Happy reading
Amoy begitu cantik hari ini. Pakaiannya begitu rapi. Ini pertama kali Amoy memakai dress, terlihat seperti ratu. Dengan rambutnya yang terurai keriting gantung, baju dress nya yang berwarna merah, dan juga sepatu haknya yang berwarna merah membuat penampilannya benar-benar sempurna
"Yaampun anak mamah? Ini Amoy? Lebih cantik ya kalau pake dress?." Goda mamah Amoy
"Ahh mamah. Jadi sehari-hari nya aku ga cantik gitu?."
"Cantik kok. Dari roman-romannya, kamu mau dijemput pangeran ya?." Amoy hanya tersenyum malu, melihat tingkah anaknya mamah Amoy hanya tertawa
Tin..tin..
"Eh..kok kaya bukan suara motor? Angling pakai mobil?." Mamah Amoy membuka pintu rumahnya
Terlihat Angling memakai mobil dan penampilannya yang sangat rapi. Dengan mengenakan jas biru dongker dilapisi kaus putih dan celana jeans berwarna hitam, serta sepatu putih sport yang melengkapi penampilannya.
"Amoy ada tante?."
"Hmm. Amoy gaada Ling. Adanya Ratu."
"Hah? Ratu siapa tante?."
"Ratu!! Keluar sayang!!" Lalu keluarlah Amoy dari ambang pintu. Angling meneguk ludah dan melihat Amoy dari bawah hingga keatas
"Nih dia ratu nya."
"Mamah apaan sih." Amoy tersipu malu
"Haha, tante bisa aja. Iya sih, kaya ratu."
"Yaudah mah. Aku berangkat ya? Assalamualaikum."
"Daa tante."
"Daa. Waalaikumsalam."
Di dalam mobil Amoy hanya tersenyum-senyum karena Angling terus memperhatikannya
"Bidadari dari selokan berubah jadi bidadari dari surga ya?." Kata Angling di pertengahan jalan
"Rese! Aku turun nih."
"Pundung. Sumpah, kamu cantik banget hari ini. Lebih cantik dari hari biasanya."
"Kamu juga.."
"Apa?."
"Lebih bagus."
"Apanya?."
"Penampilannya lah."
"Lebih bagus gimana?."
"Ya bagus. Lebih rapi dari biasanya, kan kalau biasanya kumel."
"Tapi tetep ganteng kan?."
"Engga."
"Yaudah."
"Ga salah lagi maksud aku." Amoy dan Angling tertawa
"Bisa aja anaknya pak setiawan."
"Hehehe."
Setelah sampai rumah Angling. Amoy terdiam di teras rumah Angling yang dihiasi meja-meja dan balon-balon, juga banyak ibu-ibu yang mengantar anaknya ke acara ultah Sifa
"Hey, kenapa diem?." Tanya Angling saat menoleh ke arah Amoy
"Udah lama aku ga kesini. Aku benar-benar rinduuuu!! Banget!! Sama adik kamu."
"Yaudah ayo masuk."
Saat masuk terlihat Sifa sedang duduk di sofa menatap kue ulang tahunnya yang di tancapkan lilin angka 8 tahun
"Sif, lihat kakak bawa siapa?." Sifa menoleh ke arah Angling. Angling menutupi Amoy dengan jasnya
"Siapa kak?."
"Tara...." Angling membuka jasnya, Sifa terlihat senang ketika ia tahu itu Amoy
"Kakak Moy!!!!" Sifa langsung memeluk erat Amoy
"Sifa rindu kakak Moy, rindu tidur bareng, rindu main bareng, rindu belajar bareng. Pokoknya aku rindu!!" Sifa lagi-lagi memeluk Amoy
"Sayang kakak juga rindu kamu. Sifa apa kabar sayang?."
"Baik. Terakhir kita cuma teleponan, itu juga sebentar. Tapi sekarang aku seneng bisa lihat muka kakak. Kakak nambah cantik."
"Hemm, Sifa udah bisa ngomong cantik ya? Dulu kan Sifa ngomong cantik itu cancik."
"Hehehe, kakak masih ingat aja."
"Kakak gaakan pernah lupa, setiap kebersamaan kita sayang." Sifa melirik kado yang dibawa oleh Amoy
"Kakak Moy bawa apa?."
"Nih, buat kamu. Bukanya nanti aja ya?."
"Oke kak." Angling tersenyum melihat mereka berdua
"Sifa. Kakak pinjem Amoy nya bentar ya?." Kata Angling sambil menarik tangan Amoy yang sedang duduk di sofa bersama Sifa
"Oke kak Keling."
Angling membawa Amoy ke teras depan.
"Ada apa Ling?." Angling memberikan boneka beruang coklat kemarin kepada Amoy
"Kamu mau ini kan? Aku tau kamu mau ini. Sengaja aku minta kamu beliin boneka itu untuk Sifa, biar kalau kangen Sifa atau aku bisa lihat boneka ini."
"Hahaha, bisa aja kamu." Amoy mengambil bonekanya, "makasi."
"Sama-sama. Hmm, besok jangan lupa ya? Pagi."
"Ling, boleh ga sih aku minta sama waktu untuk jangan buat hari ini cepat?."
"Kalau pun boleh, aku akan minta waktu lebih cepat. Supaya 5 tahun aku di Kanada ga kerasa, dan aku udah bisa sama-sama lagi sama kamu."
"Hari ini aku senang, mungkin besok aku akan sedih."
"Gausah gitu. Hari ini aku akan ajak kamu keliling kota, terserah kamu mau kemana akan aku ajak."
"Aku ga perlu keliling, cukup liat muka kamu aja."
"Cailah, Amoy udah bisa ngegombal rupanya."
"Hahah, turunan kamu."
"Kapan aku ngegombalin kamu? Setiap ucapan aku itu bukan gombalan, itu beneran."
"Iya iya." Amoy tersenyum
"Moy. Aku buat jadwal keseharian aku disana. Mau baca?." Angling mengasongkan buku kecil miliknya kepada Amoy
"Hmm, boleh."
Isinya:
- Sekolah
-mikirin Amoy
-bantu papah
-mikirin Amoy
-masak
-bantu papah lagi
-mikirin Amoy
-tidur
-mikirin Amoy
-mikirin Amoy
-tidur
-mikirin Amoy
-bantu papah lagi
"Kenapa banyaknya mikirin aku?." Amoy tertawa geli
"Karena aku gamau meski satu jam pun kehilangan sosok kamu dalam pikiranku."
"Kok agak ngakak gimana gitu ya?." Amoy tertawa lepas menertawakan Angling
"Ketawanya biasa aja dong."
"Abis geli tau ga. Ngapain mikirin aku terus?." Amoy menghela nafasnya masih menahan tawanya, "Ling. Tanpa kamu buat jadwal kaya gini, aku yakin setiap aku mikirin kamu berarti kamu juga pasti lagi mikirin aku."
"Wah yang bener?." Kemudian Angling dan Amoy sama-sama tertawa lepas
A/n: hae gaiss!!! Ngaret ya? Iya tau saya juga. Sorry for typo. Pantengin terus 'Just Friend'
because soon to be finished..Bentar lagi guys! Bentar lagiiii..Please Vote and comment. Kalau sider? .....
Tinggalkan jejak