Pagi yang cerah.. Langit biru terlukiskan awan putih tampak bersemangat berdampingan dengan mentari yang muncul dari ufuk timur..
"Kau tahu moccaw.. Semalam charli membuatku bahagia.. Walaupun berada ditengah banyak orang.. Charli tetap percaya diri untuk mengajariku berdansa........ Ouhhh... Moccaw.. Aku sangat bahagia.. Aku tidak bisa melupakan kenagan dipesta semalam.." feron sedikit meregangkan pelukannya kepada kucing kesayangan itu.. Sehingga moccaw bisa lolos dari detik-detik menyambut ajalnya..
Pelukan feron melunak karena dia teringat sesuatu..
"Aku sangat bahagia.. Tapi ... aron juga tidak kalah bahagia semalam...........
Aku melihat senyumannya .. moccaw..
Dia sangat bahagia bila bersama dengan gita....." feron tampak sedih mencurahkan isi hatinya kepada kucing betina itu yang sudah seperti adiknya sendiri..
Terlalu lama larut dalam kesedihan akhirnya feron tersadar kalau handphonenya berdering dari tadi..
Feron langsung mengambil dan mendapati nama hillna dilayar handphonenya..
"Hallo?? Hillna??"
Tampak perubahan suara gita dari sedih menjadi sedikit bersemangat..
"Kau sudah bersiap..?? Stengah jam lagi kita akan berangkat!!"
"Hah?.. Eh.. Iya.. Iya.. Aku sudah menyiapkan tasku .. Aku hanya akan mandi .. 10 menit lagi aku benar-benar siap..!!"
"Oh.. Baiklah.. Jangan lupa .. Bawa kamera canggihmu ya ??!!"
"Iya hillna.. Iya! Aku pasti bawah..! Aku tidak ingin hanya menyimpan kenangan dalam ingatan saja....
Oh yah .. Bagaimana denganmu? Sudah bersiap??"
"Hmm.. Iya aku sudah siap....
Baiklah.. Nanti kau telpon lagi.. Kalau sudah selesai mandi..! Aku mau sarapan dulu..!"
Nada terputus-putus yang keluar dari handphone feron menandakan bahwa panggilan mereka telah terputus ..
"Baiklah moccaw.. Aku mau mandi duluh.. Kau tidur disini ya.. Hangatkan dirimu.." feron meletakan moccaw didekat jendelah dengan cahaya mentari yang langsung masuk memenuhi kamarnya..
Feron pergi mandi..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Clarissa kesal dengan adiknya yang tidak ingin mendengarkan perkataannya..
"Gita! Aer konde itu tempat berbahaya.. Kalian tidak tahu penghuni di tempat itu mungkin tidak akan senang dengan kehadiran kalian!!" clarissa membentak.. Clarissa mendengar kabar burung tentang tempat wisata Aer konde itu.. Kabarnya tempat itu berpenghuni makhluk halus.. Tapi berita itu dia dengar sejak bertahun-tahun yang lalu..
"Kakak..!! Tolong!! aku tidak ingin beraduh mulut denganmu.. Jadi tolong .. Berikan saja kunci mobilku .. Atau aku akan benar-benar marah padamu..!! Ayo berikan !!" Gita geram dengan kakaknya .. Akhirnya kata-kata kasar mulai iya lontarkan..
"Tidak akan kuberikan! Aku akan menelpon mami dan papi!! Mereka juga pasti akan menyetujui perkataanku Jika aku memberitahu mereka!!" Clarissa tidak lunak dengan tatapan tajam adiknya kali ini..
Gita tersenyum kecil melihat tingkah kakaknya..
"Clarissa! Aku minta untuk terakhir kalinya! Serahkan kunci mobilku! Dan jangan mengancamku!! Aku tidak pernah takut padamu!" gita menjadi semakin kasar untuk berkata...
Clarissa sempat terdiam..
Lambat-lambat clarissa bertanya..
"Kenapa! Hah ! Kenapa selama ini kau tidak pernah mau mendengarkanku?! Jika terjadi sesuatu padamu!!" clarissa mengarahkan jari telunjuknya kewajah gita "aku yang akan mendapat masalah!!"
Gita mendekatkan wajahnya ..
"Kenapa? Kau mau tahu kenapa selama ini aku berusaha untuk terpaksa peduli padamu? Kenapa selama ini aku tidak pernah mendengarkanmu? Kenapa selama ini aku selalu membuatmu berada dalam masalah!!? Kau mau tahu kenapa!?" gita meneteskan air mata perlahan.. " karena KAU BUKAN KAKAKKU!! KAU BUKAN KAKAK KANDUNGKU!!! KAU TIDAK DIKANDUNG DARI RAHIM MAMI.. DAN KAU JUGA BUKAN ANAK PAPI" gita berkata dengan sangat cepat.. Teriakannya membuat telinga clarissa panas mendengarnya.. " KAU HANYA ANAK-"
Paaafffffttffffssss!!
Melayang tamparan keras di pipi kiri gita yang berasal dari tangan kanan clarissa..
Clarissa langsung melempar kunci mobil gita kelantai dan berlari sembari meneteskan air mata yang sedari tadi membendung pada pelupuk matanya..
Gita terdiam .. Meneteskan air mata yang tak tertahankan..
Gita terus menangis diruang tamu mereka yang sangat luas..
Gita marah tapi juga sedih dengan perbuatannya.. sejak kecil Gita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak pernah melukai perasaan kakaknya itu dengan kata-kata yang akan membuatnya terpukul seperti saat ini..
Gita kembali menyadari bahwa dirinya benar-benar jahat.. Dan sangat egois!...
Gita mengambil kunci mobilnya .. Bahkan setelah pertengkaran hebat yang baru saja terjadi, gita tetap menguatkan dirinya sendiri untuk pergi bersama teman-teman sekelasnya.. Yang dengan ajakkannya piknik di Aer konde...
Dengan masalah yang masih membebaninya, gita berusaha tetap fokus mengendarai mobilnya yang melajuh menuju tempat perjanjian mereka untuk berkumpul dan berangkat bersama-sama..
.
.
.
.
.
.
.
.
Sebagian rombongan kelas XII ipa sudah memenuhi sebagian pinggiran taman kota ratahan.. Tempat perjanjian mereka untuk berkumpul sebelum berangkat ke aer konde..
Taman yang terletak ditengah kota ratahan itu sangat indah.. Dengan rumput membentang luas serta dihiasi bermacam bunga yang menghiasi seluruh isi taman berbentuk lingkaran itu. Udara yang belum tersentuh polusi dipagi itu terasa sangat menyegarkan..
"Hillna ? Apa semalam kau melihat Rallina ? Di pesta gita?" feron yang duduk diatas motor teman kelas mereka, mengajukan pertanyaan kepada hillna yang sedang memejamkan mata menikmati udara segar diatas kursi taman berwarna putih..
"Hmmm.. Aku tidak melihatnya.. Kurasa rallina merasa lebih baik untuk tidak hadir..
Gita sepertinya menyimpan rasa bencih tersendiri terhadap rallina.." hillna menjawab sambil terus memejamkan matanya..
"Hmm.. Aku-" gita menghentikan perkataannya karena melihat mobil sedan berwarna putih terparkir ditengah rombongan mereka..
Gita keluar dari mobil itu dengan berusaha menampakkan wajah bersemangat..
"Hai gita.. Mobilmu baru ya ?" feron menyapa dengan mata memandangi si putih beroda empat didepannya..
"Eh iya.. ini hadiah ulangtahun dari orangtuaku.." gita tersenyum ..
"Hmm.. Mereka pasti sangat menyayangimu.." ucap feron..
Entah kenapa gita jadi mengingat clarissa saat mendengar kata-kata feron.. Seperti kembali mengundangnya untuk meneteskan air mata.. "Kau benar.. Setiap orangtua sangat menyayangi anaknya.."
Aron yang menyadari kehadiran gita, langsung bangkit dan keluar dari mobil jeep yang dibawahnya.. Aron mendekati gita.. Tersenyum.. Tapi lama-lama senyum itu pudar setelah semakin mendekati gita. Wajah aron tampak bingung..
Gita yang menyadari sesuatu dari aura aron, langsung berusaha menunduk dan menatap kearah yang lainnya..
"Gita? Matamu.... Sembab? Ada apa? Kau menangis?" aron mendekati gita dan terus memperhatikan mata gita.. Menastikan bahwa penglihatannya benar..
"Hah? Tidak.. Ini masih pagi .. Untuk apa aku menangis .. Mataku hanya sedikit pedih .. Sepertinya tadi tekenak debuh..
Sudahlah.. Jangan terlalu mengkhawatirkanku.. " gita mengelak dari kenyataan bahwa dirinya habis menangis..
"Hmm.. Baiklah.." aron tersenyum kecil .. Sedikit tersentuh dan tersinggung dengan kata-kata gita yang terakhir, itulah arti dibalik senyuman kecil aron..
Hillna menatap feron yang kembali merasakan piluh setelah melihat aron yang begitu perhatian kepada gita..
"Baiklah.. Kurasa semua sudah terkumpul.. Masuklah kedalam mobil kita akan berangkat! Tempatnya tidak jauh dari sini.. Jadi kuharap kalian berkendara dengan tertib.. !!" aron sebagai ketua kelas bersuara dengan lantang..
Semua masuk kedalam mobil mereka..
Hillna melihat rallina yang membawa motor matic yang di modifikasi sedemikian rupa sehingga terlihat mirip dengan motor balapan..
Devan masuk kedalam mobil jeep milik aron.. Devan tidak membawah mobilnya karena sedang malas untuk menyetir..
Semua rombongan kelas XII ipa menaiki kendaraan mereka.. Rombongan ini mereka beri nama 'Science Squad' ..
Pandangan hillna kemudian teralih kepada Natal.. Hillna menyadari bahwa natal tadi hanya datang menggunakan ojek online.. Natal pasti mengharapkan tumpangan, pikir hillna..
"Natal ayo naik ke mobilku.." hillna mengajak natal..
Natal menatap hillna.. Dengan ragu natal melangkah menuju kearah mobil ford milik hillna..
"Sudahlah jangan malu-malu.. Ayo masuk.." hillna membukakan pintu mobilnya untuk natal.. Hillna tahu bahwa semua wanita kelas XII ipa yang lainnya tidak ingin kendaraan mereka ditumpangi oleh natal.. Entah apa alasan mereka.
Mobil jeep milik aron memimpin..
"Skuat sainss !! Kita berangkat!!" aron berteriak untuk menyemangati perjalanan mereka..
Bergantian bunyi tancapan gas terdengar dari pinggiran tamam kota ratahan itu..
Taman kota itu mereka tunggalkan .. Membelah jalanan diantara ribuan kendaraan dengan arah yang sama..
Mobil rombongan kelas XII ipa itu melajuh dengan tertib..
Mereka melewati lorong.. Didepan lorong itu terpampang plat papan yang bertuliskan 'selamat datang di aer konde' ..
Mereka Memasuki lorong itu dengan perlahan, akhirnya setelah hampir satu jam lebih perjalanan, mereka tiba di depan jembatan di bagian atas jembatan itu ada plat logam yang bertuliskan 'jembatan aer konde' melengkung membentuk pelangi..
"Woahh.. Pemandangannya.." devan bergumam..
"Kabupaten mitra memang memiliki keindahan yang luar biasa.." ucap aron yang kini memperlambat kecepatan mobilnya..
Mereka semua memarkirkan mobil mereka..
Semuanya langsung keluar dari mobil .. Mereka disambut oleh suara deruh air sungai.. Dan juga suara hewan-hewan kecil yang menghuni pohon-pohon rindang di tempat itu..
"Woah segarnya udara disini.." kata feron yang kini sudah berada didekat hillna..
"Iya tempat ini sungguh indah" hillna membalas menyanjung tempat itu
sejauh mata memandang, para rombongan itu terus memuji keindahan tempat itu..
"Simpan ungkapan kagum kalian.. Ini bukan aer konde sesungguhnya.. Tempatnya ada di bawah.." gita berucap dengan percaya diri.. Gita memang belum pernah datang ke aer konde apa lagi mengetahui bentuk dan rupa aer konde.. Tapi sesuai dengan apdetan yang sering dia lihat di sosmed, aer konde bukan hanya ada jembatan dan sungai.. Tapi tempat yang sesungguhnya itu berbentuk kolam ..
Mereka mengambil tas mereka, dan mengikuti gita yang berjalan mendahului mereka..
Mereka sangat beruntung.. Karena hari ini aer konde tidak dihuni oleh ratusan pengunjung..
Gita mengikuti jalan yang di bentuk dari potongan-potongan aspal berbentuk pesegi yang menuntun mereka ke aer konde yang sesungguhnya..
Dari kejauhan mereka sudah bisa mendengar suara air mengalir ..
"Wah itu air terjun! " salah seorang dari rombongan itu berteriak melihat air terjun kecil..
Gita menuntun mereka menaiki bukit yang tidak terlalu tinggi..
Sesampainya di tempat sedikit rata, gita membuang napas yang terdengar letih..
"Inilah aer konde sesungguhnya.." gita berucap..
Mata rombongan itu langsung membulat melihat keindahan aer konde sesungguhnya..
Di bagian atas terlihat air terjun dan gua kecil.. Di bagian bawah terlihat tanggul kecil yang terbuat dari batang-batang pohon besar yang dialiri air.. Sehinggah di bagian tengahnya terbentuklah kolam dengan air biru yang sangat menyatuh dengan alam.. Yang disebut kolam aer konde..
Konon menurut masyarakat disekitar tempat itu, kolam itu diberi nama aer konde karena ditemukan oleh seorang nenek tua yang rambutnya di sanggul.. Kata sanggul dalam bahasa Ratahan adalah 'konde' sehingga penemuan dari nenek tua itu mereka sebut dengan 'aer konde' ...
Tidak menunggu lama, parah siswa lelaki langsung membuka pakaian mereka menyisahkan celana pendek yang mereka siapkan untuk berenang..
Tanpa hitungan mereka melompat dari ketinggian sekitar empat meter .. Menceburkan diri kedalam air yang tidak terlalu dingin namun menyegarkan..
Teriakkan dari siswa perempuan menambahkan sensasi yang mereka dapatkan dari aksi mereka..
Dibagian atas yang dekat dengan gua, tampak gita sudah bersiap untuk melompat.. Tapi dia sedikit ragu..
"Ayo gita!! Tunjukan pesonamu!" kata seorang siswa lelaki ..
Gita menatap teman kelasnya itu dengan tatapan tajam..
Tanpa hitungan pulah akhirnya gita melompat..
Gita merasa sangat bahagiah saat dirinya tercebur.... Gita berenang menujuh kebagian pinggir..
Hillna bersiap .. Dan byurrrrrr...
Feron mengikuti ..
Tidak henti-hentinya air dikolam itu di terjuni oleh mereka semua..
Mereka saling menunjukan gaya lompatan mereka..
Hingga keahlian mereka dalam berenang..
Diantara siswa-siswa perempuan, hillna lah siswa yang paling ahli dalam berenang..
Dalam hal menyelam.. Semua siswa lelaki tidak bisa mengalahkan ketahanan devan dalam menyelam..
Mereka semua menikmati kehidupan didalam air..
Sekaligus menghilangkan semua penat dan masalah dalam pikiran mereka..
Tak lama kemudian feron naik dari air.. Feron menuju keatas .. Feron ingin mengambil kamera yang iya bawa.. Saat tibah di atas.. Feron terkejut mendapati natal yang terduduk nganga menemani jangkrik diatas bukit..
"Natal? Kau tidak berenang? Kenapa?" gita bertanya..
"Hmm.. Keindahan tempat ini sudah cukup menyegarkan bagiku.. Lagipulah udarahnya terasa dingin ..aku tidak ingin flu" natal menjawab dengan santai..
Feron menatap mata natal yang berbohong.. Natal sebenarnya tidak bisa berenang ..
"Hmm.. Baiklah.. Natal kau bisa membantuku kan?"
"Iya bisa.. Ada apa?"
Feron mengambil kameranya dan menyerahkannya kepada natal..
"Tolong foto kami.. Selama kami berenang ya.." feron meminta..
"Hmm.. Baiklah.." natal mengambil kamera itu ..
Feron kembali melompat dan kembali menikmati segarnya 'aer konde' ...
Natal yang bertugas mengabadikan keseruan mereka lewat jepretan kamera, merasa bahagia dengan tugasnya itu..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ketukan pintu terdengar dari luar rumah Keluarga Byrne.. Karena pelayan di rumah itu tidak mendengar suara ketukan pintu itu, akhirnya clarissa yang bergegas turun dari lantai dua menujuh lantai satu untuk membukakan pintu..
"Ya ampun leander maaf ya.. Aku lama membukakan pintu.. Tadi aku berada di kamar.." clarissa yang baru selesai mandi, merasa bahagia saat melihat leander berdiri dihadapannya..
"Hmm.. Tidak apa-apa.. Aku juga baru tibah.. " leander tersenyum.. Dan melanjutkan perkataannya "bagaimana? Kita jadi jalan-jalan kan hari ini?"
" iya.. Tentu saja..
Kau masuk dulu .. Aku mau mengambil tasku diatas.." clarissa membukakan pintu Rumahnya maksudnya pintu istanahnya lebar-lebar untuk mempersilahkan tamunya masuk..
"Tidak.. Aku disini saja.. Lagipula Kau tidak akan lama kan?" leander menolak ajakkan clarissa dengan senyuman manis..
"Hmm baiklah.. Tunggu ya.." clarissa langsung berlari menujuh kekamarnya yang terletak di lantai dua istanah mereka..
Sedangkan leander menunggu dengan tidak sabar..
Sesuai perjanjian mereka semalam .. Bahwa mereka akan jalan-jalan hari ini..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Devan melihat hillna yang duduk diatas tanggul kolam 'aer konde' sambil melipat kakinya,
Devan berenang menujuh kearah hillna..
Mata gita tidak terlepas dengan pergerakan devan menujuh ke arah hillna..
"Hillna .. Ayo kesini.. "
Merasa kesal melihat devan yang berusaha mendekati hillna, gita akhirnya mrmanggil hilna untuk berenang bersamanya ..
Devan akhirnya tidak bisa mendekati hillna..
Dan senyuman gita menampakan kebahagiaannya atas hal itu..
Feron dan charli terlihat bersenang senang duduk diatas tebing yang menjadi bagian dari mulut gua, dan saling mencipratkan air di wajah mereka..
Tawa feron dan charli bergemah didalam gua itu..
Di bagian bukit terlihat Natal yang sedang mengabadikan keseruan teman-temannya lewat kamera yang dipegangnya..
Kamera yang di pegang natal beralih kearah feron dan charli..
Natal memotret mereka berdua sambil tersenyum geli melihat tingkah dua sejoli itu..
Keindahan aer konde sungguh luar biasa..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote uyyyy.. 😘😘😘😘 saranghaeyo.. 💜💜💜💜💜