"Al tungguin gue" Lucas berteriak memanggil Alana yang sudah berjalan mendahuluinya
"Yaelah manja banget sih lo, tinggal jalan doang apa susahnya sih" Alana memberhentikan langkahnya dan menoleh menatap Lucas yang berusaha menyamakan langkahnya
"Ya abisnya lo jalannya cepet banget sih, gue kan jadi susah ngejarnya" Lucas berusaha membela diri
"Lo kan cowok Lucas dan kaki lo jauh lebih panjang dari kaki gue, apa susahnya sih ngejar gue. Jangan manja deh"
"Lo kan tahu kemarin kaki gue cedera, gue belom bisa lari-lari"
"Serah lu deh, capek gue ngomong sama lo" Alana kembali melanjutkan langkahnya
"Al bantuin gue, kaki gue sakit" Lucas merengek di belakang Alana membuat Alana jengah.
"Sumpah berasa jadi babysister gue" Alana memutar bola matanya malas dan kembali menghampiri Lucas yang masih diam ditempatnya. Menggandeng tangan Lucas dengan erat membuat Lucas tersenyum bahagia
"Calon istri gue perhatian banget sih, jadi makin cinta deh"
☆☆☆☆☆
" Oy, darimana aja kalian? Lama bener. Sampe lumutan gue nungguin kalian" Ucap Dean ketika melihat kedatangan Alana dan Lucas
"Biasa Yan, mereka paling mojok dulu" Diaz menyahut sambil mengerlingkan matanya nakal
"Mojok apaan?! Ni anak nih yang bikin lama" Alana tak terima
"Yaelah kalo emang lo abis mojok ya bilang aja kali nggak usah pura-pura gitu"
"Ih Diaz nyebelin banget sih. Gue nggak mojok tahu" Alana mulai emosi
"Idih kalo emang lo nggak ngerasa mojok ya nggak usah segitunya kali, gue kan cuman becanda" Diaz membuat Alana mengembungkan pipinya kesal. Entah kenapa Diaz begitu menyebalkan hari ini
"Udah lah yang, nggak usah emosi begitu. Diaz kan cuman becanda" Lucas mencubit gemas pipi Alana yang mengembung
"Apaan sih yang yang yang. Yang pala lo peang" Alana semakin kesal dengan kelakuan Lucas
"Ih nggak boleh gitu sama calon suami, nggak baik tahu" Jawab Lucas dengan senyum menggoda
"Ih Lucas. Kesel gue sama lo" Wajah Alana mulai memerah, entah karena malu atau emosi karena terus digoda oleh ketiga pria di depannya
"Cieeee yang digodain calon suami sampe blushing kayak gitu" Ucap Dean yang menyadari perubahan wajah Alana
"Kalo lo berdua mau lanjut mojok kita nggak apa-apa kok. Pergi aja" Tambah Diaz membuat wajah Alana semakin memerah mengundang tawa dari ketiga pria itu. Namun tawa itu tak berlangsung lama karena detik selanjutnya bukan hanya wajah gadis itu yang memerah namun matanya juga ikut memerah
"Al, lo kenapa?" Tanya Dean
Alana tak menjawab, dia malah menundukan wajahnya membuat ketiga pria itu bingung dan akhirnya rasa bingung itu berganti dengan wajah panik ketika mendengar isakan tangis Alana.
"Eh lo kok nangis sih Al?" Panik Diaz
"Ya ampun gue minta maaf Al, gue kan cuman becanda" Ucap Dean yang malah menambah tangis Alana semakin kencang
"Ya ampun Al, udah dong. Kita cuman becanda tahu" Lucas berusaha menenangkan gadis itu dengan mengelus punggungnya namun tangisnya tak kunjung reda
"Kalian hiks nyebelin.. gue aduin hiks hiks kalian ke Bang Yeye hiks" Ucap Alana yang langsung membuat ketiga pria itu panik seketika. Mendengar nama Kakak Alana membuat bulu kuduk mereka langsung berdiri. Mereka sudah hafal benar tabiat Yezra. Pria itu tidak akan pernah membiarkan siapapun mengganggu adiknya, dan jika sampai Yezra tahu adiknya sampai menangis karena mereka, tamatlah riwayat mereka.
"Ampun Al, jangan bilangin Bang Yezra. Bisa abis kita nanti" Diaz memelas
"Hiks hiks hiks bodo. Gue nggak peduli hiks"
"Al jangan gitu dong, gue masih pengen idup, gue belom kawiiin.. Please Al" Dean menambahkan
"Al dengerin gue. Gue minta maaf udah bikin lo nangis. Gini deh lo boleh minta apa aja sama gue tapi please jangan laporin gue ke Abang lo" Lucas mencoba bernegosiasi
"Gue nggak bisa disogok hiks" Alana berusaha menghentikan tangisnya sambil terus menyeka air mata yang masih mengalir di sudut matanya
"Al jangan gitu dong, please. Kita bakal turutin apapun kamauan lo. Jadi jangan laporin kita ke Bang Yezra, lo nggak mau kan ngeliat kita abis di tangan Abang lo" Dean kembali memelas
"Apapun?" Tanya Alana
"Iya, apapun Al buat lo. Jadi please jangan laporin kita" Diaz langsung menjawab
"Ok karena gue hari ini lagi baik. Gue maafin kalian sekarang. Tapi kalian harus nurutin semua kemauan gue"
"Iya iya bakal kita turutuin. Lo mau minta apa?" Tanya Lucas
"Besok kalian harus nemenin gue jalan-jalan seharian" Jawab Alana
"Ok siap bakal kita temenin. Tapi janji lo nggak bakal aduin kita sama Abang lo" Ucap Dean
"Ok, besok jemput gue jam 7" setuju Alana
"Gue pulang dulu. Bang Yeye udah di depan" Pamit Alana akhirnya ketika mendapat sebuah pesan di handponenya
"Iya hati-hati Al" Jawab Lucas
Setelah Alana berlalu pergi, ketiga pria itu langsung menghela nafas lega, hampir saja. Mereka mengaku salah. Alana memang gadis yang cengeng, jika sedang emosi bukannya marah-marah dia malah akan menangis. Dan dengan bodohnya mereka malah membuat gadis itu emosi dan membuat nyawa mereka terancam jika sampai kakak gadis itu mengetahuinya
"Hadeuh hampir aja nyawa gue melayang" Dean menghela nafas lega
"Anjir kalo sampe Bang Yezra tahu bisa abis kita" Diaz begidik ngeri membayangkan jika Yezra sampai tahu adiknya dibuat menangis oleh mereka
"Alana Alana, cengeng banget sih lo. Untuk gue sayang"
☆☆☆☆☆
Gaje yah? Sorry guys aku bakal berusaha revisi cerita ini suatu saat nanti. Karena untuk saat ini aku cuman pengen beresin cerita ini dulu. Kalo udah beres baru nanti aku revisi.
So, be patient guys...
Thanks yang udah mampir....😄😄