"Danna mau makan apa?"
Hana menekuk lututnya sambil memeriksa kantung plastik belanjaan yang dibawa Danna.
"Itu yang bulet terus gundal-gandul," jawab Danna.
"Oooh klepon?"
"Iya yang gundal-gandul."
Daniel dari ruang tv ketawa mendengar percakapan absurd anak dan ibu. Dari dulu kalimat itu emang ga pernah hilang kalau ada Hana. Diturunin pula ke anaknya.
"Ma, Danna boleh minta sesuatu gak?" Danna narik-narik ujung baju Hana.
Hana yang merasa aneh atas sikap Danna barusan langsung meninggalkan fokusnya. "Minta apa? Gula merahnya dibanyakin?"
Danna menggeleng lalu berbisik kecil. "Sesuatu."
"Iya sesuatunya apa, Danna?"
"Dengerin cerita Danna dulu ya?"
Hana mengangguk antusias sambil memasang telinga untuk mendengar cerita anaknya.
"Tadi Danna ketemu dede bayi. Lucu, kaya boneka. Danna mau juga."
"Mau boneka?"
Danna menggeleng. "Iih bukaaan. Mau dede bayinya."
Hana kaget mendengar omongan Danna barusan. Ya ga percaya aja anak umur lima tahun pas pulang bareng bapaknya tiba-tiba minta adek???
"MAS DANIK INI SIAPA YANG NGAJARIN DANNA NGOMONG BEGINI??"
"Emang Danna kok yang mau," balas Daniel.
"Mama ga mau punya dede bayi ya?"
"Tuh ditanyain Han. Jadi kamu mau kemana? Jeju? Kan waktu si Danna kita ke Busan."
Hana menepuk jidatnya. Yakin dia kalo Danna disuruh ngomong sama Daniel.
"Ma, Danna mau dede bayi. Kalo bisa yang perempuan terus lucu kaya boneka! Mau ya Ma?"
"Yaudah mas beliin tiket ke Jeju buat besok ya Han?"
Mendadak kepala Hana pusing dengan segala permintaan dua laki-laki yang ada di hadapannya. Hana mengambil napas dalam-dalam lalu menjawab dengan pelan juga.
"...iya."
"Yeaaay bentar lagi Danna jadi Mas!"
🌸👧👦👶👼?🌸