BARA POSSESSIVUM

By cintaay

7.7M 355K 15.2K

-END- ❗️❗️ CERITA INI CUMA BUAT FUN AJA, JANGAN TERLALU DI BAWA HATI KARENA INI FIKSI ❗️❗️ #24 in Teen Fictio... More

PROLOG
PART 1 •Menyeramkan•
PART 2 •Challenge•
PART 3 •Bunny•
PART 4 •Perasaan•
PART 5 •Kemarahan•
PART 6 •Pertengkaran•
PART 7 •Ngebut•
PART 8 •Hari Paling Buruk•
PART 9 •Burger Keju•
PART 10 •Jack•
PART 11 •Club•
PART 12 •Just Friend•
PART 13 •Rindu Dengan Dia•
PART 14 •Kisah Dibalik Keceriaan•
PART 15 •Setitik Rasa Kecewa•
PART 16 •Bara Mulai Modus•
PART 17 •Rasa Ingin Tahu•
PART 18 •Bara Old Story•
PART 19 •Akhirnya Pacaran Juga•
PART 20 •Bara Manja Banget•
PART 21•Ciuman Panas•
PART 22 •Tercyduck•
PART 23 •Jack Berubah•
PART 24 •Permintaan Bara•
PART 25 •Bara Ngeselin Banget Deh•
PART 26 •Bermanja Ria•
PART 27 •Fatal•
PART 28 •Petuah Cinta Dante•
PART 29 •Rindu•
PART 30 •Berjuang Demi Cinta•
PART 31•Always Mine•
PART 32 •Moment Romantisme•
PART 33 •Love Powers•
PART 34 •Thanks For The Kiss Tonight, Babe•
PART 36 •Bara Cemburu•
PART 37 •5 Bulan, 152 Hari•
PART 38 •Bukti•
PART 39 •Selingkuh•
PART 40 •Mantan•
PART 41•Soal Perasaan Dia•
PART 42 •Love Or Obsession?•
PART 43 •Can We Be Friend?•
PART 44 •I Can't•
PART 45 •My Happy Ending•
PART 46 •Sekarang Waktunya•
PART 47 •Cuma Kamu Takdirku•
PART 48 •I Wanted You•
PART 49 •Instagram•
PART 50 •Rencana Menikah•
PART 51•Kasmaran Dua Kali•
PART 52 •Be My Girlfriend Again•
PART 53 •Possessive•
PART 54 •Sayang, Baby, Cintaku•
PART 55 •Gara-gara Seblak•
PART 56 ¤ Sorry ¤
PART 57 ¤ Marry Me ¤
EPILOG
EXTRA PART
EXTRA PART 2
¤ SEQUEL ¤
¤ CAST ¤
JANGAN LUPA!
Quotes
✨ NEW STORY ✨

PART 35 •Bara Birthday•

81.1K 3.7K 36
By cintaay

Selama mereka berpacaran, dan sudah berkali-kali berciuman. baru kali ini Bara mendengar gadisnya mendesah dengan leluasa.

-Bara Denza

                                         •••

Di pagi hari yang cerah ini, seorang perempuan cantik berpiama hello kitty sedang bergelung di bawah selimut seraya mendengkur kecil.

Semalaman saking semangatnya dia memikirkan kado ulang tahun sang kekasih sampai-sampai ia lupa waktu bahwa besok ia harus bangun pagi.

Ya, Karen harus bangun pagi untuk memberikan surprise kepada lelaki yang sangat-sangat ia cintai.

"Hoahemm..." Gadis itu merentangkan kedua tangannya untuk menghilangkan rasa kaku pada tubuhnya akibat baru bangun dari tidur lelapnya.

Semalam ia sudah mengirimkan pesan via LINE pada Bara untuk menjemputnya tepat pukul 12 siang, rencananya ia akan mengerjai Bara ri hari ulang tahunnya.

Mungkin membuat Bara agak sedikit kecewa tidak apa-apa, lagi pula ini hanya rencana bukan kenyataan.

Karen mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas dan mengeceknya apakah ada notifikasi baru untuknya.

Dan ternyata ada, dari kekasihnya yang pasti.

My Babe: Sayang? Udah bangun belum?

Pesan itu dikirimkan ketika jam masih menunjukkan pukul 4 pagi.

My Babe: Kok gak di bales sih, Yang? Kamu masih tidur ya?

Lagi-lagi Bara mengirimkan pesan satu jam kemudian, pukul 5 pagi.

My Babe: Sayang, kalo kamu lama banget balesnya aku bakalan hukum kamu nanti.

My Babe: Oke, sampai sekarang kamu gak bales-bales. Siap-siap terima hukuman kamu nanti 😈😈😈.

Karen memutar kedua bola matanya, jengah. Dia tidak takut dengan hukuman yang di berikan Bara, paling-paling itu hanya sebuah ancaman semu.

Palsu.

Alias Omdo, omong doang.

Gadis ibu beranjak dari tempat tidur, merapikannya sebentar lalu berjalan menuju kamar mandi.

                                         •••

Setelah berdandan sekitar 2 jam, iya 2 jam. Apakah kalian percaya? Inilah perjuangan seorang perempuan ketika ingin terlihat cantik di hadapan lelakinya.

Padahal jika seorang wanita sudah memiliki wajah yang cantik tidak perlu lagi berdadan sampai berjam-jam seperti ini. Tapi apalah daya? Inilah yang dinamakan Cinta.

Sekarang sudah jam 12 siang tapi kenapa Bara belum juga mengabarinya? Apakah ia sudah sampai di rumah?

Karen berjalan keluar kamar dan menengok ke arah ruang tamunya, ternyata cowok menyebalkan itu sudah sampai dan sedang asik mengobrol dengan papanya.

Sambil tertawa-tawa lagi, apa dia tidak merasa bersalah karena tidak mengabari dirinya jika dia sudah sampai di rumah? Benar-benar pacar jahanam Bara itu!

Gadis itu menuruni setiap anak tangga dengan emosi yang membara lalu berjalan tergesa-gesa menuju Bara kemudian ketika sudah sampai di hadapan cowok itu.

Karen langsung memukul kepalanya berkali-kali sambil sesekali menjambaknya gregetan, "Kamu gak bilang sama aku!"

"Aw, aw, Baby. Stop it! Hey, what's the problem, Babe?" tanya Bara sedikit meringis dan menggosok kepalanya yang tersakiti ini.

Pacarnya memang sadis, seperti singa betina. Rawrr..

"Kenapa kamu gak bilang sama aku kalo kamu sudah sampai sini!? Hah!?" tanya Karen galak seraya berkacak pinggang.

Bara meringis, tidak tahu ingin menjawab apa karena ini memang keteledorannya yang lupa mengabari sebab saking asiknya mengobrol dengan calon mertua.

"Sekarang kenapa kamu diem? Gak bisa jawab hah?" Karen menjewer telinganya pelan.

"Aishh, Baby. Aku lupa, sayang."

"Alasan kamu apa? Lupa kamu bilang!? Klasik banget sih alasan para cowok untuk mengelabui ceweknya!?"

Karen menginjak kakinya sebelum membalikkan badannya untuk berpamitan pada sang papa yang sedari tadi menahan tawa melihat kelakuan sepasang kekasih itu.

Dante jadi ingat masa-masa dimana dia masih berpacaran dengan Kayla. Ketika ia mengklaim Kayla sebagai pacarnya di kamarnya sendiri, di rumahnya sendiri.

Ah, lupakan. Itu cerita yang sudah lalu.

"Pa, Karen berangkat ya. Kayanya bakal pulang malem, Pa, gak papa ya?"

Dante tersenyum maklum seraya mengangguk memberikan jawaban, sedangkan matanya sekarang berpindah untuk menatap tajam lelaki yang berstatus pacar anaknya saat ini.

"Bara, kamu jaga anak saya ya. Kalau sampai dia lecet secuil saja, saya gorok leher kamu nanti," ancam Dante seraya memberikan gaya memotong leher dengan jari-jarinya.

Bara tersenyum lantas menyusul langkah pacarnya yang sudah terlebih dahulu keluar dari ruang tamu, "Hey, are you angry with me, Baby?"

"Gak, aku gak marah sama kamu. Aku cuman lagi bayangin gimana caranya aku bunuh kamu sekarang!" sentak Karen lantas membuka pintu di sebelah kemudi.

Hari ini Bara membawa koleksi mobil sportnya yang berwarna hitam, hanya terdapat dua bangku saja.

Lamborghini Aventador itupun keluar dari mansion milik Karen, malaju dengan kecepan rata-rata. "Sayang, ngomong dong."

Bara melihat wajah pacarnya yang sejak dari rumah tadi cemberut saja, tidak ada raut ceria seperti hari-hari biasanya.

Jika mereka bertemu, Karen pasti akan memberikannya sebuah ciuman pertemuan ataupun jika mereka akan pulang ke rumah masing-masing Karen akan memberikannya ciuman perpisahan.

Tapi sekarang? Saat bertemu saja Bara sudah di pukul-pukul, diinjak, di jambak, bahkan di marahi. Jujur saja, Bara sedikit takut tadi dengan mata kekasihnya.

Mata kekasihnya itu jika marah sudah seperti setan yang haus akan darah saja, hiii. Ngeriii...

"Ciuman buat aku mana? Kamu belum Kasih tadi," tagih Bara menggenggam tangannya dengan lembut.

Karen kemudian menggigit lengan cowoknya hingga Bara kesakitan, "Aw, Baby. Kamu ganas banget sih," ringis Bara.

"Gue gak peduli, gue lagi kesel sama yang namanya Bara Denza!"

Bara yang benar-benar sudah jengah akan perlakukan kekasihnya saat ini pun menepikan mobilnya di pinggir jalan yang agak sepi.

Mengunci mobilnya dan memencet tombol otomatis agar mobilnya tertutup oleh atap yang memang sudah di modifikasi.

"Sekarang aku harus apa supaya kamu gak marah lagi sama aku?" tanya Bara final, memposisikan tubuhnya agar pas menghadap kekasihnya.

Karen tetap membungkam mulutnya dengan tatapan yang ia arahkan keluar jendela, ke arah pemandangan jalanan sepi di luar.

Bara segera menarik Karen ke atas pangkuannya, menarik tengkuknya lantas menciumnya kasar, melumatnya habis-habisan hingga Karen memberikan akses bagi lidah Bara untuk menjelajahi mulutnya.

Bara sudah jengah, ia lelah, ia sudah rindu dengan suara kekasihnya. Ia tak tahan bila pacarnya puasa bicara seperti itu, Bara tak bisa.

"Eghh, Bara.. Cukup."

Bara sama sekali tak mempedulikan rintihan kekasihnya, ia menulikan pendengarannya dan hanya memfokuskan dirinya untuk melumat habis-habisan bibirnya.

Karen mengalungkan tangannya di leher kekasihnya, menekan kepalanya untuk memperdalam ciuman mereka. "Ahhh...."

Masih dalam aksi saling melumatnya, Bara tersenyum karena mendengar suara desahan nikmat yang tanpa di sengaja keluar dari mulut manis gadisnya.

Selama mereka berpacaran, dan sudah berkali-kali berciuman. baru kali ini Bara mendengar gadisnya mendesah dengan leluasa.

"Deeper, Baby," ucap Bara di sela-sela ciumannya.

Cowok itu menarik pinggang Karen hingga tubuh mereka kini benar-benar terlihat menempel, menarik kaki gadisnya supaya melingkar di pinggangnya.

Ini benar-benar pengalaman yang di tunggu-tunggu Bara selama mereka berpacaran.

Mereka sama-sama mengakhiri ciumannya, jika mereka melakukannya lebih lama lagi. Mereka tidak jamin mereka akan melakukan hal yang di luar batas.

Karen benar-benar merasa malu ketika melihat tatapan mata pacarnya, seperti sedang menahan sesuatu yang bergejolak dalam dirinya.

"Sayang, aku menginginkanmu."

Bara memeluk gadisnya, menenggelamkan wajahnya di leher Karen dan menghirup dalam-dalam aroma khas kekasihnya.

Harum strawberry, begitu manis. Sama seperti pemiliknya, ahahah.

"Sampai kapan kita sampai rumah kalau kamu terus begini?" sindir Karen.

Bara meringis, mencium pipi gadisnya sekilas sebelum mengangkatnya kembali untuk ia kembalikan ke tempat semula, di sampingnya.

                                         •••

Tak terasa waktu sudah berjalan begitu cepat, senja sudah tergantikan oleh malam. Malam yang begitu Indah karena diisi oleh Bintang dan cahaya rembulan.

Cahaya rembulan itu pun merasuki jendela kamar yang kini di huni oleh sepasang kekasih yang sedang berpelukan mesra di bawah gelungan selimut.

Karen benar-benar lelah mengurusi bayi besarnya yang satu ini, entah kenapa sekarang dia begitu manja di hari ulang tahunnya.

Dia merengek-rengek meminta di belikan kue ulang tahun dan juga kado, namun Karen mengatakan bahwa ia tak membawa apa-apa ke sini.

Bara pun merajuk dan terus memaksa untuk membelikannya kado sekarang juga. Karen terkekeh melihat bayi besarnya yang bertelanjang dada sekarang.

Lihatlah!

Bayi besarnya sekarang sudah lelah merajuk, saking inginnya dia di belikan kado akhirnya ia meminta untuk tidur di atas perut gadisnya.

Sebagai ganti karena ia tak di belikan kado, maka bayi besarnya itu meminta untuk tidur di atas perut Karen yang telanjang.

Seperti sekarang.

Ahahaha, pacarnya benar-benar menggemaskan sekali.

"Baby, sekarang mandi ya. Udah malem loh, gak baik mandi malem-malem," suruh Karen mengelus rambut lebat cowoknya.

"Gak mau, hadiah dulu baru aku mau mandi. Sebagai hukuman juga karena kamu lama bales chat aku tadi pagi," rajuk Bara merengut.

"Ih, udah aku bilang aku gak punya hadiah, Baby," gemas Karen menekan kedua pipinya sehingga bibir Bara menjadi monyong-monyong.

"Yaudah, kalo gitu aku gak mau mandi sampai kamu Kasih aku hadiah."

Karen mendesah, ia mengalah. "Iya iya, aku Kasih hadiah tapi sekarang kamu mandi dulu."

Mata Bara yang semula kesal berganti menjadi tatapan berbinar-binar bahagia, ia mendongak menatap gadisnya apakah gadisnya itu benar-benar akan memberikannya hadiah.

"Bener, Baby? Kamu Kasih aku hadiah!?"

Karen tersenyum meyakinkan, "Iyalah, sayang. Masa aku bohong sih, yaudah sekarang mandi cepetan."

"Siap, Bu singa betina!" Bara memberikan tanda hormat.

"AAAA, BARA! NYEBELIN! AWAS KAMU!!!"

                                         •••

Setelah dirasa Bara benar-benar asik dalam dunianya di kamar mandi, Karen dengan rencananya yang cerdik mulai melaksanakan aksinya.

Menyuruh orang-orang suruhannya meletakkan kue ulang tahun bergambar film kesukaan Bara.
Black Panther.

Ya, Bara benar-benar suka dengan film superhero itu.

Karen mengecek kembali apakah semuanya sudah siap, setelah di rasa siap ia menyuruh para pesuruhnya untuk pergi dan Karen kembali ke kamar.

Sudah dengan memakai topi ulang tahun dan topeng black panther, juga memegang kue ulang tahun. Kadonya juga sudah ia taruh di atas tempat tidur.

Pintu kamar mandi pun terbuka dan menampilkan sosok Bara yang bertelanjang dada sambil menutupi area bawahnya dengan handuk putih.

"HAPPY BIRTHDAY, MY BABY BUNNY!!"

                                     •••

Kamis, 15 Maret 2018.
17.45 WITA.

Gak sabar pengen buat cerita baru dan cepet" tamatin Bara *authorlelah wkwkwkwk 😂😂😂 gak gak gak becanda hahaha

BTW buat yang belum baca prequel nya, buruan Baca yaa *numpangpromosi

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 186K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
4.3M 282K 62
Follow sebelum membaca Revano Gentama Aflastar, seorang pemuda tampan nan kejam, dan pada suatu hari hatinya yang biasanya keras tiba-tiba mencintai...
3.5M 212K 40
[BELUM DIREVISI] Vector by @respt_ "Lo harus jadi pacar gue, se-ka-rang!" Dari sinilah, cerita kehidupan Sella dan Elang dimulai. ___ Kisah dari Gra...
930K 68.1K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...