NERDY BOY IN LUV {END}

By justberlxx

12.8K 1.9K 104

31-3-2018 s/d 17-2-19๐Ÿ“ "I'm in luv, with you." "Tapi.. kau tau kan hidupku seperti apa? Aku kan sudah pernah... More

PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
.

PART 8

434 89 5
By justberlxx

JUNGKOOK POV

Entah mengapa, senang rasanya melihat dia yang tersenyum begitu tenang seperti orang yang baru merasakan sebuah kebahagian.

Pulang mengantar Joy, aku langsung menghampiri ayah dan ibu yang sedang bersantai sambil menonton di ruang keluarga. "Appa, eomma!"

"Waahh Jungkookie kita sudah pulang. Kenapa lama sekali? Apa rumahnya Joy itu jauh ya?" Tanya eomma setelah melihat ku duduk di tengah mereka.

"Biasalah.. macet. Tapi, aku tidak mengantarnya ke rumah— ",

belum selesai aku berbicara, eomma sudah memotong ucapanku. "Lantas kemana kau mengantarnya, Jungkookie?! Kau tidak membiarkan dia sendirian kan di jalan raya? Kau tidak menurunkan dia kan di tengah—"

"Eomma, mana mungkin aku menurunkannya di jalan. Aku tidak seperti itu." Jelasku sebelum ibuku mengeluarkan spekulasi-spekulasi aneh lainnya.

"Lantas kemana kau mengantarnya?" kali ini ayahlah yang membuka mulut. Aku tersenyum kecil, "ke rumah sakit."

"Apa dia memiliki penyakit?" Tanya eomma. Aku paham sekali bahwa dalam kalimat itu tersirat kekhawatirannya sebagai seorang ibu. Aku kembali tersenyum sambil menggeleng pelan. "Bukan dia, tapi ayahnya."

"WAE??!"

"Aku akan menceritakan ini pada kalian," aku mulai menarik napas dan bercerita secara singkat tentang Joy.

Dari mulai keluarganya yang terpisah-pisah, ayahnya yang sakit keras, kemudian Joy yang bekerja di salah satu divisi perusahaan Jeon untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan terakhir adalah Joy yang jika ku lihat lebih suka menyendiri dan menyimpan kesedihannya sendirian.

"Ya! Sayang sekali nasibnya. Padahal kurasa dia perempuan baik, buktinya dia berusaha untuk bisa menggantikan appa nya disaat dirinya juga sedang menjadi seorang siswi SMA." Perkataan eomma barusan diangguki oleh appa Jungkook.

Appa menoleh padaku, "Jungkook, kau sering-sering saja berkunjung ke divisi itu, mungkin kau bisa melihat-melihat sambil mengawasinya. Kalian teman, kan?"

"Tentu saja, appa." Kataku mantap.

Mereka menghela napas lalu tersenyum, "Terserah kau saja Kookie, tapi ingat! Lakukan apa yang menurutmu benar dan jauhkan apa yang menurutmu salah!" Nasihat ayah yang langsung ku angguki patuh. "Baiklah sebaiknya kau tidur sekarang, besok sekolah kan?"

"Baik, eomma. Aku tidur duluan, annyeong!" Setelah itu aku langsung masuk ke kamar ku yang berada di lantai dua.

S
K
I
P

05.00am

Setelah bangun pagi, aku langsung melakukan latihan peregangan otot sederhana agar tidak kaku selama kurang lebih lima menit, kemudian segera bergegas mandi dan memakai seragam sekolah.

Aku tahu ini masih cukup pagi bagi anak sekolah sepertiku untuk bangun, tapi ada satu alasan yang mendorongku untuk bersiap-siap sepagi ini.

Joy.

Nama itu memang berhasil menarik perhatianku. Entah mantra apa yang dipakainya.

Aku menuruni tangga sambil memutar-mutar kunci mobil.

"Tunggu! Bibi! Nanti tolong bilang pada eomma dan appa aku sudah berangkat duluan dan sarapan di luar."

"Baik, Tuan Jeon," ucap pelayannya sambil membungkuk.

Aku pun kembali melanjutkan jalanku ke mobil dan melajukannya ke rumah sakit. Aku yakin Joy pasti akan ke sana pagi ini, mengingat laporan tambahan yang diberikan oleh salah satu anak buahku.

Setiap pagi, Joy akan berusaha untuk menyempatkan diri pergi ke rumah sakit meskipun di hari sekolah.

Begitulah kira-kira isinya.

Setelah 20 menit , akhirnya aku sampai disini. Dengan cepat aku membuka laci dashboard dan mengambil topi hitam ku.

Dan seperti dugaan, Joy sekarang memang sedang berada di kamar appanya. Dia bahkan sedang menghabiskan sarapan paginya dalam. Aku pun tersenyum saat dia benar-benar menghabiskan makannya.Dia memang sangat pengertian, disaat sekolah pun ia masih setia menemani appanya.

Perhatianku kembali saat Joy mulai membuka suaranya.

"Hari ini, aku sengaja datang lebih pagi ke rumah sakit untuk bercerita tentang sesuatu yang terjadi kemarin pada appa."

Aku terus mendengar ocehannya, kadang aku ingin tertawa lepas, namun ku tahan. Kadang aku jadi senyum-senyum sendiri, bahkan senyum haru pun ikut terbentuk saat mendengar Joy bahagia karena diusap oleh ibuku.

"Kau memang pantas mendapatkan itu, Joy."

Aku terus mendengarkan suara itu sambil sesekali mengalihkan pandangan ke dalam ruangan. OH! Lihatlah betapa menggemaskannya wajah Joy saat malu karena salah berbicara—meskipun hatiku menghangat saat mendengarnya.

"Eumhh.. Appa, a-aku pergi sekolah dulu ya. Bye bye.."

Bahkan dia tidak melihatku berdiri tepat disebelah pintu saking terburu-burunya.

Joy.. Joy..

Aku membenarkan topi ku saat hendak berjalan keluar sambil melihat Joy berlari dengan lucu. Terbesit keinginan untuk mengajaknya pergi bersama, tapi yang ada ia pasti curiga padaku.

Sambil sesekali bertegur sapa dengan staff rumah sakit yang ku lewati, aku berjalan cepat keluar. Paling tidak aku harus memastikan Joy aman sampai sekolah.

📈📃📉

Hello everyone!
DON'T FORGET TO VOMENTS!
(it means a lot for me)
H
O
P
E
YOU LIKE MY STORY!
😊😊😊

-----------------------------

ADA YANG MASIH MENUNGGU ??






Continue Reading

You'll Also Like

602K 26.4K 38
Letta adalah seorang gadis yang berusia 20 tahun. Membaca novel adalah hobinya. namun, bagaimana jika diusia yang masih begitu muda jiwa nya bertrans...
143K 16.1K 25
Someone told me, "Stay away from things that aren't yours." But was he yours, if he wanted me so bad? Pacify Her by Melanie Martinez Jennie x Tae...
567K 59.9K 43
Bertransmigrasi menjadi ayah satu anak membuat Alga terkejut dengan takdirnya.
7K 556 24
[discontinued, sorry !!] โ€ข They wan't her, we have to protect her anytime โšกโ€ข {Focus on Nayeon, Dahyun, Tzuyu, Jihyo, Momo with their couple} Kisah Tw...