"Naek cepet!" Titahnya memerintakan aku untuk naik motor diboncengnya
Aku melongo
Lalu ia turun dari motor lalu memakaikan ku helm dan jaket
"Jaket lu ketinggalan bego ,mau kebakar tuh kulit "serunya dengan nada kesal lalu setelah itu Ia melesat
"Ehh begoo gue belum naik begoo!!"
Aku berteriak sekeras mungkin karena dia melesat secepat ibu ibu menjait jemuran
•••
Kau begitu sempurna
Dimataku kau begitu indah
Kau membuat diriku akan selalu memujamu
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu kuhadapi semua
Hanya bersamamu kuakan bisa
"Mau sampai kapan disini?" Tanya lelaki disebelaku
Aku hanya diam menikmati toko Compact Disc , aku hanyut terbawa suasana saat mendengar lagu itu
"Ah lama!" Kata Resdian geram
Ia menarikku secara paksa agar aku tak terus terusan berdiam diri didepan toko tersebut
"Mau makan ?" Tanyanya
"Engga" jawabku lemas
"Yaudah padahal mau gue traktir"ucap Resdian
"Eh kalau gitu beda ceritanya , yaudah mau deh" jawabku sembari menyelaraskan langkah kakiku dengannya
"Tadi bilang gamau yaudah gausah " katanya dengan nada sinis
"Ehh eh jadi cowok kaya gitu sih" ucapku merasa tak andil dengan keputusannya
Resdian perlahan berjalan sendiri sementara aku masih diam berfikir bagaimana caranya agar magg aku tidak kambuh lagi
Saat aku berjalan sayang sekali Dewi Fortuna tidak berpihak padaku ,aku kehilangan jejak si Kutil
"Ah anjir kemana !" Ketusku kesal
Aku melanjutkan perjalananku dengan berjalan kaki dengan seragam sekolah yang aku pakai
"Duit sisa 10 ribu beliin jus alpuket aja kali ya" fikirku
Lalu aku berhenti sejenak untuk membeli jus alpukat . Setelah 10 menit selesai aku berjalan kembali sembari menyedot jus alpukat yang aku beli .
Namun jus ini tidak bisa meredakan rasa sakit dekat ulu hatiku . Tapi tak apalah meski rumah ku dari sini jauh tapi aku harus tetap berjalan
Brukkkkk!!
'Ini siapa yang bikin aku jatuh'
Aku jatuh kedepan akibat hantaman orang yang berlari dari belakang
'Ah shit!' Batinku
Aku melihat telapak tanganku berdarah akibat gesekan dari alas batu di trotoar dan aku meniup meniupkan luka itu yang perih
Lalu ada orang yang menunduk lalu mensejajarkan keadaan
"Lo gapapa?"
Pertanyaan itu keluar dari pemilik suara bass tersebut
Aku melihat orang itu
"Sedikit luka" lirihku yang masih meniup niupkan telapak tanganku
Lalu aku melihat jus ku:(
Yah jatuh dan bungkusnya pecah
Lelaki itu menyadari bahwa jus milikku itu jatuh dan sudah tak layak untuk diambil
"Lebih baik obati dulu lukamu" takisnya sembari membantuku berdiri
Lelaki itu mengobati luka yang ada pada telapak tanganku juga sikutku , mengingat aku memakai seragam lengan pendek bukan panjang
"Pelan pelan mas" lirihku menahan perih dari obat merah tersebut
"Jangan panggil mas , nama saya Bramaji panggil saya aja" ucapnya yang masih terfokus mengobati luka ku
"Baik" jawabku
Setelah selesai luka luka ku diobati , ia pergi namun hanya berkata
"Tunggu sebentar . Jangan kemana mana!"
Entah kemana Gala ingin pergi yang pasti aku mulai bangkit dari kursi kayu ditaman ini .
Namun 5 menit kemudian Galaksi kembali dan membawa kantung kresek abu kecil yang ditenteng ditangannya
"Nih!" Ucapnya sembari menyodorkan kantung kresek itu padaku
Aku mengeryitkan alisku karena tak faham apa maksud laki laki dihadapanku ini
Bram lalu menarik lenganku dan memaksaku agar mengambil kantung kresek yang ia beri ke tanganku yang tidak terluka
"Ini apa?" Tanyaku tak tau
"Nanti kamu buka aja dirumah ,sekarang aku anter kamu aja ya . Ga enak aja aku ngerasa bersalah ke kamu" jelasnya
Aku lalu memikirkan ajakannya karena dia aja baru kenal sama gue , udah nawarin buat diajakin pulang bareng lagi . Wah waspada mungkin dia culik kali yah
"Heii!" Ucapnya memecah lamunanku
"Ah iya boleh" ucapku reflek
Lalu aku dan dia berjalan menuju area parkiran dekat taman . Pria itu membawa kendaraan motor
"Tapi Galaksi ,helmnya cuman ada satu . Kalau ditilang Polisi gimana?"
Tanyaku khawatir
"Hm tenang aja ,lewat jalan curut juga bisa kok " jawabnya enteng
"Tikus kali" kataku
"Mainstream itu mending jalan curut" katanya sembari menyalakan mesin motornya
Lalu ia menyuruhku untuk menaiki ke jok belakang
'Demi apa ini emang cukup?' Batinku bertanya tanya melihat hanya tersisa sedikit space untuk aku duduk
Gala menyadari apa yang aku fikirkan ia langsung memajukan duduknya
"Cukup ko ,kamu badan juga kurus " jelas dia menyakinkanku untuk percaya bahwa aku bisa duduk dijok itu
And Finally aku bisa duduk meski yah , jarak aku dengan orang yang baru kenal ini sangat dekat . Lalu motor vintage ini melaju melewati serangakaian rumah rumah warga digang
"Rumah kamu dimana?" Tanya Galaksi
"Di Jl. Penguasa Utara No.24 Rt 05 Rw 08 deket rumah Ibu Marsiam dekat masjid An-Nur" jelasku
Gal tertawa mendengar penjelasanku yang panjang
"Siap Tuan Raja" jawab Gala lalu menambah kecepatan motornya
Aku hampir saja terbawa angin karena aku tak berani memeluk Bram , karena aku sangat tak suka Skinship dengang yang baru aku kenal
Difikir fikir ini kayak difilm Dilan 1990 banget ya tapi Bram pake helm sementara Dilan engga terus ketemunya mana karena jatuh tapi gapapalah
Lalu aku sampai lah pada depan gerbang rumahku .
"Ini rumah kamu?" Tanya Bram
"Bukan aku disini numpang" jawabku sembari merapihkan tatanan rok ku yang kusut
"Lah ini emang rumah punya siapa?" Tanyanya
"Punya Allah tapi ditinggalin sama Ayah dan Bunda " jawabku dengan wajah datar
"Ckckck ,bener juga sih yah " ucap Gala dengan senyuman tipis dari bibirnya
"Oh iya nama kamu siapa? Aku belum tau" tanya Gala
Aku mengulurkan tanganku kepada Gala lalu Gala menyambutnya
"Nama saya Milea " ucapku
Galaksi tertawa keras saat aku ucapkan itu .
"Nama aku Lean" kataku lalu melepas jabatan tanganku dengan Galaksi
"Hai Lean nice too meet you!" Ucap Galaksi yang masih duduk dimotor
"Pulang gih nanti dicariin Mamski dan Papski" titahku pada Galaksi
"Oke deh, Bye Lean " kata Gal
Aneh sekali Gala tidak menyalakan mesin motornya , ia malah menghentikan motornya dirumah sebrang dari rumahku
"Loh Gal ngapain neduh ? Kan gak Hujan "ucapku pada Gala
Galaksi tersenyum meski pelindung kepala tanpa kacanya itu belum dilepas
Lalu ada seorang perempuan kira kira kelas 1 Smp keluar dari pintu rumah disebrang dan menghampiri Gala
Terdengar bahwa gadis itu mengucapkan kalimat pada Galaksi
"Kakak udah pulang ?Masuk itu Ibu udah masak kak" ucap gadis itu lalu segera kembali masuk ke rumah itu
'Jadi Gala itu tetanggaku?' Tanyaku didalam batin
Namun aku segera masuk kedalam rumah karena alam memanggilku karena perutku terasa sakit
•••
Sekarang adalah pukul 8 malam , Bunda dàn Ayah menunda kepulangan mereka tapi ada Kakak dan Leon dirumah jadi aman lah.
Aku segera membaringkan tubuhku diranjangku ini dan memejamkan mataku
Kringgg Kringg
Suara dari ponselku berbunyi ,menandakan ada telfon masuk . Aku mencari telfonku dinakas dekat tempat tidurku
"Halo?" suara seseorang muncul dari hapeku
"Maaf siapa?" Tanyaku
Ya seperti itu aku saat ada seseorang yang menelfon
"Lo lagi nelfon sambil tiduran yah" ucap dari si pemilik suara lewat telfon
Aku segera mendudukan badanku dikasur
"Jangan So tau " ucapku panik
'Kenapa nih orang tau guw lagi tiduran' batinku panik
"Lo liat kejendela"
Seketika aku merinding saat si penelfon menyuruhku menoleh kejendela
'Aduh kalau setan begimana??' Batinku tak karuan
Lalu dengan berat aku menoleh ke jendela kamarku yang gordennya belum ku tutup
Terlihat seseorang melambaikan tangannya sembari tersenyum manis padaku
"Galaksi"
Galaksi Bintang
Jangan Lupa Vote okee