My New Life

By AiHermawati

302K 24.9K 899

Naruto adalah seorang ketua pasukan elit. Saat dia mati karena menolong rekanya, dia diberi kehidupan baru. D... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 14
Chapter 15
Epiloge

Chapter 13

15.5K 1.4K 77
By AiHermawati

Sasuke telah tiba digerbang istana Namikaze. Waktu telah menunjukkan pukul dua dini hari. Tapi Sasuke masih bisa melihat aktifitas yang mencurigakan. Mereka sibuk disertai panik, seakan telah terjadi bencana.

Sasuke menghadang salah satu pelanyan untuk menanyakan apa yang terjadi. Saat pelayan itu bicara, dunia Sasuke seakan hancur. Pelayan itu bilang terjadi penyerangan dikediaman Putri Naruto. Dikabarkan Putri Naruto mengalami luka parah akibat penyerangan kemarin malam. Sampai sekarang belum ada pemberitahuan tentang keadaan Putri Naruto.

Sasuke yang mendengarnya segera pergi menuju kediaman Naruto. Sasuke berlari seperti dikejar maut, tidak memperdulikan banyak pelayan yang tersenggol. Sasuke harus memastikan keadaan Naruto oleh dirinya sendiri.

Akhirnya Sasuke tiba dikediaman Naruto, disana sudah dijaga ketat oleh prajurit Kaisar. Sasuke tidak dapat dengan mudah masuk kesana, bukan hanya karena disana dijaga ketat, tapi juga karena itu adalah kediaman pribadi seorang putri. Tidak sembarang orang yang bisa masuk kesana. Sasuke harus menenangkan diri terlebih dahulu.

Setelah dirinya tenang, Sasuke menghampiri salah satu penjaga untuk menyampaikan pesan kepada Kaisar. Awalnya penjaga itu menolak, tetapi setelah memperlihatkan lencana emas kerajaan Uchiha, penjaga itu segera pergi untuk menyampaikan pesan Sasuke.

Sasuke menunggu dengan tidak sabar, tapi tidak lama kemudian penjaga itu kembali dan mengantarkannya ke tempat Naruto.

Hal pertama Sasuke lihat saat memasuki kamar Naruto adalah semua keluarga kerajaan kecuali sang Ratu serta para pelayan sedang menangis tersendu, lalu Sasuke memindahkan pandanganya kearah tempat tidur. Disana terlihat Naruto berbaring menyamping dengan luka yang terdapat diseluruh tubuhnya. Sasuke miris melihat gadis yang dicintainya terbaring tidak berdaya. Sasuke menghampirinya dan mengusap wajah Naruto dengan lembut, takut menambah luka pada wajahnya. Kalau tidak merasakan nafas lembut yang Naruto keluarkan mungkin Sasuke akan menganggapnya telah meninggal.
"Apa yang sebenarnya terjadi, Yang Mulia? " tanya Sasuke
"Ada penyusup yang memasuki kekediaman Putri Naruto, kemungkinan besar mereka adalah sekelompok pembunuh bayaran "
"Apa yang sebenarnya mereka inginkan, Yang Mulia? "
"Aku juga tidak tau, tapi saat Naruto akan kehilangan kesadaranya, dia memberikan kedua kertas ini "
"Anda sudah melihatnya? "
"Belum, aku terlalu panik sehingga melupakanya "
"Kalau begitu bolehkah saya melihatnya? "
Kaisar memberikan kedua kertas itu pada Sasuke. Saat Sasuke membaca isi kedua kertas itu, tiba tiba amarah Sasuke naik. Tidak terima dengan apa yang dia lihat. Kaisar yang melihat perubahan raut wajah Sasuke segera mengambil kertas itu dan membacanya. Setelah membacanya, amarah Kaisarpun ikut Naik.
"Jendral Kakashi! " teriak Kaisar marah
"Ya Yang Mulia "
"Pergi dengan prajuritmu, bawa Ratu Sara kemari. Kalau dia menolak paksa dia kalau perlu seret dia kemari! " perintah Kaisar dengan murka.

Minato sangat marah melihat isi dari kertas pemberian Naruto. Kertas pertama berisikan perjanjian pembunuhan Kushina dan yang kedua adalah berisi perjanjian pembunuhan Naruto. Yang paling membuat Minato murka adalah dikedua kertas itu berisikan cap tangan serta tanda tangan Sara.

Diluar terdengar suara teriakan Sara yang marah karena diseret oleh kedua pengawal rendahan. Sara tidak terima harga dirinya dijatuhkan.

Saat Sara telah masuk, Sara segera mendatangi Kaisar dan mengadukan perbuatan kurang ajar prajurit itu, tapi tidak ditanggapi. Melihat raut wajah Kaisar yang dingin, Sara melepas genggaman tangannya dan berdiri dengan tegak. Tidak sengaja Sara melihat kearah Naruto yang berbaring tidak berdaya.
"Dia belum mati, hah paling sebentar lagi juga mati. Menyusul ibunya keneraka "
Sara segera pura pura kawatir dan menghampiri Naruto, tetapi segera dihadang oleh para dayang Naruto yang masih tinggal untuk merawatnya.
"Beraninya kaliam menghadangku! Aku adalah seorang Ratu. Minggir kalian! "
Tapi tidak diperdulikan oleh mereka.

Sara mengedarkan matanya, melihat pada semua orang yang memandangnya dengan tajam. Termasuk putrinya sendiri.
"Kenapa kalian memandangku seperti itu "
"Tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang telah kau lakukan! " ucap Kaisar sambil mencoba menahan amarahnya.
"Memang apa yang sudah kulakukan "
"Kau masih tidak mau mengaku!"
Kaisar memperlihatkan kertas itu. Sara yang melihatnya langsung mencoba menyangkal. Kaisar yang murka langsung memerintahkan Jendral Kakashi serta bawahanya untuk membawa Sara kepenjara bawah tanah. Minato juga memerintahkan menangkap semua pelayan Sara sebagai saksi.

Tidak butuh waktu lama untuk membuktikan kejahatan Ratu Sara. Semua pelanyan langsung buka mulut saat di tanyai oleh para petugas. Saat ditanya kenapa tidak segera melaporkan tindakan Sara, mereka beralasan karena terlalu takut akan kekejaman Ratu Sara. Mereka diamcam dengan menggunakan seluruh keluarga mereka. Jendral Kakashi dapat memastikan kalau mereka semua jujur karena mereka ditanyai secara terpisah. Sedangkan Ratu Sara terus menyangkal dan berkata bahwa dirinya difitnah. Seluruh badanya telah babak belur karena siksaan yang diberian agar Sara mengaku.

Semua pelayan Sara dihukum, karena tertuduh menyembunyikan kejahatan. Hikumanya cukup ringan karena Kaisar mempertimbangkan alasan mereka. Kaisar memberikan hukuman cambuk sebanyak sepuluh kali dan menurunkan mereka menjadi pelayan tingkat terendah.

Kaisar juga mendapatkan laporan dari daerah daerah kekuasaan mentri pendukung Ratu, bahwa mentri mentri itu melakukan penggelapan dana, pemungutan pajak yang tinggi serta penyalahgunaan kekuasaan sehingga banyak rakyat menjadi menderita dan kehilangan mata pencaharian serta rumah.

Mendapat laporan itu Kaisar langsung mengirimkan tim penyelidiknya untuk memeriksa kebenaran laporan itu. Saat sudah mendapatkan bukti buti kebenaran tentang laporan itu, Kaisar segera melakukan tindakan, yaitu menangkap semua mentri yang terbukti melakukan kejahatan.

Setelah memaksa mentri mentri untuk bicara dengan berbagai penyiksaan, akhirnya mereka membuka mulut tentang kejahatan lain Ratu Sara yaitu menyingkirkan kandidat Ratu setelah meninggalnya Ratu Kushina sehingga Saralah yang terpilih. Sara memberikan jaminan bahwa mereka yang mendukung serta membantu Sara akan diberikan kekuasaan dan harta yang melimpah bila Sara menjadi Ratu.

Setelah mengumpulkan bukti bukti. Kaisarpun memutuskan hukuman untuk Sara, walaupun Sara sendiri masih bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah.

Sara dicopot posisinya sebagai Ratu dan dihukum mati dengan cara meminum racun. Sebenarnya Kaisar menginginkan hukuman gantung didepan semua rakyatnya sebagai peringatan untuk yang lain agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Tapi melihat kearah Putri Ino yang akan kehilangan ibunya, Kaisar tidak ingin menambah penderitaanya lagi dengan memberikan hukuman itu pada Sara. Jadi Kaisar memerintahkan menghukum Sara di dalam istana saja. Sedangkan hukuman untuk para mentri mereka dihukum gantung dihadapan semua rakyatnya. Sedangkan keruarga para mentri itu dijadikan budak.

Hukum kerajaan memang kejam, tapi itu harus dilakukan agar tidak ada kejadian yang serupa lagi.

Sekarang sudah waktunya bagi Sara dan pengikutnya di hukum mati. Hukuman itu dilaksanakan di tempat yang berbeada dan diwaktu yang sama. Bagi pengikut Sara dihukum di alun alun kota sedangkan tempat hukuman Sara sendiri didepan kediamanya dulu.

Di barisan dayang yang membawa mangkuk racun, dayang pribadi Sara dulu menyusup diantaranya. Dia adalah konan, dayang kepercayaan Sara. Sara sudah berada ditempat hukuman dengan dialasi oleh kain putih. Sara melihat salah satu dayang kepercayaanya dulu berada diantara mereka. Konan memberikan isyarat aggukan pada Sara, Sara mengartikan bahwa mangkuk racun itu aman. Saat konan memberikan mangkuk itu Sara mengambilnya dengan percaya diri. Lalu meminumnya dengan sekali teguk membuat para pengawal yang mengantarnya tadi heran, karena Sara tadinya terus memberontak tidak mau menerima hukuman. Tapi lihatlah sekarang Sara meminumnya dengan santai dan tersenyum sombong kearah mereka. Tapi tak lama kemudian, Sara terbatuk sambil mengeluarkan darah. Akhirnya Sara sadar dia benar benar meminum racun. Sara memandang tajam kearah konan yang menyerigai licik. Lalu konan mendekat kearah Sara dan membisikan sesuatu.
"Ini adalah balasan karena mencelakai Putri kami "
Konanpun pergi setelah mengatakannya. Saat Sara akan berbicara, detik itu juga nyawanya sudah melayang.

Dikamar Naruto, Ino menangis setelah mendengarkan berita kematian ibunya. Untungnya masih masih ada Kaisar serta Putra Mahkota disisinya, yang siap untuk menghiburnya. Mereka memang lebih sering berada dikediaman Naruto dari pada dikediaman masing masing, untuk menjaga dan mengawasi Naruto.

Sedangkan Sasuke sudah kembali ke kerajaanya untuk membawa tabib dari kerajaan Uchiha yang terkenal dengan sebutan tangan dewa karena bisa menyembuhkan berbagai penyakit serta luka.
"Tunggulah Naruto, kau pasti sembuh "

TBC

Karena banyak yang minta diracun sama digantung. Ai pilih aja yang paling banyak yaitu diracun dan pengikut pengikutnya digantung. Semoga puas dengan pilihan Ai. See you....:)

Continue Reading

You'll Also Like

6.7K 555 12
Ketika Harry Potter menemukan bahwa persahabatan dan hubungan keluarga yang dijalaninya selama ini adalah kebohongan *Semua ilustrasi diambil dari pi...
17.6K 1.5K 11
Book 3 "I Miss You" Buku ke-3 dari seri Sorry, I Love You Menceritakan kehidupan Kyuubi dan buah hatinya dan pertemuan kembali antara dirinya dan It...
3.1K 143 8
Namikaze Uzumaki Naruto atau yang dikenal orang sebagai Uzumaki Naruto Jinchuriki Kyuubi dari Desa Konoha yang dikenal sebagai gadis ceria yang nyata...
6.2K 314 16
Dia memang posesif, menjadi gila, dan serakah apabila semuanya tentangku. semua orang takut padanya, terkecuali aku. Namun dibalik itu semua aku tahu...