Dear Rain

By penulisridi

590 281 233

Dear Rain Teruntuk kamu Rain, "Apa saya harus merasa sesakit ini untuk mencintai kamu Rain" "Hujan tidak sepe... More

chapter1
#capter2
#chapter3
Chapter5
capter6

chapter4

100 47 76
By penulisridi

Malam harinya Di depan gang rumah, Rain Sudah rapi mengenakan Jaket levis putih dan Celana levis hitam yang sobek dibagian dengkulnya itu memang modelnya.
dengan rambutnya yang panjang di Urai dan polesan lipstik pink dibibirnya membuat Rain bertambah cantik

" Ih lama banget si " ucap Rain kesal karna dia sudah menunggu hampir 5 menit

tak lama kemudian Rehan datang dengan mobil sedan hitamnya dan Rain segera masuk.

sepanjang perjalanan Rain hanya diam karna dia marah kepada Rehan sebab dia tadi lama menjemputnya

"Rain, maaf gue tadi ketiduran " ucap Rehan

" Ya " Jawab Rain singkat

" Lagi juga gue telat 5 menit doang" Kata Rehan

" 5 menit menit juga waktu, dan waktu sangat berharga lo tau itu. Emang lo bisa mutar waktu walau hanya 5 menit. Jangan kan 5 menit, 1  detik aja lo ga bakal bisa mutar waktu " jawab Rain seolah menasehati Rehan

" Kalo semua orang bisa memutar waktu, ga akan ada yang namanya penyesalan di dunia ini " lanjutnya

Rehan mengangguk paham " iya gua salah " ucap rehan " maafin ya " sambungnya

" Ga ada kata maaf dalam persahabatan, jadi selau aja" jawab Rain dengan tersenyum

Rain memakirkan Mobilnya di depan Restoran Jogja Yang begitu besar, mungkin sangat besar.

Rain dan Rehan duduk dimeja berangka 17 yang memang susah dipesan Rehan sebelumnya.

" nih lo pesen makanan yang lo suka " Ucap Rehan sambil memberi buku menu

Rain menggambilnya dan hanya memesan jus alpukat

" lo ga mau makan " tanya Rehan

" Udah kenyang gue " jawab Rain sambil memegang perutnya

Rehan memanggil pelayan dan memesan makanannya dan minuman yang di pesan Rain.

" Restoran ini cukup besar " ucap rain mengagumi Restoran

" Ini Restoran gue " ucap Rehan

Rain Batuk dan matanya melotot ke Rehan seperti tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakan Rehan

"What? Ngaco lo" ucap Rain tidak percaya.

" gue serius " jawab Rehan memang benar ini Restorannya. Restoran yang    didirikan ayah ibunya dan sekarang dilanjutkan olehnya

" lo hebat banget " ucap Rain " sejak kapan lo jadi orang jenius " Tanya Rain seperti orang meledek

" gue dari dulu emang jenius, lo aja yang ga perhatian ama gue " ucap Rehan

Setelah berbincang makanan dan minuman yang dipesan pun datang dan Rain dan Rehan segera menikmatinya.

Setelah selesai makan Rain ingin pulang namun Rehan mencegahnya

" abis ini kita pulang ya " tanya Rain

" nanti dulu, gue mau ngenalin lo sama sahabat gue dia " belum sempat Rehan meneruskan ucapannya Rain langsung menyambar " lain waktu " ucap Rain

" yaudah kita pulang " jawab Rehan

Rehan akhirnya mengantar Rain pulang..

Mobil Rehan terhenti di tempat tadi dka menjemput Rain.

" makasih " ucap Rain " hati hati lo " lanjutnya

Rehan mengangguk dan segera pergi meninggalkan Rain

Sesampainya dirumah Rain bingung karna semua keluarga menunggunya di ruang tamu

" ada apa? " tanya Rain

" kamu abis dari mana? " tanya Rihana ibu dari Rain

" Abis Nemuin si Rehan temen SMA aku bu " Ucap Rain

Ibu tersenyum " yaudah kamu tidur sana ini udah jam 10 " ucap ibu
Rain mengangguk dan masuk ke dalam kamar

"Ayah seneng Rain melihat dunia luar tanpa harus aku suruh " ucap ayah kepada ibu , karna memang Semenjak kejadian satu tahun yang lalu Rain sudah tidak pernah keluar rumah bahkan keluar kamar pun dia jarang.

" Ibu juga seneng semoga ini awal dari hidup Rain " ucap ibu yang duduk disebelah ayah yang tengah memeluknya.

Rehan memarkirkan mobilnya didepan Toko Lukisan RR.
Seperti biasa dia selalu kesini ketika dia senang bahkan ketika dia sedih.
Malam ini muka Rehan kelihatan begitu ceria

Toko Lukisan RR adalah toko lukisan terbesar di Jogja. Malam ini seperti biasanya Lukisan disini tidak akan terlihat karna tertutupi oleh kain.
Mungkin karna kalau malam jarang ada yang membeli lukisan itu.

Rehan menghampiri Seorang pria yang tengah melukis yang hanya ada satu lampu yang cahayanya tidak terlalu terang.

" van lo lagi ngapain " ucap Rehan menepuk bahu Revan,  ya Revan adalah Pelukis yang melukis semua lukisan disini.

" biasa gua lagi melukis "ucap Revan yang masih saja fokus pada lukisannya.

" iya yang lo lukis selalu saja hujan " ucap Rehan
" apa si istimewanya hujan " tanya Rehan

" Hujan itu Anugrah " jawab Revan
" dan hujan mampu membuat hati gue bahagia dan tenang " lanjutnya

"Iya deh terserah lo " ucap Rehan yang sudah paham akan jawaban Sahabatnya itu.

" gua mau cerita ni ama lo " ucap Rehan yang memang selalu cerita pada Revan akan hal apapun

" cerita aja " ucap Revan yang masih saja melukis

" orang yang gue suka ada disini " ucap Rehan " yang pernah gue ceritain ke lo " lanjutnya

" siapa ? " tanya Revan

" Rain " ucap Rehan

" Hujan ? " tanya Revan

" bukan , tapi Putri Rainnisa surya  temen SMA gue " ucap Rehan

Revan diam memikirkan apa yang baru saja di ucapkan Rehan dan Revan kali ini berhenti melukis.

" van " panggil Rehan yang melihat sahabatnya melamun

" oh bagus dong " ucap Revan

" Dan lo tau kenapa gue seneng " tanya Rehan

"Engga " ucap Revan

" dia ga jadi di jodohin waktu itu " kata Rehan

" ya bagus lah, kan lo jadi bisa deket sama dia "

" Tapi gimana caranya " Tanya Rehan

" beliin dia bunga Mawar putih "
Ucap Revan yang kali ini melanjutkan melukis

" kenapa harus bunga , dan kenapa harus warna putih " tanya Rehan

" cewe emang suka bunga , dan warna putih itu melambangkan jernih dan suci seperti cinta yang tulus " jawab Revan

" Cinta lo tulus kan " tanya Revan

" banget " jawab Rehan

" ya lo buktiin kedia kalau lo itu pantes buat dia cintai " ucap Revan

" dia tidak mencintai gue " ucap Rehan kecewa

" lo pernah bilang ke Rain kalau lo suka sama dia " tanya Revan
" engga kan, lo belum mencoba tapi sudah menyerah " lanjutnya

" Kata orang Cinta itu gabisa dikatakan  tapi bisa dirasakan, lalu kenapa dia tidak pernah merasakan cinta gue. " Tanya Rehan

" Apa cinta gue kurang besar buat Rain " lanjutnya

" tapi lo ga boleh nyerah Han " ucap Revan " gue tau Dia pasti mencintai lo "  lanjutnya

" kalau dia mencintai gue, dia pasti sudah bersama gue disini" ucap Rehan

" apa salahnya lo bilang ke dia kalau lo cinta sama dia " ucap Revan

Rehan hanya terdiam, memikirkan kata kata yang di ucapkan Revan. Rehan memilih untuk pulang.

"Gue balik dulu Van" ujar Rehan
Revan hanya mengangguk.

****

Bunyi tetesan hujan mulai terdengar, bunyi yang sama sekali tidak disukai Rain. Entah sejak kapan Rain membenci hujan bahkan mendengar suara rintikan hujan saja dia tidak ingin.

Malam ini Rain hanya terdiam melihat hujan dengan tatapan kebencian, padahal dulu ia suka sekali dengan hujan. Untung saja dirumahnya suara hujan tidak terdengar dikupingnya karna Rain memakai aerphone. Itulah yang biasa Rain lakukan jika malam, selalu memakai aerphone mendengarkan apa yang ia ingin dengarkan.

Tok ...
Tok...
Suara ketukan pintu membuat Rain tersadar dari lamunannya.

" Masuk " ucap Rain yang masih memandangi Hujan

Surya , ayah Rain mendekati putrinya yang kita tingginya sudah hampir menyamai dirinya. Hidung Rain yang mancung, mata yang coklat mirip sekali seperti ibunya.

" kamu ngapain In " tanya Ayah

" Sedang menatap langit " jawab Rain padahal dirinya sedang menatap rintikan hujan.

" hujan yang kamu lihat " sindir Ayah

" Rain ga suka hujan " jawab Rain sedikit menekan

" Kamu tau kenapa Ayah menamaimu Rain" tanya ayah

Rain menggeleng

" Rain itu artinya hujan dan hujan itu adalah anugrah dari tuhan yang bisa kita rasakan kesejukannya" ucap ayah sambil menatap rintikan hujan dari kaca

" ayah sangat suka hujan, itu sebabnya ayah menamaimu Rain" lanjutnya

" Tapi Rain ga suka " jawab Rain dengan mata yang sedikit berkaca kaca

" Kamu bohong, kamu itu menyukai hujan. Hujan tidak pantas dibenci! Yang pantas dibenci itu DIA" ucap ayah dengan nada tegas namun Surya menyadari bahwa dirinya lah yang menyebabkan putrinya seperti ini. Dan siapa DIA itu? Kenapa dia penyebab Rain membenci hujan. Ada apa dengan DIA dan Rain?..

" yaudah kamu tidur, ayah juga mau tidur" ucap ayah sambil mengelus rambur Rain.

#voteandread terus yaa:*

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 65.7K 41
DON'T COPY MY STORY. FOLLOW SEBELUM BACA, YA. BANYAK HAL TOXIC, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA! [17+] **** Kedatangan Characella kembali ke kota kelahir...
4M 194K 58
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
298K 24.8K 41
ERLAN PANDU WINATA , anak kedua dari ZIDAN WINATA. Terlahir dari keluarga berada, hidup penuh dengan kemewahan ia tak pernah kekurangan dalam segala...
181K 526 14
â›”21+â›” â›”FOLLOW SEBELUM BACAAâ›” â›”JANGAN PELITT VOTEâ›”