Kapan Nikah ? (!)

By sukmarindy

969K 74.3K 2.7K

#1 in Wattpad 11 Mei 2018 #8 in Chicklit 10 Mei 2018 #10 in Chicklit 06 Mei 2018 Ada part yang diprivate, fol... More

1. Bos Tua
2. Kebebasan
3. Hujan dan Spion
4. New Boss
5. Adil (?)
6. Welcome to The Jungle
7. Arrrggggghhh !!!
8. Iblis Tampan yang Menyebalkan
9. Bik Tarzan
10. Pengagum Rahasia
11. Coklat
12. Pantai
13. Nina
14. Peduli ?
15. Yoga
16. Tes
17. Calon Menantu
18. Camer (Calon Mertua)
19. Sandiwara Cinta
20. Jomblo dan Gaun
21. Pesta
22. Pesta (2)
23. Pesta (End)
24. Ciuman Pertama
25. Perubahan
26. Perubahan (2)
27. Perubahan (End)
28. Seberkas Kenangan
29. Pengakuan
30. Bos Tua (lagi)
31. New Boss & X Boss vs Tarzan Jomblo
32. Pertunangan (1)
33. Pertunangan (2)
34. Pertunangan (3)
35. Pertunangan (4)
36. Pertunangan (End)
37. Kencan (1)
38. Kencan (2)
39. Kencan (3)
40. Kencan (End)
41. Pembuktian (1)
42. Pembuktian (2)
43. Pembuktian (End)
45. Penjajakan (2)
46. Penjajakan (End)
47. Kejutan (1)
48. Kejutan (2)
49. Kejutan (End)
50. Raymond (1)
51. Raymond (2)
52. Raymond (End)
53. Flasback (1)
54. Flashback (End)
55. Rujuk? (1)
56. Rujuk ? (2)
57. Rujuk (3)
58. Rujuk (End)
Hello
59. RUMAH

44. Penjajakan (1)

14.7K 1K 75
By sukmarindy

Updateeee !!!

Dududududu, ada pasangan baruuu 😆

Yang belum bisa baca Bab 43 (Pembuktian End) bisa follow Author dulu karena Bab itu adalah kunci untuk lembaran baru bagi Bagas dan Sia 😍.

Penasaran kan gimana cara Bagas ngungkapin perasaannya? 🤔

Apakah seromantis Romeo ? 🤣

Baca dulu Bab Pembuktian (End) sebelum baca Bab ini.

Kasih yang manis-manis dulu lah 😙

Happy Reading !!!

Nih ada soundtrack romantis buat pemanasan hahaha

-------------------

Author's POV

Kedua insan yang sedang dimabuk asmara itu masih saling berpelukan.

Si pria mengelus dengan lembut rambut wanitanya.

Sementara si wanita menunduk malu ketika menghirup aroma maskulin dari si pria.

"Pak." Panggil Sia.

"Hmmm." Jawab Bagas.

"Sejak kapan bapak jatuh cinta sama saya?" Tanya Sia sambil mendongak agar dapat menatap wajah tampan kekasihnya.

"Sejak kamu masih bau kencur." Jawab Bagas sambil mengeratkan pelukannya dan sesekali menciumi puncak kepala wanita yang sangat dicintainya itu.

Sia melepaskan pelukan mereka secara tiba-tiba hingga membuat Bagas mengernyit.

"Bapak nyebelin banget sih !" Kata Sia sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Maksudnya?" Tanya Bagas bingung.

"Ya bilang saya bau kencur, kencur itu yang kayak gimana aja saya nggak tau, mana mungkin saya bau kencur !" Omel Sia.

Bagas menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal mendengar perkataan bodoh kekasihnya.

"Sepertinya kamu harus terus di dekat saya." Kata Bagas.

"Kenapa? Bapak nggak bisa jauh-jauh dari saya ya?" Tanya Sia dengan tatapan menggoda.

"Bukan, biar kamu ketularan pintar." Kata Bagas sambil nyengir.

Sia berdecak sebal lantas memukul-mukul lengan kiri Bagas dengan manja.

"Hahhh !!! Kenapa kamu menggemaskan sekali !" Kata Bagas sambil mengepalkan kedua tangannya karena tidak tahan ingin terus memeluk Sia.

"Oh ya? Saya menggemaskan? Seperti ini ?" Tanya Sia sambil meletakkan kedua tangannya di pipi dengan mata yang dibuat seimut mungkin.

"Jangan menggoda saya." Kata Bagas berusaha menahan diri untuk tidak melakukan hal yang iya iya pada Sia.

"Memang Bapak tergoda?" Tanya Sia geli sambil mencubiti kecil-kecil lengan Bagas dengan pelan.

"Kamu ini memang harus diberi pelajaran." Kata Bagas sambil memberikan seringaian yang membuat Sia meneguk ludahnya.

"Mati aku !" Kata Sia.

Bagas langsung memegang kedua pipi Sia, mendekatkan wajahnya ke wajah Bagas hingga hidung mereka saling bersentuhan.

"Bapak mau ngapain saya?" Tanya Sia gugup.

Jari-jari tangan Sia sibuk meremas jok mobil.

"Menurut kamu?" Tanya Bagas dengan senyuman jahil.

"Jangan mesum Pak. Nanti kalau sudah halal, Bapak mesumin saya tiap hari juga nggak apa-apa." Kata Sia sambil menutup matanya.

Bagas hampir meledakkan tawanya mendengar celotehan Sia yang selalu konyol.

Bagas lalu membawa wajah Sia ke tempat yang akan membuat gadis itu berteriak histeris.

"Loh kok gelap?" Kata Sia ketika membuka matanya dengan tubuh yang membungkuk.

Gadis itu mencerna di mana wajahnya berada saat ini.

Ketika menyadari bahwa dirinya sedang berada dalam himpitan Bagas, Sia segera berteriak.

"Pak lepas Pak !!!!!! Lepasssss !!! Bapak kira ketek Bapak wangi !!! Lepassss !!!" Teriak Sia.

Ya, Sia sedang berada di ketiak Bagas.

Bagas tertawa keras tanpa ada niat untuk melepaskan Sia.

"Kamu akan saya lepaskan kalau kamu bisa memberikan jawaban yang saya inginkan." Kata Bagas sambil terus menghimpit kepala Sia di ketiaknya.

"Iya apa cepetan ! Saya hampir pingsan !" Omel Sia.

"Lebay kamu. Ketek orang ganteng itu wangi." Kata Bagas dengan nada bangga.

"Pak, cepetaannnn !" Teriak Sia.

Sia berusaha memukul dan mencubit tapi tidak berefek sama sekali pada Bagas.

"Siapa pria paling tampan di dunia ini?" Tanya Bagas.

"Leonardo---- ahhhhh!!!" Sia tidak melanjutkan karena Bagas menghimpit kepalanya lebih keras.

"Kasih jawaban yang saya inginkan. Saya tanya sekali lagi, siapa pria paling tampan di dunia ini?" Kata Bagas sambil menahan tawa.

Sia ingin berontak, tapi lehernya sudah hampir putus dan tenaganya sudah melemah. Akhirnya dia menurut.

"Raditya Bagaskara !!!" Teriak Sia.

"Gadis pintar. Siapa pria paling baik dan romantis di dunia ini ?" Tanya Bagas.

"Raditya Bagaskara !!!" Teriak Sia lagi.

"Terakhir, siapa pria yang paling kamu cintai di dunia ini setelah ayah kamu ?" Tanya Bagas.

"Raditya Bagaskara !!!" Teriak Sia dengan nafas tersengal-sengal.

Bagas akhirnya melepaskan kepala Sia dengan tawa yang menggema melihat rambut Sia yang acak-acakan dan wajah merah karena sesak nafas.

"Bapak nyebeliiiinnnn !!!!!!" Teriak Sia.

"Iya saya tahu, kamu kan cinta gara-gara saya nyebelin. Makanya saya harus mempertahankan bahkan kalau perlu meningkatkan kadar menyebalkan saya." Kata Bagas dengan santai.

"Terseraahhh !!!" Kata Sia dengan cemberut.

Bagas menatap Sia yang masih cemberut.

"Hei, senyum dong." Pinta Bagas sambil mengelus pipi Sia.

"Nggak mau !" Tolak Sia sambil mengalihkan pandangannya ke jendela.

Bagas tersenyum lalu mulai melajukan mobilnya.

Lama mereka saling diam.

Akhirnya Sia menoleh ke Bagas sambil menendang-nendang dan mencubit lengan Bagas dengan keras.

"Awwww !!! Sakit !" Teriak Bagas ketika merasakan sakit di lengannya yang dicubit Sia.

Bagas meminggirkan mobilnya dan menatap Sia.

"Kenapa kamu nyubit saya?" Tanya Bagas bingung.

"Saya dari tadi nunggu Bapak ngerayu saya ! Harusnya tuh kalau pacarnya marah dirayu biar nggak marah lagi. Ini malah diem aja ! Berasa naik taksi online !!!" Omel Sia.

Bagas tertawa melihat kekasihnya mengomel.

"Sini biar saya rayu." Kata Bagas sambil berusaha merangkul Sia tapi ditolak oleh Sia.

"Telattt !!!" Kata Sia dengan bibir manyun.

"Hehehe, maaf ya? Jangan marah lagi." Kata Bagas sambil mengelus rambut Sia.

"Hmmm." Jawab Sia.

"Kok hmmm? Senyumlah." Pinta Bagas sambil menolehkan wajah Sia agar menatapnya.

"Maafkan saya, ini baru pertama kali bagi saya. Selama ini saya tidak pernah mengerti kode-kode rahasia yang diberikan wanita. Tapi mulai sekarang saya akan berusaha untuk lebih peka." Kata Bagas dengan tulus.

Sia mengangguk dan memberikan senyuman manisnya.

Bagas lega melihat senyum Sia dan melajukan mobilnya lagi.

"Sunshine." Panggil Bagas.

"Iya Pak." Jawab Sia lembut sambil memegang dadanya. Jantungnya selalu berdegup kencang setiap mendengar Bagas memanggilnya Sunshine.

"Kalau berdua jangan panggil saya Bapak. Kita kan sepasang kekasih." Pinta Bagas.

Sia menunduk malu membayangkan dirinya memanggil Bagas dengan panggilan selain Bapak dan iblis.

"Iya Mas." Kata Sia dengan wajah merona.

Bagas tersenyum mendengar panggilan Sia lalu mengacak pelan rambut gadis di sampingnya.

Mobil Bagas berhenti di depan kontrakan Sia.

"Besok mas jemput ya?" Tawar Bagas.

"Iya mas." Jawab Sia dengan senyum yang terkembang.

"Saya masuk dulu." Pamit Sia.

Namun Bagas menahan Sia dengan menggenggam jemari Sia secara posesif.

Sia tersenyum dan mengelus pipi Bagas.

"5 menit lagi." Kata Bagas.

Sia mengangguk.

Bagas terus menatap Sia dengan lekat seakan tidak ingin sedetikpun waktunya terbuang tanpa menatap Sia.

"Mas kenapa ngelihatin kayak gitu?" Tanya Sia dengan wajah merona sembari menyelipkan rambutnya di belakang telinga untuk menutupi kegugupan.

"Kamu cantik." Puji Bagas tulus.

Jantung Sia berdebar tidak karuan.

Baru pertama kali ini Bagas memujinya.

Biasanya dia selalu mengejek dan menertawakan penampilan Sia.

"Tumben Mas muji saya?" Tanya Sia dengan menunduk.

Bagas mengulas senyumnya.

Pria itu tidak menjawab pertanyaan Sia.

Karena jauh di lubuk hatinya, tanpa pernah diketahui Sia, Bagas selalu memuji kecantikan Sia.

Hanya saja Bagas selalu menahan perasaannya dan sekarang dia tidak akan menyembunyikan perasaan yang telah lama terpendam itu.

"Mas kok diem aja?" Tanya Sia.

Bagas masih terdiam dan menikmati rona merah di wajah kekasihnya.

"Masss, jangan ngelihatin terus dong?" Rengek Sia dengan manja.

Bagas tertawa mendengar rengekan Sia yang terdengar sangat menggemaskan.

"Sejak kapan Tarzan Cilikku ini pandai bersikap manja?" Tanya Bagas.

"Nggak tau !" Jawab Sia sambil menutup kedua wajahnya yang sangat malu lalu keluar dari mobil Bagas dan berlari masuk ke kontrakannya.

Sia bersandar di pintu sambil memegangi dadanya yang terus berdebar.

"Memalukan memalukaannn !!!" Kata Sia dengan mata terpejam dan menggelengkan kepalanya.

"Kenapa aku jadi manja-manja ke dia sih ?!" Tanya Sia pada dirinya sendiri.

Sia mengintip ke arah mobil Bagas, namun gadis itu terkejut karena pemilik mobil itu justru berdiri di depan pintu kontrakannya.

Sia segera membuka pintu kontrakannya dan menatap pria tampan di hadapannya.

"Mas kok di sini?" Tanya Sia.

Cupppp

Sebuah kecupan hangat menempel di kening Sia.

Sia terdiam membeku.

Kakinya mendadak jadi lemas.

Bagas menunduk dan membisikkan kalimat yang membuat Sia rasanya ingin berteriak sekeras-kerasnya.

"Selamat malam, Sayangku."

Bagas berlalu dari hadapan Sia dan melajukan mobilnya.

Sementara Sia masih berdiri mematung di depan pintu.

Plakkk

Sebuah tamparan Sia berikan pada pipi kanannya.

"Bukan mimpi." Kata gadis itu dengan melongo.

Sia segera masuk kontrakannya, mengunci pintu lalu berlari menuju ranjangnya.

Gadis itu melompat-lompat dengan senyum yang terus terkembang lalu mengibaskan rambutnya dengan kedua tangan.

Lalu Sia membenamkan wajahnya di bantal dan berteriak sekeras mungkin.

"Aaaaaaaarrrrrrrgggghhhhhh !!!!!!!! Aku punya pacar ! Aku bukan jomblo kronis lagi !!!!!!!!" Teriak Sia di dalam bantal.

Sia lalu merebahkan diri dengan ngos-ngosan.

Keringat membasahi keningnya akibat kelakuan urakan yang baru saja dia lakukan.

Tidak lama HP Sia berbunyi tanda ada pesan masuk.

Dari : Iblis
22 : 00

Mas sudah sampai apartemen.

Senyum Sia merekah membaca pesan dari Bagas.

Sebelum Sia membalas pesan dari Bagas, gadis itu mengganti nama Bagas di kontaknya juga mengganti nada dering untuk Bagas lalu mengetik pesan balasan.

Kepada : Calon Imam
22 : 02

Iya Mas, terima kasih untuk malam ini.

Sia membenamkan kembali wajahnya di bantal.

Tiba-tiba HPnya berdering.

Kamu

Dikirim Tuhan untuk melengkapiku, tuk jaga hatiku

Kamu

Hasrat terindah untuk cintaku

Sia segera duduk dan mengangkat telponnya dengan senyum merekah.

"Halo." Sapa Sia.

"Halo Sunshine." Balas Bagas.

Sia menutup wajahnya dengan satu tangannya karena merasakan wajahnya memanas mendengar sapaan Bagas.

"Kamu sedang apa?" Tanya Bagas.

"Nggak ngapa-ngapain Mas. Kalau Mas?" Tanya Sia.

Sungguh pembicaraan yang masih sangat canggung bagi Sia.

Rasanya baru kemarin mereka saling berbicara dengan kata kasar dan nada tinggi.

Tapi malam ini, dunia Sia serasa jungkir balik.

"Sedang merindukan kamu." Jawab Bagas dengan helaan napas.

Sia berbaring dan berteriak tanpa suara sembari menendang-nendangkan kakinya ke udara.

Sia meremas-remas HP nya karena gemas.

"Ekkhmmm, kita kan baru ketemu 10 menit yang lalu Mas." Kata Sia pura-pura tenang.

Padahal tempat tidurnya sudah acak-acakan karena polah gadis itu.

"Saya merindukan kamu sepanjang waktu." Kata Bagas dengan nada lembut yang berhasil membuat Sia melayang.

"Duh, kenapa nih orang mendadak jadi romantis banget sih !!! Gemes pingin ngelus brewoknya !" Kata batin Sia.

"Sejak kapan mas pinter nggombal kayak gini?" Tanya Sia.

Di seberang terdengar suara gelak tawa Bagas.

"Entahlah, mungkin sejak kamu membuat saya terus memikirkan kamu." Jawab Bagas.

Sia tersenyum mendengar perkataan Bagas.

Sia tidak pernah menyangka bahwa pria yang dulu sombong dan biadab kini berubah menjadi pria yang romantis dan selalu membuat jantungnya berdebar.

"Kalau kamu, sejak kapan jatuh cinta sama saya?" Tanya Bagas.

"Emmm, saya nggak tahu Mas. Tapi yang pasti, sudah cukup lama mas berhasil membuat saya berdebar ketika berada di dekat mas." Jawab Sia dengan malu-malu.

"Begitu ya? Rasanya menyenangkan mendengarkan kamu berbicara dengan malu-malu seperti sekarang. Oiya kenapa kita masih berbicara formal? Lucu sekali mendengarkan gaya bahasa kita seperti atasan dan bawahan." Kata Bagas dengan terkekeh.

"Hehehe, mungkin karena sudah terbiasa." Kata Sia.

"Iya. Tidak masalah. Pelan-pelan saja, kita penjajakan dulu. Ya sudah, kamu segera tidur." Kata Bagas.

"Mas juga." Balas Sia.

"Iya, selamat malam sayang, my sunshine." Kata Bagas lembut.

Sia meremas-remas spreinya hingga kusut dengan jantung berdebar dan wajah merona mendengar Bagas.

"Selamat malam juga, emmm--- sayang." Kata Sia.

Sebelum sambungan terputus, Sia sempat mendengar tawa pelan dari Bagas.

"Aarrrgghhh !!! Aku pasti sudah gila karena memanggilnya sayang !" Kata Sia sambil memukul-mukul kasurnya.

Gadis itu terus berjingkrak-jingkrak hingga akhirnya kantuk menyerangnya dan akhirnya Sia terlelap.

--------------------

Duuuhhhh, pasangan baru lagi anget-angetnya !!!

Itu Bagas kenapa mendadak jadi manis banget sih?

Bikin gemesssss !!!

Semoga Sia nggak diabetessss !!!

Kalau lagi mabuk cinta, dunia serasa miliki berdua, yang lain ngontraakkk ! Hahaha

Semoga yang baca ini happy semua ya?

Jangan lupa klik vote dan comment 😘

Continue Reading

You'll Also Like

121K 24.8K 37
Raden Kacaya Arsadjaja mendapatkan gelar baru setelah kakaknya--Mas Harjuna--mengemban posisi dan jabatan baru sebagai Pangeran Seroja. Seharusnya R...
343K 11.1K 23
Karena berani menolong sahabatnya yang kabur dari cengkeraman mafia, Cassandra Clark harus menanggung akibatnya. Gadis pemberani ini kini terjebak di...
344K 28.8K 35
Bengawan Kanigara terserang "Want-a-Boyfriend Syndrome". Cita-citanya dalam waktu dekat adalah punya pacar yang dapat menemani hari-hari suram sebaga...
3.5M 273K 71
Irish ragu dengan apa yang ia lihat kali ini. Ia tidak minus. Seratus persen ia yakin pandangannya tidak bermasalah. Dia juga tidak punya kemampuan u...