Kesebelas :
•••
Sudah lebih dari sebulan orang tua Elsa tidak mengunjunginya.
Ayah membujuk mama agar mau menemui Elsa. Namun, mama masih belum bisa untuk memaafkan Elsa.
Ayah menghampiri mama yang sedang duduk di sofa.
"Mah? Besok kita ke asrama Elsa yuk!?"
"Gak! Mama nggak mau!"
"Mau sampe kapan kamu kaya gini mah?! Kasihan Elsa, udah sebulan lebih nggak ketemu kita."
ayah mencoba membujuknya lagi, namun mama membantah.
"Aku bilang gak mau! Yaa nggak mau! Kalau kamu mau kesana, kesana aja sendiri!"
"Tapi kan mah, bagaimana pun juga Elsa itu anak kita! Anak kandung kita, sama seperti Sarah! Lagipula kalau kamu kaya gini terus kasihan Sarah! Dia nggak akan bisa tenang disana."
Mama terdiam membisu, lalu bangkit dari sofa meninggalkan ayah.
•••
Malam sudah begitu larut.
Jam menunjukan pukul 01.45 PM.
Sepasang kedua suami- istri itu sudah terlelap.
Tiba-tiba mama berteriak dari tidurnya.
"Haaaa.... Tidak.. Tidak.."
"Ada apa mah?" ayah yang terbangun mendengar teriakan mama.
Ternyata mama mimpi buruk.
Mama menangis, memeluk ayah.
"Mama mimpi! Sarah, yah"
"Ada apa sama Sarah?!" tanya ayah.
Mama menarik nafas, lalu menceritakan mimpi yang di alaminya tadi.
"Di dalam mimpi itu.. Sarah minta kita untuk temui Elsa sekarang!"
"Apa? Sekarang!? Tapi kan, ini udah tengah malam mah!"
Mama membantah.
"Tapi yah, kita harus kesana sekarang!!"
"Udah mah, udah. Ini kan cuma mimpi! Mending sekarang mama tidur lagi ya?!" bujuk ayah menenangkan mama.
√√√
Asrama...
Malam itu.
Ketika penghuni disana sudah terlelap semua.
Elsa bangun dari tidurnya.
Ia mengambil cutter, lalu beranjak keluar asrama.
Elsa berhenti di salah satu tempat.
Dan... Dengan perlahan ia menggoreskan cutter itu di lengan tepat di nadinya.
Darah segar mengalir dengan derasnya, kini Elsa tak sadarkan diri.
Hai.. Hai..
Aku butuh comment-an dari kalian tentang cerita ini, karena comment-an dari kalian yang bikin aku semangat buat ngelanjutin cerita ini☺