Grey

By Jing_Ga

840 369 167

⚠ [ On Going ] ⚠ [ Revisi Setelah Tamat ] Cover By : @Dawisega Dalam hidup ada berjuta-juta pilihan, beragam... More

PRAKATA
-
G - 1
-
G - 2
-
G - 3
-
G - 4
-
-
G - 6
-
G - 7
-
G - 8
-
G-9
-
G10

G - 5

33 19 8
By Jing_Ga

"Ini rumah lo ya?"

"Iyah, kenapa?"

"Gak papa."

"Sendirian tinggal disini?"

"Iyah."

Yah ... Hari itu pertama kali gue liat rumah mizu. Tempat yang menurut gue gak pantes disebut sebagai rumah, tidak layak untuk ditinggali.

"Kenapa? Rumah gue jelek yah?"

"Hhmm, lo kalau gak takut tinggal sendirian disini?"

"Ngapain takut? Takut sama siapa coba?"

"Kamu itu kan perempuan," ucap gue yang entah kenapa khawatir dengan mizu

"Eh!? Lo nyebut gue pake kamu, kesambet apaan lo?"

"Gue emang gitu kalau lagi khawatir sama seseorang."

"Udah ah, mending lo pulang, udah sore nih."

"Padahal gue masih mau disini."

"Pulang gak?"

Mizu mengepalkan tinjunya.

"Iya iya ..." gue segera memakai helm kemudian nyalain motor langsung pergi.

Dalam pikiran gue masih terbersit tentang keadaan mizu yang seperti tadi. Gue berpikir keras, bagaimana jika gue yang berada pada posisi tani? Bagaimana jika gue yang hidup dalam keadaan seperti itu? Gue gak sanggup ngebayangin hal berbahaya seperti itu, bahkan dengan keadaan gue seperti sekarang yang serba berkecukupan, orang tua yang cukup perhatian dan selalu ngekhawatirin gue, gue masih merasa belum cukup dengan hidup gue, gue masih selalu merasa kekurangan, gue selalu ngerasa bosan.

Dilain sisi ada seseorang yang begitu tegar menjalani kerasnya keadaan yang sama sekali tidak ia inginkan, ia tidak pernah mengeluh, tidak pernah menyesal atas apa yang Tuhan telah takdirkan untuknya.

                               *****

Esok harinya seperti biasa gue keluar rumah jam 9 pagi kemudian ke warung nasi goreng buat ketemu mizu, yah mizu udah ada disana nunggui gue.

"Ehemmm ... Udah sarapan?"

"Udah dari tadi, lo lama banget sih ditungguinya."

"Iya maaf, masih pagi gini juga."

"Sarapan dulu yah bentar," ucap gue yang mulai kelaparan

***
***

"Lu gak mau sarapan?"

"Gak."

"Ahahhah, jutek amat."

"Hhmm ... "

Mizu natap gue ...

"Rey ... Kadang gitu gue berpikir apa lo serius mau nyopet? Apa lo gak takut dengan keadaan yang seperti yang berbahaya kaya gini ...." mizu tibatiba diam

"Uang hasil nyopet lo juga lo kasih semu kebang andi ...."

Gue minum sedikit kemudian mulai bicara ...

"Zu, kan dari awal gue udah bilang kalau gue mau ikut sama lo nyopet bukan karena uang, bukan karena sengaja menempatkan diri gue pada keadaan berbahaya tapi ada hal dalam diri gue yang

"Udah ah. Ayo pergi," ajak mizu kemudian berdiri pergi

Hari kedua gue nyopet masih ada sedikit rasa takut, masih ada sedikit ragu kemudian dihantui penyesalan tapi itu semua perlahan hilang, seperti gue udah terbiasa dengan hal seperti ini, debar dan detak jantung gue masih cepat tapi udah gak seperti kemarin waktu pertama kali mau nyopet, gue udah kaya terbiasa padahal baru sehari.

"Wehh!! Ngapain bengong?"

"Iya iya ..."

Tiba-tiba ....

"Tolong! Tolong!!" seorang perempuan yang kira-kira seumuran dengan gue teriak-teriak minta tolong, mendengar teriakan itu entah kenapa mizu segera lari ke arah perempuan itu ...
Gue yang bingun akhirnya ikut lari dibelakangnya ...

"Kenapa?"

"Tolong kak, tas saya dijambret ...."

"Jambret? Pake motor?"

"Gak, dia lari kesana tadi ...." tanpa pikir panjang mizu langsung lari secepat mungkin menuju arah berlarinya jambret tadi ...

"Ehh?? Mizu!!!!" gue yang bingung dengan kelakuan mizu pagi ini kemudian segera menyusulnya.

"Kamu tunggu di sini yah. Kita pasti bisa nangkep jambret itu kok ...."

Secepat mungkin gue juga ngejar tuh jambret.

Setelah mengitari pasar, kesana kemari, kami berdua menemukan dua orang yang sedang membuka sebuah tas kemudian mengeluarkan isinya ...

"Zu, tuh pasti jambretnya," bisik gue ke mizu

"Okeh kita ke sana."

"Eh?"

____

"Woeee !!! Balikin gak tuh tas, dasar jambret gak pilih-pilih mangsa."

Mendengar perkataan mizu itu, gue  bener-bener gak sanggup nahan tawa,
"Ini orang gak nyadar diri apa," gumam gue dalam hati

__

"Heh? Lo siapa? Berani-beraninya datang kemari!" bentak dua jambret itu kepada kami

"Gue gak mau nyakitin kalian tapi kalau kalian gak mau serahin tuh tas sama gue, gue gak punya pilihan lain," ucap mizu yang kelihatan sama sekali gak takut dengan kedua jambret tersebut

"Halahh ... Udah hajar!" kedua jambret itu maju ke arah kami.

"Udah biar gue yang hadapin mereka," ucap gue ke mizu namun secepat kilat ia melompat kemudian menendang salah satu jambret itu.

Yah ... Dia itu perempuan, sama seperti laki-laki dan jago beladiri.
Gue yang lihat kejadian tersebut gak tinggal diam gue juga melompat ke tengah-tengah mereka kemudian ikut berantem.

"Lu gak apa-apa?" tanya gue ke mizu, yang mengambil posisi dibelakangnya.

"Harusnya gue yang tanya kek gitu sama lo," balas mizu.

Beberapa detik kedua orang itu kemudian menyerang kami, karena badan mereka kecil-kecil gue sama mizu mudah aja ngalahin kemudian ngebanting dan ngunci tangan mereka.

"Gimana?? Masih gak mau nyerahin tuh tas?" ancam Mizu dengan mengunci tangan salah satu jambret tersebut.

"Ampun! Ampun iya iya, ambil aja tuh tas disana, tapi lepasin gue."

"Rey, lo periksa tas itu sekalian isinya."

Entah kenapa saat diperintah kaya gitu gue nurut aja sama mizu, gue segera ngecek tas kemudian isinya.

"Aman Zu," ucap gue ke mizu

"Oke, sekarang kalian boleh pergi."

Tepat setelah mizu melepas kunciannya mereka berdua segera lari dan pergi.

___

"Gila!! Lo ternyata jago beladiri juga yah," puji gue.

"Biasa aja, lo juga lumayan, gue pikir lo cuma anak rumahan yang cuma tau ngegambar doang," ledek mizu ke gue

"Halahhh ... Lo belum tau gue sepenuhnya aja, makanya lo ngeremehin gue kaya gitu."

"Yaudah, kita balikin tas ini."

"Bentar-bentar tali sepatu gue lepas nih,"
Ucap gue kemudian menunduk memperbaiki tali sepatu gue yang lepas ...
"Eh btw, lo kok tiba-tiba baik gini."

"Sekali lagi lo ngomong, gue tonjok tuh muka lo."

"Eh??"

"Sebenarnya gue masih bingung, lo ini siang apa malam," ucap gue

"Maksudnya? Gak jelas loh, udah belum tuh? Ngiket sepatu lama amat."

"Maksudnya tuh gue bingung lo ini baik atau jahat, udah ah kita balikin tas itu, pasti pemiliknya udah nungguin," ucap gue berdiri setelah benerin tali sepatu yang lepas

"Hahhh???"

___

Kami sampai di tempat perempuan tadi dan yah ... Dia masih menunggu di sana.

"Nih kak tasnya," ucap mizu kemudian menyerahkan tasnya

"Coba diperiksa dulu kak," tambah gue

"Iya aku periksa dulu."

Setelah beberapa detik diperiksa.

"Alhamdulillah gak ada yang hilang, terimakasih banyak yah."

"Sama-sama kak, oh iya kami pamit dulu."

"Eh tunggu dulu, kalau gak keberatan aku pengen ngajak kalian makan biar aku yang traktir sekalian sebagai ucapan terimakasih."

"Hhmm gak usah kak, kami udah makan, udah yah kak kami pergu dulu," ucap mizu kemudian menarik tangan gue pergi.
Padahal rencana kami mau sarapan dulu habis itu nyopet, nah sebelum sempat sarapan kami ketemu perempuan ini, jadi kami sama sekali belum sarapan.

"Eh lo kok nolak sih? Padahal kita mau ditraktir loh," ucap gue kemizu

"Udah si gak perlu, mending kita ke warung dulu sarapan, gue juga lapar banget sekarang."

"Dasar aneh, ditawarin makan malah ditolak."

"Apa lo bilang?"

"Gak kok gak ..."

____

Kami akhirnya tiba di warung nasi goreng tapi bukan tempat yang biasa kami tempati ...
Tiba-tiba ...

"Eh kalian juga makan disini?"

Yap kami ketemu sama perempuan yang kami tolong tadi.

"Hehhe iyah kak," jawab gue.

Yah jadilah kami akhirnya diajak gabung sama perempuan tadi.

"Eh umur kalian berapa?"

"Kalau gue baru tamat SMA," jawab gue

"Gue juga sama." jawab mizu.

"Hhmm kalian Itu ternyata lebih tua dari aku ya, tapi dari tadi manggil aku kakak."

"Oh emang umur kamu berapa?" tanya gue

"Aku beda setahun sama kalian."

"Eh lupa nama kamu siapa?"

"Nama Aku Rena."

"Oh Rena. Aku grey, ini mizu temen gue yang paling ganteng

"Aww! Sakit tau." mizu nginjek kaki gue.

"Apa??"

"Gak kok."

Rena cuma tertawa melihat kami.

"Hmm jadi kalian ini, kuliah atau apa?"

"Gimana nih Zu? Kita jujur aja atau gak?"

"Terserah lo."

"Hmm kita ini sebenarnya lagi nganggur lagi nyari kerjaan."

"Kita ini copet," jawab mizu yang tiba-tiba tanpa beban mengeluarkan kata-kata itu dari mulutnya.

"Apa? Kalian copet?" rena menatap tajam

To be Continued ...
______________________________

- Vote
- Komen
- Saran/Kritik
Itu pilihan😅 terserah kalian.

Salam literasi.

Continue Reading

You'll Also Like

25.6K 2.3K 13
'Choi Beomgyu' || Siapa yang tidak mengenal salah satu member boygroup asal Korea yaitu Tomorrow X Together? Salah satu member yang memegang posisi...
631K 55.1K 29
Dunia anak kecil hanya tentang tidur, makan, bermain, dan belajar. Namun hal ini tidak berlaku pada Dio, seorang anak laki-laki berusia 4 tahun yang...
KING [End] By RYU

General Fiction

5.8M 292K 55
Queenaya Rinjani harus membayar hutang sang ayah kepada seorang CEO sekaligus seorang pemimpin mafia, dengan ikut bersamanya. Apakah Naya bisa bertah...
452K 2.7K 32
AWAS ADA ADEGAN DEWASA 18+ Kumpulan cerita pria hamil-mpreg dan birth scene. JIKA TIDAK SUKA SILAHKAH SKIP SAJA. Terima kasih! Pict from devianart