Brother [Jennie X BTS]

By ahnneeda

39.2K 3.6K 128

Saudara laki-laki. Jennie punya banyak saudara laki-laki. Saudara tak harus sedarah bukan? Sahabat dekat yang... More

1. Tak kenal maka...
2. Nonton
3. Markas Kedua
4. Sakit gigi
5. Terlambat
6. Hukuman
7. Seraaang!!!!
8. Elo??
9. Bos Besar
10. Live
11. Kakak
12. Abang
Comeback
13. Pertandingan Persahabatan
14. Mau apa?
15. Pacar?
16. Kelainan
17. Hilang
18. Pulang
19. Jangan Sentuh
20. Tamu
21. Sok Perhatian
22. Jauhi
23. Curious
24. Ulah Yoongi??
25. Cantik
26. Ayah Taehyung
27. Menjaga
28. Jaga Jarak
29. Dia tahu?
30. Blackie
31. Teman? Lawan?
32. Imajinasi Jimin
33. Datang
34. Tak Percaya
36. Takut
37. Kecelakaan Itu
38. Pegang Tangan Kakak!!
39. Tak Ada
I. Who are you ?

35. Keramas

572 67 0
By ahnneeda

Nggak tau lagi harus ngomong apa







Just







Hope you enjoy it
























Ckiiit...

"Kak, takut"

"Pegang tangan kakak"

Bayangan itu datang lagi.

Jennie hampir mengalami kecelakaan jika saja Taehyung tak menariknya. Kini Jennie dalam pelukan Taehyung. Bibirnya diam tak mengatakakan apapun, namun air matanya mengatakan kalau dirinya takut.

"Nggak apa-apa. Gue disini. Jangan takut"




~~~

Sreek


"Tae, elo masih disini?" Jisoo tak melihat pendatang yang membuka pintu kamar pasiennya. Dia fokus pada usahanya menurunkan kaki kanannya setelah berhasil menurunkan kaki kirinya dengan susah payah.

"Apa yang elo lakuin?" 

Jisoo tersentak mendengar sentakan pria yang tengah mematung di depan pintu. Sentakan itu, suara itu bukan Taehyung seperti yang dia pikirkan. Jisoo mengenalnya. Sangat.

Min Yoongi.

"A-pa? Yang elo lakuin?" Jisoo terbata melihat Yoongi sudah berdiri di depannya. Yoongi menarik tangan kirinya ke belakang, menyembunyikan sesuatu. Yoongi mendekat Jisoo setelah meletakkan sesuatu yang sedari tadi dipegangnya di atas meja.




Yoongi menatap kaki Jisoo yang telah terbalut perban tebal. Tangannya terulur mendekat namun tertahan. Telapak tangannya berkeringat dan bergetar hebat. Yoongi ingin melakukan sesuatu untuk membantu Jisoo, seolah ada yang mencegah, Yoongi tak bisa melakukan apapun.


Tap

"Elo nggak pa-pa?" melihat keanehan dan keraguan Yoongi, Jisoo menggenggam erat tangan Yoongi.


Tak

Yoongi menepisnya segera setelah menyadari apa yang terjadi pada tangannya. Dia mundur, menjauhkan dirinya dari Jisoo.

"Gu-gue nggak apa-apa" kata Yoongi terbata, peluhnya mulai mengalir diantara tirai rambut yang menutupi dahinya. Wajahnya semakin pucat. Ia menggenggam tangannya erat, mengepal menahan rasa sakit dalam tubuhnya.

"Syukurlah"



"Apa-elo butuh sesuatu?"

"Gue rasa~gue perlu ember dengan air. Tiga hari dengan rambut kotor rasanya sangat menyiksa. Elo pasti tau.. Gatal dan...bau"

"Hanya ember dengan air? Juga shampoo?"

Jisoo mengangguk.

"Jangan bergerak, tetap di sana sampai gue kembali"



Yoongi keluar. Dibalik pintu dia bersandar, mengatur napasnya sembari meletakkan telapak tangan kanannya di atas dada kirinya. Jantungnya berdegup kencang, sementara keringatnya masih terus mengalir membasahi rambutnya.

"Wuek" Yoongi menutup mulutnya, menahan sesuatu yang akan keluar dari mulutnya dan segera berlari menuju kamar mandi pria.




Cukup lama Yoongi kembali dengan membawa lipatan kursi roda. Yoongi membukanya sesampai di samping ranjang Jisoo.

"Buat gue?"

"Kalo elo nggak pengen tidur dengan ranjang basah"

Jisoo tersenyum.

"Thanks"





Jisoo berusaha keras menempatkan kakinya diatas pijakan kursi roda. Jisoo kesusahan dengan kondisinya yang tak memungkinkan untuk turun tangan sendiri.

"Gue rasa..."

Yoongi membungkukkan badannya mendekati Jisoo, meraup tubuh Jisoo pelan namun mantap. Dalam sekejap Jisoo mengalungkan tangan kirinya pada leher Yoongi.

"Kak" Jisoo dapat melihat dengan jelas lekuk hidung mancungnya. Bahkan dia bisa merasakan napas hangat gugup yang keluar darinya. Mata sipitnya yang tajam tertutup helaian rambut lembabnya yang basah. Bibir tipisnya terlihat jelas, berwarna merah muda dan sedikit lembab.

Yoongi menggendongnya, menempatkannya pada kursi roda dengan sangat hati-hati. Tidak ada aturan 5 meter jarak yang harus Jisoo jaga, bahkan Yoongi sendiri yang mendekati Jisoo bahkan dengan jarak sangat dekat--tanpa jarak.  Jisoo menempatkan tangan kirinya pada roda kursi sementara tangan kanannya masih dalam gendongan, terbungkus sempurna balutan perban putih dan berusaha mendorongnya sekuat tenaga yang dimilikinya.

"Singkirkan tangan elo"

"Ha?"

Yoongi memindahkan tangan Jisoo dari roda kursi ke pangkuannya dengan telapak tangan lembabnya. Dia mendorong pelan kursi roda itu menuju kamar mandi yang masih satu ruangan dengan kamar pasien yang ditempati Jisoo.



"Nggak ada larangan keramas di washtafle kan?"

"Ah? hehe.. Bener juga"

"Gue tunggu di luar. Panggil gue kalo sudah selesai" kata Yoongi, kemudian menutup pintu kamar mandi perlahan.




Jisoo menyalakan keran washtafle, menarik selang keran yang hanya sepanjang satu meter.

"Ah" air menyembur cukup keras hingga memercik ke pakaian yang Jisoo kenakan.



"Elo nggak pa-pa?" teriak Yoongi dari luar kamar mandi.

"Gue baik-baik saja"



"Yaish,,..." Jisoo mengumpat karena kesal hingga membuat Yoongi harus merasa khawatir dan melihat apa yang terjadi pada Jisoo.



"Apa ini yang elo sebut baik-baik saja? Elo pengen keramas ato mandi?" kata Yoongi yang sudah berdiri di samping Jisoo. Yoongi melihat Jisoo dengan rambut sudah basah kuyup lengkap dengan pakaiannya.

"Gu-gue masih belum berniat mandi. Tapi.."

Yoongi menutup kerannya segera.



"Sorry. Tapi gue nggak bisa melakukannya sendiri. Mungkin elo bisa bantu gue?" kata Jisoo lirih.

Yoongi tak menjawab. Tangannya mengadah, kepalanya menunduk melihat tangannya yang bergetar dan berkeriangat dingin kembali. Yoongi mundur selangkah.


"Ah, nggak apa-apa. Gue bisa sendiri" kata Jisoo seraya meraih shampo tak jauh dari washtafle.

"Letakkan"

Jisoo masih terdiam tak mengindahkan titah Yoongi.


"Letakkan shamponya"

Jisoo menuruti kata Yoongi, meletakkan shamponya yang sudah dalam genggamannya, perlahan.

Yoongi menuangkan shampo pada telapak tangannya. Menggosoknya dan membalurkannya di atas rambut Jisoo.



"Tutup mata elo"

Jisoo menurutinya tanpa bantahan. Yoongi meratakan shampo di rambut Jisoo. Dia menarik napas dalam-dalam, tangannya sedikit bergetar. 


Jisoo membuka sebelah matanya dengan hati-hati. Kini kedua matanya terbuka, melihat dengan jelas wajah pucat Yoongi dengan ujung rambut sedikit basah karena peluh di dahinya.


"Elo baik-baik saja?"

"Tutup mata elo kalo nggak pengen perih kena shampo" titah Yoongi sembari membasuh rambut Jisoo dari sisa shampo.

"Sesuatu yang buruk terjadi?" kali ini Jisoo tak mengindahkan titah Yoongi. Jisoo mengkhawatirkan Yoongi.



Yoongi tak menjawab.



"Ah, perih"

Mata Jisoo terkena cairan shampo, Yoongi membersihkan wajah Jisoo dengan segera.

"Udah gue bilang tutup mata. Kenapa bantah omongan gue"



***




"Kenapa elo nggak membenci gue?"

"Haruskah?"



Continue Reading

You'll Also Like

74K 12.6K 31
Jake, Pangeran Kedua dari Kerajaan Aetherlyn tidak mencoba memperebutkan tahta seperti apa yang dilakukan oleh saudaranya yang lain, karena dia tidak...
465K 53K 95
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...
ANTAGONIS By Valt

Fanfiction

443K 50.2K 22
Justin tidak tahu menahu, tiba-tiba saja dirinya mengalami kecelakaan saat pertama kali belajar mengendarai motor. Akibat kecelakaan itu ia kehilanga...
648K 45.6K 51
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG