Perfect Queen

By Blackpinkstories

45.8K 5K 307

SEQUEL DARI MY PERFECT KING. No sinopsis. Penasaran baca aja. - - - - Beda alur, beda cerita. Read saja kal... More

1 - dr. Prilly Queenara.
2 - Something?
3 - Princess.
5 - Tn. 19 Triliun Rupiah.
6 - Wedding.
7 - Malam milik Prilly.
8 - Awal Rasa.
9 - a night (?)

4 - Princess Vita Lamora.

4.2K 537 24
By Blackpinkstories

"Hei, kau jangan marah begitu. Maksudnya namanya itu Princess Vita Lamora, aku memanggilnya Vita. Kebetulan nama panggilanku padamu sama dengannya. Ah ayolah, kau jangan marah, kemari Prilly."

Prilly mendengus. Terserah apapun itu alasannya "Aku hanya ingin pulang, ah, untungnya mataku sudah terdaftar,"

Bip.

Pintu kamar Ali terbuka.

"Prilly, itu hal sederhana, kau jangan marah. Oke aku minta maaf, tapi aku benar-benar tidak bermaksud, ah kau jangan pergi dulu Bu Dokter, di sini jarang ada kendaraan melintas,"

Prilly mengabaikannya, lebih memilih melanjutkan langkahnya. Ali terus berseru, agar Prilly urung.

Hap.

Dengan cekatan Ali meraih jemari Prilly dan ditariknya sehingga pemilik jemari itu persis pada pelukannya.

"Kau cemburu ya?"

Kalimat itu sungguhan membuat pipi Prilly memerah "Enak saja," dan melepaskan pelukannya.

"Kau belum move on. Aku yakin itu,"

Ali terkekeh "Belum move on apanya? Aku telah membencinya, katanya, kalau pacaran, putus, terus ujungnya saling benci, itu berarti mereka sudah move on,"

"Lawakanmu lucu sekali tuan! Kata siapa? Yang diucapkanmu tadi itu sebaliknya. Itu yang benar,"

Ali mendelik "Masa? Memangnya dokter sesibuk kau pernah berpacaran?"

Pipi Prilly menggembung merah. "Pernah!"

Ali menyeringai, "Kapan? Berapa lama?"

Prilly memutarkan bola matanya. Dia kepo sekali. Tapi Prilly tetap memberitahunya.

"Sewaktu SMP, 3 minggu,"

Ali berkedip sekali "Sungguh?"

"Ya,"

"Kau anggap mantan?"

"Iya,"

"Astaga, kau sangat lucu, memangnya itu sungguhan berpacaran? Atau siklus menstruasi?"

"Memangnya kau berpacaran dengan si Vita itu berapa lama?"

Ia berdeham bangga "15 bulan,"

"Itu pacaran? Atau cicilan motor?" sewot Prilly.

Dua detik hening dan detik berikutnya Ali habiskan dengan tawanya yang membahana. Ia pikir ini benar-benar sangat lucu. Tetapi Prilly lain lagi. Ia malah memutarkan bola matanya jengah. Selera humornya sangat rendah.

"Aku mau siaran langsung Ali," Prilly mengingatkan. Lantas, tawa Ali mereda.

"Oke, oke. Mari kita bergegas ke rumahmu. Aku tak sabar ingin meminta izin kepada calon mertuaku, dan-"

Prilly melotot dan menginjak kaki Ali sangat keras. Ali melupakan sesuatu, bahwa tak semua wanita lemah. Buktinya kekuatan Prilly sudah seperti tenaga badak. Kuat dan membuatnya meringgis kesakitan.

***

Prilly menghembuskan nafasnya lega. Acara siaran langsung itu berjalan mulus seperti biasanya. Waktunya pulang. Ia benar-benar lelah hari ini. Prilly mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Ali. Katanya, Ali berjanji menungguinya dan mengantarnya pulang. Prilly tersenyum mengingat itu. Sikap Ali memang manis. Tapi Prilly menggeleng. Ali hanya orang asing yang baru memasuki hidupnya. Tak lebih dan kurang.

"Hei, tadi aku ke toilet sebentar, Bu Dokter, kau benar-benar keren! Aku melihat gaya bicaramu yang ah, menurutku kau Dokter limited edition di muka bumi ini!" Ali benar-benar mengejutkan Prilly. Tapi Prilly menggeleng mendengar kalimat yang menurutnya sangat berlebihan.

"Omong kosong tuh kalimatmu," balas Prilly seadanya.

"Oh ya? Padahal yang kukatakan itu sungguhan Prill, aku suka-"

"Ya terserah kau saja, aku mau pulang,"

"Pulang?"

Prilly mengangguk.

"Bukannya kau mau menemaniku balapan mobil?"

Prilly menepuk jidatnya. Kenapa ia malah melupakan ini.

***

Ali keluar dari mobil dan segera membukakan pintu untuk Prilly. Setelahnya ia segera menggandeng tangan Prilly mesra. Ah, itu sangat manis sekali.

"Hei, bukannya itu Dokter Prilly?"

"Dokter Prilly?"

"Iya itu yang sedang bersama Ali. Bukannya Ali itu kekasihnya Vita?"

"Dokter Prilly yang anak Presiden itu?"

"Dokter Prilly? Maksud kau Dokter yang selalu berpakaian minim?"

Yang satu mengangguk, dan bergelayut mesra pada pundak lelaki di sampingnya "Iya, dan sekarang dia kemari. Untuk apa? Untuk mengobati? Tidak ada yang sakit disini,"

Prilly mengalihkan pandangannya pada wajah Ali. "Mereka menghujatku Ali. Memangnya mereka tidak sadar kalau bajunya lebih minim dariku?"

"Sudahlah jangan dengarkan mereka, ayo kita masuk sebentar. Sebentar lagi pertandingannya dimulai," Ali menariknya menjauhi para perempuan tak tahu sopan santun itu.

Memang apa bagusnya dari mereka? Seksi? Tinggi? Itu menjamin sikapnya? Juga pendidikannya? Ah Prilly malah menatap mereka tajam. Mata Prilly seakan berbicara "Apa lo? Dasar cabe-cabean,"

Duk.

Prilly benar-benar merutuki dirinya sendiri. Matanya tak lepas dari para jalang itu, dan sekarang ia malah menabrak seseorang di depannya.

"Maaf aku-"

"Lama tak berjumpa denganmu Ali,"

"Vita,"

Vita.

Vita.

Vita.

Ah Prilly mengerti siapa orang yang telah bertabrakan dengan dirinya ini. Ia juga bisa menebak siapa lelaki di sampingnya. Daniel, orang yang di sebut-sebut Ali dan Fandi sebelumnya. Pasti Daniel itu dirinya.

"Bagaimana dengan paketku? Kau akan datang bukan?" ucapnya dengan suara yang terdengar sensual.

Dasar jalang.

"Lihat saja nanti, bitch." Ucap Ali pedas dan segera menarik pinggang Prilly mesra menjauhi Vita beserta calon suaminya, Daniel.

"Li,"

"Kenapa?!" jawabnya sewot.

Prilly memutarkan bola matanya. Nampaknya Ali panas oleh adegan tadi. Padahal jelas-jelas tadi Ali meneriakinya jalang. Cemburu? Kesal? Entahlah yang pasti Prilly tau, Ali sedang berusaha mati-matian menahan emosinya.

"Aku tak habis pikir kepada mantanmu itu,"

Ali menoleh "Memangnya kenapa?"

"Pakaiannya-"

"Jangan aneh, itu memang pakaian kesehariannya,"

Prilly menggeleng. "Maksudku bukan itu, tapi um," Prilly mengedarkan pandangannya. Memastikan tak ada yang sedang memerhatikan mereka. "Pakaiannya memperlihatkan bagian pusar dan,"

"Langsung saja Prilly, kenapa dengan pakaiannya?" Tanya Ali menggebu.

"Pusarnya menonjol. Mantanmu sedang hamil Ali."

Deg.

Ali terdiam beberapa saat. Ia tak menyangka ini. Analisa Prilly sudah pasti benar. Ia seorang dokter.

"Kau yang benar saja? Kau serius Prill?"

Prilly mengangguk "Sepertinya usia kandungannya sekitar 4 bulan. Belum terlalu terlihat perutnya yang membuncit, rahimnya kecil pasti tuh."

Ali meneguk ludahnya sendiri. Bukannya 4 bulan yang lalu Vita masih menjadi kekasihnya?

"Jangan-jangan, itu anak kau?!" Tebak Prilly cepat. Memutus pemikiran Ali.

"Itu sebabnya dia menembak kau waktu itu? Benar bukan?"

Ali berkedip satu kali "Prill.."

***

Haee apakabar? Kabar baek alhamdulillah:v

Maapkeun pendek, but, kalau votement nya banyak sar panjangin lagi kek jalan tol:3

Tapi gak pendek2 banget kok kek celana cabe2an:v sumpeh:3

Begimana chapter 4? Sebenernya udah ditulis dr lama, cuma ya begitu baru kesampean publish sekarang, banyak kendalanya sih, sedih ameut.

Gue mau ngasih tau, kalau gue lg deg2an menuju 3-8 juli. Wow, pembukaan pendaftaran jalur akademik sma tjoy. Bukan karena jatuh cinta atau enip enipan sama pacar. Plisdeh, pacar aja gapunya. Apalagi enip2an. *curhatjir*

Okelah segitu aja, gue lg males edit2an. Kalian tinggalkan jejak aja berupa votes and comment kaay. Pokoknya harus banyaaak yaaaa. Lopyuuuuu.

Regards,
Sar cantik Taehyung punya.

Continue Reading

You'll Also Like

55.5K 3.5K 39
Tiga pasang remaja yang di takdirkan menemukan bayi yang di takdirkan mengurus ke empat bayi karna suatu insiden dulunya bayi bayi itu di tempatkan...
46.7K 5.9K 34
Tentang lika-liku kehidupan keluarga Aksena. Dilarang keras plagiat! High rank 1~haechan (28-9-2024) 1~haechan (01-10-2024)
238K 23.8K 44
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
195K 23.2K 28
Misi pertama gue udah berhasil bikin ka gita mencair, sekarang misi gue selanjutnya adalah bikin ka gita nikahin gue! - Kathrina.