CHANGE 《Hunhan Couple》(SLOW U...

By valswift

14.6K 1.4K 281

Restu yang tidak diterima Sehun membuatnya berani berbuat nekat. Namun, keadaan berubah semakin memburuk. Ia... More

Byun Cabe dan Tiang Listrik Mesum
Rusa Manly dan Albino Yehet
Prahara Si Rusa Manly dan Albino Yehet
Prahara Si Rusa Manly dan Albino Yehet (2)
Pemaksaan yang Dipaksakan
Pemaksaan yang Dipaksakan (2)
Berusahalah untuk Membedakan Penasaran dan Ketertarikan
Berusahalah untuk Membedakan Penasaran dan Ketertarikan (2)
Berusahalah untuk Membedakan Penasaran dan Ketertarikan (3)
Kisah Sebenarnya
Selangkah Mulai Berani(?)
She(?)

Pilihan di dalam Pilihan

1K 108 53
By valswift

Gua update nih. Nggak kerasa udah lumayan lama ini ff gua anggurin. Gua nggak pengen banyak bacot. Langsung baca aja dan vomment oke? Oke dong.

* * *

Entah bagaimana mulanya, sejak kedatangan Yifan yang mengabarkan bahwa lelaki itu akan menginap di apartemen Baekhyun sementara, pagi hari mereka berubah.

Sarapan pagi yang biasanya hanya diisi oleh obrolan singkat tak bermutu Luhan dan Baekhyun, sekarang terlihat sedikit lebih ramai.

Yifan akan bergabung bersama di meja makan. Itu sudah pasti karena lelaki itu menginap di sana selama beberapa waktu. Namun yang membuat Luhan bingung adalah sosok berkulit pucat dengan alis tajamnya yang selalu ikut sarapan bersama mereka. Belum lagi kekasih Baekhyun - Chanyeol - yang tak ingin ketinggalan. Bisa dibayangkan betapa ramai dan penuhnya meja makan itu.

Sejak pagi Luhan sudah menggerutu. Pasalnya sejak kedatangan Yifan, Sehun, dan Chanyeol yang menumpang makan di tempatnya, ia yang biasanya akan menunggu Baekhyun memasak dan tinggal memakannya dengan lahap, sekarang harus ikut turun tangan. Bayangkan saja, ada tiga perut kelaparan lainnya yang harus mereka isi. Dengan celemek rusa yang terikat di pinggang rampingnya dan poni yang diikat dengan gaya apple hair - yang membuatnya terlihat manis sekali - ia memasak dengan sedikit merengut. Bahkan ia tidak menyadari tatapan dua sosok yang telah duduk rapi mengelilingi meja makan tak mampu mengalihkan perhatian darinya.

"Berhentilah menggerutu, Lu. Setidaknya sekali-sekali kau harus memahami kondisiku yang harus bekerja, mengurus rumah, dan memasakkan makanan untukmu. Aku tahu betul kau lebih pandai dalam hal memasak dariku, tapi kau hanya terlalu malas untuk menggunakan keahlian itu," Luhan menoleh saat kini gantian Baekhyun yang menggerutu padanya. Ditambah dengan kerucutan bibir sepupunya itu.

Sedangkan Luhan hanya mendengus. Tangannya kembali bergerak mengiris sayuran dan bahan-bahan lainnya dengan cepat. Menimbulkan bunyi yang seirama dan bertempo. Dan Baekhyun hanya mampu melirik sinis melihat Luhan yang mulai menampakkan keahliannya.

Dalam beberapa waktu yang singkat, semua bahan telah selesai dipotong. Luhan langsung meletakkan kembali pisau dan talenannya, menyerahkan seluruh potongan itu kepada Baekhyun, melepaskan celemeknya, lalu beranjak pergi.

"Yak! Xi Luhan, mau kemana kau rusa jelek?!" Teriak Baekhyun yang masih harus berkutat dengan bagiannya.

Luhan menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Baekhyun.

"Apa yang kau harapkan? Kau hanya menyuruhku untuk membantu memotong bahan-bahan, bukan membantumu memasak. Selamat bekerja, Baek," ucap Luhan sambil lalu.

Luhan mendudukkan pantatnya di kursi kosong samping Yifan. Mereka duduk mengelilingi meja makan dengan formasi Luhan bersebelahan dengan Yifan. Kursi di samping kiri Yifan kosong. Sedangkan di seberang kursi kosong itu ada Chanyeol, lalu kursi untuk Baekhyun yang berseberangan dengan Yifan, dan terakhir Sehun yang berhadapan dengannya.

Sialnya, Luhan dapat merasakan tatapan tidak santai dari Sehun yang ditujukan kepadanya. Merasa risih, Luhan melipat tangannya di meja makan, dan menyembunyikan wajahnya di sana. Sebenarnya, ia masih sedikit mengantuk.

Tak lama, Luhan dapat merasakan elusan lembut pada kepalanya. Lelaki cantik itu mendongak dan mendapati sosok Yifan yang tengah tersenyum menawan kepadanya tanpa menghentikan elusannya di kepala Luhan.

Luhan hanya menatap Yifan yang balas menatapnya dalam diam. Tanpa sadar mereka berada dalam posisi tersebut untuk waktu yang cukup lama. Keduanya tersadar setelah mendengar gerutuan Chanyeol yang sengaja dikeraskan oleh lelaki pemilik telinga lebar itu.

"Hah, dasar pasangan kasmaran." Kekasih Baekhyun itu lalu memilih bangkit dan berjalan menuju dapur. Tak lama, terdengar pekikan Baekhyun yang menyuruh Chanyeol untuk berhenti menggodanya yang tengah memasak dan hanya terdengar kekehan Chanyeol sebagai balasannya.

Sehun mendengus. Ia merasa bahwa dirinya telah diacuhkan. Keempat orang lainnya yang jelas-jelas sedang berada satu atap dengannya memiliki kesibukan masing-masing dan pasangan yang dapat diajak berbincang. Sedangkan dirinya hanya mampu terduduk diam melihat pemandangan kasih sayang di hadapannya. Ia sungguh merasa geram. Apalagi saat melihat lelaki tinggi dari China itu menyentuh Luhan-nya.

Sehun tersentak seketika oleh ucapan batinnya sendiri. Luhan-ku? Apa maksudnya? Begitu bodoh jika ia sampai mengklaim Luhan sebagai miliknya. Ditambah fakta bahwa lelaki cantik yang menarik perhatiannya itu telah memiliki pasangan yang menyayangi dan disayanginya.

Sekali lagi Sehun menghela napas panjang. Sarat akan rasa lelah dan putus asa. Ia mengalihkan tatapannya dari pasangan di hadapannya ke arah jendela kecil di sekitar situ.

Tanpa sadar bahwa Luhan telah memerhatikannya sejak lelaki albino itu mendengus dengan tatapan tidak sukanya ke arahnya dan Yifan.

Beberapa saat kemudian, Baekhyun datang dengan tangan penuh membawa kimbap. Lelaki itu masih sedikit bersungut dan agak kesusahan saat membawa wadah besar penuh kimbap itu ke meja makan, beruntung ia memiliki kekasih yang cukup tanggap sehingga ia merasa sedikit terbantu saat Chanyeol mengambil alih bawaannya.

Sedangkan Luhan hanya menatap penuh antusias ke arah kimbap yang dibawa Chanyeol, hal itu sukses membuat Baekhyun mendecih sinis. Tapi tentu saja Luhan hanya menghiraukannya.

Tangannya bertepuk pelan dengan ceria sambik menggenggam sumpitnya penuh ancang-ancang, dan langsung melahap kimbap yang sejak tadi terlihat menggiurkan dengan rakusnya.

Sedangkan Yifan hanya tersenyum melihat lelaki rusa itu makan dengan lahap. Sesekali ia akan mengingatkan Luhan untuk berhati-hati agar tidak tersedak, namun hanya dibalas gumaman oleh Luhan.

Dan saat itu tiba...

"Uhukk... uhukk..." Luhan memukul dadanya pelan. Matanya sedikit berair karena baru saja tersedak. Sehun yangc melihat itu secara refleks langsung mengulurkan segelas air putih ke arahnya, namun kalah cepar dari Yifan.

Lelaki tinggi itu sudah membantu Luhan lebih dulu untuk meminum air dari gelas yang diberikannya. Dengan sadar diri, Sehun menarik kembali tangannya yang menggantung di udara serta gelas yang gagal ia berikan kepada Luhan. Ia kembali memakan makanannya dan menundukkan kepalanya dalam.

Namun ia tidak mengetahui bahwa mata Luhan menyiratkan perasaan bersalah yang ditujukan untuk lelaki albino itu.

Hingga beberapa saat, hanya suara mengunyah pelan dan sumpit yang beradu dengan piring yang meramaikan suasana pagi hari di apartemen Baekhyun.

Sehun menaruh sumpitnya, menyudahi makannya dengan piring yang sudah dalam keadaan bersih. Matanya sesekali melirik Luhan di seberangnya yang terlihat masih menyuapkan makanan dengan kepala tertunduk.

"Luhan, bagaimana dengan bokongmu? Apakah masih sakit?" Pertanyaan tiba-tiba Sehun menghentikan seluruh pergerakan yang lainnya di meja makan itu.

Luhan mendongak menatap Sehun.

"Hmm... sudah lumayan. Tapi aku masih terseok saat berjalan," balas Luhan santai dan kembali melanjutkan kegiatannyabyanf sempat tertunda tanpa menyadari atmosfer ruangan yang mulai berubah.

"Apa? Jadi jalanmu yang pincang itu karena Sehun? Kenapa kau tidak ingin menceritakannya kepadaku?" Tanya Baekhyun.

"Hah? Memangnya sepenting itu sehingga aku harus memberitahukannya kepadamu?" Balas Luhan sengit. Untuk apa ia menceritakan hal yang akan mempermalukan dirinya kepada sepupunya yang notabenenya sangat usil.

"Pantas saja aku merasa janggal dengan jalanmu kemarin, Lu. Aku ingin menanyakannya hanya saja... kau tahu," cengir Yifan. Luhan yang memahami arah pembicaraan Yifan langsung memerah seketika. Ia jelas tahu bahwa Yifan tengah mengungkit tentang ciuman mereka kemarin.

Sehun mendelik tidak suka. Apalagi saat melihat ekspresi Luhan yang menggemaskan, namun jika bukan karena dirinya ia jadi membenci ekspresi itu.

"Hm... aku hanya tidak bisa berjalan dengan benar. Tapi sakitnya sudah mulai berkurang. Tanyakan pada si albino itu kenapa aku bisa seperti ini," dengus Luhan.

"Hah? Itu bukan salahku. Siapa suruh kau meggodaku," desis Sehun tajam.

Dan semua mata kembali tertuju pada Luhan dengan bermacam-macam ekspresi.

Luhan yang merasa tengag disudutkan menghela napas lelah.

"Baiklah, akan ku jelaskan. Tapi ini juga salah si albino itu," ketus Luhan galak sambil menunjuk Sehun yang tengah menyeringai dengan emosi.

"Jadi..."

TBC

Without editing. Jadi kalo ada typo, maklumin. Habis ngetik langsung gua publish soalnya.

Vommentnya, oke? Oke dong, gua maksa XD

27.08.2017

10.02 WITA

Kalimantan Selatan

Continue Reading

You'll Also Like

69.1K 6.5K 41
Habis nikah langsung kabur ke Bali sama pacar? JANGAN YA DEK YA!! Salsabila Adhikara Rusli yang dijodohkan dengan Ronald Arulian Wijaya langsung berl...
53.7K 3.4K 39
Tiga pasang remaja yang di takdirkan menemukan bayi yang di takdirkan mengurus ke empat bayi karna suatu insiden dulunya bayi bayi itu di tempatkan...
40.9K 3.3K 12
Laksita Hana Bahira adalah seorang Perempuan yang terpaksa menyewakan Rahimnya pada seorang Laki-laki karena satu masalah yang sedang membebaninya. N...
39.9K 5.4K 21
Jennie yang baru saja pulang dari kantornya tiba-tiba menemukan gadis kecil gelandangan di jalan dan menjadikan gadis itu sebagai putri angkatnya. ak...