Yoojung's Pov
Seriously, i lost my mind.
Gue takut dan khawatir banget sama Jihoon yang akhirnya jatuh pingsan setelah teman kelasnya menepuk bahunya dengan keras sambil teriaki Jihoon pakai bahasa Jawa dan gue gak mengerti artinya apaan.
Sekarang dia di dalam kelas dan meraung-raung memanggil Bundanya dengan mata tertutup. Suaranya kedengaran sampai di luar kelas karena gue ada di luar kelas. Gue gak masuk karena itu bukan wilayah gue dan gue juga takut...
Tapi, gue juga khawatir banget sama Jihoon!
Oh God, what happen to that boy?
"Hey Jung!"
Gue menoleh dan lihat Felix yang gak tau sejak kapan ada di sini juga.
"Apa?" Tanya gue sama Felix.
"Ayo ke bawah! Ibu Dasom nyariin lo. Kita juga udah mau berangkat soalnya kepsek gak jadi kasih penyampaian." Pinta Felix.
"Berangkatnya nanti bawa kendaraan sendiri atau diantar?"
"Bawa kendaraan sendiri."
"Ah, oke."
Aish! Kok sekarang sih perginya?
Ah, udahlah.
Gue ambil pokari swit pemberian Jihoon tadi, lalu gue pegang erat-erat.
Gue sangat berharap pas gue udah balik, Jihoon udah baik-baik seperti waktu gue temuin di kantin dan ngasih gue pokari swit ini.
Yoojung's Pov Off
◾
"Jadi, gimana Kak Oyon?"
"Lo tau? Anak cewek tadi itu anak Yadika Mesra menyusup ke sekolah kita! Gue udah bicara sama sepupu gue, si Sohye, dia bilang anak yang menyusup itu anak aneh."
"What? Dari Yadika Mesra? Anak aneh? Aneh gimana?"
"Kata sepupu gue, ntuh anak penguntit horor. Dia halalin segala cara demi dapat perhatian dari cowok pemes Yadika Mesra."
"Hah? Jihoon udah bukan anak Yadika lagi! Tapi kenapa bisa anak itu ngejar sampe ke sekolah kita?"
"Udah gue bilang, dia penguntit horor. Tadi di ruang BK dia bilang Jihoon itu hati yang tertunda. Gak ngerti lagi gue!"
"Jadi ntuh anak gila gimana sekarang?"
"Dikembalikan pada sekolahnya buat diproses."
".... Kak Jihoon gimana?"
"Dia udah sadar abis manggil-manggil nyokapnya gak jelas. Dia beneran dihipnotis sama cewek sialan itu! Terus dia jadi pendiam total sampe pulang waktu abis sadar itu."
"....."
"Jung?"
"Eh? Ok, Kak. Gue cuma mau tau gimana akhir masalah tadi. Udahan dulu ya? Makasih."
"Ok-ok."
Setelah menelepon Soyeon, Yoojung mengecek semua notifikasi yang masuk ke ponselnya karena dia gak mengecek ponselnya dari dia ikut seleksi OSN tadi sampai pulang ke rumahnya ini.
Odongodong
Temen lu katanya kesurupan? (3)
Dodoy
Jihoon kesurupan! (5)
MPK/OSIS '17-'18
Herin : Gak tau namanya tp kakel (126)
MPK/OSIS '16-'17
Sewoon : Anak ydkmsr horor bro (328)
OSN SMA Nusa Bangsa
Felix : Heboh woi kakel dihipnotis (57)
SMA Nusa Bangsa - 2016 (1)
Arin : Gw gak tau soal anak ydk (999+)
Hampir semua chat dan grup chat pada bicarain kejadian Jihoon tadi pagi. Yoojung menghela napas dan dia gak mau buka semua pesan itu.
Yang dilakukannya sekarang adalah nge-chat Jihoon untuk menanyakan keadaan cowok yang dia sangat khawatirkan itu.
[Jihoon.R]
▪ Hey
▪ Are you okay?
18:54 PM
Yoojung menunggu balasan Jihoon sambil berjalan pergi ke tempat jahit untuk mengerjakan baju-baju butuh dipermak atau diperbaiki dikit.
"Jung!" Goeun yang berada di dapur memanggil Yoojung.
"Iya Bu?" Sahut Yoojung.
"Kamu di situ aja ya! Nanti Ibu Rahadian mau dateng ambil jahitannya. Kode bajunya RHD ya! Langsung kasih aja soalnya udah dibayar!"
Yoojung terkesiap mendengar omongan Ibunya tadi. "Iya Bu." Jawabnya dengan suara lemah.
Sehabis itu, Yoojung menjahit sambil terus berdoa di dalam hatinya supaya Bundanya Jihoon yang dateng, bukan anaknya. Gak tau kenapa, Yoojung jadi agak takut mau ketemu Jihoon sekarang gara-gara dengar cerita Soyeon di telepon tadi.
'....Dia beneran dihipnotis sama cewek sialan itu! Terus dia jadi pendiam total sampe pulang waktu abis sadar....'
Tok-tok-tok!
"A-Astaga."
Yoojung yang dengar suara ketukan pintu tadi spontan ngomong seperti itu dengan suara gemetar, dia juga berkeringat dingin, dan jantungnya berdebar kencang banget.
Dengan langkah penuh keraguan Yoojung jalan ke pintu depan tempat jahit untuk membuka pintu itu.
"ASTAGA! HUAAAA!"
Waktu pintu terbuka, Yoojung kaget banget sampai loncat mundur ke belakang.
Di depan pintu ada Jihoon Rahadian yang mukanya datar banget. Saking datarnya, wajahnya terlihat menakutkan sekarang dan itu membuat Yoojung kaget serta ketakutan setengah mati.
"Eh Zel!" Raut wajah Jihoon langsung berubah jadi raut wajah penuh kekhawatiran waktu dia lihat Yoojung kaget dan ketakutan.
"Hih!" Yoojungbenar-benar ketakutan bikin Jihoon bingung dan keningnya berkerut heran.
"Lo kenapa, Zel? Zel!" Kata Jihoon sambil memegang bahu Yoojung.
Yoojung terdiam dan perlahan melihat ke arah Jihoon yang terlihat khawatir sama dia. "Lo.... Lo.... Lo Jihoon Rahadian?" Tanyanya dengan ketakutan.
Jihoo menahan senyum gelinya usai mendengar apa kata Yoojung tadi dan melihat gadis did depannya ini benar-benar ketakutan. Lihat Yoojung begini membuat Jihoon jadi ingin nakalin Yoojung, tetapi Jihoon gak melakukannya karena cuma Jihoon kasian juga sama Yoojung udah mandi keringat dingin.
"Iya, Jihoon Rahadian. Kenapa lo takut banget dah?" Kata Jihoon sambil menunjukkan senyuman khasnya.
"Huh!" Yoojung menghela napasnya lega, kemudian dia berbicara. "Gue dapat kabar lo kesurupan! Jadi, gue takut ketemu lo!"
"Hahaha! Takut setan?"
"T-Takut!"
Jihoon spontan mengusap kepala Yoojung pelan sambil ketawa kecil untuk menenangkan gadis itu. Jihoon gak tahu sama sekali kalau perlakuan ini membuat Yoojung tiba-tiba merasa gugup dan hatinya juga jadi tenang serta menghangat.
"Gak kesurupan. Cuma dihipnotis." Kata Jihoon sambil menjauhkan tangannya dari kepala Yoojung.
"Tuhkan bener dihipnotis... Gue tadi di sana pas lo kena hipnotis. Tapi gue gak lama soalnya mau pergi seleksi OSN." Ucap Yoojung.
"Oh, iya."
"Udah tau pelakunya siapa?"
"Udah. Anak aneh."
Yoojung mengernyit heran mendengar Jihoon menyebut pelaku dengan sebutan 'anak aneh' juga. "Kenal?" Tanyanya.
"Iya, kenal. Dia adek kelas gue dulu di Yadika. Satu sekolahan kenal dia sebagai siswi terhoror.... Tadi gue nelpon temen gue dan dia ceritain kalo itu anak baru aja melakukan hal yang sama di Yadika Mesra sebelum gue kena.... Dan dijelasinlah cara anak itu jadiin kita korban. Dia horor, bisa hipnotis, terus hipnotisnya itu pake mind-controling. Mind-controling-nya berhasil kalo kita hanyut dalam khayalan."
Jihoon berhenti ngomong sejenak waktu dia melihat dua kursi kosong di teras dan dia pun menarik tangan Yoojung ke teras untuk duduk bersamanya di teras.
"Yang dia incar itu orang-orang keren di Yadika Mesra. Temen seangkatan gue di Yadika Mesra juga kena sebulan lalu dan dia hanyut dalam khayalan waktu dihipnotis. Jadi, jalan pikirannya dikontrol gitu kayak robot sama itu anak. Horor!" Jelas Jihoon ketika dia dan Yoojung sudah duduk bersama.
"Dikontrol gimana ih?"
"Pikirannya dikontrol. Kayak lo ngomong ke ok gugel suruh nyari apa gitu, ya begitu cara dikontrolnya..... Jadi, temen gue itu disuruh-suruh sama anak aneh. Disuruh rangkul si anak anehlah, ngomong hal romantis ke anak aneh, ngasih perhatian ke anak itu." Jihoon hela napasnya sambil geleng-geleng kepala. "Untungnya dia diselametin sebelum dia disuruh cium anak aneh itu depan kerumunan orang." Lanjutnya.
"Diselametin gimana?"
"Kan dia Muslim. Nah, ada yang bacain temen gue ayat dengan suara keras sampe temen gue tuh sadar."
"Ih, ngeri! Horor banget!" Yoojung bergidik ngeri dan merinding. "Tapi lo kok bisa gak disuruh-suruh gitu? Lo cuma diam waktu anak aneh itu ngomong sama lo." Tanyanya masih penasaran.
"Gak tau juga gue.... Pikiran gue kacau abis dihipnotis itu."
"Sampai sekarang?"
Jihoon senyum dan menggelengkan kepalanya membuat Yoojung dapat bernapas dengan sangat lega sekarang.
"Gue mau ambil jahitan." Kata Jihoon abis ngobrol lama sama Yoojung.
"Yaudah. Tunggu sini."
Baru aja Yoojung mau berdiri untuk masuk ke tempat jahit, tiba-tiba lengannya ditahan Jihoon lagi.
Yoojung menoleh dan dia keheranan. "Kenapa lagi?" Tanyanya.
"Senyum. Jangan tegang gitu mukanya. Gak ada setan di sini." Ucap Jihoon karena dia ingin melihat senyum Yoojung.
"Ada ih setannya!"
"Lah mana?"
"Nih yang pegang-pegang gue abis ada kontak sama setan!"
"Hahaha! Masih takut lo, Zel?"
Yoojung menyengir dan dia akhirnya tersenyum. "Canda doang. Gue yakin lo udah gak kenapa-kenapa."
"Emang lo khawatirin gue?" Tanya Jihoon yang ikut tersenyum tanpa melepas tangannya dari lengan Yoojung.
"Iyalah!"
Tiba-tiba suasana menjadi hening waktu Yoojung spontan ngomong gitu. Jihoon perlahan lepasin tangannya dari lengan Yoojung sambil senyum-senyum nakal.
"Bisa juga lo khawatir.... Sama gue pula khawatirnya...." Ucap Jihoon.
Yoojung kaget dan dia menjadi salting. "Eh! Gue khawatir karena lo temen gue!"
"Temen?"
"Iyalah!"
"Ngegas banget bicaranya."
"Dah ah!"
Yoojung menyudahi obrolannya sama Jihoon karena dia merasakan dirinya menjadi gugup serta wajahnya memanas. Saat dia masuk, dia segera mengambil kantong plastik putih yang ditempeli sticky note tulisan 'RHD' dan isinya adalah jahitan yang udah selesai, lalu dia keluar lagi buat dikasih ke Jihoon.
"Nih, udah dibayar." Kata Yoojung menaruh kantong plastik itu di pangkuan Jihoon.
"Makasih, temen." Ucap Jihoon yang masih tersenyum dengan senyuman nakalnya.
"Ck! Balik sana!" Seru Yoojung karena dia risih melihat senyuman nakal Jihoon.
"Ngusir nih?"
Yoojung menatap tajam Jihoon. "Masih ingat yang pernah gue bilang waktu gue abis jahit celana limited edition lo dulu?" Tanyanya.
Jihoon berpikir sejenak, lalu dia menggelengkan kepalanya.
"Oh? Gak inget gue suruh jangan datang lagi?"
"Yah, yah, yah balik lagi garangnya! Yaudah gue balik!"
Jihoon langsung berlari kecil keluar dari rumah Yoojung sambil bawa kantong plastik yang dikasih Yoojung tadi. Sementara Yoojung yang tadi menjadi garang sesaat kini langsung cengar-cengir gak jelas karena Jihoon.
Kemudian, Yoojung mengambil ponselnya yang berada di sakunya karena ponselnya itu bergetar tadi.
Saat dia memeriksa ponselnya, ternyata ada chat dari Jihoon.
[Jihoon.R : Ademnya liat masa depanku khawatirin masnya.]
mAkSudNya MAsA dEPaNku ITu APaH??!?!
🔹TBC🔸
MASA DEPAN HMZ (͡° ͜ʖ ͡°)
Kodenya makin hard bung