STAY CLOSE ✔️

By snrsf_

145K 12.8K 825

"Dekat dengan aku, baru aku tak risau," HIGHEST RANKING : #1-in Barista [ 31/3/21 ] #3- in Barista [ 4/2/21... More

STORY LINE
1 : " OUR FIRST MET "
2 : " HIS TEMPER "
3 : " HURTS "
4 : " HELP ME! "
5 : " PSYCHO "
6 : " WHERE ARE YOU? "
7 : " SILLY BROTHER "
8 : " BASKETBALL "
9 : " MR. TROUBLEMAKER "
10 : " UNFAIR LIFE "
11 : " LONG DAY "
12 : " THUG "
13 : " JOB "
14 : " AGE "
15 : " HANDSOME THUG "
16 : " CURIOUS "
17 : " LET'S NOT MEET EACH OTHER AGAIN "
18 : " HANDKERCHIEF "
19 : " THIEF "
20 : " AN UNEXPECTED MET "
21 : " MISSING "
22 : " HIS COLD SIDE "
23 : " ANGRY "
24 : " REMEMBER "
25 : " SICK "
26 : " TRICK I "
27 : " TRICK II "
28 : " TRICK III "
29 : " TRICK IV "
30 : " FLOWER "
31 : " MANAGER "
32 : " FALL "
33 : " WILL YOU? "
34 : " SMALL WORLD "
35 : " LIBRARY "
36 : " FIRST DAY "
37 : " TIRED "
38 : " COLD TREAT "
39 : " PROBLEM "
40 : " ANNOYING "
41 : " COME BACK "
42 : " UNFORGETFUL MEMORY "
43 : " LEFTHANDED "
44 : " WATCHING "
45 : " DREAM OR REALITY? "
46 : " UNDERSTAND ME "
47 : " HEARTBEAT "
48 : " DANGER "
49 : " IF I SAY YES "
50 : " PREPARATIONS "
51 : " GAME "
52 : " HEART CHANGES "
53 : " EGO "
54 : " WHO AM I? "
55 : " STAY CLOSE "
56 : " DO YOU LIKE ME? "
57 : " I NEED YOU "
58 : " SPARKS "
59 : " IF I COULD MAKE YOU MINE "
60 : " PARTNER "
62 : " CONCERNED "
63 : " TRAUMA "
64 : " SHOCKED "
65 : " MY KNIGHT "
66 : " BEHIND HER LIES "
67 : " ONE LAST TIME "
68 : " TEARS FALLS DOWN "
69 : " THE MOMENT "
70 : " THANKFUL "
71 : " SURPRISE "
72 : " ANNUAL SPORTS DAY [ SMILE ! ] " - ne
73 : " ANNUAL SPORTS DAY [ HOPE ] "
74 : " ANNUAL SPORTS DAY [ TEAMWORK ] "
75 : " WISH COULD BE THERE "
76 : " WHITE ROSE "
77 : " TAKE THE PAIN AWAY "
78 : " SACRIFICE "
79 : " YOU WON'T LEAVE ME, RIGHT? "
80 : " MOVE ON "
81 : " STAY BESIDE ME "
82 : " BELIEVE "
83 : " CLOSE BUT YET FAR "
84 : " THE LAST GOODBYE "
85 : " FOR A WHILE "
86 : " SOMEONE'S EAR "
87 : " TRUE FEELING "
88 : " BEAUTIFUL SMILE "
89 : " WHO IS SHE? "
90 : " WHAT KIND OF THIS FEELING? "
91 : " EFFORT "
92 : " BEAUTIFUL MORNING "
93 : " BEING IGNORED "
94 : " ONE STEP FAR FROM YOU "
95 : " I AM SORRY "
96 : " LIFE LESSON "
97 : " BEFORE THE NIGHT IS GONE "
98 : " CAMP "
99 : " PAINFUL LIES "
100 : " IT IS HURTS "
101 : " FOLLOW THE FLOW "
102 : " INSIDE THE HEART "
103 : " RAINBOW "
104 : " SWEET AND SOUR OF LIFE "
105 : " NEW BEGINNING "
106 : " RECALL BACK THE OLD MEMORIES "
107 : " CLOSER TO YOU "
108 : " OUR LAST DAY "
109 : " FINALLY GONE "
110 : " REALITY OF LIFE "
111 : " RAINBOW'S HEAVEN "
112 : " THE MEANING OF LOVE "
113 : " FORGIVENESS "
114 : " UNEASY FEELING "
115 : " DARK "
116 : "JUST WHY"
117 : "BURDENLESS"
118 : "IT IS HIM"
119 : "BECAUSE I MISS YOU"
120 : "NO SECRET"
121 : " FIRST LOVE "
122 : " LIFE "
123 : " FEEL LOST "
124 : " WE DID IT "
125 : " UNSPOKEN "
126 : " A NEW BOOK "
127 : " OUR LAST PAGE "
EPILOGUE : " THE TWINS ! "
STAY CLOSE 2

61 : " HYPOCRITE "

785 83 3
By snrsf_

MISS Alicia pantas mengangkat wajah tatkala terdengar bunyi pintunya diketuk. Pantas dia bangun lalu membuka pintu bilik.

"Eh? Puan Salmah!" terkejut seketika Alicia dengan kehadiran ibu kepada anak muridnya, Dianne.

Salmah menghadiahkan senyuman buat Alice sebelum masing-masing bersalaman.

"Mari masuk Puan," pelawa Alicia sopan. Dia kemudiannya mengiringi Puan Salmah ke tempat duduk tetamu.

"Have a seat, Puan Salmah."

Salmah mengangguk. "Terima kasih."

"Lama dah kita tak berjumpa kan Puan Salmah? Apa hajat Puan Salmah datang dari jauh ke sini?" tanya Alicia dengan tutur kata sopan.

"Maaflah kalau kedatangan saya ni mengganggu Miss Alice. Cuma.., sebenarnya hajat saya ke sini sebab..,"

Alicia menanti dengan tenang.

"Sebab..,"


* * * * * * *

DIANNE membuka pintu dan angin pun menyapa tubuh. Dia kini berada di rooftop asrama perempuan. Langkahnya diatur ke balkoni. Jam kini menunjukkan angka 10 pagi, memberi kesempatan pada dirinya untuk melihat matahari yang semakin meninggi.

Mata dipejam, lalu dengan perlahan kedua tangannya didepakan. Cuba menikmati rasa ketenangan yang ada.

Dan perlahan-lahan juga senyumannya terukir. Sungguh dia tidak pernah rasa setenang ini. Selama ini kepalanya terasa berat. Bahunya seperti diletakkan dua ketul batu yang besar dan tajam. Namun kini, semuanya bagaikan sudah menjauh pergi di bawa angin pagi yang tenang.

"DEE!"

Dianne spontan membuka mata dan menoleh ke belakang. Terkebil seketika dia melihat Fatin yang termengah-mengah seperti baru lepas mengejar sesuatu.

"Fatin?"

"Haa.., haa.., " Fatin memegang dadanya, cuba untuk menenangkan diri yang masih mengah.

"Weh, mak kau.., aku nampak mak kau jumpa Miss Alice tadi."

"Mak aku?" Dianne terkejut.

Fatin mengangguk pantas. "Em!"

Dianne menolak rambutnya ke belakang. Pening dia dengan ibunya itu. Entah apa yang ingin dilakukan ibunya.

"Aku pergi tengok dululah," kata Dianne lantas berlari anak menuruni anak tangga setelah menerima anggukan dari Fatin.

Setelah melangkah keluar dari asrama perempuan , Dianne terus menuju ke bahagian Pusat Latihan Gimnastik. Dia memandang tingkat kedua lalu memilih untuk menaiki anak tangga daripada lif. Setibanya di hadapan bilik Miss Alicia, Dianne berhenti seketika untuk menenangkan dirinya yang mengah.

Tombol pintu dipegang. Namun tombol itu tidak jadi dipulas apabila terdengar apa yang sedang dibincangkan oleh ibunya dengan Alicia.

"Puan Salmah jangan salah faham. Bukannya saya tak nak pilih Dee untuk wakil kita ke Sukan Sea nanti, cuma prestasi Dianne menurun sejak setahun yang lepas. Jadi saya tak rasa Dee boleh mewakili Malaysia untuk ke sana. Lagipun kita ada atlet dari negeri-negeri lain yang akan bersaing untuk pamerkan aksi terbaik dan seterusnya mewakili Malaysia ke Sukan Sea di Bangkok nanti."

"Tapi anak saya dah lama pasang niat nak masuk sukan SEA tu, Miss Alice. Saya rasa kalau kita ketatkan lagi jadual training dia, mesti dia boleh kembali ke prestasi dia yang dulu."

"Eh, tak boleh macam tu Puan Salmah. Kita tak boleh nak buat macam tu sebab kalau kita ketatkan lagi jadual latihan mereka, diaorang akan letih dan mungkin boleh buat mereka jatuh sakit. Saya bukannya tak nak pilih Dianne, malah saya kalau boleh memang nak sangat pilih Dianne untuk wakil KSJ. Tapi saya tak mahu pilih atas sebab saya suka dengan prestasi anak puan. Saya mahu pilih berdasarkan kebolehan mereka untuk menghasilkan pingat buat Malaysia dan seterusnya menaikkan nama kolej kita."

Puan Salmah terdiam. Namun tiba-tiba sahaja dia meraih kedua-dua tangan Alicia dan menggenggamnya.

"Er.., puan..,"

"Miss Alice, saya tahu saya nampak terdesak sekarang ni. Tapi saya memang nak sangat tengok anak saya bertanding kat sukan tu. Miss Alice beritahu jelah saya berapa yang Miss Alice perlukan. Saya tak kisah asalkan Miss Alice pujuk pihak atasan untuk pilih Dianne. Tolonglah, Miss Alice. Saya sanggup buat apa sahaja untuk anak saya." rayu Salmah.

"Pu.., puan..," tidak terkata Alicia jadinya.

Dianne pula terus memulas kasar pintu. Terkaku dia melihat apa yang sedang dilakukan ibunya. Matanya juga sudah berkaca. Hidungnya mula memerah. Semuanya dapat dilihat dengan jelas di wajah putih melepak gadis tinggi lampai itu.

"D.., Dee..," Puan Salmah kemudiannya pantas melepaskan tangan Alicia.

"Dee." Alicia juga terkejut dengan kehadiran anak buahnya itu. Melihat wajah Dianne, pasti gadis itu sudah mendengar semuanya.

Puan Salmah pantas bangun lalu mendapatkan anaknya.

"Dee, bila Dee ada kat sini?" Puan Salmah cuba berbasa-basi dengan anaknya. Tangan Dianne diraih namun dengan pantas Dianne menepis kasar tangan ibunya, membuatkan Alicia dan Salmah tersentak.

"Dee..," tak terkata Salmah melihat perbuatan anaknya itu.

Dianne memejamkan matanya sesaat sebelum memandang Ibunya.

"Mak buat apa ni?" soal Dianne dengan nada yang cuba menahan sabar. Sungguh dia terasa sangat malu dengan perbuatan Ibunya itu.

"Dee.., mak.., mak cuma.., mak cuma nak Dee berjaya je. Dee dah berlatih lama kan? Jadi sebab tu lah mak sanggup buat macam ni asalkan Dee terpilih. Lagipun memang ini kan yang Dee nak selama ni? Dee memang nak sangat jadi wakil KSJ kan?" tutur Salmah lembut.

Dianne mengeluh perlahan. "Tak ada gunanya pun mak buat semua tu."

"A.., apa maksud Dee?"

"Since semua dah ada kat sini, saya ada sesuatu yang nak diberitahu pada Miss Alice dengan mak."

Salmah menanti penuh debar.

Dianne kini memandang Alicia. "Miss Alice, saya nak minta izin Miss Alice untuk berehat selama sebulan. Saya tak nak terlibat dengan mana-mana pertandingan dalam waktu sebulan itu dan saya harap Miss Alice boleh pertimbangkannya." beritahu Dianne tenang seraya mengejutkan keduanya.

"Dee! Apa yang Dee nak buat ni?!" naik merah wajah Salmah saat mendengar permintaan tidak masuk akal Dianne.

Alicia pula sudah berdiri. Wajah serius Dianne dipandang. "Kenapa Dee nak nak berehat selama tu?" Soal Alicia pelik.

"Sebab saya dah penat. Saya tahu saya banyak buat silap sejak akhir-akhir ni dan prestasi saya pun menurun. Macam yang Miss Alice beritahu saya dulu, saya perlu selesaikan masalah saya secepat yang mungkin. Jadi saya minta izin Miss Alice untuk benarkan saya berehat selama sebulan untuk tenangkan diri saya. Saya janji saya akan baiki prestasi diri saya selama sebulan tu,"

Alicia terdiam sejenak manakala Salmah pula sudah mengurut dahinya. Pening dia dengan anaknya itu.

"Itu je yang saya nak beritahu. Saya minta diri dulu." pamit Dianne lantas melangkah keluar meninggalkan keduanya.

Salmah turut ikut langkah Dianne untuk mengejar langkah anaknya.

"Dee!" Dianne berhenti seraya memejamkan matanya saat mendengar namanya dipanggil Salmah. Dia mengeluh perlahan sebelum menoleh ke belakang dan menunggu Ibunya itu menghampiri.

"Apa yang Dee buat ni? Dee ni dah gila ke hah sampai buat keputusan tak masuk akal macam tu?!"soal Salmah, geram.

"Tak. Dee tak gila dan Dee yakin keputusan yang Dee buat tu adalah yang terbaik untuk Dee."

"Keputusan yang terbaik? Keputusan bodoh macam tu Dee kata keputusan yang baik?!"

"Ya! Memang keputusan bodoh tu keputusan baik untuk Dee sebab Dee boleh keluar dari dunia HIPOKRIT Dee yang MAK CIPTA!"

PAP!

Sebuah penampar diberikan Salmah.

Dianne terpempam. Dia menyentuh pipi kirinya yang memerah.

"Dunia hipokrit..? Apa yang Mak dah usahakan untuk Dee selama ni Dee panggil dunia hipokrit? Dee memang tak reti nak bersyukur kan?! Mak dah korban macam-macam untuk Dee tapi sikit pun Dee tak berterima kasih dengan apa yang Mak buat untuk Dee!"

"Tak. Mak bukan usahakan untuk Dee. Tapi mak cuma usahakan untuk DIRI MAK SENDIRI! Mak sedar tak selama ni mak yang beria nak Dee masuk sukan gimnastik ni?! Mak tak bagi Dee naik basikal sebab mak takut Dee jatuh! Mak tak bagi Dee makan makanan manis sebab mak takut berat Dee naik! Mak tak bagi Dee kawan dengan orang sembarangan sebab mak takut Dee terpedaya dengan budaya diaorang yang kononnya tak baik kat pandangan mak! Mak tahu tak apa kesannya pada Dee sekarang? Dee jadi orang bodoh, mak! Orang bodoh! Mak tahu sebab apa? Sebab Dee tak ada kawan! Bila Dee keluar dari KSJ ni, Dee rasa macam Dee sesat kat tempat yang asing! Semuanya jadi pelik pada Dee sebab dari kecil tempat Dee cuma dalam bilik tu! Benda yang selalu Dee pegang adalah gelung dan reben tu semua! Makanan yang selalu Dee makan semuanya macam orang diet dan makanan yang selalu orang lain makan jadi makanan asing buat Dee!"

Salmah terdiam.

"Dan lagi satu, mak ingat Dee tak tahu ke yang selama ni mak agung-agungkan Dee depan kawan-kawan mak? Mak cakap dengan kawan-kawan mak yang kononnya Dee ni hebat! Dee akan jadi kebanggaan negara dan sebab tu lah mak beria paksa Dee buat semua ni kan? Tapi mak tahu tak sebab dunia 'keangungan Dee' yang mak buat tu lah yang buat Dee jadi macam ni? Dee jadi hipokrit mak! Dee hilang diri Dee sendiri! Dee dah tak kenal siapa Dee yang sebenar! Kalau mak rasa Dee tak hargai apa yang selama Mak buat untuk Dee, mak silap! Sebab Dee hargai mak! Dee hargai dengan jadi hipokrit untuk buat benda yang Dee tak minat! Tapi mak kena tahu juga yang Dee rasa sangat bersalah pada mak sebab Dee rasa macam Dee tipu mak selama ni.., Dee tahu Dee salah mak.., tapi Dee cuma tak nak mak sedih..,"

Salmah sudah menunduk. Dia mengelap air matanya yang sudah membasahi pipinya.

Dianne turut menangis. Dia kemudiannya merapati Salmah lalu mengelap air mata ibunya. "Dee minta ampun, mak. Dee sayang mak..," kata Dianne lalu memeluk erat ibunya.

Kedua-duanya menangis teresak.

Tanpa sedar, ada mata yang memandang. Miss Alicia yang memasang telinga sudahnya tersenyum. Dia juga turut menitiskan air mata.

Harap semuanya akan berjalan dengan lancar untuk awak,

Dianne.

Continue Reading

You'll Also Like

374K 21.4K 41
Aku Alisa Natasya. Seorang gadis yang mempunyai perwatakan yang hodoh, bodoh, dungu, dan semua yang negatif untukku. Ya aku mengaku itu. Dan aku tida...
882K 86K 200
"Hi sayang. Kerja sekolah semalam dah siap?" Park Jimin duduk dihadapan aku lalu membelek buku latihan aku. "Tak payah sibuklah!" Add to your readin...
499K 41.3K 94
Muzika Melodia. Sebuah sekolah Elit yang mana hanya menerima pelajar-pelajar yang mahir memainkan alat muzik. Alat muzik? Semua orang boleh latih dir...
195K 20.2K 77
Ini sambungan book 1 sebab dah limit chapter di sana😂 author notes : Thank you for supporting this fanfic 💖 I really appreciate it ~ I love you <3