Aku kadang berpikir kalau kamu adalah pesulap yang hanya dengan menatapku dapat membuat jantung ini berdetak cepat
***
Jarum jam menunjukkan pukul 21.30.
Devan dan adiknya baru saja tiba di rumah mereka dengan perasaan lelah
Tadi Vina memang membujuk Devan untuk mengantarkannya kerumah pacarnya yang katanya mereka telah menjalin hubungan jarak jauh atau yang biasa disebut LDR an selama 1 tahun
Dasar bocah.Itu kata Devan yang dibalas makian oleh adik nya sendiri
Vina dan Devan terpaut usia 1 tahun yang berarti kalau Vina telah menginjak kelas 10 saat ini
Vina baru saja pulang setelah selama 3 tahun lebih bersekolah di Aussie
Entah apa yang membuat gadis berusia 16 tahun itu memilih untuk pindah ke Indonesia disaat dirinya seharusnya bersyukur dapat bersekolah di Australia
Mungkin karena ia rindu dengan kakak tersayangnya?
Atau justru karena ia rindu dengan pacar LDR an nya itu?
Ya sudahlah,hal itu hanya diketahui oleh Tuhan dan Vina tentunya
“gue tuh pulang harus nya disambut meriah kek,ini malah harus masuk ke rumah yang besar tapi kayak kuburan” gerutu Vina
Dibelakangnya,Devan menyusul masuk dengan membawa koper berwarna coklat muda
“papa sama mama lagi diluar kota,lo sih datang nya tiba tiba banget” ucap Devan dan menaruh koper yang sedari tadi di bawanya
“tapi emangnya gak ada pesta kecil gitu untuk nyambut gue,dari lo misalnya?”
“masih untung gue mau jemput lo,lo kan agak pikun,takutnya naik taksi malah nyasar lo”
“lo nyumpahin gue?”
Devan mendengus kesal “lo pulang dari Aussie jadi tambah tai ya”
“oh come on,Dev.tai kok teriak tai sih” ucap sinis Vina
Devan tidak menghiraukan suara nyaring adik labilnya itu,dengan acuh dia berjalan menaiki satu persatu anak tangga menuju kamarnya
“woi Dev,kok lo main pergi aja sih?”
“3 tahun lebih di Australia,gak buat lo lupa dengan letak kamar lo kan?” teriak Devan dari lantai atas
Awalnya Vina mendesis kesal dengan ucapan kakaknya itu,tapi karena rasa lelah yang mendominasi,Vina memilih untuk beranjak ke kamar nya
***
Devan baru saja keluar dari kamar mandi setelah 10 menit ia membersihkan dirinya di dalam sana
Tak lupa setelah itu,Devan memakai baju kaus berwarna abu abu dan celana pendeknya
Devan lalu mengambil handphone nya yang sedari tadi terbaring diatas nakas dan melempar tubuhnya ke kasur
Devan menekan tombol power dengan lama sampai logo apel yang tergigit muncul dilayar hp nya itu
Tentu kalian tahu,kalau seorang cowok memainkan hpnya pasti hanya untuk urusan game dan sekedar berbasa basi singkat di ruang chat bersama orang lain.
Sangat berbeda dengan cewek.
Lama terfokus pada game yang sedang berlangsung di hp nya,Devan kemudian memilih untuk membuka aplikasi line
Entahlah,mungkin ia hanya ingin berchat ria dengan para temannya
Namun sayang,baru saja membuka aplikasi dengan logo berwarna hijau itu Devan refleks membulatkan matanya saat sebuah nama yang ditambahkan dengan nomor telepon muncul di notifikasi teman barunya
Gwynetha.
Entah apa yang menyerang jantung Devan saat ini,ia merasakan sesuatu yang aneh saat melihat nama itu terpampang dengan jelas di layar hp nya
Seulas senyum kemudian terbit diwajah cowok tampan itu
Ia lalu memutuskan untuk memulai obralan dengan cewek yang baru saja bertemu dengannya di bandara tadi sore
‘hai’.send.
Tak membutuhkan waktu lama,karena beberapa detik kemudian balasan dari Netha refleks membuat Devan merubah posisi tidur nya menjadi duduk
‘Devan?’
Merasa kalau Netha sedang tidak sibuk,Devan dengan semangat nya yang membara langsung mengetikkan sesuatu
‘lagi ngapain?’
Send.
‘lo ngapain chat gue jam segini?gak chat Tara aja?’ balasan itu sontak membuat Devan mendengus kesal
Disaat ia sedang nyaman nyamannya chatan dengan Netha,haruskah Tara kembali disangkut pautkan lagi?
‘dia udah tidur’.Send
Hanya itu yang dapat dibalas oleh Devan.Walaupun sebenarnya seharian ini dia tidak menghubungi Tara sama sekali
‘gue juga mau tidur.udah malam’
Deg!kalimat itu semakin membuat mood Devan menjadi buruk.Apa ini Cuma cara Netha untuk menghindarinya yang notabenenya telah memiliki pacar?
Kalau iya,Devan benar benar berpikir untuk memutuskan Tara saat itu juga
‘oh,ya udah.Maaf ganggu.Good night ya’.send
‘kok good night nya ke gue sih?’
Devan mengernyit bingung melihat balasan Netha yang tidak dapat dicerna oleh otaknya
‘emang kenapa?’.send
Satu detik.
Dua detik.
‘udah ucapin ke pacar lo belom?’
Bingo!kali ini Devan langsung mengerti maksud ucapan Netha
Lagi dan lagi,cewek itu membawa bawa Tara saat mereka hanya perlu waktu untuk berdua
Sebenarnya apa maksud Netha?
‘udah kok’.send
‘ok,baguslah.Gue tidur dulu ya?bye’
‘iya’.send
Setelah itu,Devan tidak melihat lagi tanda tanda kalau Netha masih aktif.
Mungkin cewek itu sudah tidur .pikirnya
Kantuk seketika menyerangnya beberapa detik kemudian.Devan lalu mengambil selimut berwarna abu abunya dan mulai membungkus dirinya
Tak butuh waktu lama,karena berapa detik kemudian Devan telah masuk ke alam mimpinya
***
Netha menuruni setiap anak tangga dengan langkah terburu buru.Tangannya menenteng sepatu serta dasi yang memang belum ia kenakan
Dibawah,ayah maupun adiknya hanya menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah kecerobohan gadis 17 tahun itu
Apalagi jika bukan bangun terlambat
Ya,semalam setelah berkomunikasi dengan Devan di telepon Netha memilih untuk menonton drama koreanya yang telah mencapai episode terakhir
“bangun telat lagi kak?” tanya Niko
“diam aja deh Nik,gue buru buru nih.Pa,aku berangkat dulu ya”
Netha tak lagi membalas ucapan adiknya,makanan yang telah tersaji di meja pun tak ia sentuh sedikitpun
Netha hanya langsung pamit dengan ayahnya dan pergi berangkat ke sekolah
Hari ini Netha memang memutuskan untuk mengemudi mobilnya sendiri ke sekolah,ia hanya merasa nyaman seperti itu
Selama perjalanan,Netha hanya terdiam dan terfokus pada jalanan di depannya walaupun sesekali ia ikut bernyanyi mengikuti irama lagu yang terputar melalui radio tape di mobilnya
Mobil sedan berwarna putih yang dikemudikan oleh Netha akhirnya memasuki pelataran sekolah 7 menit kemudian.
Memang tidak lama,mengingat rumah Netha yang letaknya memang berdekatan dengan sekolahnya
Untung saja,hari ini Netha bangun tidak setelat hari sebelumnya.Kalau iya,mungkin dia harus berakhir di ruang BP
Lagi dan lagi,berbagai pasang mata yang menyorot kepadanya kembali didapatkan Netha saat dirinya baru saja keluar dari mobil
Netha sendiri heran,kalau memang mereka ingin lebih dekat dengannya untuk apa hanya melirik dari jauh?
Toh,Netha tidak akan menggigit mereka kok
“morning Gwynetha” sapa Flo yang langsung mengapit leher Netha dengan salah satu lengannya
“morning juga Flo” sapa balik Netha
“lo udah ngerjain pr belum?”
Langkah Netha mendadak terhenti mendengar pertanyaan itu.Dahinya berkerut seperti akan menua
“pr apa?” tanya Netha dengan salah satu alisnya yang terangkat
“kimia”
Wajah Netha tiba tiba berubah menjadi pucat pasih “astaga,gue belum ngerjain”
“lo udah belum Flo?”
“gue nyontek ya?”
“ya ampun,sumpah gue beneran lupa”
Berbagai ucapan terus terlontar dari bibir Netha sedangkan Flo hanya terkikik geli melihat tingkah teman barunya itu
“aelah Neth,tegang banget sih” sindir Flo membuat Netha bingung
“gue bercanda aja kali,gak usah terlalu serius” lanjut Flo
Netha menghela nafas lega mendengar pernyataan itu walau sedetik kemudian ia langsung menatap tajam ke arah Flo
“bangke,gue kira beneran.Nih jantung udah mau copot tau gak?”
“gak tau tuh gue”
Netha melirik sinis“tau ah lo,pagi pagi udah rese”
Netha langsung meninggalkan Flo sebelum keusilan temannya itu semakin menjadi jadi
Baru saja kakinya menapak beberapa langkah,pemandangan dua orang remaja yang berjalan dari arah berlawanan didepannya membuat Netha merasa ingin menghilang dari tempatnya saat itu juga
Tara.cewek itu terlihat terus terusan bergelayut manja di lengan kokoh Devan.Walaupun,netha dapat melihat dengan jelas tatapan datar dari cowok itu
‘Dasar ganjen’ batin Netha
Tepat saat jarak mereka hanya tersisa sekitar 10 cm saja,Netha dapat melihat dengan jelas senyum Devan saat cowok itu melirik sekilas kearahnya
Dan benar saja,senyum kilat itu berhasil membuat Netha seketika mematung di tempat
Netha berbalik,menatap punggung Devan yang telah berjalan menjauh darinya
Tanpa sadar,Netha tersenyum ke arah cowok itu yang membuat beberapa cowok yang berada didekatnya menjadi kegeeran kalau Netha senyum kearah mereka
“senyum aja terus sampai tuh bibir udah gak bisa gerak” celetuk Flo yang tiba tiba ada disamping Netha
“apaan lagi sih Flo”
Bukannya menjawab,Flo malah tersenyum jahil “sekarang gue makin yakin deh”
“yakin apa?”
Flo memajukan sedikit wajahnya ke arah telinga Netha kemudian berbisik “gue makin yakin kalau lo emang suka sama Devan begitupun sebaliknya”
“mak-”
“gue duluan ke kelas ya Neth,bye bye sayangku” Netha tak lagi sempat berucap apa apa,Flo sudah terlebih dahulu meninggalkannya
Dalam setiap langkah yang diambil oleh Netha,hanya ada satu pikiran yang tersimpan di benaknya
‘apa gue beneran suka ya sama Devan?’ seketika itu juga,Netha langsung menggeleng kuat
Dirinya tidak boleh menyukai Devan.
Ya,cowok itu sudah punya pacar dan Netha tidak ingin menjadi orang ketiga dalam hubungan Tara dan Devan
***
Seperti biasa,vomment nya ditunggu ya!