⚠760+ Kata.⚠
________________________________________
"Sana Minatozaki?"
"Hadir,ssaem." Sana mengangkat tangannya.
"Tzuyu Chou?"
Semua murid langsung diam.
"Tzuyu Chou?Ada?"
"Absen,ssaem." Ucap seluruh murid-murid serempak,terkecuali Sana.
"Dimana suratnya?"
"Tidak ada,ssaem."
Setelah itu Kim ssaem menuliskan sesuatu di buku daftar kehadiran siswa.Lalu pria paruh baya itu melanjutkan kembali kegiatannya tadi.
Sementara Sana hanya terdiam dibangkunya.Ia menoleh kesamping,dimana biasanya ada Tzuyu yang cuek dan suka melihat kearah jendela.Tapi yang ia lihat sekarang hanyalah bangku kosong yang tidak diduduki oleh siapapun.
Dimana pun dia,Sana berharap Tzuyu baik-baik saja.
Kemana Tzuyu?
***
Bel istirahat berbunyi.Sana segera merapikan peralatan miliknya.Ia bangkit dari tempat duduknya dan berniat keluar kelas.
"Sana-ssi." Panggil pria paruh baya di belakang Sana.Sana segera membalikkan badannya dan berjalan dengan sopan menuju meja gurunya itu.
"Ne,ssaem?"
"Ada hal penting yang ingin kusampaikan."
Ekspresi Sana berubah menjadi penasaran."Ya?"
***
Di sepanjang koridor sekolah yang ramai bak pusat pembelanjaan.Yang diisi lautan manusia yang banyak dan berlalu lalang.
Tapi,ada satu gadis yang sedang sibuk-sibuknya sendiri.Disaat yang lain berjalan dengan tenang dan santai di koridor,sementara gadis itu terlihat panik dan gelisah.
"Kemana mereka,ya tuhan..."
Gadis berdarah Jepang itu akhirnya sampai di depan kelas.Setelah selesai mengelilingi sekolahnya dan kembali untuk yang kesekian kalinya ke depan kelas yang ada didepannya.
Sana mengalihkan pandangannya ke dalam kelas tersebut untuk mencari seseorang yang sedang dipikirkannya sekarang.
Tiba-tiba pandangan Sana terhenti pada satu sosok.Ia terdiam sejenak dan memperhatikan sosok itu lama-lama.
Jantung Sana seketika berdebar kencang,ia meraba dadanya dan merasakan detak jantungnya.
Deg deg deg~
"Kenapa aku?" Gumam Sana heran.Ia kembali mengalihkan perhatiannya ke sosok tadi.
Menghilang?Tapi dimana?
"Hey!" Seru seseorang yang membuyarkan lamunan Sana.
Sana seketika mengucak-ngucak kedua matanya lalu menoleh ke sumber suara tadi.
Ini kan...
"Sedang apa?" Tanya orang itu sambil meminum minuman kalengnya lalu menatap Sana dengan lamunannya kembali.
Orang itu berdecak kesal.Ia melempar bekas kaleng minumannya itu dengan keras ke sebelah Sana,yang membuat Sana terkejut.
"Sedang apa disini?" Ulang namja tampan itu sambil mendekati Sana perlahan.Sana terkejut dan langsung mundur perlahan juga.
"A-aku..."
Namja itu tersenyum miring didepan wajah Sana yang hanya berjarak 6 cm dengannya.
Jantung Sana semakin berdebar kencang.Ia tidak pernah mengharapkan ini.Tentu saja,dekat dengan lelaki pun tidak pernah kecuali ayah nya dan sepupu-sepupunya.Tapi...For the first time...
"Aku bertanya padamu,manis."
Sial!Pipi Sana langsung memerah,apa maksud nya ini!
Wajah namja itu semakin dekat dengan wajahnya dan Sana dengan reflek memejamkan matanya.Ia sebenarnya takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,tapi matanya dengan seenaknya menutup,yang mungkin siapapun mengira dia mengharapkan hal-hal yang jorok.
Tapi tiba-tiba namja itu mendekatkan mulutnya ke telinga Sana dan membisikkan sesuatu yang membuat Sana semakin merona.
"Jangan terlalu gugup,adik kelas."
Setelah itu,namja itu menjauh sambil menarik perlahan beberapa helai rambut Sana menggunakan jari telunjuknya.Diakhiri dengan senyuman miringnya yang membuat Sana ingin pingsan ditempat.Dan untung saja setelah itu namja itu langsung pergi dari hadapan Sana.
Sana merilekskan tubuhnya yang tegang tadi.Sambil melihat tempat namja tadi berada.Ia bersumpah demi apapun!Ia tidak mau bertemu namja itu lagi.Bisa-bisa besok dia hanya tinggal nama saja.Ini demi kesehatan jantungnya.
Bahkan,saat namja itu tidak ada pun jantung Sana masih berdebar kencang.
Sana merasakan detak jantungnya sendiri.Dan mulai heran kenapa dengannya hari ini.
Kim Taehyung ya?
"Halo?Apa ada orang disana?"
Seorang namja tiba-tiba melambaikan tangannya didepan wajah Sana,sambil memperhatikan wajah gadis itu.Kali ini dengan namja yang berbeda.
Sana langsung tersentak,dan menoleh kearah pelaku yang membuyarkan lamunannya.
"Kau Sana-ssi,bukan?" Tanya namja itu memastikan.Sana mengangguk pelan.
"Aku mendapat kabar dari Kim ssaem,katanya kita aka—" Ucapan namja itu terpotong oleh ucapan Sana.
"Ya,aku sudah tau." Sela Sana,sebelum sunbae bergigi kelinci itu melanjutkan kalimatnya,sedangkan namja didepannya itu hanya menatapnya heran.
"Kita harus mencari Tzuyu setelah ini." Kata Sana sambil menatap mata Jungkook dengan serius.
"Tzu—tunggu,bukankah Tzu...yu.. Itu sekelas denganmu?" Tanya Jungkook bingung.
"Jadi begini,emm... Sebentar—ah,maksudku Tzuyu mung...Kin sedang absen?" Kata Sana dengan senyum dipaksakan,lalu ia berpikir sebentar dan kembali melanjutkan ucapannya tadi."Apa tidak sebaiknya kita tidak lanjutkan saja?—maksudku,kita tunda sementara,karena aku...Harus mencari Tzuyu." Lanjut Sana yang diakhiri dengan senyumannya lalu berpamitan dan langsung berlalu pergi.
"Kenapa dengan Tzuyu?" Gumam Jungkook pelan sambil menatap sepatu hitamnya yang sedang menendang-nendang sebuah kerikil kecil.
Jungkook menatap kearah langit diatasnya lalu menghela nafas nya gusar."Chewy-ah..."
Sementara itu,...
"LEPASKAN AKU!!!AKKKHH!"
"LEPASKAN,KUMOHON LEPASKAN AKU!INI SAKIT,HIKS."
"Hahaha...Semudah itukah CHOU TZUYU?!"
"LEPASKAN AKU.. HIKS!LEPASKAN AKU AKKHH!"
"Shit!JALANG SIALAN!!!RASAKAN INI!"
"AKKKHHHHHH!!!"
«Love And A Choice»
Author Note:
Hola hola!!!Kembali lagi bersama author!!!😄🎉🎉🎉
Duh Juyu nya kenapa?😯
Bagaimana dengan Kuki?Apakah dia yang bakal nyelamatin Juyu?
Dan juga bagaimana dengan Tetet?Apakah ia suka pada Juyu atau si Shy shy shy?
Bagaimana dengan Thehun?Baik-baik saja kan,beb?
Kalo Ceye?(Gak ada masuk cerita yak?!)
Ceye sama author kok tenang aja.Hehe...
PART SEMAKIN PENDEK SEIRING DENGAN PERKEMBANGAN VOTE.KALO VOTE SEDIKIT,NEXT CHAPTER BAKAL PENDEK.
Jika ada kesalahan pengetikkan mohon dimaafkan.Karena author juga manusia🙏.Yang banyak salah yang tidak disengaja maupun disengaja.
Next or no?Voment silahkan!
Written By
Park Hyora