bangku • kth

By danylum

124K 17.2K 3.9K

❝let's call it... siblings with benefit.❞ in which kim taehyung is being desperately in love with his own sis... More

cast
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
ini biar apa sih
24
25
26
28
29
31
32
33
34
35 - end
epilog
bonus I: bunting
bonus II
lil bit words
character ask
new fanfic
danylum @ joylada

27

2.3K 319 66
By danylum

jadilah pembaca terang

yg gelap2 itu biasanya maksiat

"Lah asli, kok dia bareng Kak Jungkook?"

"Disuruh Taehyung kali."

"Trus Kak Taehyung-nya mana, njir?"

"Gua curiga mereka pacaran."

"Hah? Ngaco lu ah! Yakali sama Rivka!"

"Kenapa nggak mungkin, cui? Rivka kan adeknya Taehyung, pasti deket juga sama anak Bangtan."

Ugh, sejak pagi Rivka hanya dapat menahan ocehan para siswi yang menyinggung bagaimana bisa Rivka dan Jungkook berangkat bersama hingga ke sekolah. Tak hanya itu, Jungkook bahkan merangkul santai siswi kelas XI MIPA 3 itu sampai ke kelasnya.

Tak hanya senior, angkatannya dan bahkan junior ikut membicarakan Rivka yang tadinya hampir tak pernah terdengar, kalau saja dia bukan adik seorang Kim Taehyung.

"Susah ya jadi pacar cogan kayak gua?"

Rivka menoleh dan mendapati Jungkook mengulum senyumnya jahil. Bolamata Rivka refleks memutar, lalu gadis itu memukul lengan Jungkook ringan.

"Lagian segala jemput-jemput gua, et dah."

"Ya terus kalo ngga gua jemput, lo mau berangkat sama siapa?"

"Sama Taeh--"

Jungkook memainkan sebelah alisnya. "Apa? Mau sama Taehyung? Emang udah baikan? Dia aja males ketemu lu."

Rivka hanya mengerucutkan bibirnya kesal.

Setelah seminggu sekolah libur karena ada pelatihan guru-guru, akhirnya Rivka kembali menginjak lantai kelasnya dengan penuh kesepian seperti biasa.

Rivka tak punya sahabat perempuan. Padahal dia juga ingin merasakan bergossip tentang cogan atau make up yang baru keluar menjadi tren. Ya, walaupun Rivka masih sering berbicara baik dengan teman kelasnya seperti Hani atau Lisa.

Jika ditanya alasannya, mudah saja. Setiap Rivka ingin memulai persahabatan dengan satu kelompok, Taehyung pasti akan selalu mengganggunya.

Tidak posesif secara terang-terangan. Tapi cowok itu selalu tau caranya menggagalkan rencana Rivka seperti meminta ditemani main basket lah, apalah. Pokoknya sangat tidak bermanfaat.

Pernah suatu kali Rivka kesal dan bertanya terang-terangan apa mau Taehyung. Dan cowok itu menjawab, dirinya tak ingin sang adik bergaul berkelompok dan membuatnya dikenal orang banyak. Apalagi kalau sampai adiknya terbawa arus pergaulan gadis sekolahnya yang memang kebanyakan tak beres.

Terserahlah.

"Belajar yang bener lu. Fokus biar nilai lu naik. Gua nggak mau punya cewek goblok," ujar Jungkook blak-blakan saat mereka sudah sampai di depan kelasnya.

"Anjing. Yaudah cari cewek lain sana yang pinter," balas Rivka menatap Jungkook sinis.

Bukannya mengatakan maaf cowok itu malah tertawa lalu menyubit pipi Rivka gemas.

"Ngambekan nih cewek A'a," kata Jungkook iseng.

"Najong ya Allah, kenapa sejak pacaran Jungkook baru keliatan alaynya," gumam Rivka bergidik.

"Alay tapi suka meluk juga lo."

"Najis."

"Sok najis tapi senyam-senyum."

Pipi Rivka sudah memerah tak tahu harus menjawab apa. Giliran sama Taehyung aja... bacotnya Rivka nggak abis-abis.

***

"Kelompok yang sudah dibagi, dilarang bertukar-tukar sama temannya, ya! Besok wajib dikumpulkan," ujar seorang guru setelah mengakhiri kelasnya pada hari ini.

Bel istirahat telah berbunyi, tandanya Rivka harus kembali memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk mengusir rasa bosan selama 20 menit ke depan.

Masalahnya... Taehyung dan Rivka belum berbaikan dari tragedi dugem bersama Jungkook--3 hari yang lalu. Jadi tak akan ada yang mendatanginya untuk memberikan susu stroberi atau mengajaknya ke kantin bersama.

"Kak Taehyung kok belom nyamper, Riv?" tanya Hanjul, teman sebangku Rivka.

Ya meskipun tak punya sahabat dekat, Rivka sangat ramah dan murah hati sehingga teman sekelasnya memperlakukannya baik. Seperti Hani, Lisa dan Salma.

"Biasa. Lagi ribut di rumah," jawab Rivka tersenyum paksa.

Lisa yang pertama selesai membereskan bukunya meletakan sebuah bungkusan di hadapan Rivka. "Oleh-oleh dari Thailand, Riv." Lalu gadis itu tersenyum lebar. Manis sekali.

Oh, jangan ditanya betapa bahagianya Rivka saat ini. Gadis itu memberinya oleh-oleh yang tak semua orang dapat. Berarti dirinya termasuk kategori teman dekat Lisa, dong?

"Sumpah buat gua? Widiiih, makasih ya!" balas Rivka dengan noraknya.

"Mau ikut ke kantin ngga, Riv?" tanya Salma kali ini.

Rivka tak dapat menahan wajah terharunya. Meski sudah pernah mendapatkan tawaran ini, Rivka tetap saja merasa terhormat.

Lalu senyumnya luntur perlahan begitu ingat sesuatu, "Bareng anak Pinkitem ya? Mereka nggak kenal gua.. nanti--"

"Yailah, kaku amat lo, Riv. Mereka kenal lo kok!"

Tadinya, Rivka sempat bingung dan hendak bertanya bagaimana grup famous seperti Pinkitem mengenal sosok dirinya yang tertutup. Lalu sedetik kemudian dia baru meningat. Tentu saja karena dirinya adik seorang Kim Taehyung. Memangnya ada alasan lain?

"Nggak deh, kalian aja. Gue mau nyari bahan buat kerkom nanti. Lo tau kan si Mingyu anaknya males mikir," kilah gue beralasan.

Tapi Lisa tetap kekeh rupanya, "Yaila ntar Mingyu gua yang ngurus. Ayo napa!"

Rivka pun pasrah mengikuti langkah mereka. Pasalnya, kedua lengan Rivka masing-masing tengah ditarik oleh Lisa dan Salma. Membuat Rivka diam-diam tersenyum karena merasa dianggap.

"Rivka!"

Senyumnya perlahan memudar saat tiba-tiba sosok Jungkook hadir menghampiri mereka berempat di koridor kelas 11. Tentu tak hanya membuat orang-orang bertanya, bahkan Rivka juga.

INI NGAPAIN SI GITONG SEGALA NYAMPER?!

Tak sengaja Rivka memergoki Lisa yang tampak tertegun melihat kehadiran Jungkook. Setelahnya Rivka kembali menatap Jungkook dan ekspresinya telah berubah mirip seperti Lisa.

OH, IYA!

Fakta bahwa Jungkook dan Lisa hampir berpacaran di masa lalu membuat Rivka ingin memukul kepalanya saat ini juga. Ya, meski akan terlihat sangat aneh. Jadi, Rivka berusaha menahannya dengan menggigit bibir bawah.

"Engg... ada apa ya, Kak?" tanya Salma memecah keheningan tanpa sebab di antara mereka. Rupanya, cukup berhasil membuat Jungkook mengalihkan pandangannya dan kembali menatap Rivka.

"Eh? Oh.. mau jemput Rivka. Pinjem Rivka-nya boleh?" tanya Jungkook yang langsung dibalas tatapan maut oleh Rivka.

"Oh, boleh kok, Kak. Ini ambil aja," ucap Hani dengan laknatnya mendorong Rivka ke dalam tangan Jungkook.

Yaila.

Baru gek ngerasain punya temen cewek.

Jungkook tersenyum manis pada ketiga orang itu, termasuk Lisa yang masih tak berkutik atas kehadirannya. "Makasih, ya. Duluan!"

Tanpa sempat memberi kesempatan pada Rivka untuk bicara, Jungkook tau-tau sudah mengapit leher gadis itu sambil menuntun (paksa) berjalan.

"Woy, anjeng lo, Kook! Lepasin!" ringis Rivka memegang lengan kokoh Jungkook dengan kedua tangannya. Percuma, tenaga cowok itu terlampau kuat.

"Bukannya tungguin di kelas lu," balas Jungkook lalu menjitak kepala Rivka dengan sebelah tangannya.

NYOLOT BANGET, UNTUNG PACAR.

"Lah siapa yang minta lu nyamper ke kelas?! Lepasin, Kook, diliatin orang-orang, anjir."

Dibilang seperti itu, Jungkook malah mengeratkan apitannya gemas lalu menggosok kepalanya pada kepala Rivka beberapa detik.

"Mang ngapa? Kan lu cewek gua. Kecuali lu cewek orang, baru..."

Benar saja. Semua orang sudah menatap mereka dengan berbagai pandangan. Beberapa orang yang mendengar perkataan Jungkook barusan bahkan ada yang menutup mulutnya shock.

Mereka berpacaran, rupanya.

"Iya iya, tapi lepasin... gua susah nap--HAHHH, ya Allah dari tadi kek hhh." Rivka langsung meraup banyak udara saat Jungkook melepaskan pitingannya.

Bukannya merasa bersalah, Jungkook malah tertawa puas. "Lucu muka lu kalo lagi bengek."

Kalimat sederhana yang sukses membuat pipi Rivka memerah, sebelum kalimat selanjutnya keluar dari mulut yang sama,

"Kayak mau mati."

Anjing banget.

Tak tahan lagi, Rivka menjitak kepala Jungkook sambil teriak, "MATI AJA LO, BEGO."

Tanpa memperdulikan tatapan bingung orang sekitar, termasuk--

"Ekhm!"

Oh, Rivka dan Jungkook baru menyadari bahwa langkah mereka sudah sampai di kantin. Bahkan anak Bangtan juga ikut bengong memperhatikan pasangan ini.

Dan yang berdeham tidak enak tadi itu... tentu saja Taehyung.

"WOY ANJIR, NGOPI LAH!! JADIAN NGGAK NGOMONG-NGOMONG LO, KOOK!" teriak Hoseok setelahnya begitu heboh.

Maka ramailah anak Bangtan menggoda pasangan yang masih hangat itu. Kecuali Taehyung dan Yoongi tentu.

"Lah jadi elu yang dapet, Kook. Bangga juga gua sama lu," oceh Jimin sangat minta digatak sama Rivka. Ya, mengingat perasaannya dulu pada Jimin.

"Emang abangnya udah jinak?" sarkas Yoongi sesaat membuat mereka semua hening. Semuanya serempak melirik Taehyung yang memasang wajah super datar.

Jungkook hanya tersenyum kalem saat Rivka mulai kebingungan bagaimana menghadapi situasi ini.

"Slow si Taehyung mah sama gua. Eh, lu pada ga mesenin makanan buat cewek gua?" Jungkook mengalihkan pembicaraan.

Dan seketika meja itu kembali ribut.

"Anjaaaay, pake kata kepemilikan sekarang, brai, possesive sentence!" celetuk Namjoon ikut memanas-manasi.

"Berisik banget dah," desis Rivka malas. Ia mengambil langkah dan duduk di bangku kosong sebelah Yoongi. "Bagi, Bang."

Anak Bangtan hanya melongo di kala Yoongi membiarkan Rivka memakan somaynya lahap. Padahal semua juga tahu bahwa cowok berkulit pucat itu sangat menyukai somay. Berani menyentuh kesukaan Min Yoongi, sama saja mencari mati.

"Kok lu duduk situ, sih? Sini samping gua!" seru Jungkook terdengar begitu posesif. "Ntar gue beliin somay baru, ngga usah punya Suga."

Rivka menurut saja sambil mengunyah somay di mulutnya. Ia melangkahkan kakinya menuju kursi sebelah Jungkook dan duduk berhadapan dengan Yoongi yang sebelahnya terdapat Taehyung. Kapan lagi ditraktir cogan, 'kan?

"Ngomong-ngomong ni, ade sama kakak lagi kaga akur kayaknya. Diem-dieman ae dari tadi kayak musuhan," ujar Jin membuat perhatian mereka kembali berganti.

"Iya ya?"

Taehyung berdecak lalu meminum es teh-nya santai. "Emang musuhan. Bukan kayak."

Sebut Taehyung munafik, karena nyatanya cowok itu sudah mengepalkan tangannya di bawah meja. Apalagi saat menyaksikan adiknya di rangkulan cowok lain dari ujung kantin dengan tawa bahagia.

Sayangnya, Rivka hanya melihat kecuekan yang terpampang di wajah luar Taehyung. Rahangnya mengeras. Bukankah seharusnya Rivka yang marah?

"Siapa yang musuhan? Gua kenal dia aja enggak."

Ucapan Rivka membuat seluruh Bangtan terkejut sekaligus terkesima.

"Wadu waduu, bahaya ini mah urusan rumah tangga. Diem aja lah kita," ucap Jimin.

Rivka memergoki Taehyung yang terlihat sekali menahan emosi. Rahangnya tiba-tiba terlihat lebih kokoh dari biasanya. Lalu mata Rivka bergeser dan mendapati tatapan Yoongi.

"Tumben gak cerita?" tanya Yoongi pelan. Sebenarnya dia sudah sadar pasti Rivka dan Taehyung sedang bertengkar. Makanya, Yoongi menunggu Rivka untuk bercerita panjang lebar dengannya seperti biasa.

Tapi 'kan, Rivka nggak mau merepotkan Abang Suga. :(

"Kan udah ada gua. Ceritanya sama gua sekarang, jadi ngga bakal nyusahin lu lagi," ucap Jungkook dengan nada yang terkesan sombong.

Kepala Yoongi mengangguk-angguk mengerti. Justru terdengar decihan yang berasal dari kakak sungguhannya.

"Baru jadi pacar dia aja bangga banget kayaknya."

BODOAMAT ANJIR PENGEN GUA TEBAS PALANYA.

Jungkook tertawa kecil melihat wajah gadisnya dengan sang kakak yang sama-sama tidak enak.

"Eh, Tae, entar pulang sekolah jadi?"

Tiba-tiba sebuah tangan bertengger di pundak Taehyung, membuatnya mendongak untuk melihat siapa pemilik suara itu. Rupanya Irene menghampiri meja mereka.

"Jadi dong, Yang. Aku kan udah nungguin HAHAHAHA."

Bukan, bukan Taehyung melainkan teman-temannya yang kembali mengejek.

Taehyung memutar bolamatanya, entah mengapa hari ini dirinya sedang tidak ingin bercanda. Sengaja, Taehyung melirik Rivka dan mendapati ekspresinya... biasa. Hatinya tiba-tiba ingin tertawa sinis.

"Iya, jadi. Lo tunggu di kelas aja ntar gua samperin," jawab Taehyung mendadak kalem.

Cih, apaan tuh! Sok keren banget. Batin Rivka berdecih.

Jungkook melihat sepasang insan itu bercengkrama, lalu matanya otomatis melirik ke sebelah, penasaran dengan perasaan pacarnya saat ini. Tentu saja Jungkook tahu, Rivka sedang tidak baik-baik saja.

"Riv," panggil Jungkook tak hanya membuat Rivka menoleh, tapi juga seluruh Bangtan di sana.

"Hm?"

Setelahnya, Jungkook malah mendekati wajah Rivka perlahan seperti disengaja. Membuat anak-anak yang menyaksikannya tak kuasa menahan napas, termasuk Taehyung yang hampir saja menggebrak meja jika saja Jungkook tidak melakukan aksi selanjutnya.

Huftt..

Jungkook meniup helaian rambut Rivka yang tadinya menutupi mata cewek itu. Baru semuanya kembali membuang napas lega.

"Matanya ntar kecolok poni. Potong rambut napa," ucap Jungkook tanpa beban.

Rivka hanya menatap Jungkook malas, seakan berpikir betapa tidak pentingnya si Jungkook ini.

"Gua ntar ada bimbel, Riv. Lo... gimana ya? Naik grab gapapa?" tanya Jungkook dengan wajah khawatirnya.

Rivka memakan somay yang baru saja datang hasil pesanan Jungkook. Ia menggidikkan bahunya santai.

"Yaudah. Lagian gua entar pulang sama Mingyu kok," jawab Rivka.

Mata Jungkook dan Taehyung sama-sama membulat sempurna.

"HAH? Ngapain?!"

"Siapa yang suruh?!"

Juga sama-sama mengucapkan keterkejutannya.

Rivka tetap melanjutkan acara makannya tanpa merasa terganggu dengan tatapan anak Bangtan plus Irene di sana.

"Kerkom tugasnya Bu Yul."

Yoongi menggelengkan kepalanya pelan melihat kedua sahabatnya memandang Rivka tak tenang.

"Kok lo bareng dia sih? Kenapa ngga sama cewek?" tanya Jungkook.

Sementara Taehyung sudah beberapa kali ingin meneriaki ketidak setujuannya. Namun, sekali lagi egonya terlalu besar untuk menyudahi perang dingin mereka.

Taehyung masih patah hati.

"Balik bareng gua lu Riv," ucap Yoongi akhirnya, tapi justru dibalas kerutan dahi Rivka.

"Dibilang gua mau kerja kelompok sama dia, ett dah. Bawel banget lo pada."

Irene yang mendengarnya tiba-tiba merasa mual karena adik kelas satu ini tampak begitu tengil di matanya.

"Bener, kerkom doang? Ngga kemana-mana kan? Awas aja lu selingkuh gua ketekin," ancam Jungkook sok galak. Taehyung kembali berdecih diam-diam.

Harusnya gua yang ngelarang dia. Batin Taehyung benar-benar dongkol.

"Tae, kok gue dikacangin sih? Ntar abis jalan ajarin gue fisika ya?" Irene berusaha merebut kembali perhatian cowok di depannya.

"Iyaaaaa, Irene. Lo mau gue ajarin semua pelajaran juga boleh," jawab Taehyung entah mengapa terdorong untuk menanggapi Irene begitu lembut. Seakan sengaja ingin membuat Rivka cemburu.

Irene tersenyum lembut, membuat siapa saja ingin ikut tersenyum begitu melihatnya. Tak terkecuali anak Bangtan. Mereka juga cowok normal ya 'kan?

Rivka? Ingin muntah tentunya.

***

maaf klo bosenin. lg ga mood nulis

ada nama lu tu mintslm seneng g lu?

btw gua meet up (lagi) lho sama the taehyung to my rivka alias hanjul hehehe

janji ini cabut sekolah terakhir



di bulan januari

Continue Reading

You'll Also Like

9.8M 184K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
2.1M 332K 67
Angel's Secret S2⚠️ [cepat, masih lengkap bro] "Masalahnya tidak selesai begitu saja, bahkan kembali dengan kasus yang jauh lebih berat" -Setelah Ang...
33.1M 2.1M 103
1# Mavros Series | COMPLETED! MASIH LENGKAP DI WATTPAD. DON'T COPY MY STORY! NO PLAGIAT!! (Beberapa bagian yang 18+ dipisah dari cerita, ada di cerit...
487K 54.8K 24
[PEMENANG WATTYS 2017] BUKU PERTAMA MIND TRILOGY Okan, guru Seni Rupa SMA yang hobi menabung koin ke dalam lubang yang berada di dalam dinding, menem...