Yuna pov
"Yeobseyo, kau sudah sampai rumah?"
"Sudah, kau sendiri, kenapa belum tidur?"
"Menunggu mu sampai rumah"
"Kau menungguku?? perhatian sekali!"
"Baiklah aku tutup telfonnya!"
"Jangan... Aku hanya bercanda, terima kasih sudah menungguku"
"Kook-ah, aku ingin berterima kasih atas semua nya"
"Sama-sama, aku senang melakukannya untukmu. Oh ya, besok aku akan menjemputmu untuk ke galeri yewon, aku akan sampai disana pukul 8 ya"
"Baiklah, terima kasih sekali lagi"
"Sama-sama, ya sudah, kau tidur, besok jangan sampai terlambat"
"Baiklah, selamat malam"
"Selamat malam"
"......"
"Yuna??"
"Ahh, ne"
"Kenapa tidak ditutup?"
"Ah iya, baiklah, aku akan menutupnya, selamat malam"
"Malam"
Titttt.
Hahh, mengapa aku berharap ia akan mengucapkan itu?? Saranghae.
***
"ibu, dimana yeonho?"
"Dia sudah berangkat yuna"
"Oohh... Ibu, aku pergi dulu ya"
"Kau akan pergi dengan jungkook?"
"Iya ibu"
"Jadi, ada yang sudah menjadi sepasang kekasih ya? Atau masij tahap pendekatan?"
"Ibu"
Kemarin jungkook memang mengantarku sampai ke apartemen, jungkook dan ibu juga saling mengobrol dan anehnya mereka cepat sekali akrab.
"Yasudah, aku pergi dulu ya, sampai jumpa"
"Hati-hati ya, jangan pulang malam, hari ini seokmin akan kerumah"
"Iya bu"
Aku pun segera keluar dari apartemen dan menuju ke lobby tempat ia menungguku.
Sesampainya aku dilobby aku langsung melihatnya baru saja sampai dengan menggunakan mobil putih nya dan membuka jendela sedikit, mengisyaratkanku untuk segera masuk ke dalam mobilnya.
"Pagi, kau sudah sarapan?" tanyaku memulai pembicaraan setelah masuk ke mobilnya
"Belum, kau sudah?"
"Belum juga, aku belum lapar"
"Mau menemaniku sarapan?"
"Boleh, memang mau sarapan dimana?"
"Ikut saja"
"Baiklah"
***
"Kau suka makanannya?" tanya jungkook saat kami sudah mulai menyantap pesanan kami di salah satu cafe yang menyediakan berbagai jenis roti dan kue.
Aku memesan chocolate croissant dengan hot chocolate, sedangkan ia memesan beef croissant dengan hot coffe.
"Yuju-ya" ucapnya
"Yuju?? Maaf tapi namaku yuna" jawabku, karna memang namaku yuna, choi yuna, semenjak aku amnesia, semua keluargaku memberitahukan namaku adalah yuna
"Ahh maaf, aku sedang..."
"Kau memikirkan wanita lain? Kau sudah memiliki kekasih?" tanyaku to the point padanya, jujur aku merasa sakit saat ia memanggil nama lain selain namaku.
"Tidak, aku tidak memiliki kekasih, hanya saja, dulu aku pernah mencintai seorang gadis yang sangat aku cintai namanya Yuju, namun gadis itu melupakan semua tentangku, 3 tahun ia pergi dariku dan melupakan semua kenangan kita dulu"
"Maaf aku tidak.."
"Tak apa, aku sudah melupakannya, jujur kau mirip dengannya, sangat mirip"
"Kau bisa membayangkan kalau aku adalah dia jika kau mau"
"Tidak perlu, ada baiknya aku belajar melupakannya dan mencintai orang lain"
"Kau sudah menemukannya?"
"Sudah, dan aku rasa aku akan memulai semuanya dari awal"
Entah kenapa kalimat itu berhasil mencelos hatiku, hatiku sangat sakit mendengarnya, berharap ada aku yang dipikirannya.
"Yuna" panggilnya menghentikkan lamunanku.
"Ya?"
"kenapa jadi diam?"
"Tidak apa, oh ya, mau pergi sekarang ke tempat yewon?"
"Tentu, ayo"
***
At yewon's galery
"Oppa, yuna!" teriak yewon saat kami sudah memasuki geleri lukisannya ini
"Anyeong yewon-ah" sapaku ramah padanya
"Anyeong, mau mulai melukis?" tanyanya excited padaku
"Boleh, kook, aku melukis dulu ya"
"Tentu, aku akan melihat-lihat lukisan disini, have fun yuna :')"
"Terima kasih"
Aku pun segera dibawa yewon menaiki lantai 2 gedung ini, aku sedikit terpukau dengan lantai 2 ini, semua dinding ia cat putih serta interior nya yang sedikit, karna lebih didominasi oleh kanvas dan juga rak cat warna yang sangat beragam.
"Inilah ruangan dimana aku menciptakan lukisan-lukisan dibawah, mulai sekarang aku tidak akan kesepian lagi dalam melukis, kau akan menemaniku"
"Pasti, jadi mau mulai melukis?"
"Tentu"
Setelah itu kamipun mengambil celemek untuk kami pakai agar nanti pada saat melukis baju kami tidak kotor. Kami juga menyiapkan kuas serta berbagai macam cat warna. Dan mulailah terlukis beberapa gambaran di kanvas putih itu.
Lama kami melukis dan terbawa dalam pikiran masing-masing, kami pun mulai membuka pembicaraan dnegan saling membicarakan pelukis favorit kami, lukisan yang paling kami sukai serta segalanya yang berkaitan dengan menggambar dan melukis.
"Yewon-ah"
"Ne?"
"Boleh aku bertanya?"
"Tentu, aku akan menjawabnya sebisaku"
"Untukmu, jungkook itu orangnya seperti apa?"
"Jungkook oppa, ia orang yang ambisius, menyenangkan, dan selalu memendam segala masalahnya sendiri, untuknya, masalah yang dipunya cukup ia saja yang tahu."
"Kau tau? Sebenarnya jungkook oppa adalah pria yang sedikit rapuh, walaupun dari luar terlihat dingin, namun aslinya ia sangat lembut, perhatian dan yah seperti kataku tadi, sedikit rapuh. 3 tahun yang lalu ia merasakan kepedihan yang cukup mendalam, gadis yabg sangat dicintainya kecelakaan dan menyebabkan dirinya amnesia dan melupakan jungkook oppa serta kenangan manis mereka, jungkook oppa sangat terpuruk saat itu, sampai akhirnya kau datang dihidupnya dan memberikan warna lagi untuknya, kumohon, untukku selalulah berada disisinya, ia merasa nyama denganmu, terlihat dari pancaran matanya yang ingin selalu berada didekatmu, aku harap kau mau melakukannya"
"Aku akan melakukan yang terbaik untuknya yewon, kalau boleh jujur, aku memang menyukainya, aku merasa nyaman dengannya, dan entah mengapa kemarin saat aku jalan dengannya sempat terlintas sekilas tentang masa laluku yang tak pernah ku alami selama 3 tahun ini, aku rasa ia ada hubungannya dengan masa laluku, tapi entahlah, sekarang ini aku tidak ingin memikirkannya dulu, aku akan fokus dengan hidupku yang sekarang"
"Aku doakan yang terbaik untukmu"
***
"
Kook-ah, terima kasih sudah menemaniku hari ini, aku sangat senang"
"Sama-sama"
"Oh ya, kau mampir dulu ya, kita makan malam bersama, kumohon"
"Tidak apa?"
"Tentu saja, lagipula hari ini ada tamu yang akan datang, aku ingin mengenalkannya denganmu"
"Siapa?"
"Ada deh, sudah ikut saja ya"
"Baiklah"
Tak lama kami pun sampai di apartemen, kami segera menaiki lantai dimana kamar aparteman ku berada
Aku segera memasukkan kunci pin masuk dan segera masuk kedalam sambil menggandeng tangan jungkook untuk ikut masuk kedalam.
"Oppa" pekikku senang saat tamu yang ku tunggu sedang berada di ruang tamu
"Yuna-ya" pekiknya senang juga, namun tak lama raut wajahnya sedikit berubah saat melihat ada orang lain dibelakangku.
"Oh, oppa, kenalkan ini jungkook, jungkook dia adalah tamuku yang ingin aku tunjukkan padamu"
"Jeon Jungkook, senang bertenu dengan anda tuan Jung" ucap jungkook seraya mengangkat tangannya dengan maksud unruk berjabat tangan
"Senang bertemu dengan anda juga tuan Jeon" ucap seokmin oppa dan menjabat tangan jungkook.
"Kalian saling kenal?" tanyaku bingung
" tentu sajaa, dia rekan bisnisku yuna" jawab jungkook.
"Kau sudah pulang yuna? Jungkook kau datang? Ayo makan bersama" ucap ibu seraya sudah menghampiri kami
"Ah ne, ahjumma, kamsahamnida"
"Ayo kita makan" ajak ibu sekali lagi dan berjalan lebih dulu keruang makan
"Yuna panggil yeonho untuk makan malam bersama"
"Ne eomma"
Aku pun memanggil adikku itu didalam kamarnya dan tak lama ia pun keluar membuntutiku dari belakang.
"Semua sudah berkumpul ayo makan" ucap ibu kepada kami semua.
Kami pun makan dan kalut dalam pikiran kami masing-masing.
Namun entah mengapa kali ini seokmin ippa terus saja mentap jungkook dengan tatapan dingin dan tak sukanya padahalkan jungkook alah rekan bisnisnya seharusnya mereka sering bertemu dan menjadi akrab.
"Uhukk..uhukk" aku terbatuk karna terlalu sibuk dengan pikiranku"
"Ambil ini!" ucap jungkook dan seokmin oppa berbarengan sambil memberikan air untukku, aku hanya menatap mereka dengan tatapan bingung.
Tbc
Hai, maaf lama update, mungkin kedepannya bakal upadate seminggu sekali ya, moga suka sm eps kl ini dan jangan lupa voment nya!
Gomawo~choira