhyun langsung menutup pintu ruangannya dengan changmin. Memang, ruang kerjanya dengan changmin sama. Hanya terpisah oleh tembok yang tak terlalu tinggi di antara ruangannya dengan sahabatnya itu.
"setengah delapan, cukup siang untuk ukuran presdir super rajin sepertimu kyu. Wae?? Apa kau sakit?? Sedari tadi kuperhatikan kau hanya sibuk memijat keningmu itu. Wajahmu juga tampak pucat kyu.." changmin berjalan menghampiri sahabatnya itu yang saat ini sudah duduk bersandar di sofa yang ada diruangan mereka.
"apa sangat kentara?? Kepalaku memang terasa agak pusing chang ah.." ujar kyuhyun sembari membaringkan kepalanya di sandaran sofa yang didudukinya.
"aigoo,,kalau memang seperti itu, kenapa memaksa dirimu untuk pergi kekantor huhh..mau kuantar ke rumah sakit?.." changmin bertanya jahil pada sahabatnya itu.
"ck, sampai kapanpun, aku tidak akan pernah mau pergi ke tempat yang kuanggap mimpi buruk itu.." kyuhyun berkomentar pedas.
"ah iya iya,,aku lupa kalau sahabatku ini sangat membenci rumah sakit.." balas changmin.
"itu kau sudah tahu. Aisshh,,kepalaku terasa ingin pecah saja.." kyuhyun bergumam dengan suara serak.
"benarkah?? Kalau begitu pecahkan saja. Aku juga sudah bosan melihat wajahmu itu.." changmin berikan candaannya yang langsung disambut dengan cubitan sadis di lengan kanannya.
"akkhh!! Dasar!! Sakit masih saja bisa menyiksaku.." changmin bergumam kesal.
"apa kau bilang.." kyuhyun memelototi changmin yang hanya dibalas dengan cengiran kuda oleh namja bertubuh tinggi semampai itu.
"hehe piss,,kawan.." ucapnya dengan mengacungkan kedua jarinya yang membentuk huruf V.
*****
Malam mulai menguasai langit seoul. Seorang namja berjalan dengan pelan menyusuri setiap ruangan untuk mencapai kamarnya. Dengan langkah terseret seret ia berjalan menaiki tangga kamarnya. Pusing yang menguasainya sejak pagi tadi semakin terasa menyiksanya. Dunia seakan berputar. Karna tak sanggup lagi menahan beban tubuhnya, namja itupun terjatuh.
Brukk!!
Suara bentuman yang cukup keras membuat para pekerja termasuk majikannya berlari pontang panting kearah sumber suara.
"Kyuhyuuuuuunnnn.." tak butuh beberapa menit, suara teriakan langsung menggema di sana. "kyuhyunn,,sayang! Bangun nak, ini eomma..." yeoja paruh baya itu langsung berlari menuju putranya dan menempatkan kepala anaknya yang sudah berlumuran darah itu di pangkuannya.
"kalian semua..bawa anakku menuju mobil sekarang juga..."perintah yoona pada semua pekerjanya. Tanpa banyak berkomentar lagi, mereka langsung membopong tubuh lemah itu menuju mobil yang belum sempat dimasukkan kegarasi oleh ahjussi park.
Setelah kyuhyun di masukkan dan dibaringkan dijok belakang, ahjussi park dan yoona langsung melesat membelah jalanan kota menuju rumah sakit internasional seoul yang berada tak terlalu jauh dari rumah mereka.
"hiks hiks hiks,,kyuhyun..sadarlah nak..ini eomma, buka matamu.." yoona tak henti hentinya menepuk pipi anaknya itu berharap dengan melakukan hal itu anaknya bisa cepat sadar.
"tenanglah agasshi,, tuan kyuhyun pasti baik baik saja.." ajussi park berusaha menenangkan yoona.
*****
Tampak di lorong rumah sakit itu, seorang yeoja paruh baya menangis sesegukan di sana. Tak lama kemudian, seorang namja paruh baya berlari kearahnya.
"yoong, bagaimana keadaan kyuhyun??.." namja paruh baya itu bertanya. Yeoja paruh baya yang dipanggil yoona itupun mengangkat wajahnya.
"oppa.." ucapnya dengan suara serak. Tak butuh berapa detik, yeoja paruh baya itu menghambur kepelukan sang suami.
"gwechana, kyuhyun pasti baik baik saja.." namja paruh baya itupun mengelus punggung istrinya.
Cklek
Pintu yang sedari tadi tertutup rapat itupun terbuka. Tampak seorang namja paruh baya keluar dari sana. "dengan keluarga cho kyuhyun.."
"ne, kami orang tuanya uisa.." jawab siwon. Iapun melepaskan pelukannya.
"luka dikepalanya tak terlalu parah. Tapi karna daya tubuhnya yang lemah, kami sarankan agar anak anda di rawat disini selama beberapa hari tuan.." ucap uisa itu sembai memandang kedua orang dihadapannya.
Yoona dan siwon saling pandang. Seakan hanya dengan kontak mata saja mereka dapat berbicara. Tak lama, keduanyapun mengangguk setuju.
"kalau itu yang terbaik bagi anak kami, kami menyetujuinya uisa.." ujar siwon menyetujui ucapan dokter yang tadi memeriksa putranya.
"baiklah, anak anda akan segera dipindahkan keruang rawat biasa tuan. Kalau begitu, saya permisi.." uisa itupun berjalan meninggalkan pasangan itu.
"apa kubilang, anak setan itu tak akan mudah pergi.." siwon melontarkan candaannya yang dibalas dengan cubitan keras di perut sixpexnya.
"awwhh!! Sayang, kau menyebalkan. Kenapa sejak anak itu lahir, kau jadi jarang mengurusiku lagi.." siwon mengerucutkan bibirnya.
"dasar kekanakan.."gumam yoona kesal. Sembari menghapus jejak air matanya. Syukurlah putranya tidak apa apa. Ia jadi bisa bernafas lega sekarang.
*****
Cahaya mentari mulai menampakkan dirinya di ufuk timur. Langit yang tadinya gelap secara perlahan mulai terang dan cahaya keemasannya mulai memasuki sebuah kamar di rumah sakit. Namja yang tadinya tertidur pulas mulai terusik dengan cahaya mentari yang menyilaukan itu.
"engghhh.." seorang namja tampak menggeliat dalam tidurnya. Iapun memegang kepalanya yang terasa pusing. Ia menyerngit bingung ketika merasakan perban yang melilit pelipisnya. Apalagi ketika menyadari dirinya sedang berada di tempat yang begitu dibencinya 'Rumah Sakit'. Kyuhyun langsung terbangun tapi seseorang mencegahnya.
"agasshii!! Anda tidak boleh banyak bergerak..." ucapan seorang yeoja dengan balutan baju warna putih menatapnya khawatir. Ia sampai dengan lancangnya memegang kedua lengan namja tampan itu.
Kyuhyun begitu terpana ketika menatap mata bulat dihadapannya. Bukannya marah, namja itu malah tersenyum membuat yeoja yang ada dihadapannya menyerngit bingung mentap pasien yang ditanganinya. 'apa namja ini menjadi gila setelah terjatuh dari tangga?.' Batinnya kebingungan.
"agashhi,,gwechana??.." seakan tersadar dari keterpakuannya, namja itupun mengangguk menjawab pertanyaan suster dihadapannya.
"gwechana,,hmm seohyun ssi.." kyuhyun mengeja nama yang ada di name tag seohyun.
"ah ne,,kalau begitu saya permisi agasshi, ada beberapa pasien yang harus saya tangani juga.." seohyun berniat pergi. Akan tetapi, baru beberapa langkah saja, tangannya langsung ditahan oleh kyuhyun.
"seohyunsi, hmm setelah selesai memeriksa para pasien lain. Kau janji akan kembali kemari kan??.." kyuhyun menatap seohyun penuh harap.
"hmm..entahlah, kalau jam jaga ku habis. Aku harus segera pulang kyuhyun ssi.." dengan pelan seohyun melepas pergelangan tangannya yang dipegang erat oleh kyuhyun.
"ayolah seohyun ssi, kumohon.." kyuhyun berikan tatapan memelasnya pada suster cantik dihadapannya itu.
Dengan ragu, seohyun akhirnya menyetujui permintaan kyuhyun padanya. Kyuhyun tersenyum. Ia pun melambaikan tangannya pada seohyun.
'suster cantik, kau harus menjadi milikku..aku tidak peduli kau bekerja ditempat yang paling kubenci ini..haha!! aku harus menyusun berbagai rencana untuk mendekatimu..' kyuhyun bersorak senang dalam hatinya.
Biarlah jika orang orang menganggapnya gila karna berani mendekati wanita yang bahkan sama sekali belum dikenalnya. Entahlah, iapun merasa bingung. Ini bukan seperti cho kyuhyun yang biasanya. Apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama? Apapun namanya, ia tidak peduli. Wanita itu telah berhasil membuat debaran aneh di jantungnya.
*****
Seorang namja tampak bosan dengan kegiatannya saat ini. Ia sibuk memencet tombol tombol yang ada di pspnya. "aisshh..kenapa aku kalah terus.." gumamnya kesal.
Cklek
Terdengar suara pintu terbuka membuat kyuhyun langsung mengalihkan tatapannya kearah pintu bercat putih gading itu. Senyumnya terbit ketika menduga yang datang pasti suster itu. Ia langsung melempar psp yang masih ada digenggamannya saat ini. Sangat jarang melihat seorang cho kyuhyun mencueki psp tersayangnya yang tak bisa lepas dari tangannya. Begitu pintu itu terbuka lebar dan menampakkan siapa yang ada dibaliknya membuat senyum yang sedari tadi tersungging langsung lenyap begitu saja.
"kyu!! Kudengar kau terjatuh dari tangga! Bagaimana?? apa kau baik baik saja??.." seorang namja tinggi masuk kedalam kamar itu dengan membawa sekeranjang buah buahan ditangannya.
"aisshhh kenapa kau yang datang.." kyuhyun mendesis sebal. Sementara changmin yang mendengar ucapan sahabatnya itu langsung melempar wajah kyuhyun dengan buah apel yang ada di tangannya.
"awwwhhh!! Yakkk!! Shim changmin!! Kau ingin kupecat.." kyuhyun menggeram marah.
"hehe! Tentu saja tidak. Memangnya kau menunggu siapa untuk menjengukmu.." changmin menutup pintu ruangan itu dan berjalan menghampiri kyuhyun yang mungkin saat ini sudah mengeluarkan tanduk evilnya.
"bukan urusanmu.." kyuhyun berujar cuek. Iapun memakan apel yang dilempar changmin tadi.
"apa dia seorang yeoja kyu?? Nuguya??.." changmin tetap berusaha mengorek informasi dari temannya itu. Setelah meletakkan buah yang di bawanya kesamping meja. Setelahnya, iapun mendudukkan tubuhnya di tempat duduk yang berada di samping tempat tidur.
"aisshhh sudah kubilang itu bukan urusanmu.." kyuhyun tetap melanjutkan memakan apelnya.
"oh ayolah! Jangan main rahasia rahasiaan denganku. Aku sungguh penasaran kyuhyun. Kau tentu tidak ingin melihat sahabatmu ini mati karna saking penasarannya bukan?.." changmin menopang wajahnya di tempat tidur kyuhyun.
"itu malah semakin bagus kalau kau bisa mati karna penasaran. Memangnya kau siapa ingin mengetahui rahasiaku?.." kyuhyun bertanya santai.
"apa kau hilang ingatan?? Aku sahabatmu kyuhyun! Astaga..aku tidak menyangka tangga rumahmu ternyata bisa membuat seorang presdir berkepala batu dapat hilang ingatan dalam sekejap..." changmin menggeleng gelengkan kepalanya seakan tak percaya.
"apa kau bilang!! Kalau kau hanya ingin menggangguku sebaiknya kau pulang saja sana.." kyuhyun berujar mengusir changmin.
"baiklah, siapa juga yang mau berlama lama berduaan denganmu. Aku pasti akan pulang, kau tenang saja..." changmin langsung berdiri dari duduknya dan mengambil kembali keranjang buah yang sedari tadi tergeletak manis dimeja.
"kau ingin membawa buahnya pulang changmin??.." kyuhyun berujar tak percaya.
"memangnya kenapa??.." changmin bertanya santai.
"yea sudah kau pulang saja sana.." kyuhyun melipat tangannya kesal.
Keranjang buah yang ada didekapan changmin, langsung diturunkannya lagi di meja.
"tenang saja, buahnya tak akan kubawa. Asal kau berjanji akan memakannya sampai habis. Oh yea, kata eommamu malam ini kau akan menginap di sini? Benarkah?? Bukankah kau sangat membenci tempat ini kyu??.."
"mau bagaimana lagi. Kondisiku belum pulih total jadi aku terpaksa menginap disini.." kyuhyun berusaha meyakinkan sahabatnya tentang alasan yang diucapkannya tadi. Ia mana mungkin mau memberitahukan alasan yang sebenarnya mengapa ia hanya pasrah saja ketika disuruh menginap di tempat yang sangat dibencinya ini.
"benarkah?? Tapi ini tidak seperti kau yang biasanya kyu.." changmin berujar bingung. ia sangat tahu sifat sahabatnya itu.
"sudahlah kau jangan terlalu memikirkannya.." balas kyuhyun cuek.
"yeah tentu saja. Untuk apa aku memikirkanmu. Lebih baik aku memirkan tentang gadis cantik yang ada diluar sana, dari pada memikirkan seorang namja yang terbaring dirumah sakit. Ck, sungguh tidak ada kerjaan. Oh yea, kau akan keluar dari rumah sakit ini secepatnya bukan?? Aku mana mungkin mau mengurus urusan kantor sendirian tanpa ada seorang namja yang bisa menyelesaikan pekerjaannya sendiri..." ujar changmin mengingatkan.
"hmm..yeah tentu saja. Aku harus keluar dari tempat ini secepatnya. Mana mungkin aku mau berlama lama ditempat yang kubenci ini.." jawaban kyuhyun sungguh bertolak belakang dengan kata hatinya. Ia malah menginginkan untuk berlama lama berada di tempat ini.
"yea sudah!! Aku pulang kyuhyun. Bersenang senanglah ditempat yang kau benci ini. Haha!! Aku mau pergi ketempat para gadis cantik berkumpul. Hehehe~ bye.." changminpun melangkahkan kakinya meninggalkan kyuhyun.
"yeah tentu saja aku akan bersenang senang. Apalagi kalau ada yeoja itu disini changmin ah. Woahh,,seperti sinar rembulan yang membelah kegelapan.." gumam kyuhyun merangkai kata kata yang entah dari mana ia dapatkan.
Setengah jam berlalu membuat kyuhyun bosan karna terlalu lelah menunggu. Iapun melirik jam yang ada di handphonenya. 23 : 30 p.m. "aisshhh,, jam jaganya sebenarnya sampai jam berapa??.." keluhnya malas.
"hoaaammmmm!!!.." rasa kantuk mulai menyerangnya. Iapun membaringkan tubuhnya di tempat tidurnya. Tak lama, iapun mulai terlelap dengan nyaman.
Satu jam berlalu, pintu ruangan kyuhyun mulai terbuka dan menampakkan seorang yeoja dibaliknya. Iapun mulai melangkahkan kakinya mendekati tempat tidur kyuhyun. "sudah tidur ternyata.." gumamnya. Iapun duduk di kursi yang ada disamping tempat tidur dan menuliskan sesuatu diselembar kertas disana. Begitu selesai menulis, iapun meletakkan kertas itu didekat bantal tempat tidur kyuhyun. Yeoja itu berdiri dan memperbaiki letak selimut kyuhyun dan berjalan keluar dari ruangan itu.
Mentari pagi mulai menembus jendela sebuah ruangan yang ada di rumah sakit itu. Terdengar suara yang begitu berisik disana membuat seorang namja yang tertidur pulas itu terbangun.
"engggghhhh..." namja itupun mulai mengucek matanya menyesuaikan dengan cahaya matahari yang masuk ke ruangannya.
"aisshhh oppa!! Ini gara gara kau. Kyuhyun jadi terbangun kan??..." terdengar omelan yang begitu familiar ditelinga kyuhyun. Hmm siapa lagi kalau bukan eommanya.
"ini juga karna kau chagi..omelanmu itu sungguh berisik.." appanya berujar tak ingin kalah.
Kyuhyun memutar bola matanya kesal. Ia sudah biasa dengan situasi seperti ini. Tapi seakan tersadar akan sesuatu, iapun menatap eommanya.
"eomma, apa tadi malam ada seseorang yang datang ke ruangan ini??.." tanyanya antusias. Aisshh kenapa ia sampai tertidur segala.
"molla!! Eomma dan appa baru saja datang. Waeyo??.." kyuhyun membuang nafasnya kecewa mendengar ucapan eommanya.
"aniya!!.." kyuhyun menjawabnya ketus. Yoona dan siwon saling berpandangan bingung mendapatkan sifat anak mereka yang begitu cepat berubah.
Kyuhyun membalikkan badannya dan merasakan ada sesuatu berada di samping bantalnya. Iapun mengambil kertas itu. Dan membacanya. Dengan seketika, senyumnya langsung terbit membaca deretan kata yang tertulis disana.
"kyaa!! Akhirnya. Hahaha!!.." kyuhyun sampai terduduk saking senangnya.
Siwon dan yoona saling pandang lagi. Apa anak mereka tidak gila setelah terjatuh dari tangga kemarin??? Batin mereka kebingungan.
Mianhe kyuhyunssi
Aku datang begitu larut malam keruanganmu..tapi ternyata kau sudah tertidur. Ada begitu banyak pasien yang harus kutangani karna ada tabrakan beruntun yang terjadi tadi sore jadi aku harus lembur untuk membantu para dokter yang melakukan operasi. Jeongmal mianhe! Aku akan membuatkanmu sarapan besok sebagai permintaan maaf ku.
SeoHyun
ToBeContinue