MY DREAM ✔

By afandima25

120K 6.2K 95

{ Beberapa Part di Privat. Follow dulu } Jimin again☺ {18+} Warning? Yang masih dibawah umur dilarang mendeka... More

1.Fist Time, of Virgin.
2.Jim.
3.New Friend.
4.MASA LALU?.
5.Bad Dream.
6.Baby Kim
7.She!
8.Light.
10.Kim Gyuhyun.
11.End?
12.Epilogue.
13.Spesial Part.

9.Ji?

7.2K 442 3
By afandima25


Happy Reading.

Mereka sama-sama sibuk dengan fikiranya masing-masing. Tidak ada yang berani memulai pembicaraan terlebih dahulu. Aliya sibuk dengan lamunanya sementara Jimin sibuk dengan fikiranya. Ingatan mereka berputar pada kejadiaan beberapa menit yang lalu.

"Nona Aliya tengah mengandung, janinya berusia 3 minggu. Dan saya harap anda menjaganya dengan baik karena kandungan sedikit lemah" ucapan Dokter Han kembali tergiang ditelinga mereka berdua.

"Bisa kau kirim Gyuri Eonni kembali ke Korea" Jimin terkejut saat mendengar ucapan Aliya.

"Ya?"

"Aku ingin Gyuri Eonni tinggal denganku. Kukira sudah cukup ia tinggal di Jepang. Adiknya sedang mengandung, bukankah seharusnya dia merawatku. Jadi kirim dia kembali ke Korea" Jimin menatap Aliya dalam. Aliya berbicara tanpa menoleh dan wajahnya sangat datar.

"Baiklah jika itu maumu"

*

"Bagaimana hasilnya?" Tanya Mina pada seorang Dokter.

"Nona bisa mengetahuinya besok, saya akan mengirimkanya lewat E-mail anda" Mina mengangguk mengerti.

"Jangan lupa dengan identitasnya sekalian" dokter itu mengangguk.

"Hanya tinggal menunggu kunci itu saja" gumam Mina.

*

"Jadi bagaimana Tae?" Tanya Jin pada Taehyung.

"Masih belum ada perkembangan Hyung" balasnya lesu.

"Yogyeom?"

"Dia ke Korea" balas Taehyung.

"Apa masih belum ada kepastian tentang Aliya?" Tanya Jin.

"Belum Hyung, keberadaan Aliya tidak diketahui. Entah dimana tinggalnya wanita itu. Yogyeom ke Korea untuk mencari Nam Junjae" jawab Taehyung.

"Apa kematian Istri dari Kim Jaeshin ada hubunganya dengan Nam Junjae?" Tanya Jin.

"Sepertinya iya Hyung, tapi Aliya bukan wanita dari Nam Junjae" jawab Taehyung.

"Jika bukan Aliya, apa mungkin wanita dari Nam Junjae adalah anak kandung dari Kim Jaeshin yang selama ini disembunyikan? Bukankah Nam Junjae tengah mencari wanitanya. Apa mungkin akan kandung dari Kim Jaeshin yang di carinya?" Jin tampak mencoba berfikir keras.

"Tidak menutup kemungkinan jika memang anak kandung dari Kim Jaeshin yang dicari Nam Junjae. Tapi yang terpenting adalah kita harus menemukan Nam Junjae dulu. Dia harus menjelaskan apakah memang dia yang membunuh istri dari Kim Jaeshin jika iya apa alasanya?"

*

"Brengsek" Taejun memaki saat menerima pesan dari Junjae.

"Kenapa keparat itu membuat ulah lagi?" Geramnya.

"Dulu aku harus mengotori namaku untuk melindunginya. Sekarang aku harus memberikan dia perlindungan lagi. Jika bukan karena 15% itu aku tidak akan sudi untuk mengurusi bajingan itu" maki Taejun geram.

"Yeobo" Hyeri memanggil Taejun dari luar.

"Ada apa lagi?" Tanyanya.

"Kotak kaca dan alat itu hilang" kata Hyeri gugup.

"Apa maksudmu?" Teriak Taejun.

"Aku tidak tahu. Saat aku ingin mengambilnya dari gudang, kotak dan alat-alat itu hilang" lapor Hyeri dengan takut.

"Apalagi ini? Tadi Junjae mengatakan jika dia butuh perlindungan sekarang kau bilang jika alat-alat kita hilang, sebenarnya apa yang akan terjadi?" Taejun meremas rambutnya frustasi.

"Tidak ada yang bisa masuk ke Gudang selain kita. Kuncinya selalu ada bersamaku" ujar Hyeri.

"Dan jika yang lain tidak bisa masuk kenapa barang-barang itu bisa hilang?" Tanya Taejun.

"Aku juga tidak tahu" jawabnya takut.

"Aku tidak mau tahu. Kedua benda itu harus kembali. Jika tidak kau tahu sendiri apa yang akan menimpa pada kita" Hyeri mengangguk dan langsung keluar.

*

Aliya menatap cerminan dirinya dalam kamar mandi. Wajahnya sangat datar dan dingin. Ia mengarahkan tanganya untuk menyentuh perutnya yang masih datar.

"Kau tumbuh? Aku tidak menyangka akan secepat ini! Aku bingung harus bersikap bagaimana?" Aliya terus bergumam sambil meraba perutnya.

"Kau hanya akan dijadikan sebagai pewarisnya dan bukan anaknya" sinis Aliya.

*

Jimin menatap langit dengan pandangan datar. Senyum sinis terukir dari bibirnya. "Aku tidak menyangka akan jadi bajingan seperti ini. Bahkan aku harus mengorbankan Aliya juga" Jimin merogoh ponsel yang ada disakunya.

"Kirim Kim Gyuri kembali ke Korea" Jimin langsung mematikan sambungan telfonya.

"Nam Junjae, apa yang harus kulakukan padamu? Kau telah membuat Aliya menderita, kau juga membunuh ibunya. Kira-kira hukuman apa yang pantas untukmu?" Gumam Jimin.

*

Flasback.

Pesta meriah digelar dalam sebuah gedung termana di Seoul. Para tamu undangan telah terlihat memasuki balroom yang dijadikan tempat pesta.

"Nona" seorang gadis berwajah bulat menoleh saat mendengar seseorang menyapanya.

"Ya?"

"Apa anda yang bernama Kim Gyuhyun?" Tanya Namja tersebut.

"Ah nde! Kim Gyuhyun imnida" ujarnya sambil membungkuk.

"Tuan Muda Park Jimin sedang menunggu anda, beliau ingin anda berada di depan" Gyuhyun mengangguk dan mengekori orang tersebut.

"Tunggu disini Nona" Gyuhyun mengangguk, ia mengendarkan pandanganya pada tempat pesta ini. Banyak tamu yang hadir juga sepertinya ini pesta kelas atas.

"Nona Kim" Gyuhyun menoleh saat mendengar namanya dipanggil, terlihat sepasang suami istri menghampirinya.

"Ya?"

"Anda Kim Gyuhyun?" Gyuhyun mengangguk.

"Aku tidak menyakangka jika selera Jimin serendah ini" Gyuhyun mengerutkan dahinya bingung saat mendengar ucapan sinis dari wanita paruh baya itu.

"Kau kekasih Park Jimin kan?" Gyuhyun mengangguk singkat

"Ck! seleranya benar-benar rendah. Bagaimana dia bisa lebih memilih yeoja rendahan sepertimu dari pada putriku. Kurasa matanya sudah buta" wanita paruh baya itu terus mengolok-olok Gyuhyun.

"Sudahlah Yeobo, lebih baik kita kedalam. Putri kita sedang menunggu. Kajja" Gyuhyun menatap mereka berdua aneh.

"Ini pesta apa?" Gumam Gyuhyun.

Flasback end

*

Aliya berdiri di balkon dengan wajah mengadak keatas. Ia menikmati semilir angin yang nenerpa wajahnya. "Hahhh" helaan nafasnya terdengar panjang.

"Apa yang akan Gyuri Eonni lakukan jika melihatku seperti ini?" Gumamnya pada dirinya sendiri. Matanya menatap langit yang tampak mendung.

"Eomma, Appa, apa kalian bahagia disana? Aku merindukan kalian! Aku bingung harus melakukan apa? Gyuri Eonni sekarang masih di Jepang. Mian karena aku mengirimnya jauh dariku. Aku ingin melindunginya tapi dengan keadaanku yang seperti ini rasanya tidak memungikinkan. Aku bingung, disisi lain aku bahagia karena bisa membalas dendam pada Mina, tapi disisi lain aku harus merasakan perasaan bersalah pada anakku. Aku menukarnya dengan rasa dendamku. Apa aku salah? Apa aku egois? Aku terlihat seperti orang yang sangat buruk" Aliya tidak sadar jika Jimin mendengar semua ucapanya. Sedari tadi Jimin ada dibelakang Aliya. Ia ingin menyuruh wanita hamil itu masuk tapi saat mendengar jika wanita itu tengah berbicara sendiri membuat Jimin menghentikan keinginanya.

"Kau bukan orang yang buruk. Akulah yang sangat buruk, aku menukar anakku sendiri dengan semuanya. Kekayaan, rasa benci, dendam dan amarahku" lirih Jimin.

*

Flasback.

"Diam" Jimin berteriak lantang pada Gyuhyun.

"Turun, kubilang turunkan aku" balas Gyuhyun sambil berteriak pada Jimin.

"Ku bilang diam Kim Gyuhyun" tekan Jimin.

"Oppa keterlaluan hiks..." Gyuhyun menangis, dadanya terasa sangat sesak. Ia tak menyangka akan mengalami hal semengerikan ini dalam hidupnya.

"Seharusnya kau akhiri dulu hubungan kita, bukannya mengakhiri hubungan ini kau justru bertunangan dengan wanita lain" isak Gyuhyun.

"Itu bukan keinginanku Gyuhyun-ah, aku tidak tahu apapun. Mereka memaksaku, demi Tuhan aku tidak tahu jika itu adalah pesta yang mereka rencanakan untukku" Jimin mencoba menjelaskan pada kekasihnya. Ia tak tahu jika pesta yang diadakan oleh ayahnya adalah pesta yang akan mengikatnya.

"Bohong! Oppa berbohong" Jimin meremas rambutnya frustasi.

"Aku mohon percaya padaku Hyun-ah. Aku hanya mencintaimu, aku tidak mencintainya sama sekali" Jimin mencoba menjelaskanya pada Gyuhyun.

"Aku sudah cukup sabar menghadapi sikap Oppa selama ini. Tapi kenapa Oppa terus saja begini?" Isak Gyuhyun begitu pilu.

"Aku harus apa agar kau percaya padaku? Aku tidak tahu jika akan ditunangkan malam ini. Aku hanya mencintai mu dan bukan yang lain. Akutidak peduli tentang status sosial kita yang berbeda. Yang kutahu adalah aku mencintaimu" lirih Jimin.

"Bulshit Oppa bohong" teriak Gyuhyun keras pada Jimin.

"Dengarkan aku" Jimin meraih wajah Gyuhyun yang penuh dengan air mata.

"Aku tahu jika kau marah dan kecewa padaku tapi dengarkan penjelasanku dulu. Baik jika kau tidak percaya pada apa yang kukatakan. Aku tidak akan memaksa tapi yang akan kulakukan saat ini adalah membawamu jauh dari Seoul. Kita akan memulai hidup yang baru dan identitas yang baru. Tanpa ada halangan hanya kita berdua dan selamanya hanya kita berdua" Jimin memeluk tubuh Gyuhyun dengan erat. Ia tidak mau kehilangan kekasihnya ini. Status, harta atau yang lainya hanya sampah dimatanya ia hanya butuh Gyuhyun dan bukan yang lain.

"Oppa mencintaimu" ujar Jimin sambil memberikan kecupan sayang pada Gyuhyun.

"Aku juga mencintai Oppa" Jimin tersenyum, dan mendekatkan wajah mereka. Bibir mereka bersentuhan saling merasakan kehangatan dan kelembutan.

"Aku sangat mencintaimu jadi jangan pernah tinggalkan aku eoh" Gyuhyun mengangguk.

"Oppa awasssss"

"Arghhhh......brakkkkkkkk" kecekalakaan itu tidak terelakkan. Mobil Jimin menabrak pembatas jalan dan tampak asap keluar dari sana.

Gyuhyun mencoba menekan rasa sakit yang ada pada tubuhnya. Ia masih sadar walaupun wajah dan kepalanya terluka.

"Oppa..." Gyuhyun menggengam tangan Jimin erat. Ia meraih lehernya dan melepas seperempat kalung yang ia pakai dan meletakkan ditangan Jimin.

"Aku mohon bertahanlah. Kau orang yang kuat" Gyuhyun mencoba memberikan semangat untuk Jimin.

"Aku akan menununggumu" perlahan-lahan mata itu terpejam, nafas yang masih teratur menandakan jika Gyuhyun masih hidup. Tidak lama kemudian seorang pria berpakaian hitam masuk kemobil mereka. Ia memandang dingin Jimin dan Gyuhyun yang terluka. Tanganya bergerak cepat melepas sabuk pengaman Gyuhyun dan menggendong tubuh terluka Gyuhyun menjauh dan meninggalkan Jimin sendirian.

Flasback end.

*

Nafas itu terdengar teratur, mata terpejam erat dan selimut yang menggulung tubuh rampingnya. Jimin berdiri disamping Aliya yang tertidur. Ia menatap wajah Aliya yang terlihat cerah, tangnya bergerak menyingkirkan anak rambut yang berada di wajah cantik Aliya.

"Bukan hanya perjajian yang saling menguntungkan, aku juga meminta bayi darimu. Kau pasti sangat terluka. Aku sendiri bingung dengan keputusanku" Jimin menyentuh pipi bulat Aliya dengan lembut.

"Aku tidak menyangka jika pertemuan kita akan berakhir begini" lirih Jimin. Obsidasi tajamnya meniliti seluruh wajah Aliya. Dari bentuk mata, pipi, alis dan bibir berwarna pink yang menggoda.

"Kau sangat cantik" Jimin jujur, Aliya memang sangat cantik. Mata coklat terang dan wajah yang bulat, Aliya benar-benar sempurna.

"Apa aku sanggup melepasmu seperti janjiku dulu?" Aliya membuka matanya, Jimin terlihat terkejut, ia kira Aliya sudah tidur.

"Apa yang kau bicarakan?" Baru saja Jimin hendak bangkit tanganya lebih dulu dicekal oleh Aliya.

"Aku bertanya pada Jim" tekan Aliya sambil menggengam erat tangan Jimin.

"Aku...."

"Jawab aku" Jimin memejamkan matanya erat, dengan pelan ia berbalik.

"Ini sudah malam, tidurlah!" Aliya mengangkat satu alisnya.

"Itu bukan jawaban yang ku inginkan" sinis Aliya yang tetap menggenggam tangan Jimin.

"Tidurlah!" Aliya kembali menatap Jimin tajam, ia benci saat Jimin mengalihkan pembicaraanya.

"Park Jimin" Jimin tahu jika Aliya meminta penjelasan darinya tapi ia sedang tidak ingin berbicara banyak.

"Kajja kita tidur" Jimin mengambil posisi disamping Aliya. Ia membaringkan posisinya disamping Aliya dan menarik tubuh Aliya dalam pelukanya.

"Malam ini kau lolos dari pertanyaanku tapi tidak dengan besok" Jimin menghela nafas saat mendengar ucapan Aliya.

"Aku tidak janji akan menjawabnya" ujarnya dan semakin mengeratkan pelukanya.

"What ever. Aku harus mendapatkan apa yang kuinginkan! Dan kupastikan itu akan terjadi"

*

Flasback.

"Ji....." namja dengan senyum kotak itu mengejar adiknya yang tengah berlarian.

"Oppa kejar Ji, tangkap Ji" Ji terus berlari menghindari kakaknya.

"Ji Oppa lelah, nanti kita berlarian lagi. Sekarang Ji berhenti ne?" Teriak namja kecil itu.

"Shiroe, Ji tidak mau berhenti" Ji terus berlarian menghindari sang kakak.

"Kim Ji Byung berhenti eoh" Ji menghentikan larinya saat mendengar seseorang memanggil namanya.

"Eomma" Ji langsung melompat kegendongan Yuri.

"Kapan kau berhenti berlarian oeh?" Kesal Yuri sambil mencubit gemas pipi putri bungsunya.

"Hihihi, Ji malas jika terus diam, lagipula Tae Oppa mau mengejar Ji" kekehnya sambil memperlihatkan senyum manis.

"Ji bohong Eomma, dia memaksa Tae untuk mengejarnya jika tidak mau mengejarnya Ji akan menangis" adu Taehyung lucu.

"Oppa..." Ji berteriak pada kakaknya.

"Sudah-sudah, sekarang kita masuk. Eomma sudah memasakkan makanan untuk kalian. Oppa-mu dan Appa-mu sudah menunggu. Kajja" Yuri menggandeng kedua anaknya untuk masuk.

"Eomma aku mau ke Rumah Harabojie" ujar Ji.

"Kemarinkan sudah sayang" instruksi Yuri.

"Memang, tapi Ji ingin kesana lagi" rengeknya pada sang ibu.

"Ara-ara besok Ji kesana dengan Tae dan Jin Oppa" ujar Yuri.

"Eomma dan Appa tidak ikut?" tanya Ji.

"Nanti kami menyusul eoh" Ji mengangguk semangat.

Besoknya mereka bertiga berangkat menuju rumah Halmonie Kim, dengan menggunakan supir karena kedua orang tua mereka masih. Disepanjang perjalanan mereka terus bercanda.

"Ji jangan bergerak terus" Ji menggeleng tidak peduli pada perintah kakaknya.

"Jung Eonni tidak pernah bermain dirumah kita" ujar Ji.

"Diakan sibuk" ketus Taehyung.

"Oppa ketus sekali" kesal Ji. Mereka terus berbicara tapi mereka tidak sadar jika Ahjuhsi Han yang supir yang tengah menyetir dalam keadaan yang tidak baik.

"Ahjuhsi kenapa jalannya belak-belok" Ji yang pertama mengetahuinya.

"Ahjuhsi..." Jin yang tersadar langsung menengok kearah Ahjuhsi Han yang ada di sampingnya.

"Ahjuhsi bangun" Jin panik saat Ahjuhsi Han pingsan. Mobil mereka mulai tidak stabil.

"Oppa" Ji panik.

"Hyung ottokeyo?" Taehyung memeluk tubuh Ji yang ketakutan.

"Ahjuhsi...."

"Oppa awassss...."

"Brakkkkk" mobil mereka jatuh kesisi jalan. Dan jatuh kedalam sungai.

Seorang berpakaian hitam langsung menceburkan diri dalam air. Namja itu mencoba membuka pintu mobil tersebut. Ia mengeluarkan Jin, Taehyung dan Ji. Dia membiarkan Jin dan Taehyung mengambang di sungai dan membawa Ji menjauh dari mereka berdua.

Tak lama kemudian orang itu datang lagi dan membawa mayat seorang anak kecil ia memasukkan mayat anak kecil itu kedalam mobil dan menguncinya. Dan dengan kejamnya ia membakar tangki bengsin yang terbuka lebar. Dan tidak lama kemudia mobil itu meledak. Bersama mayat anak perempuan itu dan Ahjuhsi Han.

Flasback end.

Taehyung memejamkan matanya erat saat kenangan masa kecilnya terulang diingatanya. Matanya memanas bersamaan dengan itu air matanya jatuh. Isak tangisnya mulai terdengar nafasnya terasa sesak saat isakanya semakin keras.

"Bogoshipoe Ji, jeongmal Bogoshipoeyo" Taehyung terisak sambil memeluk foto adiknya.

Ini tidak seperti bayanganya. Adik bungsunya yang ikut kecelakaan saat akan pergi ke rumah kekeknya, yang ia kira selama ini mati, ternyata masih hidup. Ia kira bocah yang selalu ia panggil Ji itu mati bersama mobil yang meledak, tapi bocah yang ia kira mati selama 14 tahun itu ternyata masih hidup. 3 tahun yang lalu ada seorang yang mengirimi mereka surat, dan surat itu berisi tentang keterangan jika adiknya masih hidup, mereka kira jika itu adalah surat palsu tapi ternyata didalam amplop itu ada sebuah potongan kalung. Dan kalung itu adalah milik adiknya. Dan pengirim surat itu adalah istri dari Kim Jaeshin tapi saat mereka akan menemukan istri dari Kim Jaeshin, selalu saja terhalang jalan buntu. Dan saat mereka menemukan orang yang mengetahui identitas dari istri Kim Jaeshin, ternyata istri dari Kim Jaeshin sudah mati. Mereka kehilangan jejak lagi.

"Jeongmal Bogoshipoe Ji"

T.b.c

Continue Reading

You'll Also Like

3M 24.9K 13
21+ . tahap revisi. school sexs bts = sch sexs baca info biar ga bingung.
1.5M 95K 40
bagaimana jika kekasihmu; orang yang kamu cintai sekaligus orang yang paling kamu percaya menyembunyikan identitasnya sebagai seorang mafia pembunuh...
2.4M 172K 42
Choi eunji, seorang gadis lugu dan polos, yang terpaksa menjadi gadis pemuas seorang mafia tampan nan kaya raya bernama Kim Taehyung. Tapi eunji sel...