STILL

By Sweetchocolatecat

2.4K 201 62

"Jasmine, bisa gak sih lo buka hati lo buat gue?" lelaki itu menatapnya dengan serius. "enggak" jawaban singk... More

2. Your Eyes Whispered "Have We Meet?"
3. Are You Real?
4. Like I Care Huh?
5. Stupid Boy
6. Say Hello (again)
7. What You Want?
9. I Cant Forget
10. Mine

8. You Dont Remember Us?

282 28 4
By Sweetchocolatecat

Hari ini Jasmine beserta teman-temannya akan mengunjungi Xioxan Inc sebelum besok mereka mulai magang menjadi asisten beberapa pengacara disini.

Beberapa notice dihandphone pun terdengar. Tanpa minat Jasmine mengabaikannya karna ia tau bahwa itu mungkin dari Marsya yang mengomel karna ia belum juga sampai di kampus. Maklum kebiasaan lama kebo.

Jasmine segera turun dari mobil dan melihat Marsya, Yogi, serta Damma tengah menatapnya dengan kesal.

"Sorry guys, tadi macet banget" bohong Jasmine.

"Macet? Otak lo kali yang macet. Jelas-jelas di Maps itu kondisi jalan lancar. Alah palingan lo kesiangan, lo kan kebo" damprat Marsya.

"Ya gitu deh kurang lebih, ya udah kita pergi sekarang aja" ajak Jasmine.

Yogi hanya menatap Jasmine dengan datar, ia sudah capek menegur cara berpakaian Jasmine.

Sesampainya di Xioxan, Jes sedikit terkejut melihat sebuah kantor hukum yang begitu megah.

"Kita bakal kerja disini?" Tanya Marsya.

"Gue gak nyangka" gumam Damma.

"Hebat banget kita bisa disini" Marsya kembali bersuara.

"Kita cuman magang disini yang secara halusnya bakal jadi babu jadi gak usah seneng deh" ucapan Yogi membuat semuanya menoleh.

"Apaan sih lo" Marsya mengerutkan keningnya tidak setuju.

"Berhenti kalo lo mikir bisa gaet cowok disini Sya, nanti lo diamuk Abdi dan gue gak mau tidur gue diganggu cuman buat denger curhatan bego lo" sindir Jasmine.

"Eh" Marsya hanya bisa tersenyum bodoh mendengar tebakan sahabatnya yang seratus persen bener.

Mereka pun masuk dan segera menemui resepsionis.

"Selamat siang" sapa wanita itu dengan sopan.

"Siang, kami mahasiswa dari Universitas Angkasa" kata Damma.

"Oh silahkan, kalian sudah ditunggu oleh GM di lantai 12" wanita itu tersenyum manis.

Mereka segera berjalan menuju lift dan dengan percaya diri Jasmine melangkah di depan mereka semua.

=====

Selesai urusan mereka di Xioxan Inc, mereka memutuskan untuk lunch disebuah resto.

'Resto ini gak berubah' batin Jasmine. Ya tempat ini adalah tempat dia dan Arga sering menghabiskan waktu. Tapi tenang saja, Jes bukanlah hadis hiperbola yang sedih bila mengingat masa lalunya. Ya itu hanya sebuah cerita singkat.

"Jadi besok kita mulai kerja, jangan ada yang terlambat di hari pertama" ancam Jasmine.

Marsya hanya memutar mata dengan malas "ngaca sana, harusnya kita yang ngomong gitu ke lo"

Damma dan Yogi hanya diam tanpa minat memperhatikan kedua wanita ini berceloteh hingga makanan datang. Tengah asik menyantap makanan suara handphone Damma terdengar berisik.

"Berisik banget handphone lo" tegur Yogi.

"Kayak bocah aja, soundsnya sekenceng itu" cibir Marsya.

"Gila guys, gue lupa bilang kalo Sir Alex nyuruh kita nemuin dia buat masalah magang secara dia pembimbing kita" ujar Damma.

"Kapan dia bilang gitu?" Tanya Jasmine.

"Dua hari yang lalu, dia minta kita dateng jam 2 terus gue buat di memo handphone biar gak lupa" jelas Damma.

"Ya udah nanti kita kesana" dengan santai Jasmine menjawab.

"Nanti, nanti, peak lo. Ini udah jam setengah 2 bego! Gue gak mau kena damprat Arga lagi dan ditutup dengan nilai C darinya" Marsya segera berdiri.

Jasmine melirik jam tangannya, dan benar sajak pukul 13.23 dengan malas Jasmine berdiri dan meninggalkan makanannya yang terlihat begitu memelas minta dimakan.

"Gue cabut! Ada urusan penting" pamit Yogi.

"Eh lo mau kemana?" Tanya Marsya.

"Titip salam aja deh buat serrrrr" Yogi mengucapkan kata Sir dengan nada jenaka.

"Jes jangan suruh Yogi pergi nanti malah kita yang diamuk Sir Alex" pinta Damma.

"Males ah, serah dia mau kemana" Jasmine mengangkat bahunya tidak peduli. Mereka pun memecu mobil kedengan kecepatan penuh menuju kampus.

Setiba disana, mereka segera mencari Arga diruangannya.

Tokkk... Tokkk...

"Masuk" terdengar suara pelan dari dalam sana memerintahkan untuk masuk.

Damma pun masuk terlebih dahulu diikut dengan Jasmine dan Marsya.

"Kalian bertiga?" Tanya Arga.

"Hm, itu, eh, tad-" Marsya bingung ingin menjelaskan takut disemprot Arga lagi.

"Kami berempat namun salah satu anggota kami ada keperluan yang sangat mendesak sehingga tidak bisa datang" jelas Jasmine.

"Terserah, kelompok kalian kebetulan berada dalam bimbingan saya. Dan Xioxan Inc bukan sembarangan perusahaan swasta, saya harap kinerja kalian benar-benar memuaskan, tidak meninggalkan masalah, dan kerja cekatan disana. Karna bila sampai terdengar kalian membuat keributan dan memalukan saya dengan masalah sekecil debu sekalipun maka saya tidak segan-segan menuliskan nilai D untuk mata kuliah saya" celoteh Arga panjang lebar dan diakhiri dengan hadiah plototan Marsya yang terkejut melihat betapa kejam serta teganya Arga.

"What? Lo serius ngomong gitu Ar?" Marsya tidak bisa mengontrol emosinya. Yang benar saja Arga berkata seolah-olah tidak mengenal mereka padahal Arga cukup dekat terutama dengan Jasmine saat SMA dahulu.

Arga melotot mendengar ucapan Marsya. Sedangkan Damma hanya bingung melihat keberanian Marsya berkata seperti itu kepada Sir Alex.

"Baik Sir, kami akan bekerja semaksimal mungkin tanpa membuat sedikitpun keributan" ujar Jasmine akhirnya. Arga hanya mengangguk dan mempersilakan mereka pergi.

"Gila! Lo liat Jes. Dia songong banget mentang-mentang bisa seenak jidat nulis nilai. Apa ni anak gak tau betapa sakitnya ngeliat nilai D? Gue harus benturan lagi kepala Arga biar ingetannya balik kayaknya nih" gerutu Marsya sepanjang jalan kenangan.

"Udah deh Sya, dia itu dosen. Wajar kalo tegas kayak gitu. Lo liat kondisi dong" jawab Jasmine.

"Iya bela terussss, kalo cinta memang sesalah apapun dia masih aja bisa maafin. Sekasar apapun dia masih aja bisa maklumin" celoteh Marsya.

"Guguk lo! Mamam noh cinta, aing mah diet" Jasmine menoyor kepala Marsya.

'Nih anak emang punya kepribadian ganda kali yak?'



💙💙💙💙💙
09:36
Sel, 11 Juli 2017
Thanks for Reading :)
Dont forget to vote.

Continue Reading

You'll Also Like

196K 17.1K 48
Jika dirinya Bintang, Dia adalah Bulan. Jika dirinya Kakak, Dia adalah Adik. Lantas, kenapa sosok adiknya sangat berkuasa? ** Tara, begitulah orang m...
652K 37.9K 31
Aku, Neta Fiama, seorang mahasiswi semester akhir dengan jurusan Bimbingan Konseling yang sedang menunggu waktu wisuda. Mimpi dan harapan sudah di de...
1.5M 45.9K 60
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
225K 17.1K 28
Ratu Azzura, anak ketua mafia pecinta kedamaian yang hobinya menolong orang-orang dengan cara membully nya balik. Protagonis atau Antagonis? Entahlah...