Bell pun berbunyi menandakan sekolah sudah berakhir untuk hari itu, Alex pun berjalan keluar kelas dan bertemu dengan pak Salient.
"Alex ini kunci motor kamu, motor kamu ada di parkiran sekolah di depan" Kata pak Salient yang memberikan kunci motor Alex kepada Alex.
"Baik, terima kasih pak" Kata Alex yang masih terkejut dengan perkataan Katie di kantin.
"Ada apa Alex? Kelihatannya kamu tidak sehat? Apakah kamu sakit" Kata pak Salient yang khawatir dengan kesehatan Alex.
"Saya baik – baik saja pak" Jawab Alex yang tertunduk dan ia pun mulai berjalan ke parkiran sekolah.
Pada saat Alex sampai di parkiran terlihat ada keramaian di salah satu tempat parkir motor, dan Alex pun menghampiri keramian tersebut, ternyata motor sport Alex lah yang membuat keramaian tersebut.
"Motor siapa ini yang berani parkir di tempat parkir ku" Kata seorang anak sekolah yang kelihatanya sedang kesal
"Itu motor aku, Minggir aku mau pulang" Jawab Alex yang sedang menghampiri motornya
"Jadi anak baru ini sudah berani parkir di tempat ku ya" Kata anak sekolah tersebut
"Memang nya kenapa?" Tanya Alex yang sudah kesal dengan anak tersebut
"Berarti kamu tidak tahu siapa kami, kami adalah preman geng sekolah ini dan aku adalah Bobby ketua geng disekolah ini" Jawab anak tersebut dengan nada sombong
Suasana pun terasa tegang di area tempat parkiran tersebut, Alex menghadapi ketua geng sekolah sekolah, yaitu Bobby.
"Hajar saja dia, Bobby" Kata seorang anak dari arah keramian tersebut.
"Haha, tentu saja aku akan memberi perlajaran ke anak baru ini" Dengan sombongnya jawab Bobby.
"Aku tidak mau membuat keributan lagi, minggir dari hadapan ku" Kata Alex yang sedang menundukan kepala, karena ia menyembunyikan kekesalannya.
"Haha, Kamu pikir ak....." Sebelum Bobby menyelesaikan kalimatnya Alex sudah memukul Bobby.
Bobby tidak tinggal diam, ia segera berdiri dan langsung hendak memukul Alex di kepala. Tapi Alex berhasil menghindar dan langsung mencekik Bobby setinggi – tingginya.
"Seorang preman tidak akan bisa membuat aku terjatuh, apalagi seorang amatir seperti kamu" Kata Alex dengan nada yang sangat mengancam Bobby.
"Ba..baiklah aku menyerah" Jawab Bobby yang ketakutan dengan Alex.
Setelah Bobby menyerah, Alex melepaskan Bobby dan ia hendak pergi ke rumah. Tiba – tiba ada Katie dan Gabirel yang baru keluar dari sekolah.
"Alex, tolong jangan berkelahi karena itu hanya membuat permasalahan makin buruk" Kata Katie yang memohon kepada Alex.
"Kalau aku berkelahi, itu akan menunjukan aku yang lebih kuat dari pada mereka" Jawab Alex yang sudah kesal.
Alex langsung menancap gas motornya dengan kecepatan tinggi dan meninggalkan tempat parkir tersebut.Setibanya Alex di rumah sederhana yang sudah di persiapkan oleh ayahnya.
"Selamat datang tuan muda" Kata seorang pelayan yang menyambut kedatangan Alex.
"Ya... Apa ayah dan ibu ada disini?" Tanya Alex.
"Maaf tuan, Tuan Zack dan Nyonya Helena tidak ada disini karena saya berperan sebagai ayah anda untuk di rumah ini" Jawab pelayan tersebut.
"Oh iya, Saya lupa" Kata Alex.
"Makan malam dan air panas sudah siap dan kamar anda berada di lantai dua" Kata pelayan sambal masuk ke rumah.
"Baiklah" Kata Alex dan masuk kedalam rumah yang kecil tersebut.
"Maaf Kami belum memperkenalkan diri, Saya Willam dan ini Rose" Kata seorang pelayan.
"Hmm...Okay, Aku akan mandi sekarang" Kata Alex sambil naik tangga.
Sekitar 15 menit kemudian Alex turun dari lantai 2 menuju ke dapur.
"Duduklah nak, mari kita makan bersama" Kata Rose.
"Hah!... Oh iya aku belum terbiasa dengan ini" Kata Alex yang terkejut karena seorang pelayan memanggil dia dengan kata "nak".
Alex pun makan bersama dengan keluarga palsu yang sudah dibuat oleh ayah nya sendiri. Sementara itu di kediaman keluarga nighthawk.
"Bagaimana keadaan Alex,sayangku?" Tanya Helena.
"Alex sekarang lagi makan bersama William dan Rose" Jawab Zack yang sedang melihat monitor.
Ternyata Zack sudah memasang CCTV di rumah Alex.
"Sayang, makanan sudah siap ayo kita makan" Ajak Helena.
"Sebentar lagi sayangku" Jawab Zack.
"Kenapa kau tidak seperti ini jika ada Alex di rumah?" Tanya Helena.
"Jika aku lembut di depan dia, maka dia akan manja" Jawab Zack.
"Apakah itu yang kau pikirkan pada saat kau memukul Alex dengan keras?" Tanya Helena dengan raut kesal.
"Ya itu hal yang harus aku lakukan jika aku ingin dia disiplin dan memiliki rasa tanggung jawab" Jawab Zack.
"Tapi masih banyak cara lain lebih mudah" Kata Helena yang sedang kesal.
"Tapi hanya cara ini yang efektif" Jawab Zack .
"Terserah kamu saja lah" Kata Helena yang langsung berbalik badan menuju ruang makan.
Setelah makan malam bersama keluarga palsu Alex, ia pun bertanya.
"Kenapa ini terjadi padaku? Apakah kakak juga seperti ini?" Tanya Alex yang kebingungan.
"Tidak, kakak mu tidak seperti ini" Jawab William.
"Bahkan kakak mu tidak pernah membuat kesalahan yang seperti kamu buat" Jawab Rose yang sedang ingin membuat Alex jengkel.
"Tsk...Begitu ya" Kata Alex bergumam.
"Oh iya gimana hari pertama mu" Tanya Rose.
"Biasa, tidak ada yang penting" Jawab Alex.
"Hmm...Berkelahi di kantin dan di parkiran kelihatannya itu penting" Kata William.
"Huh, dari mana kamu tahu?" Tanya Alex yang sangat kaget.
"Berkat Salient dan Alice kami dapat masuk ke dalam sistem cctv sekolah, dan mulai sekarang panggil aku "ayah" mengerti?" Jawab William dengan nada yang serius.
"Baiklah, ayah" Kata Alex yang merasa kesal
"Tapi yang sangat mengungtungkan adalah semua layar cctv dikirim hanya ke ruangan Salient saja" Kata Rose
"Meskipun begitu Alex kamu harus menghindari yang namanya perhatian publik, karena misi kamu disini adalah untuk bisa berbaur dengan masyarakat bukan mencari ketenaran" Kata William
"Aku mengerti" Jawab Alex yang sudah sangat kesal
"Kamu kesal? Bagaimana kamu bisa kesal dengan kesalahan kamu sendiri" Kata William yang ingin memancing amarah Alex.
"Tsk...Aku tidak kesal, aku hanya ingin masuk ke kamarku saja" Jawab Alex yang sudah berdiri dan hendak ke kamar.
"Hah...Terserah kamu saja" Kata William.
"Selamat malam Alex" Kata Rose sambil melambaikan tangan ke Alex.
Alex menuju ke kamar dia dengan wajah yang sangat kesal terhadap perkataan keluarga palsunya,setibanya ia dikamar Alex langsung berbaring di kasur.
"Kenapa ayah melakukan ini kepadaku? Apakah ayah tidak suka denganku dan lebih memilih kakak? Sekarang aku disini, apakah kakak sudah pulang? Dan kenapa William dan Rose sangat menjengkelkan? Dan yang lebih penting, kenapa ini terjadi kepadaku?" Tanya Alex yang hanya dia sendiri bisa mendengar tanpa ada satupun seseorang yang membantunya.
Sementara Alex berpikir di kamarnya, William dan Rose berbincang di ruang makan.
"Apakah kau harus sekeras itu dengan tuan muda, William?" Tanya Rose.
"Mau gimana lagi Rose, salah satu pesan dari tuan Zack adalah kita harus keras dengan Alex dan kita harus hormati pesan tuan Zack" Jawab William.
"Dan kita sangat berhutang budi ke tuan Zack karena beliau telah menyelamatkan anak kita" Kata Rose.
"Meskipun pekerjaan beliau berbahaya dan dilakukan oleh orang jahat tapi dia tetap orang baik yang selalu mendengarkan teriakan orang yang tidak beruntung" Kata William.
"Yah, pertama kali kita mendengar bahwa itu adalah pekerjaan beliau, kita langsung berpikir dia hanya bercanda karena orang sebaik itu melakukan hal sekejam itu hanya untuk mendapatkan uang" Kata Rose.
Tiba – tiba telepon rumah berbunyi dan pandangan mereka tertuju pada telepon tersebut, William pun bergerak untuk mengangkat telepon rumah dan orang yang menelpon itu adalah Zack.
"Tolong sampaikan kepada Rose bahwa ia tidak perlu khawatir tentang pesanku, aku memang ingin mendidik Alex dengan cara tersebut supaya ia bisa tahu betapa besar dan pentingnya kasih sayang orangtua dan pada saat dia sudah terbiasa,kalian perlakukanlah Alex seperti anak kalian sendiri. Dan bagaimana keadaan anak mu Wiliiam apakah ada yang kurang?" Kata Zack dengar nada serius.
"Anak saya baik – baik saja pak dan tidak ada yang kurang, dan saya sekali lagi saya berterima kasih kepada anda dengan sebesar – besar nya" Jawab William yang sangat berterima kasih dengan Zack.
"Untuk apa kamu berterima kasih dengan saya? Saya hanya menawarkan pekerjaan" Kata Zack.
"Baiklah kalau begitu tuan, dan kami akan melakukan pekerjaan kami sebaik mungkin" Kata William.
"Okay sampai nanti William" Kata Zack yang menutup perbincangan.
"Baik tuan, selamat malam" Jawab William.
"Malam" Kata Zack sambil menutup telpon.
Setelah perbincangan dengan William, Zack yang duduk di kursi kantornya langsung berdiri dan melihat keluar melalui jendela besar yang berada di ruang kantornya berhadapan dengan kota.
"Tidak pernah melakukan kesalahan, hah kalau itu terjadi dia pasti sudah ada di sini. Dimana kamu sekarang, Daniel?" Kata Zack yang sangat terpukul dengan kata Rose pada saat makan malam di rumah keluarga palsu Alex.
BERSAMBUNG...
Note : Semua kritik dan saran akan saya hormati karena kedua hal tersebut bisa membuat seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya